Pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi terhadap prestasi kerja karyawan : studi kasus pada karyawan Matahari Department Store Malioboro Mall Yogyakarta.
xvii
ABSTRAK
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI
TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
Studi Kasus pada Karyawan Matahari Department Store Malioboro Mall Yogyakarta
Dewandaru Indrawan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan, 2) Untuk mengetahui apakah komunikasi organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan, 3) Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Matahari Department Store Malioboro Mall Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Jumlah sampel terpilih adalah 53 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan metode kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji F, dan uji t. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1) gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan, 2) komunikasi organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan, 3) gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan
(2)
xviii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF LEADERSHIP STYLE AND ORGANIZATION COMMUNICATIONS
TOWARDS EMPLOYEES WORK PERFORMANCE
Case study on employee of Matahari Department Store Yogyakarta Malioboro Mall
Dewandaru Indrawan Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
The purpose of this research is 1) to know whether the style of leadership influence work performance employees, 2) to know whether organization communication influence on work performance employees, 3) to know whether the leadership style and communications organization impact on work performance employees. A kind of this research is a case study. The population in this research are employees of the Matahari Department Store Malioboro Mall Yogyakarta.The sample collection technique used is purposive sampling techniques. The total sample elected is 53 respondents. Data collection technique uses the method the questionnaire. Data analysis technique used in this research is multiple regression analysis, classical test the assumption, test F, and test it t. Results of the analysis of the data shows that 1) leadership style influenced work performance of employees, 2) organization communication influenced work performance of employees, 3) leadership style and organization communication influenced work performance employees.
(3)
i
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI
TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
Studi Kasus pada Karyawan Matahari Department Store Malioboro Mall Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Dewandaru Indrawan NIM : 10 2214 092
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(4)
(5)
(6)
iv
Motto dan Persembahan
“Aja padha nyumelangake bab apa bae, nanging sakehing pepenginanmu padha aturna marang Allah ana ing pandonga lan panyuwun kalawan saos sokur”
(Filipi 4 : 6)
Skripsi ini dipersembahkan kepada
Tuhan Yesus Kristus
Mama dan Papa tercinta
(7)
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
Studi Kasus padaKaryawan Matahari Department Store Malioboro Mall Yogyakarta
Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 24 Februari 2015 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpamemberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).
Yogyakarta, 24 Februari 2015 Yang membuat pernyataan,
Dewandaru Indrawan NIM : 10 2214 092
(8)
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Dewandaru Indrawan
NIM : 10 2214 092
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan : Studi Kasus pada Karyawan Matahari Department Store Malioboro Mall Yogyakarta”. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet dan media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta pada tanggal 24 Februari 2015
Yang menyatakan,
(9)
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Allah atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan : Studi Kasus pada
Karyawan Matahari Department Store Malioboro Mall Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma.
3. Almarhum Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku dosen pembimbing I
MPT yang telah meluangkan waktu dalam mengarahkan dan membimbing
penulis dari awal.
4. Ibu Dra. Diah Utari BR, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati dari awal
(10)
viii
5. Bapak Drs. Th. Sutadi, MBA., selaku dosen pembimbing II yang juga telah
mengarahkan dan membimbing penulis dari awal hingga akhir sehingga
skripsi ini menjadi lebih sempurna.
6. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan segala bekal ilmu pengetahuan dan
pendidikan kepada penulis selama menuntut ilmu di Univesitas Sanata
Dharma.
7. Bapak Herry Nuryanto selaku Store Manager Matahari Department Store
Malioboro Mall Yogyakarta yang telah membantu serta memberikan izin
dilaksanakannya penelitian.
8. Pak Adji, Ibu Nina, Ibu Asih dan Ibu Windi yang telah banyak membantu dan
memberikan informasi saat dilaksanakannya penelitian.
9. Mama Emy dan Papa Awang atas doa, nasihat serta dorongan semangat yang
senantiasa diberikan dalam segala hal hingga saat ini.
10.Krisna dan keluarga besar eyang Suradjak dan Gambiranom yang selalu
mendoakan dan mendukung serta memberi semangat.
11.Aji, Dendy, Bayu, Adit Bernad yang banyak membantu dan memberi
keceriaan serta berbagi pengetahuan.
12.Melli dan keluarga yang memberikan doa dan semangat.
13.Seluruh teman-teman seperjuangan prodi Manajemen angkatan 2010 dan
teman-teman Fakultas Ekonomi yang selalu menghibur, memberi motivasi
(11)
ix
14.Teman-teman GKJ Jatimulyo yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
terimakasih atas dorongan semangat dan motivasi yang diberikan.
15.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat
menjadikan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, 24 Februari 2015
Penulis
Dewandaru Indrawan
(12)
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
HALAMAN ABSTRAK ... xvii
ABSTRACT ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A Latar belakang Masalah ... 1
B Rumusan Masalah ... 3
C Batasan Penelitian ... 4
D Tujuan Penelitian ... 4
E Manfaat Penelitian ... 5
F Sistematika Penulisan ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
(13)
xi
1 Kepemimpinan ... 8
2 Teori Kepemimpinan ... 9
3 Gaya Kepemimpinan ... 13
4 Organisasi ... 14
5 Komunikasi ... 14
6 Komunikasi Organisasi ... 15
7 Prestasi Kerja ... 19
B Penelitian Sebelumnya ... 23
C Kerangka Konseptual Penelitian ... 25
D Hipotesis ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A Jenis Penelitian ... 28
B Subjek dan Objek Penelitian ... 28
C Waktu dan Lokasi Penelitian ... 28
D Variabel Penelitian ... 29
E Definisi Operasional ... 32
F Populasi dan Sampel ... 34
G Teknik pengambilan sampel ... 35
H Sumber Data ... 36
I Teknik Pengumpulan Data ... 36
J Teknik Pengujian Instrumen ... 37
K Teknik Analisis Data ... 39
(14)
xii
M Pengujian Hipotesis ... 42
BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN ... 45
A Sejarah Singkat Perusahaan ... 45
B Visi dan Misi Perusahaan ... 46
C Lokasi Perusahaan ... 46
D Aktivitas Prusahaan ... 47
E Struktur Organisasi ... 47
F Job Description ... 49
BAB V ANALISIS DATA ... 51
A Deskripsi Data ... 51
B Karakteristik Responden ... 51
C Pengujian Instrumen ... 54
1 Validitas ... 54
2 Reliabilitas ... 56
D Pengujian Analisis data ... 56
1 Regresi Linier Berganda ... 56
2 Koefisien Determinasi ... 58
E Hasil Uji Asumsi Klasik ... 58
1 Hasil Uji Normalitas ... 59
2 Hasil Uji Multikolinearitas ... 60
3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 60
F Pengujian Hipotesis ... 61
(15)
xiii
2 Uji t ... 62
G Pembahasan ... 65
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 67
A Kesimpulan ... 67
B Saran ... 68
C Keterbatasan ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 71
(16)
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Definisi Variabel ... 29
Tabel III.2 Skala Likert ... 32
Tabel V.1 Klasifikasi Responden Menurut Jenis Kelamin ... 51
Tabel V.2 Klasifikasi Responden Menurut Usia ... 52
Tabel V.3 Klasifikasi Responden Menurut Pendidikan Terakhir ... 53
Tabel V.4 Klasifikasi Responden Menurut Status ... 53
Tabel V.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 55
Tabel V.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 56
Tabel V.7 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 57
Tabel V.8 Hasil Koefisien Determinasi ... 58
Tabel V.9 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ... 60
Tabel V.10 Uji F ... 61
(17)
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Kerangka Konseptual ... 25
Gambar IV.1 Struktur Organisasi ... 49
Gambar V.1 Uji Asumsi Klasik Normalitas ... 59
(18)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner ... 75
Lampiran II Karakteristik Responden ... 81
Lampiran III Jawaban Responden ... 83
Lampiran IV Validitas dan Reliabilitas ... 89
Lampiran V Uji Asumsi Klasik dan Regresi Linier Berganda ... 96
(19)
xvii
ABSTRAK
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI
TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
Studi Kasus pada Karyawan Matahari Department Store Malioboro Mall Yogyakarta
Dewandaru Indrawan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan, 2) Untuk mengetahui apakah komunikasi organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan, 3) Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Matahari Department Store Malioboro Mall Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Jumlah sampel terpilih adalah 53 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan metode kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji F, dan uji t. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1) gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan, 2) komunikasi organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan, 3) gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan
(20)
xviii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF LEADERSHIP STYLE AND ORGANIZATION COMMUNICATIONS
TOWARDS EMPLOYEES WORK PERFORMANCE
Case study on employee of Matahari Department Store Yogyakarta Malioboro Mall
Dewandaru Indrawan Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
The purpose of this research is 1) to know whether the style of leadership influence work performance employees, 2) to know whether organization communication influence on work performance employees, 3) to know whether the leadership style and communications organization impact on work performance employees. A kind of this research is a case study. The population in this research are employees of the Matahari Department Store Malioboro Mall Yogyakarta.The sample collection technique used is purposive sampling techniques. The total sample elected is 53 respondents. Data collection technique uses the method the questionnaire. Data analysis technique used in this research is multiple regression analysis, classical test the assumption, test F, and test it t. Results of the analysis of the data shows that 1) leadership style influenced work performance of employees, 2) organization communication influenced work performance of employees, 3) leadership style and organization communication influenced work performance employees.
