Hubungan antara motivasi belajar mahasiswa, kualitas pelayanan dosen dan karyawan serta ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar : studi kasus mahasiswa angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PELAYANAN DOSEN DAN KARYAWAN

SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

Rina Wati

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar, (2) ada hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar, (3) ada hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar, (4) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan dan ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar. Populasi penelitian ini para mahasiswa mulai dari angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Sampel penelitian ini sejumlah 297 mahasiswa diambil dengan menggunakan metode convinience sampling. Metode pengumpulan datanya dengan menggunakan kuesioner yang berisi butir-butir pertanyaan tertutup. Teknik analisis datanya dengan analisis korelasi rank dari Spearman, keputusan yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis alternatif dengan taraf signifikan 5%.

Dari hasil analisi dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,950 dengan taraf signifikan 5%. (2) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,867 dengan taraf signifikan 5%. (3) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,207 dengan taraf signifikan 5%.


(2)

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING MOTIVATION, SERVICE QUALITY OF LECTURERS AND EMPLOYEES AND AVAILIBILITY OF

LEARNING FACILITY AND LEARNING ACHIEVEMENT Rina Wati

Sanata Dharma University Yogyakarta

2009

This research aims to know whether: (1) there is positive and significant relationship between learning motivation and achievement of learning; (2) there is positive and significant relationship between service quality of lecturers and employees and achievement of learning; (3) there is positive and significant relationship between availibility of learning facilities and achievement of learning; (4) there is positive and significant relationship between the learning motivation, service quality of lecturers and employees and availibility of learning facility and achievement of learning. The population of this research was 297 student of 2004-2008 periode Faculty of Economic Sanata Dharma University. The samples were 297 student taken by using convenience sampling method. The data collecting method by using questionnaire containing closed items and ended questions. The data analytical technique was correlation analysis rank from Spearman. Decision to receive or refuses alternative hypothesis with 5% significant.

The results of analysis are: (1) there isn’t positive and significant relationship between learning motivation and achievement of learning (0,95 probability with 5% significant tariff); (2) there isn’t positive and significant relationship between service quality of lecturers and employees and achievement of learning (0,867 probability with 5% significant tariff) (3) there isn’t positive and significant relationship between availibility of learn in facilities and the achievement of learning (0,207 probability with 5% significant tariff).


(3)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA, KUALITAS PELAYANAN DOSEN DAN KARYAWAN

SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

(Studi Kasus Mahasiswa Angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: RINA WATI

041334048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

DENGAN PRESTASI BELAJAR

(Studi kasus Mahasiswa Angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: RINA WATI

041334048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA, KUALITAS PELAYAFIAII DOSEN DAN KARYAWAN

SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS DENGAhI PRESTASI BELAJAR

Studi Kasus Mahasiswa Angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yoryakarta

€ileh: RIN.A WATI llIM:0413340'i8

Telah llisetujui Oieh: Pembi

Rita Eny Purwanti S.Pd., M.Si Tanggal :24 Agustus 2009 mbing


(6)

d^-HUBTINGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA. KUALITAS PELAYANAII DOSEN DAI\ KARYAWAN

SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS DENGAI\ PRESTASI BELAJAR

Studi Kasus: Mahasiswa Angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharrna Yogyakarta

Dipersiapkan dan ditulis oleh: RINA WATI

NIM:041334048

Telah dipertahankan di depan panitia penguji Pada Tanggal : 17 Sep!e!!U4I2009 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Susunan Panitia Fenguji: I{ama Lengkap

Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota

Y. Ilarsoyo, S.Pd., M"Si L. Saptono, S.Frl., l\{.Si

Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si : A" I{eri ltiugrohon S"['d., M.Pd

Yogyakarta, 17 Septenrber 2099

, Fakulfas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

m, M.Ed., Ph.D.


(7)

PERSEMBAHAN

Ya Allah...

Jika skripsi ini punya nilai dan arti, maka nilai dan arti ini ku persembahkan

kepada:

Bapak Sutarman dan Ibu Tumilah, yang sangat aku hormati dan aku cintai

serta dengan ketulusan dan keihlasan senantiasa mendoakan, membimbing

dan mendukungku demi kesuksesan studi ini.

Adikku Dwi, yang sangat aku sayangi yang selalu memberikan dukungan,

semangat, doa dan selalu mengerti aku.

Simbahku yang dari kecil sudah merawat aku hingga aku dapat berdiri sendiri

Skripsi ini juga ku bingkiskan kepada:

Sahabatku Lia, Flori, Rika, Andriyani, Teti

dan Dian. Thanks for all ”Persahabatan ini

takkan aku lupakan”

Maz Wawan yang selalu memberikan

semangat untuk segera menyelesaikan skripsi

ini dan aku mensyukuri keberadaan mu di sisi

ku.

Untuk almamaterku Universitas Sanata

Dharma.


(8)

MOTTO

“Jangan sia-siakan waktu yang sedikit, karena kesempatan

yang baik akan datang diwaktu yang sedikit itu”.

“Allah SWT tidak akan memberikan cobaan kepada

hambanya melebihi kemampuan yang dimiliki hambanya”.


(9)

PER}IYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan

karyaasli saya yang tidak r".*t karya atau bagian karya orang lain, kecuali-yang

l"fuf, air"U"it* aitam kutipan dan iaftar pustak4 sebagaimana layaknya kafya

ilmiah.

Yogyakarta, 17 SePtember 2009

Penulis

4*^ru

& -Rina Wati


(10)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan karunia Allah SWT. Sehingga skripsi yang berjudul “ Hubungan Antara Motivasi Belajar, Kualitas Pelayanan dosen dan Karyawan Dan Ketersediaan Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna meraih gelar Sarjana Pendidikan.

Pembuatan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universutas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. T. Sarkim M.Ed., Ph. D. selaku Dekan FKIP USD yang telah memberikan untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan IPS dan sekaligus nara sumber yang telah memberikan ilmu dan izin untuk melakukan penelitian ini.

4. Bapak Laurentius Saptono S.Pd., M.Si. selaku, Kaprodi. Pendidikan Akuntansi dan sekaligus nara sumber yang telah memberikan ilmu dan izin untuk melakukan melaksanakan ujian pendadaran.


(11)

5. Ibu Rita Eny Purwanti S.Pd., M.Si selaku pembimbing yang telatt

memberikan bimbingan dan ilmu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

6. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt selaku Dekan FE USD yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian.

7. Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

tambahan ilmu pengetahuan selama proses perkuliahan.

8. Ayah dan Bunda terima kasih atas doa dan suport yang selama ini telah

diberikan, aku tidak akan bisa membalas jasa kalian sampai kapanpun.

9. Adikku satu-satunya yang tersayang terima kasih atas doa dan suportnya.

10. Sahabat-sahabatku Lia" Flori, Rika, Andri, Teti dan Dian yang telah

membantuku belajar dan menjadi teman yang menyenangkan.

ll.Mas Edi Gunawan yang telah memberikan waktu, solusi dan sayangnya

terhadapku.

12. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini teman-teman

Prodi Pendidikan Akuntansi'04 yangtidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik sangat penulis

harapkan.

Yogyakarta, 24 Agustus 2009

Penulis.

( n I -)tt tt

(x*v)

E 9


(12)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PELAYANAN DOSEN DAN KARYAWAN

SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

Rina Wati

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar, (2) ada hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar, (3) ada hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar, (4) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan dan ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar. Populasi penelitian ini para mahasiswa mulai dari angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Sampel penelitian ini sejumlah 297 mahasiswa diambil dengan menggunakan metode convinience sampling. Metode pengumpulan datanya dengan menggunakan kuesioner yang berisi butir-butir pertanyaan tertutup. Teknik analisis datanya dengan analisis korelasi rank dari Spearman, keputusan yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis alternatif dengan taraf signifikan 5%.

Dari hasil analisi dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,950 dengan taraf signifikan 5%. (2) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,867 dengan taraf signifikan 5%. (3) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,207 dengan taraf signifikan 5%.


