ANALISIS RASIO TOTAL ASSET TURNOVER, RETURN ON INVESTMENT (ROI), INVENTORY TURNOVER DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.
ANALISIS RASIO TOTAL ASSET TURNOVER, RETURN ON INVESTMENT (ROI), INVENTORY TURNOVER DALAM MEMPREDIKSI
PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Jawa Timur
Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Akuntansi
Oleh : Rendy Syah Putra 0513010336/FE/EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
(2)
ANALISIS RASIO TOTAL ASSET TURNOVER, RETURN ON INVESTMENT (ROI), INVENTORY TURNOVER DALAM MEMPREDIKSI
PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Oleh :
RENDY SYAH PUTRA
0513010336/FE/EA
Kepada
FEKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “
JAWA TIMUR
(3)
ANALISIS RASIO TOTAL ASSET TURNOVER, RETURN ON INVESTMENT (ROI), INVENTORY TURNOVER DALAM MEMPREDIKSI
PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
USULAN PENELITIAN
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur
Untuk menyusun Skripsi S-1 Jurusan Akuntansi
Oleh : RENDY SYAH PUTRA
0513010336/FE/EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ” VETERAN ” JAWA TIMUR
(4)
USULAN PENELITIAN
ANALISIS RASIO TOTAL ASSET TURNOVER, RETURN ON INVESTMENT (ROI), INVENTORY TURNOVER DALAM MEMPREDIKSI
PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
Rendy Syah Putra 0513010336/FE/EA
Telah disetujui untuk diseminarkan oleh
Pembimbing Utama
Dra.Ec. Endah Susilowati, MSi Tanggal : ... NIP : 030 217 153
Mengetahui Ketua Progdi Akuntansi
DR. SRI TRISNANINGSIH, MSi NIP : 030 217 167
(5)
USULAN PENELITIAN
ANALISIS RASIO TOTAL ASSET TURNOVER, RETURN ON INVESTMENT (ROI), INVENTORY TURNOVER DALAM MEMPREDIKSI
PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
Rendy Syah Putra 0513010336/FE/EA
Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh
Pembimbing Utama
Dra.Ec. Endah Susilowati, M.Si Tanggal : ... NIP : 030 217 153
Mengetahui Ketua Progdi Akuntansi
Dr. Sri Trisnaningsih, M.Si NIP : 030 217 167
(6)
ANALISIS RASIO TOTAL ASSET TURNOVER, RETURN ON INVESTMENT (ROI), INVENTORY TURNOVER DALAM MEMPREDIKSI
PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
Rendy Syah Putra 0513010336/FE/EA
disetujui untuk Ujian Lisan
Pembimbing Utama
Dra.Ec. Endah Susilowati, Msi Tanggal :... NIP : 030 217 153
Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Drs Ec Saiful Anwar, Msi NIP : 030 194 437
(7)
SKRIPSI
ANALISIS RASIO TOTAL ASSET TURNOVER, RETURN ON INVESTMENT (ROI), INVENTORY TURNOVER DALAM MEMPREDIKSI
PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA Disusun Oleh : Rendy Syah Putra 0513010336/FE/EA
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”Jawa Timur Pada tanggal 25 Februari 2010
Pembimbing Utama : Tim penguji :
1. Ketua
Dra. Ec. Endah Susilowati, M.Si Dra. Ec. Harymami, MM 2. Sekretaris
Dra. Ec. Endah Susilowati, M.Si 3. Anggota
Dra. Ec.Anik Yuliati Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”Jawa Timur
Dr.H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM NIP. 030 202 389
(8)
KATA PENGANTAR
Segala Puji Syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, kenikmatan dan karuniaNya yang tak
terhingga sehingga saya berkesempatan menimba ilmu hingga jenjang
Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula memungkinkan Saya untuk
menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Rasio Total Asset
Turnover, Return On Investment (ROI), Inventory Turnover Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"
Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE).
walaupun dalam penulisan skripsi ini penulis telah memcurahkan segenap
kemampuan yang dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan
bantuan maupun dorongan dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan
mungkin dapat tersusun sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin N., MM, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
(9)
3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, MSi, selaku Ketua Progdi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dra. Endah Susilowati, MSi, selaku Dosen Pembimbing Utama
yang telah banyak meluangkan waktu dengan sabar member
pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Para Dosen yang telah memberikan banyak bekal ilmu pengetahuan
dan suri tauladan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di UPN
“Veteran” Jawa Timur
6. Ayah, Ibu, Adik dan seluruh keluarga besarku yang telah banyak
memberikan banyak dorongan, semangat serta doa restu, baik secara
moril maupun materiil.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan selalu
melimpahkan rahmat dan hidayahNya dan penulis menyadari bahwa
penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, walaupun demikian
saran-saran dan petunjuk yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi kesempurnaannya. Penulis mengharapkan Karya Ilmiah ini dapat
menambah pengetahuan kita serta bermanfaat bagi semua pihak.