(21)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Prestasi kerja penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan dalam upaya
mencapai tujuannya. Saat ini organisasi ataupun perusahaan dituntut untuk
menghadapi segala perkembangan yang ada, seperti teknologi, persaingan
yang semakin ketat dengan perusahaan lain dan kebutuhan konsumen yang
semakin beragam. Dalam konteks ini prestasi kerja seorang karyawan dalam
sebuah organisasi atau perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai
keberhasilan perusahaan.
A.A Anwar Prabu Mangkunegara (dalam Agustini, 2000 : 67) menyatakan
bahwa Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Prestasi
kerja karyawan merupakan salah satu indikator keberhasilan operasi
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Salah satu usaha yang tepat untuk
dilakukan agar karyawan mau bekerja giat adalah dengan memberikan gaya
kepemimpinan yang efektif.
Suranta (dalam Rahayu 2012:2) Gaya kepemimpinan merupakan norma
perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi mempengaruhi perilaku orang lain. Keberadaan seorang
(22)
bawahan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ciri-ciri seorang
pemimpin menurut Collins adalah memiliki kecerdasan, kelancaran berbahasa,
kesediaan menerima tanggung jawab, keterampilan sosial, kesadaran akan diri
dan lingkungan. Umar (dalam Imtihana 2009:23).Sebagai sebuah unsur yang
dominan dalam pengambilan keputusan maka sudah sewajarnya seorang
pemimpin dituntut memiliki kecakapan dan kecerdasan yang lebih dari pada
bawahannya.
Ada tiga gaya kepemimpinandalam suatu organisasi atau perusahaan pada
umumnya, dimana ketiga gaya kepemimpinan tersebut memiliki ciri-ciri dan
karakteristik yang khas, yaitu gaya kepemimpinan otoriter, demokratis, dan
laissez faire.
Pace (2005 : 31) mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai
pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang
merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu, dimana suatu organisasi
terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu
dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Dalam struktur
organisasi akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan
masing-masing sesuai dengan batas tanggungjawab dan wewenangnya, baik dari
manajer kepada bawahan ataupun antar sesama karyawan.
Definisi komunikasi dilihat dari berbagai pandangan adalah sebagai proses
penciptaan dan penafsiran informasi diantara unit-unit komunikasi sebagai
(23)
Hubungan antar sumber daya manusia yang ada dalam organisasi atau
perusahaan yang baik akan meningkatkan kualitas perusahaan yang
bersangkutan. Tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan keinginan,
untuk itu pengaruh dari atasan kepada bawahan yang efektif pasti dapat
meningkatkan kekuatan perusahaan, dikaitkan dengan komunikasi yang baik
antar personal diharapkan mampu membawa dampak positif bagi organisasi
atau perusahaan.
Berdasarkan latar belakang yang ada di atas, penulis memilih judul
“Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Organisasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, maka dirumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja
karyawan?
2. Apakah terdapat pengaruh komunikasi organisasi terhadap prestasi kerja
karyawan?
3. Apakah gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi mempengaruhi
(24)
C. Batasan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian agar terarah, terfokus, dan tidak
terlalu luas dengan permasalahan yang ada, dalam penelitian ini peneliti
menyusun batasan masalah. Adapun batasan masalah sebagai berikut :
1. Gaya kepemimpinan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
penerapan kewenangan, derajat kewibawaan dan kualitas kepribadian.
2. Komunikasi organisasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
pemahaman, hubungan yang makin baik, dan pengaruh pada sikap.
3. Prestasi kerja karyawan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
kreatifitas, kerjasama, dan kedisiplinan.
D. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang dan rumusan masalah yang ada di atas maka tujuan
dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap
prestasi kerja karyawan.
2. Untuk mengetahui apakah komunikasi organisasi berpengaruh terhadap
prestasi kerja karyawan.
3. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi
(25)
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga
bagi perusahaan untuk mencari jawaban dari permasalahan yang ada. Dan
hasil penelitian ini bisa menjadi sumber masukan bagi perusahaan yang
bersangkutan, sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
langkah-langkah kebijaksanaan di masa mendatang, khususnya di bidang sumber
daya manusia.
2. Manfaat bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan gaya kepemimpinan dan
komunikasi organisasi serta prestasi kerja karyawan dan melihat ada
tidaknya pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi
terhadap prestasi kerja karyawan. Selain itu penelitian ini juga bermanfaat
dalam memberikan sumbangan pikiran dan wacana ilmiah untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya manajemen sumber daya
manusia bagi Universitas.
3. Manfaat bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan berguna bagi peneliti untuk mendalami dan
menerapkan teori atau materi perkuliahan selama ini mengenai manajemen
(26)
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan : latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisikan : landasan teori-teori yang mendukung penulisan
ini, sehingga dapat dijadikan landasan bagi pembahasan
selanjutnya, penelitian sebelumnya, kerangka konseptual
penelitian, dan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan : jenis penelitian, subjek dan objek penelitian,
waktu dan lokasi penelitian, variabel penelitian, definisi
operasional, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel,
sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengujian
instrumen, teknik analisis data, uji asumsi klasik, pengujian
hipotesis.
BAB IV : GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN
Bab ini berisikan : tentang sejarah perusahaan, visi dan misi
perusahaan, lokasi perusahaan, aktifitas perusahaan, struktur
(27)
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan : tentang pembahasan dari permasalahan serta
melakukan pengujian data dan alat analisisnya.