(13)

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING MOTIVATION, SERVICE QUALITY OF LECTURERS AND EMPLOYEES AND AVAILIBILITY OF

LEARNING FACILITY AND LEARNING ACHIEVEMENT Rina Wati

Sanata Dharma University Yogyakarta

2009

This research aims to know whether: (1) there is positive and significant relationship between learning motivation and achievement of learning; (2) there is positive and significant relationship between service quality of lecturers and employees and achievement of learning; (3) there is positive and significant relationship between availibility of learning facilities and achievement of learning; (4) there is positive and significant relationship between the learning motivation, service quality of lecturers and employees and availibility of learning facility and achievement of learning. The population of this research was 297 student of 2004-2008 periode Faculty of Economic Sanata Dharma University. The samples were 297 student taken by using convenience sampling method. The data collecting method by using questionnaire containing closed items and ended questions. The data analytical technique was correlation analysis rank from Spearman. Decision to receive or refuses alternative hypothesis with 5% significant.

The results of analysis are: (1) there isn’t positive and significant relationship between learning motivation and achievement of learning (0,95 probability with 5% significant tariff); (2) there isn’t positive and significant relationship between service quality of lecturers and employees and achievement of learning (0,867 probability with 5% significant tariff) (3) there isn’t positive and significant relationship between availibility of learn in facilities and the achievement of learning (0,207 probability with 5% significant tariff).


(14)

HALAMAN PERI\TYATAAI{ PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya malrasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Rina Wati

Nomor Mahasiswa : 041334048

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

HUBT]NGAN ANMARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA, KUALITAS

PELAYANAhT DOSEN DAI\[ KARYAWAI{ SERTA KETERSEDIAAI{

FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

Studi Kasus Mahasiswa Angkatan 20A4-2008 Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dhama Yograkarta.

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

mauprm memberikan royalti kepada saya selamatetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pemyataan ini yang saya buat dengan sebenamya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 17 September 2009

Yang menyatakan

cl7

%wuofu

.^€fO - I (Rina Wati)


(15)

DAFTAR ISI

halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT... x

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... xi

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6


(16)

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 8

A. Deskripsi Teori... 8

1. Prestasi Belajar... 8

2. Motivasi Belajar... 12

3. Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan ... 15

4. Ketersedian Fasilitas Belajar... 21

B. Penelitian yang Relevan... 23

C. Kerangka Berpikir... 27

D. Pengajuan Hipotesis... 30

BAB III METODE PENELITIAN... 31

A. Jenis Penelitian... 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 32

1. Subyek Penelitian... 32

2. Obyek Penelitian ... 32

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 32

1. Variabel Bebas ... 32

2. Variabel Terikat ... 35

E. Populasi Penelitian dan Sampel penelitian ... 37

1. Populasi Penelitian... 37

2. Sampel Penelitian... 38

F. Tehnik Pengambilan Sampel ... 40


(17)

1. Angket atau Kuesioner... 41

2. Dokumentasi ... 41

H. Pengukuran Validitas dan Reliabilitas ... 42

1. Uji Validitas ... 42

2. Uji Reliabilitas ... 46

I. Tehnik Analisi Data ... 47

1. Uji Prasyarat Regresi Linier... 47

a. Uji Linieritas ... 47

b. Uji Normalitas... 48

2. Uji Prasyarat Regresi Linier Ganda ... 49

a. Uji Multikolinieritas... 49

b. Uji Heterokedastisitas ... 50

c. Uji Autokolerasi... 51

3. Pengujian Hipotesis ... 51

a. Analisis Bivariat... 51

b. Analisis Korelasi Rank Sperman ... 53

c. Analisis Regresi Linier Ganda ... 54

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 57

A. Deskripsi Data... 58

1 Motivasi Belajar... 58

2 Kualitas Pelayanan Dosen dan Karawan ... 62

3 Ketersediaan Fasilitas Data... 65


(18)

B. Analisis Data ... 72

C. Pembahasan... 77

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Keterbatasan... 82

C. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 84 LAMPIRAN


(19)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Motivasi Belajar ... 33

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan ... 34

Tabel 3.3 Kisi-kisi Keusioner Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar ... 35

Tabel 3.4 Rentang Indeks Prestasi Komulatif... 36

Tabel 3.5 Distribusi Jumlah Populasi... 37

Tabel 3.6 Ukuran Sampel Untuk Ukuran Populasi Tertentu ... 38

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar ... 44

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan ... 45

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar ... 46

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas ... 47

Tabel 3.11 Korelasi ... 54

Tabel 4.1 Sebaran Kategori Motivasi Belajar ... 59

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar... 61

Tabel 4.3 Sebaran Kategori Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan... 63

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan ... 64


(20)

Tabel 4.7 Sebaran Kategori Prestasi Belajar... 69

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar ... 71

Tabel 4.9 Pengujian Linieritas ... 73


(21)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 36

Gambar 4.1 Sebaran Kategori Motivasi Belajar ... 60

Gambar 4.2 Histogram Frekuensi Motivasi Belajar ... 61

Gambar 4.3 Sebaran Kategori Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan... 63

Gambar 4.4 Histogram Frekuensi Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan... 65

Gambar 4.5 Sebaran Kategori Ketersediaan Fasilitas Belajar ... 67

Gambar 4.6 Histogram Frekuensi Ketersediaan Fasilitas Belajar ... 68

Gambar 4.7 Sebaran Kategori Prestasi Belajar... 70


(22)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1

1. Surat Ijin Penelitian... 87 2. Kuesioner/Angket ... 88 Lampiran 2

1. Data Mentah Validitas Dan Reliabilitas... 94 2. Data Induk penelitian ... 96 Lampiran 3

1. Out Put Validitas dan Reliabilitas... 126 2. Out Put Normalitas dan Linieritas ... 138 3. Out Put Rank Spearman... 140 4. Tabel Distribusi t dan Tabel r Product Moment ... 141


(23)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang bekualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Untuk itu perguruan tinggi juga mempunyai tujuan dalam menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan sehingga peserta didik setelah mendapat bekal di perguruan tinggi tentunya dapat berkarya. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

Prestasi belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar atau dengan kata lain tujuan belajar adalah mendapatkan prestasi yang baik. Lazimnya sebuah prestasi belajar dapat ditunjukkan oleh tes untuk angka-angka yang diberikan dosen. Sebagai sarana untuk melihat keberhasilan tersebut biasanya digunakan evaluasi belajar. Untuk itu, mahasiswa diharapkan memiliki kesadaran untuk dapat belajar dengan baik yang nantinya akan meningkatkan prestasi mahasiswa itu sendiri. Banyak mahasiswa yang


(24)

mengalami masalah dalam belajar sehingga prestasi yang mereka dapat rendah.

Salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya prestasi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu dari dalam diri mahasiswa (internal) dan faktor yang datang dari luar diri mahasiswa atau lingkungan (eksternal). Faktor-faktor internal yaitu faktor yang berasal dari individu itu sendiri, contohnya: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, kebiasaan belajar, dan faktor pribadi (minat, perhatian, sikap). Faktor eksternal yaitu faktor yang berada di luar diri siswa, contohnya: faktor keluarga, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, alat/media yang digunakan dalam proses belajar mengajar, lingkungan, dan kesempatan yang tersedia.

Belajar yang memperoleh dukungan baik dari dalam diri individu maupun dari luar individu tentunya dapat mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar. Motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan dan ketersedian fasilitas belajar merupakan faktor yang turut mempengaruhi prestasi belajar.

Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak didalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seorang mahasiswa yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi bisa gagal karena kurangnya motivasi dalam belajarnya. Motivasi mempunyai peranan penting dalam belajar mengajar baik bagi dosen maupun mahasiswa. Bagi mahasiswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga mahasiswa


(25)

terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Selain itu kualitas pelayanan dosen dan karyawan juga berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Mahasiswa akan lebih terpacu jika pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan yang diharapkan. Mahasiswa sebagai seseorang yang masih belajar tentunya akan menemukan banyak masalah dalam hal kuliah, disaat ada kesulitan tersebut tugas dari dosen yaitu membantu masalahnya. Bahkan cara mengajar seorang dosen juga berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Cara mengajar yang dikemas dengan menarik dan dengan totalitas dirasa akan lebih efektif untuk menarik perhatian dan minat belajar mahasiswa sehingga mahasiswa dapat belajar dengan seoptimal mungkin dan menghasilkan prestasi belajar yang baik. Yang tidak kalah penting dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa yaitu tersedianya fasilitas belajar yang disediakan oleh universitas, tentunya juga menjadi alat bantu yang dapat mengkomunikasikan kegiatan belajar mengajar dan juga membuat mahasiswa menjadi lebih mudah dalam mempelajari semua tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, karena mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan belajar memerlukan fasilitas yang memadai sehingga menimbulkan gairah mahasiswa untuk belajar lebih giat untuk meningkatkan prestasi belajar.