BAB VI : KESIMPULAN
Bab ini berisikan : tentang kesimpulan dan saran-saran yang
(28)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kepemimpinan
Ada beberapa pengertian dari kepemimpinan, diantaranya adalah
sebagai berikut:
a) Robbins (2006: 5) kepemimpinan adalah fungsi yang mencakup
memotivasi karyawan, mengarahkan orang lain, memilih jalur
komunikasi yang paling efektif, dan menyelesaikan konflik-konflik.
b) Menurut Young (dalam Kartono, 2003) pengertian kepemimpinan
yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang
sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu
yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki
keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dari definisi yang ada diatas didapatkan kesimpulan bahwa,
kepemimpinan merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan
organisasi, terlebih lagi dalam menuju perubahan. Terkhusus dalam
mengelola segala sesuatu dalam hubungan dengan orang lain dalam satu
kelompok untuk menjalankan dengan baik tujuan-tujuan yang akan
(29)
2. Teori kepemimpinan
Dapat dibedakan menjadi empat yaitu teori sifat, teori perilaku, teori
situasional, dan teori atribusi.
a. Teori sifat
Adalah teori-teori yang mempertimbangkan berbagai sifat dan
karakteristik pribadi yang membedakan para pemimpin dari mereka
yang bukan pemimpin (Robbin dan Judge, 2008:49). Teori sifat,
menurut Ralph Stogdil mengidentifikasi enam klasifikasi sifat
kepemimpinan yaitu:
1) Karakteristik Fisik (umur, penampilan, tinggi, berat badan dan
lain-lain),
2) Latar belakang sosial (pendidikan,status sosial, mobilitas),
3) Inteligensia
4) Kepribadian (waspada, percaya diri, integritas pribadi),
5) Karateristik hubungan tugas (kebutuhan prestasi tinggi, inisiatif,
orientasi tugas), dan
6) Karakteristik sosial (pergaulan luas dan aktif).
b. Teori Perilaku
Teori ini menekankan pada dua gaya kepemimpinan yaitu gaya
kepemimpinan beorientasi tugas (task orientation) dan orientasi pada
karyawan (employ orientation). Orientasi tugas adalah perilaku
pimpinan yang menekankan bahwa tugas-tugas dilaksanakan dengan
(30)
bawahannya. Orientasi karyawan adalah perilaku pimpinan yang
menekankan pada memberikan motivasi pada bawahan dalam
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tugasnya, dan
mengembangkan hubungan yang bersahabat saling percaya
mempercayai dan saling menghormati di antara anggota kelompok.
c. Teori Situasional
Apa yang telah dilakukan oleh peneliti teori sifat dan teori perilaku
telah meletakan fondasi yang penting untuk untuk mempelajari
kepemimpinan dalam organisasi karena dari hasil kedua pendekatan
tersebut secara kuat menyarankan bahwa cara yang efektif memimpin
adalah tergantung pada situasi.
Salah satu tugas manajer yang penting adalah mendiagnose dan
menilai faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas
kepemimpinannya. Mendiagnose meliputi mengidentifikasi dan
memahami faktor-faktor yang berpengaruh. Situasi yang perlu
didiagnose oleh manajer meliputi empat bidang, karakteristik
manajerial, karakteristik bawahan, struktur kelompok dan sifat tugas,
dan faktor-faktor organisasi.
1) Karakteristik Manajerial
Perilaku pimpinan terhadap faktor lingkungan tergantung pada tiga
karakteristik utama, yaitu kepribadian, kebutuhan dan motivasi,
(31)
2) Faktor Bawahan
Sebelum seseorang pemimpin memutuskan untuk menerapkan
suatu gaya kepemimpinan tertentu, ia harus mempertimbangkan
karakteristik individual dan pola perilaku dari bawahan.
3) Faktor Kelompok
Karakteristik kelompok dapat memberi pengaruh yang berarti
terhadap kemampuan seorang manajer dalam memimpin
bawahannya.
4) Faktor Organisasi
Ada sejumlah faktor organisasi yang penting yang berpengaruh
terhadap keberhasilan manajer dalam memimpin. Faktor-faktor
tersebut meliputi basis kekuasaan, aturan dan prosedur,
profesionalisme, tekanan waktu.
d. Teori kepemimpinan model kontingensi
Kepemimpinan situasional pertama kali dikembangkan oleh Fred
Fiedler dan kawan-kawannya. Dasar konsep teori kepemimpinan
kontingensi dari Fiedler adalah bahwa prestasi kelompok yang tinggi
tergantung pada interaksi antara gaya kepemimpinan dan kadar sejauh
mana situasinya menguntungkan atau tidak. Empat faktor yang
menjadi kerangka kerja dari kepemimpinan model Fiedler yaitu Gaya
kepemimpinan, dan tiga faktor situasi yang meliputi struktur tugas,
(32)
e. Teori jalan-tujuan (path-goal theory)
Teori kepemimpinan situasional yang kedua telah dikembangkan
oleh Robert House, yang dikenal dengan nama teori jalan-tujuan. Teori
jalan-tujuan berkaitan dengan konsep dari teori pengharapan. Robert
House memulai dengan formulasi awal dari teorinya sebagai berikut:
Fungsi motivasi pemimpin terdiri dari peningkatan imbalan pribadi
kepada bawahan atas pencapaian tugasnya, membuat jalan yang lebih
mudah untuk mendapatkan imbalan tersebut, dengan memberi
penjelasan, mengurangi habatan, dan meningkatkan peluang untuk
mendapatkan kepuasan pribadi.
Fungsi utama dari pemimpin memperngaruhi persepsi valensi dan
pengharapan bawahan. Jika pemimpin dapat meningkatkan persepsi
valensi bawahan dan meningkatkan pengharapan mereka, maka akan
menyebabkan usaha yang lebih besar, kepuasan dan prestasi yang lebih
tinggi.
Pada awal penelitan path-goal theory menganggap pemrakarsa struktur
dan pertimbangan sebagai dimensi dari perilaku pemimpin. Pemrakarsa
struktur menyediakan suatu mekanisme kejelasan bagi jalan-tujuan, dan
pertimbangan dipandang sebagai “membuat jalan yang lebih mudah”. Misalnya, seorang manajer dapat menggunakan pemrakarsa struktur untuk
memperjelas tugas-tugas yang tidak jelas dan mendua (ambiguous) dengan
(33)
umpan balik. Di pihak lain pihak jika pengharapan sudah jelas dan
karyawan bekerja dalam tugas-tugas rutin, tugas terstruktur, dengan
tingkat pertimbangan yang tinggi dari pemimpin akan menyebabkan
tugas-tugas lebih menyenangkan. Pada masing-masing contoh tersebut akan
menghasilkan motivasi dan kepuasan lebih tinggi.
3. Gaya Kepemimpinan
Tidak terlepas dari pengertian kepemimpinan yang telah dibahas
diatas, kepemimpinan sendiri memiliki gaya untuk mengatur dan
menjalankan suatu organisasi dan perusahaan.
Menurut Fandy Tjiptono (2006 : 161) gaya kepemimpinan adalah
suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan
bawahannya. Sementara itu Hersey (2004 : 29) menyebutkan bahwa gaya
kepemimpinan adalah pola tingkah laku (kata-kata dan tindakan-tindakan)
dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain.
Tiga gaya kepemimpinan dalam suatu organisasi atau perusahaan pada
umumnya :
a. Otoriter
Gaya ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan
yang bersifat terpusat pada pemimpin sebagai satu-satunya penentu,
penguasa, dan pengendali anggota organisasi serta kegiatannya dalam
(34)
b. Demokratis
Gaya kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor
pendukung terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan
berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan
anggota organisasi.
c. Bebas (laissez faire)
Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya bepandangan bahwa anggota
organisasi mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu
mengurus dirinya masing-masing, dengan sedikit mungkin pengarahan
atau pemberian petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok
masing-masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi.
4. Organisasi
Menurut Stephen P. Robbins (2003 : 4) organisasi adalah unit sosial
yang dengan sengaja diatur, terdiri atas dua orang atau lebih, yang
berfungsi secara relatif terus menerus untuk mencapai sasaran atau
serangkaian sasaran bersama.
5. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang
bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi
menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku
seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan
(35)
6. Komunikasi Organisasi
Dalam organisasi pada umumnya komunikasi organisasi merupakan
suatu hubungan timbal-balik antar individu dalam konteks organisasi.
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi (Wiryanto, 2005). Sedangkan Pace (2005 : 31) mendefinisikan
komunikasi organisasi sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di
antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi
tertentu, dimana suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam
hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam
suatu lingkungan.
a. Fungsi komunikasi menurut Stephen P. Robbins (2006 : 392)
1) Pengendalian
Setiap organisasi mempunyai hierarki wewenang dan garis
panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
2) Motivasi
Memperkuat motivasi dengan menjelaskan ke para karyawan apa
yang harus dilakukan, seberapa baik mereka bekerja, dan apa yang
dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja yang dibawah standar.
3) Pengungakapan emosi
Bagi karyawan, kelompok kerja merupakan sumber pertama untuk
(36)
Komunikasi memfasilitasi pelepasan ungkapan emosi perasaan dan
pemenuhan kebutuhan sosial.
4) Informasi
Memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok
untuk mengambil keputusan melalui penyampaian data guna
mengenali dan mengevaluasi pilihan-pilihan alternatif.
b. Proses komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari
pengirim kepada peneriman, menggunakan isyarat tangan, atau
menggunakan sarana komunikasi tertentu lainnya.
1) Pengiriman (sender)
Pengirim, dalam kerangka organisasional dapat berupa karyawan
biasa, manajer, atau pihak luar yang memberikan gagasan, maksud,
informasi, dan bertujuan mengadakan komunikasi.
2) Penyandian (encoding)
Tindakan pemberian arti simbol-simbol pada pemikiran, misalnya
memutuskan kata-kata mana yang harus dikatakan atau ditulis
disebut sebagai penyandian (encoding).
3) Saluran komunikasi (communication chanel)
Ketika orang-orang berkomunikasi dalam lingkungan organisasi,
mereka biasanya menggabungkan tampilan vokal (saluran
pendengaran) dan pandangan (saluran penglihatan). Sentuhan
(37)
(saluran saraf) juga digunakan dalam saluran pesan dalam
komunikasi.
4) Pengertian sandi (decoding)
Pesan yang diterima kemudian diinterpretasikan dan diterjemahkan
ke dalam informasi yang mempunyai arti. Proses ini dilakukan
dengan dua cara, pertama penerima harus menerima, kemudian
mengartikannya.
5) Penerimaan (receiver)
Bila pesan tidak sampai pada penerima, maka komunikasi itu
belum terjadi. Artinya, pesan yang dikirimkan itu harus diterima
baik (dipahami) oleh penerima. Oleh karena itu pesan yang
dikirimkan harus jelas kepada siapa pesan itu ditujukan.
6) Umpan balik (feedback)
Sebuah rangkaian umpan balik (Feedback) memberi saluran bagi
tanggapan penerima yang memungkinkan sender untuk
menentukan apakah pesan telah diterima dan menghasilkan
tanggapan yang dimaksudkan. Bagi manajer, umpan balik
komunikasi ini mungkin datang dari berbagai macam cara. Dalam
situasi tatap muka, umpan balik bisa terjadi secara langsung
melalui tanda-tanda atau sandi.
7) Kegaduhan (noise)
Gangguan (noise) merupakan sifat yang melekat pada komunikasi.
(38)
dalam berkomunikasi akan selalu ada. Gangguan dapat timbul
dalam saluran komunikasi, atau metode pengiriman seperti udara
dan kertas.
c. Menurut Raymond V. Lesikar yang dikutip T. Hani Handoko (2009 :
277) ada 4 faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikasi
organisasi, yaitu :
1) Saluran komunikasi formal
Liputan saluran formal semakin melebar sesuai dengan
perkembangan dan pertumbuhan organisasi. Saluran komunikasi
formal dapat menghambat aliran informasi antar tingkat-tingkat
organisasi.
2) Struktur wewenang organisasi
Perbedaan kekuasaan dan kedudukan (status) dalam organisasi
akan menentukan pihak-pihak yang berkomunikasi (atasan dengan
karyawan maupun karyawan dengan karyawan) dengan seseorang
serta isi dan ketepatan komunikasi.
3) Spesialisasi jabatan
Mempermudah komunikasi dalam kelompok-kelompok yang
berbeda.
4) Pemilikan informasi
Individu-individu mempunyai informasi khusus dan pengetahuan
(39)
d. Menurut Suranto AW dalam www.uny.ac.id (diunduh pada Oktober
2013), ada beberapa indikator komunikasi efektif, yaitu :
1) Pemahaman
Ialah kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana
dimaksudkan oleh komunikator.
2) Kesenangan
Apabila proses komunikasi itu selain berhasil menyampaikan
informasi, juga dapat berlangsung dalam suasana yang
menyenangkan ke dua belah pihak.
3) Pengaruh pada sikap
Tujuan berkomunikasi adalah untuk memengaruhi sikap.
4) Hubungan yang makin baik
Bahwa dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja
meningkatkan kadar hubungan interpersonal.
5) Tindakan
Komunikasi akan efektif jika kedua belah pihak setelah
berkomunikasi terdapat adanya sebuah tindakan.
7. Prestasi Kerja
A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2002 : 33) menyatakan bahwa,
prestasi kerja dari kata job performance atau actual performance adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
(40)
a. Menurut Hasibuan (2008 : 94) Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas–tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman,
dan kesungguhan serta waktu.
b. Menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2002 : 33) faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi kerja adalah:
1) Faktor kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) karyawan terdiri dan
kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge +
skill). Artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata : (IQ
110 - 120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan
terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan
lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh sebab itu
karyawan perlu ditempatkan pada perkerjaan yang sesuai dengan
keahlian.
2) Faktor motivasi
Motivasi berbentuk dari sikap (atitude) seorang karyawan dalam
menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi
menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan
organisasi (tujuan kerja).
c. Indikator-indikator prestasi kerja karyawan, Nasution (2000 : 99)
menyatakan bahwa ukuran yang perlu diperhatikan dalam prestasi
(41)
1) Kualitas kerja
Kriteria penilaiannya adalah ketepatan kerja, keterampilan kerja,
ketelitian kerja, dan kerapihan kerja.
2) Kuantitas kerja
Kriteria penilaiannya adalah kecepatan kerja.
3) Disiplin kerja
Kriteria penilaiannya adalah mengikuti instruksi atasan, mematuhi
peraturan perusahaan, dan ketaatan waktu kehadiran.
4) Inisiatif
Kriteria penilaiannya adalah selalu aktif atau semangat
menyelesaikan pekerjaan tanpa menunggu perintah atasan artinya
tidak pasif atau bekerja atas dorongan dari atasan.
5) Kerjasama
Kriteria penilaiannya adalah kemampuan bergaul dan
menyesuaikan diri serta kemampuan untuk memberi bantuan
kepada karyawan lain dalam batas kewenangannya.
d. Manfaat penilaian prestasi kerja antara lain :
1) Perbaikan prestasi kerja
Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer
dan departemen personalia dapat membetulkan kegiatan-kegiatan
(42)
2) Penyesuaian kompensasi
Evaluasi prestasi kerja membantu pengambilan keputusan dalam
menentukan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi
lainnya.
3) Keputusan penempatan
Promosi, transfer dan demosi biasanya didasarkan pada prestasi
kerja masa lalu atau antisipasinya. Promosi merupakan bentuk
penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu.
4) Kebutuhan latihan dan pengembangan
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukan kebutuhan latihan.
Demikian juga prestasi kerja yang baik mungkin mencerminkan
potensi yang harus dikembangkan.
5) Perencanaan dan pengembangan karier
Umpan balik prestasi mengarahkan keputusan karier yaitu tentang
jalur karier tertentu yang harus diteliti.
6) Mengetahui penyimpangan staffing
Prestasi yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan dan
kelemahan prosedur staffing departemen personalia.
7) Ketidakakuratan informasi
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukan kesalahan dalam
informasi analisis jabatan, rencana sumber daya manusia atau
komponen lain sistem informasi manajemen atau komponen lain
(43)
8) Diagnosa desain pekerjaan
Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda
kesalahan dalam desain pekerjaan. Penilaian informasi membantu
diagnosa kesalahan tersebut.