Dari pengalaman dan pengamatan peneliti banyaknya permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam proses belajar menyebabkan kurangnya motivasi belajar mahasiswa sehingga mahasiswa enggan untuk melaksankan tugasnya sehingga menyebabkan prestasi yang diperoleh tidak memuaskan. Selanjutnya dalam hal kualitas pelayanan dosen dan karyawan, terkadang ada


(26)

dosen dan karyawan yang kurang total dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa. Masih ada beberapa dosen yang didalam menjalankan tugasnya tidak sesuai dengan aturan yang ada di universitas, seperti korupsi waktu yang tadinya mahasiswa kuliah dua jam (100 menit) hanya satu jam dan melarang mahasiswa yang sakit untuk tidak mengikuti kuliah karena dosen takut tertular sehingga mahasiswa tidak masuk kelas. Mahasiswa di Universitas Sanata Dharma akan lebih terpacu belajarnya jika antara dosen dan mahasiswa saling melengkapi. Selain itu perhatian yang diberikan dosen kepada setiap mahasiswanya juga sangat membantu atau mendorong mahasiswa untuk giat dalam belajar. Metode mengajar dosen yang bervariasi juga akan menimbulkan minat mahasiswa untuk belajar lebih giat. Di Universitas Sanata Dharma dalam hal ketersediaan fasilitas belajar dirasa masih kalah dengan universitas lain di sekitar Universitas Sanata Dharma, misalnya pada saat KRS online mahasiswa hanya mampu melakukan KRS di dalam kampus tidak bisa dilakukan di tempat-tempat yang telah memiliki jaringan internet sehingga membuat mahasiswa harus mengantri lama dengan komputer yang terbatas. Kurang tersedianya fasilitas yang memadai di universitas tentunya akan menghambat proses belajar bagi mahasiswa. Di Universitas Sanata Dharma fasilitas yang digunakan masih menggunakan fasilitas yang terdahulu misalnya, di fakultas ekonomi tidak semua ruang memakai AC hanya ada beberapa sehingga suasana yang sejuk tidak merata misalkan yang memakai ruang ber AC adalah ruang dosen, ruang rapat, sedangkan ruang yang lainnya hanya menggunakan ventilasi yang cukup. Laboratorium disetiap fakultas juga


(27)

tidak semuanya ada dan hanya beberapa fakultas yang memiliki laboratorium. Dengan melihat kondisi yang demikian tentunya akan membuat minat belajar mahasiswa menurun dan tentunya prestasi mahasiswa juga akan turun.

Berdasarkan uraian dan fakta diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ”Hubungan Antara Motivasi Belajar, Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan, serta Ketersediaan Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi”.

B. Batasan Masalah

Ada banyak faktor yang diduga berhubungan dengan tinggi rendahnya prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini ditujukan untuk menyelidiki sejauh mana hubungan antara prestasi belajar mahasiswa dengan motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, serta ketersediaan fasilitas.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar?

2. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar?

3. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas dengan prestasi belajar?


(28)

4. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, serta ketersedian fasilitas dengan prestasi belajar?

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini untuk : 1. Untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara motivasi

belajar dengan prestasi belajar .

2. Untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar.

3. Untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas dengan prestasi belajar.

4. Untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, serta ketersedian fasilitas dengan prestasi belajar.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Orang Tua

Sebagai tambahan pengetahuan akan perlunya pengawasan dan dorongan yang lebih agar mahasiswa mampu memberikan hasil prestasi belajar yang memuaskan.


(29)

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Universitas dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk alat pengembangan ilmu pengetahuan dan bahan acuan bagi penelitian yang relevan.

3. Bagi Peneliti

Sebagai sarana menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan.


(30)

BAB II

KAJIAN TEORI DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Rumini (1995: 59) mengemukakan bahwa pengertian belajar adalah:

Suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap baik yang diamati maupun tidak diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan.

Menurut Winkel (1983:15), belajar adalah pada manusia merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subyek dengan lingkungannya dan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan, nilai-sikap, yang bersifat konstan atau menetap. Perubahan itu dapat berupa sesuatu yang baru, yang segera nampak dalam perilaku atau yang masih tinggal tersembunyi, mungkin juga perubahan hanya penyempurnaan terhadap hal yang sudah pernah dipelajari.


(31)

Menurut Mawawi (1981: 100) prestasi belajar ialah “tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”. Hal senada dikemukakan Suryabrata (1997: 297) merumusksn prestasi belajar sebagai berikut “nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau prestasi belajar siswa selama masa tertentu”.

Dari pendapat di atas, pengertian tersebut menunjukkan bahwa prestasi belajar merupakan suatu kemampuan mahasiswa dalam menguasai pengetahuan sikap dan keterampilan baik mempelajari, memahami dan mampu mengerjakan/menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dosen. Nilai merupakan perumusan terakhir yang diberikan dosen mengenai kemajuan/prestasi belajar mahasiswa selama masa tertentu. Hasil belajar dalam wujud angka-angka diperoleh dari kuis, ujian tengah semester, tugas-tugas dan ujian semester.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Ada 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, menurut Slameto (1995:5), faktor yang mempengaruhi belajar yaitu:

1) Faktor intern


(32)

b) Faktor Psikologis: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan

c) Faktor kelelahan. 2) Faktor ekstern

a) Faktor keluarga: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orangtua, dan latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah: metode mengajar, kurikulum, disiplin sekolah dan alat pelajaran.

c) Faktor masyarakat: kegiatan mahasiswa dalam masyarakat, masa media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

Purwanto (1992:101), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses dari hasil belajar yaitu:

1) Faktor Individual

Yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri. Contohnya : Faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.

2) Faktor Sosial

Yaitu faktor yang berada di luar dirinya sendiri/di luar individual. Contohnya: faktor keluarga, guru dan cara


(33)

mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Syah (2005:30) juga mengemukakan bahwa secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1) Faktor internal (faktor dari dalam diri mahasiswa), meliputi dua aspek yaitu:

a) Aspek fisiologi, terdiri dari: tonus jasmaniah, indera pendengar dan penglihat.

b) Aspek psikologi, terdiri dari: intelegensi mahasiswa, sikap mahasiswa, bakat mahasiswa, minat mahasiswa dan motivasi mahasiswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar diri mahasiswa), terdiri dari dua macam:

a) Lingkungan sosial seperti keluarga, dosen, masyarakat dan teman

b) Lingkungan non sosial seperti rumah, sekolah, peralatan dan gedung.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar mahasiswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan mahasiswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi kuliah.


(34)

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain:

1) Faktor internal, terdiri dari faktor psikis dan faktor fisik. Faktor psikis meliputi persepsi, perhatian, intelegensi, kreativitas, bakat, motivasi, minat dan sikap, sedangkan faktor fisik meliputi jasmani, indera dan syaraf.

2) Faktor eksternal, terdiri dari faktor lingkungan fisik dan faktor lingkungan sosial. Faktor lingkungan fisik meliputi rumah, sekolah, peralatan dan alam, sedangkan faktor lingkungan sosial meliputi keluarga, guru, masyarakat dan teman.

2. Motivasi Belajar

Motivasi ialah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita, yang akan mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas. Kadang kekuatan itu berpangkal pada naluri, kadang pula berpangkal pada suatu keputusan rasional; tetapi lebih sering lagi hal itu merupakan perpaduan dari ke dua proses tersebut.

Keliru apabila motivasi dianggap sebagai prasyarat mutlak untuk kegiatan belajar. Lebih baik motivasi itu dianggap sebagai kemauan biasa untuk memasuki suatu situasi belajar. Tidak perlu kita menunda suatu kegiatan belajar sampai ada motivasi yang tepat untuk belajar.

Sering terjadi, strategi yang paling baik adalah tanpa menghiraukan ada atau tidak adanya motivasi, akan tetapi memusatkan pada


(35)

penyampaian materi dengan cara yang begitu rupa sehingga motivasi siswa dapat dikembangkan dan diperkuat selama proses belajar.