9) Kesempatan kerja yang adil
Penilaian kerja secara akurat akan menjamin keputusan
penempatan internal diambil tanpa diskriminasi.
10)Mengatasi tantangan eksternal
Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar
lingkungan kerja seperti keluarga, kesehatan, kondisi finansial atau
masalah-masalah pribadi lainya.
B. Penelitian Sebelumnya
1. Penulis : Djebangun, Paskalis Raswantoro. 2007.
Judul : Persepsi Karyawan Terhadap Gaya Kepemimpinan Dan Iklim
Organisasi Serta Pengaruhnya Pada Kinerja (divisi sarung tangan golf, PT
Adi Satria Abadi Yogyakarta).
Hasil : Hasil dari analisis penelitian ini baik secara parsial dan simultan
menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan iklim organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT ASA.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kuesioner dinilai sendiri
(self-assessment) sehingga dapat terjadi bias dalam penelitian ini, khususnya
dalam penilaian responden terhadap kinerja karena umumnya kinerja
(44)
2. Penulis : Setyanigtyas, Lidwina Hersia Tikayanti. 2009.
Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Semangat Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan (Karyawan bagian produksi PT Sari Husada tbk.,
Yogyakarta)
Hasil : Hasil dari pengujian SEM menunjukkan bahwa Gaya
Kepemimpinan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Penulis
menyadari bahwa dalam menulis masih banyak keterbatasan seperti
meneliti pada bagian produksi saja, dan ketidaksempurnaan kuesioner
dalam mengumpulkan informasi yang akurat karena hasil data tergantung
(45)
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Model konseptual variabel-variabel penelitian, tentang bagaimana
pertautan teori-teori yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian
yang ingin diteliti, yaitu variabel bebas dengan variabel terikat. Adalah
sebagai berikut :
Gambar II.1 Kerangka Konseptual
Keterangan :
= Pengaruh Parsial
Parsial adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas secara
terpisah terhadap variabel terikat.
= Pengaruh Simultan
Simultan adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas jika
digabungkan terhadap variabel terikat.
Komunikasi Organisasi (X2) Pemahaman
Hubungan yang semakin baik
Pengaruh pada sikap
Prestasi Kerja (Y) Kreatifitas Kerjasama Kedisiplinan Gaya Kepemimpinan (X1)
Penerapan kewenangan Derajat kewibawaan Kualitas kepribadian
(46)
1. Variabel terikat/variabel tergantung
Variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini variabel
terikat adalah prestasi kerja.
2. Variabel bebas
Variabel yang memengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel
bebas adalah gaya kepemimpinandan komunikasi organisasi. (Anwar
Sanusi 2011 : 52)
Dari kerangka konseptual ini peneliti ingin mengetahui apakah gaya
kepemimpinan akan berpengaruh pada prestasi kerja karyawan. Gaya
kepemimpinanakan dilihat dari cara penerapan kewenangan, derajat
kewibawaan, dan kualitas kepribadian. Dan komunikasi akan dilihat dari
pemahaman, hubungan yang semakin baik, dan pengaruh pada sikap.
D. Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang
masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Dari definisi tersebut, maka peneliti mengambil hipotesis terhadap
penelitiannya sebagai berikut :
Gaya kepemimpinan atasan atau manager berpengaruh terhadap prestasi
kerja karyawan, atasan harus mampu menggunakan gaya kepemimpinan yang
efektif dalam mengelola karyawan sehingga karyawan dapat memaksimalkan
prestasi kerja mereka. Prestasi kerja karyawan yang maksimal akan
mendorong perusahaan kepada tercapainya tujuan perusahaan. Berdasarkan
(47)
H1 : Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan.
Komunikasi membutuhkan timbal balik antar individu, dengan kata lain
proses komunikasi tidak dapat dilakukan sendiri tanpa individu lain. Dalam
perusahaan sangatlah penting berhubungan dengan orang lain melalui
komunikasi (baik komunikasi antara karyawan dengan karyawan maupun
karyawan dengan atasan). Komunikasi yang baik membuat pekerjaan dan
tanggung jawab menjadi jelas/terarah, yang berdampak pada meningkatnya
efektifitas prestasi kerja untuk mencapai tujuan perusahaan.
H2 : Komunikasi organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan.
Melalui gaya kepemimpinan dan komunikasi dalam suatu perusahaan
maka akan terjadi pemahaman antara atasan (manager) dengan bawahan.
Pemahaman dalam pekerjaan menjadikan tugas masing-masing lebih terarah
dan mudah dimengerti, sehingga menimbulkan hasil kerja yang baik dari
setiap individu dalam mengerjakan tugasnya.
H3 : Gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi secara bersama-sama
(48)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
studi kasus. Penelitain studi kasus adalah penelitian mengenai status subjek
penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari
keseluruhan personalitas dimana peneliti dapat memperoleh gambaran secara
mendetail tentang latar belakang, sifat serta karakter yang khas dari kasus
ataupun status dari individu yang kemudian hasilnya dijadikan suatu hal yang
bersifat umum (Hasan, 2004 : 10).
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan Matahari Department Store
Malioboro Mall Yogyakarta.
Objek dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan, komunikasi
organisasi, dan prestasi kerja karyawan.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bulan Juni-Juli 2014 di Matahari Department
(49)
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi variabel
a. Variabel Independen (X)
Variabel independen (bebas) adalah variabel yang menjelaskan
atau yang mempengaruhi variabel yang lain (Umar, 2003 : 62).
Variabel independen dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan
dan komunikasi organisasi.
b. Variabel Depanden (Y)
Variabel depanden (tergantung) adalah variabel yang dijelaskan
atau dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2003 : 62). Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah prestasi kerja karyawan.
2. Definisi Variabel
Variabel Definisi
Operasional Indikator Alat Ukur
Skala Ukur Gaya Kepemimpin an Kewenangan merupakan kekuasaan membuat keputusan memerintah dan melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain.
Penerapan kewenangan - Keputusan berdasar atasan - Menghiraukan masukan karyawan - Mengajukan masukan karyawan - Memecahkan masalah bersama - Kebebasan berpendapat Skala Likert Adalah pembawaan untuk dapat menguasai dan mempengaruhi dihormati orang lain melalui sikap dan tingkah laku yang mengandung kepemimpinan dan
Derajat kewibawaan
- Tanggapan bijak kritik dan saran - Komunikasi
dengan karyawan - Atasan bantu beri
jalan keluar masalah - Beri masukan
kepada atasan
(50)
penuh daya tarik - Kebijakan pemberian sanksi Likert Merupakan sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang yang membedakannya dari orang atau bangsa lain.
Kualitas kepribadian
- Sosialisasi dengan karyawan
- Perhatian pada karyawan sakit - Memberi dorongan, bimbingan, dan arahan - Memberi pemahaman kerja - Menciptakan suasana kerja kondusif Skala Likert Komunikasi Organisasi Proses, perbuatan, cara memahami atau memahamkan. Pemahaman
- Pekerjaan menarik - Tahu benar akan
tugas yang harus dikerjakan - Memanfaatkan
waktu bertukar informasi kepada rekan kerja/atasan - Bekerja sesuai
perintah - Kepercayaan kepada karyawan bekerja mandiri Skala Likert Memberikan timbal balik bagi setiap individu yang terlibat interaksi dengan komunikasi, sesuai dengan interaksi yang dilakukan. Hubungan yang makin baik - Komunikasi dengan pemimpin setiap hari
- Rekan kerja baik dan
menyenangkan - Memberikan
selamat atas pekerjaan baik - Suasana kerja jujur
dan terbuka - Rekan sekerja
saling membantu Skala Likert komunikasi organisasi dapat memberi pengaruh pada sikap individu dalam perusahaan.
Pengaruh pada sikap
- Bagian penting dalam perusahaan - Dukungan kerja - Berbicara sopan
(51)
rekan/atasan - Membantu saat
rekan kerja membutuhkan bantuan
- Merasa nyaman menyampaikan pendapat negatif/positif kepada rekan karyawan/atasan Likert Prestasi Kerja Karyawan Kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai
kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
Kreatifitas
- Ide baru - Menggunakan
fasilitas kerja - Keterampilan dan
pengetahuan - Cepat dan tanggap - Pengetahuan dan
kecakapan menjawab pertanyaan pelanggan Skala Likert Adalah kemampuan karyawan dalam berpatisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lainnya. Kerjasama
- Koordinasi dengan atasan
- Saling membantu antar rekan karyawan - Kekompakan
divisi
- Membantu rekan kerja dan atasan - Kekompakan tim
Skala Likert
Kemampuan karyawan dalam mematuhi
peraturan yang ada dan melakukan pekerjaan sesuai
Kedisiplinan
- Taat peraturan - Bekerja
sungguh-sungguh pada jam kerja
- Melakukan
(52)
instruksi. sanksi
- Sistem kerja yang meningkatkan komitmen - Menyelesaikan
tugas tepat waktu
Likert
3. Pengukuran Variabel
Penulis memperoleh langsung data-data yang dibutuhkan berdasarkan
dari keterangan dan informasi yang diberikan kepada responden melalui
kuesioner yang telah disebarkan dengan metode skor. Pemberian skor
menggunakan skala Likert seperti dibawah ini :
Tabel III.2 Skala Likert
Keterangan Nilai
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah
yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga dapat
(53)
1. Gaya kepemimpinan (X1)
a. Penerapan kewenangan (X1,1)
Kewenangan merupakan kekuasaan membuat keputusan memerintah
dan melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain.
b. Derajat kewibawaan (X1,2)
Adalah pembawaan untuk dapat menguasai dan mempengaruhi
dihormati orang lain melalui sikap dan tingkah laku yang mengandung
kepemimpinan dan penuh daya tarik.
c. Kualitas kepribadian (X1,3)
Merupakan sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang yang
membedakannya dari orang atau bangsa lain.
2. Komunikasi Organisasi (X2)
a. Pemahaman (X2,1)
Pemahaman adalah proses, perbuatan, cara memahami atau
memahamkan.
b. Hubungan yang makin baik (X2,2)
Memberikan timbal balik bagi setiap individu yang terlibat interaksi
dengan komunikasi, sesuai dengan interaksi yang dilakukan.
c. Pengaruh pada sikap (X2,3)
Sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk
bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu
(54)
sekitarnya. Bahwa disini komunikasi organisasi dapat memberi
pengaruh pada sikap individu dalam perusahaan.
3. Prestasi Kerja (Y)
a. Kreatifitas
Kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai
kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat
diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk
melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada
sebelumnya.
b. Kerjasama
Adalah kemampuan karyawan dalam berpatisipasi dan bekerja sama
dengan karyawan lainnya.
c. Kedisiplinan
Kemampuan karyawan dalam mematuhi peraturan yang ada dan
melakukan pekerjaan sesuai instruksi.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2011 : 80) pengertian populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Matahari Department
(55)
2. Sampel
(Sugiono, 2001) sampel adalah bagian dari jumlah yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Untuk mendapatkan sampel yang menggambarkan
populasi, maka penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan
rumus Slovin (dalam Umar, 2007:78) sebagai berikut :
Keterangan :
n = ukuran sampel minimum yang akan diambil
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir (error). Untuk penelitian
ini ditetapkan e = 10%
Dari jumlah populasi tersebut dengan tingkat kelonggaran ketidaktelitian
sebesar 10%, maka dengan menggunakan rumus diatas diperoleh sampel
sebagai berikut :
53
Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 53 karyawan Matahari
Department Store Malioboro Mall Yogyakarta.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah Purposive
Sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan menyesuaikan diri
(56)
H. Sumber Data
Dalam penelitian ini digunakan 2 sumber data, yaitu :
1. Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Dalam penelitian ini
merupakan hasil wawancara langsung kepada subyek penelitian, observasi,
dan data kuesioner yang diisi langsung oleh responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain). Data sekunder dalam penelitian ini merupakan
laporan historis perusahaan yang tersusun dalam arsip (data dokumenter),
dan jurnal yang berkaitan dengan kajian materi.
I. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
teknik :
1. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang
(57)
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data
maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data.
3. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak
hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan kuesioner) namun
juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi
(situasi, kondisi).
J. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen dalam penelitian ini :
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan suatu instrument (Arikunto, 1998 : 160). Validitas digunakan
untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antara skor
butir pertanyaan dengan total skor variabel. Dengan cara membandingkan
nilai rhitung dengan rtabel. Melakukan korelasi bivariate antara
masing-masing skor indikator. Dalam pengujian validitas instrument digunakan
rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai
(58)
Keterangan :
rhitung = koefisien korelasi product moment (rhitung)
∑χ = jumlah skor item
∑X = jumlah skot total n = jumlah responden
distribusi (tabel r) maka untuk α = 5% dan derajat kebebasan (df = n –
2) Kaedah keputusan : jika rhitung > rtabel berarti valid, sebaliknya jika rhitung
< rtabel berarti tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang
ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar, 2005:57). Tujuan uji ini
adalah untuk mengetahui bahwa alat yang digunakan untuk mengolah data
memiliki ukuran yang konsisten sesuai dengan standar. Serta untuk
mengetahui tingkat reliabilitas, dalam penelitian ini pengujian reliabilitas
menggunakan rumus Spearman Brown (split half) (Sugiono, 2008:359).
Adapun rumus sebagai berikut:
Keterangan :
r1 = reliabilitas internal seluruh instrument
(59)
Kriteria pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut :
a. Jika rhitung > rtabel maka pernyataan dinyatakan reliabel
b. Jika rhitung < rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak reliabel
K. Teknik Analisis Data
Analisis data menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Analisis ini
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas Gaya
Kepemimpinan (X1) dan Komunikasi Organisasi (X2) terhadap variabel
terikatnya yaitu Prestasi Kerja Karyawan (Y).
Persamaan umum regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan :
Y = Variabel dependen (prestasi kerja karyawan)
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi gaya kepemimpinan
b2 = Koefisien regresi komunikasi organisasi
X1 = Variabel gaya kepemimpinan
X2 = Variabel komunikasi organisasi
L. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi berganda yang berbasis ordinary least square. Untuk
meyakinkan bahwa persamaan regresi yang diperoleh adalah linier dan dapat
dipergunakan (valid) untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan
(60)
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Persamaan
regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data
variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting
data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah
normal, maka garis yang menghubungkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya. Deteksi normalitas dapat dilakukan dengan
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar
pengambilan keputusan dari uji normalitas adalah:
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika
terjadi korelasi yang tinggi maka hal ini dinamakan terdapat problem
multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
(61)
model regresi yang bebas multikolinieritas adalah : VIF di bawah 10 dan
tolerance lebih besar dari 0,1 (dalam Purnomo, 2008 : 36)
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedistisitas dan jika varian
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk
mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik
plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPERD dengan residualnya
SRESID.
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara ZPERD
dan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu
X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar analisisnya adalah :
a. Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Apabila terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di
(62)
M. Pengujian Hipotesis
1. Uji F
Menurut Kuncoro, uji statistik F ini menunjukkan apakah semua
variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel terikat (dalam Purnomo, 2008 :
34). Adapun uji F ini dilakukan dengan melakukan penghitungan nilai
statistik F dengan menggunakan formula sebagai berikut :
Keterangan :
R2 = koefisien determinasi N = jumlah observasi
K = jumlah parameter
Jika Fhitung > Ftabel maka hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti ada
pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi secara
bersama-sama terhadap prestasi kerja karyawan.