Menurut Hamzah (2007: 23) motivasi belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi yaitu belajar yang membawa perubahan dan hasil dari belajar. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut harus disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya kegiatan


(36)

yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang konduif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam (a) menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, (c) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, (d) menentukan ketekunan belajar.

Kehendak atau keinginan untuk berhasil tidak hanya dalam berhasil dengan nilai yang baik akan tetapi keinginan untuk berhasil dalam kehidupan juga merupakan dambaan setiap orang. Oleh karena itu, motif semacam itu disebut motif berprestasi, yaitu motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan, motif untuk memperoleh kesempurnaan. Motif semacam itu merupakan unsur kepribadian dan perilaku manusia, sesuatu yang berasal dari “dalam” diri manusia yang bersangkutan. Motif itu merupakan suatu kondisi internal atau disposisi internal (kesiapsiagaan). Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat tertentu.

Seiring dengan pembedaan antara motif dan motivasi, terdapat ahli psikologi yang lebih menekankan motivasi sebagai ciri kepribadian yang agak stabil dan tidak mudah berubah (trait) atau lebih memandangnya sebagai keadaan mental atau internal sesaat yang dapat berubah-ubah


(37)

(state). Contoh ciri kepribadian yan stabil adalah kecenderungan seseorang untuk selalu menaruh perhatian besar pada makanan yang disajikan. Ciri kepribadian dalam hal bermotivasi dapat menunjukkan variasi intraindividual yang besar, apalagi kalau ditinjau variasi interindividual. Misalnya orang yang selalu tergerak secara kuat dalam usahanya untuk mencapai sukses maksimal berdasarkan kemampuan yang dimilikinya (achievement motivation), tetapi tidak begitu tergerak untuk membina hubungan akrab dengan orang lain (affiliation motivation), menguasai orang lain atau menggantungkan diri pada pendapat orang lain.

Dalam hal itu perlu diperhatikan bahwa tidak ada penyelesaian suatu tugas dilatarbelakangi oleh motif berprestasi atau keinginan untuk berhasil. Kadang-kadang seorang individu menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik orang yang memiliki motif berprestasi tinggi, justru karena dorongan menghindarkan kegagalan yang bersumber pada ketakutan akan kegagalan itu.

3. Kualitas pelayanan dosen dan karyawan

Menurut Yamit (2005: 7), membicarakan tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteksnya. Banyak pakar di bidang kualitas yang mencoba untuk mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Beberapa


(38)

diantaranya yang paling populer adalah yang dikembangkan oleh tiga pakar kualitas tingkat internasional, yaitu W. Edward Deming, Philip B. Crosby dan Joseph M.Juran.

Deming: Mendefinisikan kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Crosby: Mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan.

Juran: Mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian tehadap spesifikasi.

Menurut Tjiptono (1996:14) jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produk jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.

Dari beberapa disiplin ilmu seperti pemasaran, psikologi dan dan strategi bisnis mendefinisikan jasa pelayanan adalah sekelompok manfaat yang berdaya guna baik secara eksplisit maupun implisit atas kemudahan untuk mendapatkan barang maupun jasa pelayanan.

Collier, 1987 memiliki pandangan lain dari kualitas jasa pelayanan ini, yaitu lebih menekankan pada kata pelanggan, pelayanan, kualitas dan level atau tingkat. Pelayanan terbaik pada pelanggan (excellent) dan tingkat kualitas pelayanan merupakan cara terbaik yang konsisten untuk dapat mempertemukan harapan konsumen (standar pelayanan eksternal


(39)

dan biaya) dan sistem kinerja cara pelayanan (standar pelayanan internal, biaya dan keuntungan) Yamit, (2005: 22)

Ada empat karakteristik pada jasa yang membedakan dengan barang keempat karakteristik tersebut meliputi (Tjiptono, 1996:15): a. Intangibility

Jasa merupakan suatu perbuatan, kinerja (performance), atau usaha yang sifatnya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium, atau didengar sebelum dibeli. Konsep intangible ini sendiri memiliki dua pengertian (Berry dalam Enis dan Cox, 1998), yaitu:

1) jasa merupakan sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.

2) jasa tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami secara rohaniah.

Seseorang tidak dapat menilai hasil dari jasa sebelum menikmatinya sendiri. Mereka akan menyimpulkan kualitas jasa dari tempat (place), orang (people), peralatan (equipment), bahan-bahan komunikasi (communication materials), simbol dan harga yang mereka amati. Kesimpulan yang diambil para pelanggan akan banyak dipengaruhi oleh atribut-atribut yang digunakan perusahaan jasa, baik atribut yang bersifat obyektif dan dapat dikuantitatifkan maupun atribut yang sangat subyektif dan bersifat perseptual.


(40)

b. Inseparability

Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa. Keduanya mempengaruhi hasil (outcome) dari jasa tersebut. Dengan demikian, kunci keberhasilan bisnis jasa ada pada proses rekrutmen, kompensasi, pelatihan dan pengembangan karyawannya. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah pemberian perhatian khusus pada tingkat partisipasi/keterlibatan pelanggan dalam proses jasa.

c. Variability

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized out-put, artinya tidak banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Ada tiga faktor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa (Bovee, Houston, dan Thill, 1995), yaitu kerjasama atau partisipasi pelanggan selama penyampain jasa, moral/motivasi karyawan dalam melayani pelanggan, dan beban kerja perusahaan.

d. Perishability

Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja. Kondisi di atas tidak akan menjadi masalah jika permintaanya konstan, tetapi kenyataanya permintaan pelanggan akan jasa umumnya sangat bervariasi.


(41)

Kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampainnya untuk mengimbangi harapan pelanggan (Tjiptono, 1996:59). Menurut Wyckof dikutip dari bukunya Tjiptono (1996:59), kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk. Dengan demikian baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten.

Dimensi kualitas jasa yang dikembangkan Garvin dikutip dari bukunya Tjiptono (1996:68), dimensi-dimensi tersebut adalah:

a. Kinerja (performance) adalah karakteristik operasi pokok dari produk inti

b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) adalah karakteristik sekunder dan pelengkap.

c. Kehandalan (reability) adanya kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification) adalah karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.


(42)

f. Serviceability meliputi keceptan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan.

g. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, model dan seadanya.

h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) adalah citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut/ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merk, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.

Menurut Tjiptono (200: 54-55), pengukuran kualitas jasa dalam model SERVQUAL didasarkan pada skala multi-item yang dirancang untuk mengukur harapan dan persepsi pelanggan, serta gap di antara keduanya dalam dimensi-dimensi utama kualitas jasa. Pada penelitian awalnya, Parasuraman, et al. (1985) mengidentifikasi sepuluh dimensi pokok, yakni reliabilitas, daya tanggap, kompetensi, akses, kesopanan, komunikasi, kredibilitas, keamanan, kemamapuan memahami pelanggan dan bukti fisik. Namun pada penelitian berikutnya, ketiga pakar ini (Parasuraman, et al., 1988) merangkum sepeluh dimensi tersebut. Kompetensi, kesopanan, kredibiltas dan keamanan disatukan menjadi jaminan (assurance). Sedangkan akses, komunikasi dan kemampuan memahami pelanggan dikategorikan sebagai empati


(43)

(empaty). Dengan demikian, ada lima dimensi utama (sesuai urutan derajat kepentingan relatifnya):

a. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

b. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap

c. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.

d. Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan pemahaman atas kebutuhan individual para pelanggan.

e. Bukti fisik (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi.

4. Ketersediaan Fasilitas Belajar

Menurut Sanjaya (2001:51), sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru


(44)

dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, dengan demikian sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.

Sejalan dengan pendapat di atas Imran (1996:74) menekankan bahwa sarana belajar yang dimiliki harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Ada keuntungan yang dimiliki oleh sekolah yang memiliki kelengkapan sarana yaitu (2001:53):

a. Dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru mengajar

b. Dapat memberikan berbagai plihan pada siswa untuk belajar, karena siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda.

c. Kelengkapan sarana akan memudahkan siswa menentukan pilihan dalam belajar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas adalah segala sesuatu yang disediakan untuk mempermudah pencapaian tujuan. Fasilitas yang dimiliki meliputi sarana yang diberikan sekolah maupun orang tua kepada anak dengan tujuan agar dapat menunjang kelancaran belajar. Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Macam-macam fasilitas belajar di rumah yang dibutuhkan oleh siswa meliputi:

a. Peralatan sekolah

Peralatan sekolah merupakan segala sesuatu yang digunakan siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar, seperti buku paket, buku tulis, alat tulis dan sebagainya.


(45)

b. Media Masa

Media masa adalah sarana penunjang yang dibutuhkan siswa untuk memperoleh pengetahuan umum.

c. Meja Kursi belajar

Meja kursi disediakan agar siswa merasa lebih nyaman dalam kegiatan belajar

d. Ruang Belajar

Ruang belajar adalah ruangan yang digunakan agar dapat belajar dengan baik.

e. Penerangan

Pencahayaan yang baik yang dibutuhkan untuk belajar agar tidak merusak mata.

f. Ventilasi

Ventilasi adalah sarana menghasilkan sirkulasi udara yang dibutuhkan untuk kenyamanan dalam belajar.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Djumiati dengan judul penelitian “ Hubungan Antara Kemampuan Dosen dan Kegiatan Pembelajaran Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Medan. Kegiatan pembelajaran belum menerapkan pilar learning 10 know, learning 10 do, learning 10 live together dan learning to be. Prestasi belajar mahasiswa masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara kemampuan dosen dan kegiatan pembelajaran dengan


(46)

prestasi belajar mahasiswa tahun ajaran 2003/2004. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode korelasional, populasi seluruh mahasiswa Jurusan Kebidanan yang telah menyelesaikan semester I sampai semester VI dan dalam pengambilan sampel digunakan teknik purposive sampling betjumlah 120 orang mahasiswa. Analisis yang digunakan adalah univariat, bivariat (regresi Iinier sederhana) dan multivariat dengan taraf 0,05. Instrumen pengumpulan data kemampuan dosen dan kegiatan pembelajaran digunakan kuesioner, prestasi belajar mahasiswa dari dokumen Jurusan Kebidanan Poltekkes Medan. Hasil penelitian memperlihatkan kemampuan dosen mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa (r = 0.5646) dan kegiatan pembelajaran dengan prestasi belajar (r = 0.5639). Uji regresi ganda (multivariat) adalah: Y = 2.077 + 0.006 X1+ 0.005 X2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan dosen, kegiatan pembelajaran dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Kebidanan Kesehatan Poltekkes Medan menunjukkan hubungan positif dan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bermanfaat bagi dosen, mahasiswa, Ketua Jurusan/Ka. Prodi Kebidanan, Direktur Poltekkes, Pusdiknakes dan Kepala PPSDM dalam kebijakan pengembangan kemampuan dosen dan kualitas pembelajaran.

Penelitian yang dilakukan oleh Yetti Sarjono dengan judul penelitian “ Faktor-faktor Strategik Pelayanan Dosen dan Dampaknya Terhadap Kepuasan Mahasiswa FKIP Universitas Muhamadiyah Surakarta Tahun


(47)

Akademik 2005-2006 Berdasarkan hasil penilitian di atas terbukti bahwa kepuasan mahasiswa dipengaruhi oleh sarana prasarana dan kepemimpinan transformasional melalui pelayanan dosen. Kenyataan di atas menunjukkan bahwa kepuasan mahasiswa dapat ditingkatkan dengan meningkatkan faktor-faktor strategik pelayanan dosen yaitu sarana prasarana dan kepemimpinan transformasional yang hasil penelitiannya sebagai berikut: Pertama, sarana prasarana (X1), kepemimpinan transformasional (X2) dan pelayanan dosen (Y1) secara bersama-sama memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Y2), dengan p value 0,003 dan sumbangan efektif 6,4 %. Pelayanan dosen merupakan variabel antara. Kedua, sarana prasarana (X1) mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Y2) dengan sumbangan efektif sebesar 1,49% , tetapi memiliki hubungan tidak langsung melalui pelayanan dosen, dengan sumbangan efektif sebesar 5,6%. Pelayanan dosen disini bukan merupakan variabel antara. Ketiga, kepemimpinan transformasional (X2) tidak mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Y2) dengan sumbangan efektif sebesar 1,28%, tetapi memiliki hubungan langsung melalui pelayanan dosen dengan sumbangan efektif sebesar 0,5%. Pelayanan dosen disini merupakan variabel antara. Keempat, pelayanan dosen (X3) memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Y2) dengan sumbangan efektif sebesar 1,28%. Kelima, sarana prasarana (X1) dan kepemimpinan transformasional (X2) secara bersama-sama memiliki pengaruh langsung


(48)

signifikan terhadap pelayanan dosen (Y1), dengan p value 0,000 dan sumbangan efektif 27,1 %. Keenam, sarana prasarana (X1) memiliki pengaruh langsung yang sangat signifikan terhadap pelayanan dosen (Y1) dengan sumbangan efektif sebesar 25,91%. Ketujuh, kepemimpinan transformasional (X2) memiliki pengaruh langsung yang signifikan sangat rendah terhadap pelayanan dosen (Y1) dengan sumbangan efektif sebesar 0,22%, oleh karena itu dapat dikatakan tidak mempunyai pengaruh.

Penelitian yang dilakukan oleh Ari Fatmawati dengan judul penelitian “Pengaruh Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhamadiyah Surakarta Tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Pendidikan Akuntansi semester IV FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan tahun 2005 yang keseluruhannya berjumlah 180 mahasiswa dan sampel penelitian ini adalah 123 mahasiswa. Tehnik sampling yang digunakan adalah teknik convinience sampling dengan mengambil sampel pada mahasiswa yang dijumpai. Metode pokok yang digunakan adalah angket sedangkan metode bantu yang digunakan adalah metode dokumentansi. Pengujian hipotesis ini menggunakan regresi berganda, Uji t dan F. Hasil analisis data dengan persamaan regresi linier berganda Y = -0,507 + 0,026X1 + 0,019X2. Hal tersebut menyatakan bahwa


(49)

pengujian hipotesis 1 ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan nilai t hitung > t tabel, karena 4,050 > 1,658. Pengujian hipotesis 2 ada pengaruh positif fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan nilai t hitung > t tabel, karena 3,249 > 1,658. Pengujian hipotesis 3 ada pengaruh positif motivasi belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta didukung oleh nilai uji F dengan hasil F hitung = 13,990. Dimana F hitung > F tabel yaitu sebesar 13,990 > 3,0. Sedangkan koefisien Determinasi R = 18,9 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan variabel depeden atau kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh perubahan variabel independen yaitu motivasi belajar dan fasilitas belajar, sisanya 81,1 % dipengaruhi variabel lain dari luar model regresi.

2

C. Kerangka Berfikir

1. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar

Setiap individu pada umumnya memiliki motivasi untuk mempelajari sesuatu yang dilakukan dengan tindakan belajar. Demikian juga setiap mahasiswa memiliki motivasi atau kemauan untuk belajar yang diikuti melalui proses belajar. Sesuatu yang menarik minat seseorang akan dilaksanakan dengan menyenangkan dan mendatangkan kepuasan. Demikian juga jika mahasiswa mempunyai motivasi belajar


(50)

terhadap mata kuliah tertentu, mahasiswa tersebut akan merasa sangat senang melakukannya. Akibatnya yang akan timbul kemungkinan akan meningkatkan prestasi belajar. Dengan demikian motivasi belajar diduga dapat meningkatkan prestasi belajar.

2. Hubungan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan terhadap prestasi belajar.

Kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Kualitas dosen dan karyawan masing-masing program studi dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa berbeda-beda. Dengan demikian ada dugaan kualitas pelayanan dosen yang baik akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

3. Hubungan antara ketersedian fasilitas belajar dengan prestasi belajar

Fasilitas merupakan segala sesuatu yang disediakan untuk mempermudah pencapaian tujuan. Dengan adanya fasilitas, sarana dan prasarana yang baik maka segala sesuatu yang akan dikerjakanpun menjadi baik dan lebih mudah. Begitu juga dengan belajar apabila dalam proses belajar fasilitas yang disediakan oleh universitas lengkap dan menunjang maka hasil yang diperoleh tentunya akan memuaskan.


(51)

Dengan demikian dapat kita lihat bahwa fasilitas yang lengkap tentuya akan membuat minat siswa untuk belajar semakin tinggi dan tentunya akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

4. Hubungan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa

Belajar merupakan proses yang dialami secara langsung oleh mahasiswa untuk memperoleh kecakapan baru baik berupa pengetahuan, keterampilan ataupun sikap. Kecakapan itu dipengaruhi oleh mahasiswa itu sendiri sebagai subyek belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.