Jika Fhitung < Ftabel maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak yang berarti tidak
ada pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi secara
bersama-sama terhadap prestasi kerja karyawan.
2. Uji t
a. Menentukan formulasi hipotesis
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara
(63)
dan Komunikasi Organisasi) benar-benar berpengaruh terhadap
variabel Y (Prestasi Kerja karyawan) secara parsial.
H0 : Variabel-variabel bebas yaitu Gaya Kepemimpinan dan
Komunikasi Organisasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap prestasi kerja karyawan.
Ha : Variabel-variabel bebas yaitu Gaya Kepemimpinan dan
Komunikasi Organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
prestasi kerja karyawan.
1) Menentukan tingkat signifikansi (α)
Tingkat signifikansi α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran yang standar yang sering digunakan dalam penelitian).
2) Menentukan thitung dengan menggunakan SPSS atau rumus thitung
(Hasan, 2004 : 103) :
Keterangan :
bi = Nilai koefisien regresi
Bi = Nilai koefisien regresi untuk populasi
Sbi = Simpangan baku koefisien regresi bi
3) Menentukan ttabel
Tabel didistribusi t dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi)
(64)
4) Kriteria Pengujian
H0 ditolak (Ha diterima) apabila thitung > ttabel pada α 0,05. Artinya
variabel Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Organisasi secara
parsial berpengaruh terhadap Prestasi Kerja Karyawan.
H0 diterima (Ha ditolak) apabila thitung < ttabel. Artinya variabel Gaya
Kepemimpinan dan Komunikasi Organisasi secara parsial tidak
(65)
BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT Matahari Department Store Tbk (Matahari) adalah perusahaan ritel
yang menyediakan pakaian, aksesoris, perlengkapan kecantikan, dan
perlengkapan rumah untuk konsumen yang menghargai mode dan nilai
tambah. Didukung oleh jaringan pemasok lokal internasional terpercaya,
gabungan antara mode yang terjangkau, gerai dengan visual menarik,
berkualitas dan modern, memberikan pengalaman berbelanja yang dinamis
dan menyenangkan, dan menjadikan Matahari sebagai department store
pilihan utama bagi kelas menengah Indonesia yang tengah tumbuh pesat.
Matahari membuka gerai pertamanya sebagai gerai pakaian anak-anak
pada 24 Oktober 1958, di kawasan Pasar Baru, Jakarta. Sejak diluncurkan
sebagai pusat perbelanjaan modern yang pertama di Indonesia pada tahun
1972, Matahari telah memperluas jaringannya ke seluruh kepulauan Indonesia.
Kini hadir di 62 kota, Matahari didukung lebih dari 40.000 orang karyawan di
126 gerainya dengan total 1.200 pemasok di Indonesia dan 90% dari produk
beli-putus berasal dari pemasok lokal, menjadikannya suatu fenomena
nasional. Rangkaian produk yang dijual secara ekslusif di Matahari, dipandang
konsumen sebagai merek mode terkemuka sehingga secara konsisten Matahari
(66)
Pada tahun 2009, Matahari menjadi entitas terpisah dari PT Matahari Putra
Prima Tbk (MPP), dan diberi nama PT Matahari Department Store Tbk
(Matahari). Asia Color Company Limited, anak perusahaan dari CVC Capital
Partners Asia Pacific III Paralel Fund – A, L.P. (secara bersama disebut
sebagai “CVC Asia Fund III”), menjadi pemegang saham utama Matahari
pada April 2010.
B. Visi dan Misi Perusahaan
Visi
To be Consumer’s Preferred Retailed.
Menjadi Peritel Pilihan Utama Konsumen.
Misi
To consistently bring value fashion-right products and services that enhance
the consumer’s quality of lifestyle.
Konsisten menawarkan berbagai ragam produk bernilai dan tepat guna dengan
pelayanan terbaik guna peningkatan kualitas dan gaya hidup konsumen.
C. Lokasi Perusahaan
Matahari Departement Store Malioboro Mall Yogyakarta berlokasi di
Jalan Malioboro no. 52-58 (Mall Malioboro) Yogyakarta. Dengan susunan
tata letak barang yang dijual sebagai berikut :
1. Lantai pertama menyediakan pakaian dan tas wanita, kosmetika, serta
sepatu pria dan wanita.
(67)
3. Sedangkan di lantai tiga tersedia mainan, pakaian anak-anak, alat-alat
olahraga, serta koper dan handuk.
D. Aktivitas Perusahaan
Pada umumnya, masing-masing Matahari Department Store terbagi dalam
8 area penjualan dan memiliki 61 departemen. Masing-masing area penjualan
dikoordinir dan dikontrol oleh beberapa supervisor, dan pengawasan kegiatan
secara langsung oleh coordinator counter untuk tiap-tiap departemen.
Untuk kebijakan perusahaan mengenai jam operasi dan pembagian shift
kerja dapat dilihat pada penjelasan berikut ini. Jam operasi Matahari
Department Store adalah sebagai berikut :
Minggu-Jumat : Pukul 10.00 – Pukul 21.30 Sabtu : Pukul 10.00 – Pukul 22.00
Adapun pembagian jam kerja pada Matahari Department Store adalah sebagai
berikut : Shift I pukul 09.00 – 16.30, Shift II pukul 13.30 – 21.30. Pembagian shift ini telah diatur sehingga semua karyawan mendapat pembagian shift
yang sama dengan karyawan yang lain.
E. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara satu
(68)
PT Matahari Department Store Tbk memiliki srtuktur organisasi sebagai
berikut :
1. Dewan Komisaris
a. Presiden Komisaris
b. Komisaris
2. Dewan Direksi
a. Presiden Direktur
b. Wakil Presiden Direktur
c. Direktur
3. Kepengurusan Perseroan
a. CEO
b. Director – Merchandising & Marketing c. Director – Special Project & Cosmetics
d. Director – Corporate Secretary, Corporate Communication & Legal e. Director – Logistic
f. President and Chief Operating Officer
g. Chief Financial Officer
h. Director – Store Operation
i. Director – Procurement, Systems and Procedures j. Director – Store Planning & Operation
Sedangkan struktur organisasi Matahari Department Store yang ada pada
tiap-tiap gerai berbentuk garis dan staff, dimana kekuasaan dan tanggung jawab
(69)
pimpinan tertinggi di Matahari Department Store Mall Malioboro ini mengalir
dari pucuk pimpinan secara langsung pada bawahan melalui pimpinan
satuan-satuan organisasi. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Matahari Department
Store Mall Malioboro dapat kita lihat pada Bagan :
Gambar IV.1 Struktur Organisasi
F. Job Description
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, maka pokok satuan organisasi
Matahari Department Store dapat dijelaskan dalam deskripsi jabatan sebagai
berikut :
1. Store Manager
Membawahi semua hal yang ada sangkut pautnya dengan operasional
(70)
serta menyelenggarakan koordinasi dan pengawasan batas pelaksanaan
rencana kerja perusahaan.
2. Assistant Store Manager
Membantu tugas Store Manager atas pelaksanaan kebijakan dan prosedur
operasional guna mencapai tujuan perusahaan. Mewakili Store Manager
apabila berhalangan hadir, memeriksa kegiatan operasional perusahaan
khususnya di bidang keuangan.
3. Supervisor
Menerjemahkan kebijakan pimpinan cabang dalam bentuk pelaksanaan
kegiatan sehari-hari dan mengkoordinasi pelaksanaan tugas sehari-hari
serta mengambil keputusan sesuai dengan jabatannya.