Proses belajar merupakan proses intern yang terjadi dalam diri mahasiswa yang melakukan kegiatan belajar sehingga orang lain tidak tahu apa yang terjadi dalam diri mahasiswa yang sedang belajar. Oleh karena itu belajar merupakan proses intern dan individual.

Kualitas pelayanan dosen dan karyawan dalam belajar akan mempengaruhi tingkah laku mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah. mahasiswa yang mempunyai persepsi positif terhadap kualitas pelayanan dosennya akan berusaha untuk memperoleh prestasi yang maksimal.

Untuk menimbulkan semangat mahasiswa dalam proses belajar hendaknya para dosen dan karyawan memberikan pelayan secara optimal sehingga mahasiswa merasa bahwa dosen dan karyawan tersebut


(52)

dapat membantu proses belajar mereka selama mereka di kampus, sehingga minat mahasiswa untuk belajar tinggi.

Sesuatu yang menarik mahasiswa akan dilakukan dengan menyenangkan dan mendatangkan kepuasan jika mahasiswa mempunyai minat belajar yang besar terhadap semua mata kuliah. Mahasiswa yang memiliki minat belajar dan memiliki persepsi yang baik terhadap kualitas dosen, maka mahasiswa tersebut akan dapat mengikuti jalannya proses belajar dengan baik dan dapat meningkatkan prestasi belajar.

D. Pengajuan Hipotesis

Dari hasil kajian yang relevan yang diatas maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.

2. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan terhadap prestasi belajar mahasiswa

3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

4. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.


(53)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat kuantitatif, dimana gejala-gejala yang akan diteliti diukur dengan menggunakan angka-angka. Dengan demikian penelitian ini memungkinkan digunakan teknik analisis statistik untuk mengolah data yang diperoleh.

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan oleh penulis, antara lain:

1. Deskriptif, yaitu suatu penelitian untuk mendeskripsikan variabel-variabel motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, ketersediaan fasilitas dan prestasi belajar. Disamping itu untuk mendeskripsikan pengaruh variabel-variabel motivasi belajar, kualitas pelayananan dosen dan karyawan, ketersediaan fasilitas belajar dan prestasi belajar.

2. Studi kasus, yaitu penelitian dengan mengambil suatu permasalahan yang terjadi pada obyek tertentu. Obyek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang terletak di jalan Mrican, Yogyakarta, khususnya mahasiswa


(54)

Fakultas Ekonomi. Waktu penelitian yaitu antara bulan April sampai dengan bulan Mei 2009.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Menurut Arikunto, Suharsimi (2002:30) subyek penelitian adalah benda, hal atau orang tempat variabel penelitian melekat. Mereka berperan sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan obyek penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan penelitian. Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian adalah:

a. Motivasi belajar

b. Kualitas Pelayanan dosen dan karyawan c. Fasilitas belajar.

d. Prestasi belajar

D. Varibel Penelitian dan Pengukuran

Variabel penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu: 1. Variabel bebas

Variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus, atau prediktor. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang


(55)

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan dan ketersediaan fasilitas belajar. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi tiap variabel bebas antara lain:

a. Motivasi Belajar (X1)

Tabel 3.1

Kisi-kisi kuesioner Variabel Motivasi Belajar

No. Indikator Jml. Item Pernyataan

Positif

Pernyataan Negatif

1 Memiliki tanggung jawab 2 5,11 -

2 Memiliki tujuan yang realistis 2 14 -

3 Melakukan sesuatu dengan

sebaik-baiknya

4 4,7,10 -

4 Melakukan sesuatu untuk mencapai

kesuksesan

3 1,6 13 5 Menyelesaikan tugas-tugas yang

memerlukan usaha

3 8,2,12 -

6 Melakukan tugas yang sukar dengan

hasil yang memuaskan

2 3 15

7 Harapan mengerjakan sesuatu yang

sangat berarti

2 - 9 8. Melakukan sesuatu yang lebih baik dari

pada orang lain

2 - 16 Skor setiap pernyataan selanjutnya dinyatakan dalam 5 skala Likert,

untuk pernyataan positif jika jawaban sangat setuju, skor 5: jika jawaban setuju, skor 4: jika jawaban ragu-ragu, skor 3: jika jawaban tidak setuju, skor 2: jika jawaban sangat tidak setuju, skor: 1. Sebaliknya untuk pernyataan negatif.


(56)

b. Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan (X2)

Tabel 3.2

Kisi-kisi kuesioner variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan

No Dimensi Indikator Jumlah

Item Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 1 Keandalan

(reliability)

a. mampu menjelaskan materi

dengan baik

b. materi yang disampaikan sesuai dengan silabus

c. ketepatan dalam memberikan materi perkuliahan 2 2 1 13,14 15,16 17 - - - 2 Daya Tanggap (responsive)

a. pelayanan yang segera/cepat bagi mahasiswa

b. kesediaan untuk merespon

permintaan mahasiswa 1 2 1 3 2 3 Jaminan (assurance)

a. karyawan yang menumbuhkan

rasa percaya para mahasiswa untuk bertanya informasi b. membuat mahasiswa merasa

aman waktu melakukan transaksi

c. karyawan yang secara

konsisten bersikap sopan

d. karyawan yang mampu menjawab pertanyaan mahasiswa 2 1 2 1 5 6 7 4 - - - - 4 Empati (empaty)

a. memberi perhatian individual kepada para mahasiswa

b. karyawan yang

memperlakukan mahasiswa secara penuh perhatian

c. sungguh-sungguh

mengutamakan kepentingan mahasiswa

d. waktu belajar yang sesuai

dengan kebutuhan mahasiswa

2 2 2 1 - 11 9,10 - 12 - - 8 Skor setiap pernyataan selanjutnya dinyatakan dalam 5 skala Likert, untuk pernyataan positif: jika jawaban sangat setuju, skor 5: jika jawaban setuju, skor 4: jika jawaban ragu-ragu, skor 3: jika jawaban


(57)

tidak setuju, skor 2: jika jawaban sangat tidak setuju, skor: 1. Sebaliknya untuk pernyataan negatif.

c. Ketersediaan fasilitas belajar (X3)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Keusioner Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar

No Indikator Jml.

Item

Pernyataan Positif

Pernyataan Negatif

1 Media pembelajaran 1 - 6

2 Ketersedian buku literatur acuan 2 - 1

4 Kelengkapan laboratorium 1 4 -

5 Ketersedian media massa 2 7 -

6 Ketersedian meja dan kursi 1 - 8

7 Ruang kelas 1 3 -

8 Ruang baca 2 - 2

9 Penerangan dikelas 1 5 -

10 Ventilasi ruang kelas 1 9 -

11 Kamar kecil 1 10 -

Skor setiap pernyataan selanjutnya dinyatakan dalam 5 skala Likert, untuk pernyaatan positif: jika jawaban sangat setuju, skor 5: jika jawaban setuju, skor 4: jika jawaban ragu-ragu, skor 3: jika jawaban tidak setuju, skor 2: jika jawaban sangat tidak setuju, skor: 1. Sebaliknya untuk pernyataan negatif.

2. Variabel terikat

Variabel terikat (variabel Dependen Indogen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Suatu variabel tertentu dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel terikat apabila dihubungkan dengan dua variabel (atau lebih) yang berbeda. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar (Y). Yang menjadi ukuran untuk sebuah prestasi disini adalah indeks prestasi komulatif (IPK). Dimana untuk mengetahui prestasi belajar


(58)

mahasiswa di dalam kuesioner peneliti meminta responden untuk mengisikan IPK terakhir. Berikut ini adalah tabel rentang IPK dalam Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi (2007:18):

Tabel 3.4

Rentang Indek Prestasi Komulatif Rentang Indek Prestasi Komulatif (IPK) Predikat

3,50-4,00 Amat Baik

2,76-3,49 Baik 2,00-2,75 Cukup 1,00-1,99 Kurang

0,00-0,99 Sangat Kurang

Hubungan antara variabel penelitian tersebut apabila digambarkan dalam paradigma penelitian sebagai berikut :

Gambar 1. Paradigma Penelitian Keterangan:


(59)

X2 : Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan

X3 : Ketersediaan Fasilitas Belajar

Y : Prestasi Belajar

: (1) Hubungan individual antara motivasi belajar dengan prestasi belajar, (2) Hubungan individual antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar, (3) Hubungan individual antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar.

: Korelasi Motivasi Belajar, Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan, dan ketersediaan fasilitas belajar.

E. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

“Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian” (Arikunto, 2002: 115). Populasi dapat berupa kumpulan atau kelompok yang anggotanya orang atau benda. Populasi bukan sekedar jumlah tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang sedang dipelajari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Tabel 3.5

Distribusi Jumlah Populasi

Program Studi Manajemen Program Studi Akuntansi

Angkatan Jumlah Mahasiswa Angkatan Jumlah Mahasiswa

2004 121 2004 101


(60)

2006 136 2006 149

2007 123 2007 107

2008 139 2008 150

Jumlah 691 Jumlah 672

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian kecil dari suatu populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah tapi tidak semua elemen populasi akan membentuk sampel. Dalam bukunya Sekaran, (2006:156) untuk menentukan ukuran sampel penelitian dipengaruhi oleh tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ukuran sampel sebesar 297 diambil sesuai dengan tabel dalam bukunya Sekaran, (2006:159) terdapat tabel untuk menentukan ukuran sampel.

Tabel 3.6

Ukuran Sampel untuk Ukuran Populasi Tertentu

N S N S N S

10 15 20 25 30 35 40 10 14 19 24 28 32 36 220 230 240 250 260 270 280 140 144 148 152 155 159 162 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 291 297 302 306 310 313 317


(61)

45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 40 44 48 52 56 59 63 66 70 73 76 80 86 92 97 103 108 113 118 123 127 132 136 290 300 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 1000 1100 165 169 175 181 186 191 196 201 205 210 205 210 214 234 242 248 254 260 265 269 274 278 285 1900 2000 2200 2400 2600 2800 3000 3500 4000 4500 5000 6000 7000 8000 9000 10000 15000 20000 30000 40000 50000 75000 1000000 320 322 327 331 335 338 341 346 351 354 357 361 364 367 368 370 375 377 379 380 381 382 384


(62)

Jadi, ukuran sampel untuk penelitian ini adalah 297 atau sekitar 22% dari jumlah populasi. Jadi, sampel adalah subkelompok atau sebagian dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian.

F. Tehnik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik pengambilan sampel langsung (covenience sampling) merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati bersedia memberikannya. 1. Program Studi Manajemen

Angkatan 2004 = 363 . 1

121

X 297 mahasiswa = 26 mahasiswa

Angkatan 2005 = 363 . 1

172

X 297 mahasiswa = 37 mahasiswa

Angkatan 2006 = 363 . 1

136

X 297 mahasiswa = 30 mahasiswa

Angkatan 2007 = 363 . 1

123

X 297 mahasiswa = 27 mahasiswa

Angkatan 2008 = 363 . 1

139

X 297 mahasiswa = 30 mahasiswa

2. Program Studi Akuntansi Angkatan 2004 =

363 . 1

101

X 297 mahasiswa = 22 mahasiswa

Angkatan 2005 = 363 . 1

165


(63)

Angkatan 2006 = 363 . 1

149

X 297 mahasiswa = 33 mahasiswa

Angkatan 2007 = 363 . 1

107

X 297 mahasiswa = 23 mahasiswa

Angkatan 2008 = 363 . 1

150

X 297 mahasiswa = 33 mahasiswa

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket atau kuesioner

Menurut Sugiono (2002:135), menyebutkan bahwa ”kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Menurut Muhadi (2009:40) dalam modulnya Metodologi Penelitian, keusioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Metode angket digunakan untuk mengungkapkan data tentang Motivasi Belajar, Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan dan Ketersediaan Fasilitas Belajar. Untuk memperoleh data tersebut dilakukan dengan menyebar angket kepada subyek secara langsung.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat lengger, agenda dan sebagainya. Untuk menambah data atau lebih meyakinkan kuesioner tersebut di atas maka saya


(64)

menggunakan metode dokumentasi seperti dokumen hasil belajar mahasiswa.

H. Pengukuran Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa angket atau kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang pribadinya ataupun hal-hal lain yang ia ketahui. Angket yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu angket yang telah dilengkapi dengan pilihan jawaban sehingga siswa hanya tinggal memilih jawaban yang telah tersedia. Skala pengukuran menggunakan skala likert. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan 30 responden untuk menguji kesashihan kuesioner tersebut.

Pengujian instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) instrumen. Teknik ini digunakan agar data yang diperoleh benar-benar sesuai dengan persyaratan valid dan reliabel. Uji coba instrumen akan dilakukan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Sanata Dharma.

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid, apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari


(65)

variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas ini menggunakan rumus korelasi product moment yaitu sebagai berikut:

 

2 2

2

 

2

Y Y N X X N Y X XY N rxy            Keterangan: xy

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y

N = Jumlah responden

XY

 = Jumlah produk dari X dan Y

X

 = Jumlah nilai X

Y

 = Jumlah nilai Y

2

X

 = Jumlah X kuadrat

2

Y

 = Jumlah Y kuadrat

(Arikunto, Suharsimi. 2002:146)

Kriteria uji validitas butir apabila r hitung setelah dikonsultasikan dengan r tabel sama atau lebih besar dalam taraf signifikansi 5% maka butir tersebut valid atau sahih. Sedangkan apabila r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir tersebut tidak valid atau gugur. Untuk menguji validitas butir ini juga akan dibantu dengan menggunakan SPSS. Versi 12.

Dari hasil yang telah didapat maka dapat diambil kesimpulan tentang ketiga variabel bebas tersebut diatas:

a. Motivasi Belajar

Berdasarkan indikator yang dari variabel motivasi belajar dapat dikembangkan menjadi 20 butir pernyataan. Dari hasil analisis yang


(66)

diperoleh dengan untuk mencari r tabel dengan n = 30 dan taraf siginifikansinya = 5% maka r tabelnya adalah 0,361 (lihat lampiran 134). Jadi, ada 16 butir yang valid atau sahih dan 4 butir yang dinyatakan gugur atau tidak valid yaitu butir 9, 12, 15 dan 18. Butir yang tidak valid kemudian dihilangkan.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar No Pernyataan r-tabel r-hitung Keterangan

butir1 0,361 0,425 Valid

butir2 0,361 0,396 Valid

butir3 0,361 0,482 Valid

butir4 0,361 0,756 Valid

butir5 0,361 0,393 Valid

butir6 0,361 0,711 Valid

butir7 0,361 0,549 Valid

butir8 0,361 0,548 Valid

butir10 0,361 0,644 Valid

butir11 0,361 0,512 Valid

butir13 0,361 0,413 Valid

butir14 0,361 0,636 Valid

butir16 0,361 0,466 Valid

butir17 0,361 0,604 Valid

butir19 0,361 0,482 Valid

butir20 0,361 0,711 Valid

b. Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan

Berdasarkan indikator yang dari variabel kualitas pelayanan dosen dan karyawan dapat dikembangkan menjadi 28 butir pernyataan. Dari hasil analisis yang diperoleh untuk mencari r tabel dengan n = 30 dan taraf siginifikansinya = 5% jadi r tabel = 0,361 (lihat lampiran138) maka, ada 17 butir yang valid atau sahih dan 11 butir yang dinyatakan gugur atau tidak valid yaitu butir1, 2, 3, 6, 11, 13, 17, 18, 19, 24 dan 28.


(67)

Kemudian ke 11 butir tersebut dihilangkan atau dibuang. Jadi untuk variabel kualitas pelayanan hanya dapat dikembangkan menjadi 17 butir pernyataan yang valid.

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan.

No. Pernyataan r-tabel r-hitung Keterangan

butir4 0,361 0,553 Valid

butir5 0,361 0,618 Valid

butir7 0,361 0,439 Valid

butir8 0,361 0,400 Valid

butir9 0,361 0,543 Valid

butir10 0,361 0,512 Valid

butir12 0,361 0,460 Valid

butir14 0,361 0,670 Valid

butir15 0,361 0,508 Valid

butir16 0,361 0,411 Valid

butir20 0,361 0,618 Valid

butir21 0,361 0,383 Valid

butir22 0,361 0,456 Valid

butir23 0,361 0,630 Valid

butir25 0,361 0,512 Valid

butir26 0,361 0,386 Valid

butir27 0,361 0,670 Valid

c. Ketersediaan Fasilitas

Berdasarkan indikator yang dari variabel ketersediaan fasilitas dapat dikembangkan menjadi 15 butir pernyataan. Dari hasil analisis yang diperoleh untuk mencari r tabel dengan n = 30 dan taraf siginifikansinya = 5% jadi r tabel = 0,361 (lihat lampiran 142) maka, ada 10 butir yang valid atau sahih dan 5 butir yang dinyatakan gugur atau tidak valid yaitu butir1, 4, 9 dan 10. Butir yang tidak valid kemudian dihilangkan.