4. Koordinator
Menangani dan melaporkan secara langsung kepada Supervisor mengenai
pelaksanaan kegiatan sehari-hari serta mengadakan riset pasar khususnya
perbandingan dengan para pesaing. Berusaha mewujudkan suatu kondisi
lingkungan kerja yang sehat dan situasi yang mendorong produktifitas
karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
5. Pramuniaga
Memberikan suatu pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pelanggan atau
customer. Bertanggung jawab terhadap barang yang rusak atau cacat yang
(71)
BAB V
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data
Dalam bab ini akan dianalisis data yang telah dikumpulkan dan diperoleh
dari kuesioner yang diberikan kepada karyawan Matahari Department Store
Malioboro Mall Yogyakarta. Data yang dikumpulkan adalah data mengenai
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Organisasi terhadap Prestasi
Kerja Karyawan untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan pada bab II.
B. Karakteristik Responden
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada karyawan Matahari
Department Store Malioboro Mall Yogyakarta, maka dapat diketahui data
karakteristik responden dalam penelitian ini, yaitu :
1. Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pada karyawan
Matahari Department Store Malioboro Mall Yogyakarta ditunjukkan pada
tabel V.1 berikut :
Tabel V.1
Klasifikasi Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 21 39.6% Perempuan 32 60.4% Total 53 100% Sumber : data primer yang diolah
(72)
Berdasar tabel V.1 diketahui bahwa jumlah responden perempuan sebesar
60,4% (32 orang) lebih tinggi/banyak dibandingkan dengan responden
laki-laki sebesar 39,6% (21 orang).
2. Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia pada karyawan Matahari
Department Store Malioboro Mall Yogyakarta ditunjukkan pada tabel V.3
berikut :
Tabel V.2
Klasifikasi Responden Menurut Usia
Usia Jumlah Persentase < 20 Tahun 2 3.8% 20 - 30 Tahun 23 43.4%
> 30 Tahun 28 52.8% Total 53 100% Sumber : data primer yang diolah
Pada tabel V.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden berumur > 30
tahun yaitu sebesar 52,8% (28 orang). Sedangkan distribusi umur
responden yang lain yaitu umur 20-30 tahun sebesar 43,4% (23 orang),
dan umur < 20 tahun sebesar 3,8% (2 orang).
3. Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, maka responden dalam penelitian
(73)
Tabel V.3
Klasifikasi Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
SMP 0 0.0%
SMA/SMK 51 96.2% D III 0 0.0%
S 1 2 3.8%
Total 53 100% Sumber : data primer yang diolah
Berdasarkan tabel V.3 menunjukkan bahwa pendidikan terakhir responden
mayoritas adalah SMA yaitu sebanyak 96,2% (51 orang). Pada tingkat
pendidikan S 1 berjumlah 2 orang responden dengan persentase 3,8%. Dan
pada tingkat pendidikan terakhir SMP responnden berjumlah 0 atau tidak
ada.
4. Status
Berdasarkan status pernikahan, maka responden dalam penelitian ini
diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel V.4
Klasifikasi Responden Menurut Status
Status Pernikahan Jumlah Persentase Menikah 34 64.2% Belum Menikah 19 35.8% Total 53 100% Status : data primer yang diolah
Berdasarkan tabel V.4 dapat diketahui bahwa sebagian responden berstatus
menikah sebanyak 34 orang (64,2%) dan responden yang belum menikah
(74)
C. Pengujian Instrumen
1. Validitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap kuesioner yang
digunakan dalam penelitian. Karena untuk mengetahui apakah kuesioner
yang digunakan memiliki validitas dan reliabilitas pengukuran yang baik,
sehingga layak digunakan sebagai alat pengambilan data.
Untuk responden yang berjumlah 53, dapat diperoleh derajat bebas (df)
sebesar n – 2 (53 – 2 = 51). Untuk df = 51 dan nilai alpha 5% (dua sisi) diperoleh nilai rtabel sebesar 0,271. Nilai rtabel selanjutnya digunakan untuk
kriteria validitas item-item kuesioner. Untuk dinyatakan valid, harus lebih
besar dari 0,271.
Berdasarkan hasil uji yang disajikan dalam tabel V.5 dibawah, tampak
bahwa seluruh item pernyataan memiliki koefisien validitas > 0,271
dengan demikian ditinjau dari validitas item peryataan maka seluruh
pernyataan yang terdapat dalam kuesioner layak digunakan sebagai alat
(75)
Tabel V.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel r item – total r tabel Status
Gaya Kepemimpinan
(X1)
GK4 GK5 GK6 GK7 GK8 GK9 GK11 GK12 GK13 GK14 GK15 0,634 0,463 0,629 0,642 0,779 0,707 0,589 0,704 0,715 0,712 0,703 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Komunikasi Organisasi (X2)
KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 KO10 KO11 KO12 KO14 KO15 0,551 0,374 0,394 0,513 0,517 0,446 0,309 0,437 0,422 0,295 0,542 0,439 0,342 0,317 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Prestasi Kerja (Y) PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 PK11 PK12 PK14 PK15 0,514 0,490 0,700 0,299 0,664 0,697 0,417 0,578 0,638 0,370 0,600 0,512 0,628 0,686 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 0,271 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: data Primer yang diolah
(76)
2. Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan teknik Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakuka pada taraf signifikansi 0,05, artinya
instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari rtabel
product moment (0,271). Berikut ini hasil analisis data menggunakan
teknik Cronbach’s Alpha:
Tabel V.6
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Cronbach’s
Alpha
N of Item Status
Gaya Kepemimpinan (X1)
Komunikasi Organisasi (X2)
Prestasi Kerja (Y)
0,860
0,626
0,819
11
14
14
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Sumber : data primer yang diolah
Dari hasil analisis di atas menunjukkan bahwa setiap instrumen
memiliki reliabilitas yang memenuhi syarat dan dinyatakan reliabel,
karena nilai Cronbach’s Alpha berada diatas 0,271.
D. Pengujian Analisis Data
1. Regresi Linier Berganda
Setelah semua asumsi terpenuhi maka analisis data dapat dilanjutkan
menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Hasil uji pengaruh gaya
kepemimpinan dan komunikasi organisasi terhadap prestasi kerja
(77)
Tabel V.7
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std.
Error Beta 1 (Constant) gykepemimpinan komorganisasi 8.064 .313 .667 6.252 .087 .116 .352 .563 1.290 3.596 5.740 .203 .001 .000
a. Dependent Variable: prestasikerja Sumber : data primer yang diolah
Berdasarkan pembahasan analisis regresi berganda, diperoleh nilai
koefisien persamaan regresi adalah 8,064 untuk koefisien gaya
kepemimpinan 0,313 dan untuk koefisien komunikasi organisasi 0,667.
Dengan hasil tersebut persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut
:
Y = a + b1X1 + b2X2
Y = 8,064 + 0,313 X1 + 0,667 X2
Keterangan :
Y = Prestasi Kerja Karyawan
a = Konstanta
X1 = Gaya Kepemimpinan
(1)
LAMPIRAN V
UJI ASUMSI KLASIK
DAN
(2)
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 8.064 6.252 1.290 .203
gykepemimpinan .313 .087 .352 3.596 .001 .886 1.129
komorganisasi .667 .116 .563 5.740 .000 .886 1.129
(3)
Uji Heteroskesdastisitas
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method
1 komorganisasi,
gykepemimpinan
a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: prestasikerja
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 8.064 6.252 1.290 .203
gykepemimpinan .313 .087 .352 3.596 .001 .886 1.129
komorganisasi .667 .116 .563 5.740 .000 .886 1.129
(4)
Model
Sum of
Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
1 Regression
1069.126
2
534.563
33.765
.000
aResidual
791.591
50
15.832
Total
1860.717
52
Uji t
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std.
Error
Beta
2
(Constant)
gykepemimpinan
komorganisasi
8.064
.313
.667
6.252
.087
.116
.352
.563
1.290
3.596
5.740
.203
.001
.000
Koefisien Determinasi
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
(5)
LAMPIRAN VI
SURAT KETERANGAN
PENELITIAN
(6)