(68)

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar No. Pernyataan r-tabel r-hitung Keterangan

Butir1 0.361 0.404 Valid

butir2 0,361 0,390 Valid

buitr3 0,361 0,393 Valid

butir5 0,361 0,674 Valid

butir6 0,361 0,452 Valid

butir7 0,361 0,677 Valid

butir8 0,361 0,485 Valid

butir11 0,361 0,424 Valid

butir13 0,361 0,559 Valid

butir14 0,361 0,791 Valid

butir15 0,361 0,783 Valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus koefisien alpha dan dibantu dengan menggunakan SPSS. Versi 12. Rumus koefisien alpha yang digunakan adalah sebagai berikut:

          1 1 1 2 2 11 b k k r Keterangan: 11

r = Reliabilitas yang dicari

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b

2 

 = Jumlah varian skor tiap-tiap item

1

2

 = Varian total


(69)

Menurut Suharsimi Arikunto, hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas diinterpretasikan dengan tingkat keandalan koefisien korelasi sebagai berikut:

0,800 sampai dengan 1,000 : Sangat tinggi 0,600 sampai dengan 0,799 : Tinggi 0,400 sampai dengan 0,599 : Cukup 0,200 sampai dengan 0,399 : Rendah 0,000 sampai dengan 0,199 : Sangat rendah

Dari hasil yang didapat dengan menggunakan SPSS V.12 tabel r untuk df = 30 – 2 = 28 dan taraf signifikansinya 5% maka diperoleh r tabel = 0,374, maka dapat dilihat pada tabel yang telah di uji dan telah diambil kesimpulan dibawah ini:

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha r-tabel Keterangan

Motivasi Belajar 0,882 0,361 Reliabel

Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan 0,876 0,361 Reliabel

Ketersediaan Fasilitas Belajar 0,856 0,361 Reliabel

I. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Rergesi Linier

Sebelum dilakukan analisis data maka terlebih dahulu dilakukan prasyarat analisis yang meliputi:

a. Uji Linieritas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas yang dijadikan sebagai prediktor dalam analisis korelasi


(70)

memenuhi asumsi linieritas untuk dianalisis dengan model analisis korelasi atau tidak. Adapun rumus yang digunakan dalam uji linieritas dalam penelitian ini adalah:

res reg reg

RK RK F

Keterangan :

reg

F = Harga F untuk garis regresi

reg

RK = Rerata kuadrat regresi

res

RK = Rerata kuadrat residu

(Hadi, Sutrino. 2004:13) Harga F hitung kemudian dikonsultasikan dengan F tabel dengan taraf signifikansi 5%. Apabila harga F hitung lebih kecil dari pada F tabel, maka hubungan variabel bebas (X) dengan (Y) dinyatakan linier. Selain itu untuk uji linieritas juga akan dibantu dengan menggunakan SPSS. Versi 12

b. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Apabila berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana (1996:291) bahwa asumsi normalitas perlu dicek keberlakuannya agar langkah-langkah selanjutnya dapat dipergunakan. Dalam uji normalitas ini digunakan rumus Chi-Kuadrat sebagai berikut:


(1)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items N of Items .852 .852 12

Item Statistics

Mean Std. Deviation N butir1 3.87 .571 30 butir2 4.00 .455 30 buitr3 3.70 .837 30 butir5 3.43 1.073 30 butir6 3.03 .809 30 butir7 3.57 .728 30 butir8 3.47 .629 30 butir11 3.90 .548 30 butir12 3.47 .629 30 butir13 3.27 .907 30 butir14 3.63 .999 30 butir15 3.60 .968 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted butir1 39.07 31.030 .404 .494 .849 butir2 38.93 31.513 .432 .429 .848 buitr3 39.23 29.840 .370 .316 .852 butir5 39.50 25.983 .621 .534 .835 butir6 39.90 29.541 .424 .477 .848 butir7 39.37 28.309 .657 .640 .832 butir8 39.47 30.533 .431 .414 .847 butir11 39.03 30.792 .466 .464 .846 butir12 39.47 30.671 .411 .473 .848 butir13 39.67 27.195 .624 .632 .833 butir14 39.30 25.666 .717 .828 .825 butir15 39.33 25.609 .753 .778 .822


(2)

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 42.93 33.926 5.825 12


(3)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Motivasi Belajar Kualitas Pelayanan Fasilitas Belajar Prestasi Belajar

N 297 297 297 297

Mean 59.91 60.85 44.22 3.69

Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation 4.740 6.135 5.186 .619 Absolute .071 .065 .063 .345 Positive .065 .056 .063 .248 Most Extreme

Differences

Negative -.071 -.065 -.058 -.345 Kolmogorov-Smirnov Z 1.216 1.112 1.091 5.941 Asymp. Sig. (2-tailed) .104 .169 .185 .000 a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total N Percent N Percent N Percent Prestasi Belajar *

Motivasi Belajar 297 100.0% 0 .0% 297 100.0% Prestasi Belajar *

Kualitas Pelayanan 297 100.0% 0 .0% 297 100.0% Prestasi Belajar *

Fasilitas Belajar 297 100.0% 0 .0% 297 100.0%

Prestasi Belajar * Motivasi Belajar

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig. Prestasi Belajar *

Motivasi Belajar

Between Groups (Combined)

12.442 27 .461 1.227 .209

Linearity .153 1 .153 .409 .523

Deviation from

Linearity 12.289 26 .473 1.258 .186 Within Groups 101.059 269 .376

Total 113.502 296

Measures of Association


(4)

Prestasi Belajar *

Motivasi Belajar .037 .001 .331 .110

Prestasi Belajar * Kualitas Pelayanan

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig. Prestasi Belajar *

Kualitas Pelayanan

Between Groups (Combined)

9.931 34 .292 .739 .855 Linearity .097 1 .097 .246 .620

Deviation from

Linearity 9.833 33 .298 .754 .835 Within Groups 103.571 262 .395

Total 113.502 296

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared Prestasi Belajar *

Kualitas Pelayanan -.029 .001 .296 .087

Prestasi Belajar * Fasilitas Belajar

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig. Prestasi Belajar *

Fasilitas Belajar

Between Groups (Combined)

14.162 26 .545 1.480 .067 Linearity .641 1 .641 1.743 .188

Deviation from

Linearity 13.521 25 .541 1.470 .073 Within Groups 99.339 270 .368

Total 113.502 296

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared Prestasi Belajar *


(5)

Nonparametric Correlations

Correlations

Motivasi Belajar

Kualitas Pelayanan

Fasilitas Belajar

Prestasi Belajar Spearman's rho Motivasi Belajar Correlation

Coefficient 1.000 .159(**) .088 .004

Sig. (2-tailed) . .006 .129 .950

N 297 297 297 297

Kualitas Pelayanan Correlation

Coefficient .159(**) 1.000 .162(**) -.010

Sig. (2-tailed) .006 . .005 .867

N 297 297 297 297

Fasilitas Belajar Correlation

Coefficient .088 .162(**) 1.000 .073

Sig. (2-tailed) .129 .005 . .207

N 297 297 297 297

Prestasi Belajar Correlation

Coefficient .004 -.010 .073 1.000

Sig. (2-tailed) .950 .867 .207 .

N 297 297 297 297


(6)

Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma.

0 0 124

Hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma

0 0 122

Hubungan antara kinerja dosen, ketersediaan fasilitas belajar serta motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1 1 170

Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 109

Hubungan antara persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma.

0 0 229

Hubungan antara lingkungan belajar, motivasi belajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma.

0 0 135

Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dan Kompetensi Dosen Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa 000010

0 0 1

Hubungan antara lingkungan belajar, motivasi belajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 133

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA, KUALITAS PELAYANAN DOSEN DAN KARYAWAN SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

0 0 164

Hubungan antara kinerja dosen, ketersediaan fasilitas belajar serta motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 168