Surabaya, Februari 2010
Penulis
(10)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
ABSTRAKSI ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 8
1.3. Tujuan Penelitian ... 9
1.4. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 11
2.2. Kajian Teori ... 14
2.2.1. Akuntasi keuangan ... 14
2.2.1.1. Pengertian Akuntansi keuangan ... 14
2.2.1.2.Tujuan Akuntansi Keuangan... 14
2.2.1.3. Manfaat Akuntansi Keuangan ... 14
2.2.2. Laporan Keuangan ... 15
2.2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan ... 15
2.2.2.2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ... 15
2.2.2.3. Tujuan Laporan Keuangan ... 17
(11)
2.2.2.4. Pemakai Laporan Keuangan ... 18
2.2.2.5. Asumsi Dasar Laporan Keuangan ... 19
2.2.2.6. Jenis Laporan Keuangan ... 20
2.2.3. Analisa Laporan Keuangan ... 23
2.2.3.1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan... 23
2.2.3.2. Arti Penting Analisa Laporan Keuangan ... 23
2.2.3.3. Prosedur Analisa Laporan Keuangan... 24
2.2.3.4. Metode Analisa Laporan Keuangan... 25
2.2.3.5. Sifat Dan Kegunaan Analisa Laporan Keuangan ... 26
2.2.4. Rasio Keuangan ... 27
2.2.4.1. Pengertian Rasio Keuangan ... 27
2.2.4.2. Pengertian Analisis Keuangan ... 27
2.2.4.3. Pemakai Rasio Keuangan ... 28
2.2.4.4. Tujuan Analisis Rasio Keuangan ... 29
2.2.4.5. Jenis-jenis Rasio Keuangan ... 29
2.2.5. Laba Perusahaan ... 35
2.2.6. Pasar Modal ... 35
2.2.6.1. Pengertian Pasar Modal ... 35
2.2.6.2. Tujuan Dan Manfaat Pasar Modal ... 36
2.2.6.3. Instrument Di Pasar Modal ... 36
2.2.6.4. Jenis-jenis Pasar Modal... 37
(12)
2.2.7. Teori yang Melandasi Pengaruh Rasio Total
Asset Turnover, Return On Investment
(ROI), Inventory Turnover Dalam
Memprediksi Pertumbuhan Laba ... 38
2.3. Kerangka Pikir ... 40
2.4. Hipotesis ... 41
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 42
3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 45
3.2.1. Populasi... 45
3.2.2. Sampel ... 45
3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 46
3.3.1. Jenis Data ... 46
3.3.2. Sumber Data ... 46
3.3.3. Pengumpulan Data ... 46
3.4. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 47
3.4.1. Teknik Analisis ... 47
3.4.2. Uji Kualitas Data ... 47
3.4.2.1. Uji Normalitas ... 47
3.4.3. Uji Asumsi Klasik ... 48
3.4.4. Uji Hipotesis ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ... 52
(13)
4.1.1. Gambaran Umum Mengenai Perusahaan Food And
Beverages ... 52
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 57
4.2.1. Perubahan Total Asset Turnover ... 57
4.2.2. Perubahan Return On Investment ... 58
4.2.3. Perubahan Inventory Turnover ... 60
4.2.4. Perubahan Laba... 61
4.3. Analisis Dan Pengujian Hipotesis... 62
4.3.1. Hasil Uji Normalitas ... 62
4.3.2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 63
4.3.2.1. Multikolinearitas ... 63
4.3.2.2. Heteroskedastisitas... 63
4.3.2.3. Autokorelasi ... 64
4.3.3. Hasil Uji Normalitas Setelah Ditransformasi ... 65
4.3.4. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 66
4.3.4.1. Multikolinearitas ... 66
4.3.4.2. Heteroskedastisitas... 67
4.3.4.3. Autokorelasi ... 67
4.3.5. Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda ... 68
4.3.6. Analisis Hasil Uji Hipotesis... 70
4.3.6.1. Uji Kecocokan Model ... 70
4.3.6.2. Koefisien Determinasi (R2) ... 71
4.3.6.3. Analisis Secara Parsial ... 72
(14)
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73
4.4.1. Implikasi Penelitian ... 77
4.4.2. Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang Dengan
Penelitian Terdahulu... 77
4.4.3. Keterbatasan Penelitian... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ... 80
5.2. Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(15)
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Total Asset Turnover Perusahaan Food and Beverages yang
Terdaftar di BEI Tahun 2004 - 2008... 4
Tabel 2. Data Return On Investment Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Tahun 2004 - 2008... 5
Tabel 3. Data Inventory Turnover Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Tahun 2004 - 2008... 6
Tabel 4. Neraca ... 20
Tabel 5. Laporan Laba Rugi ... 21
Tabel 6. Laporan Perubahan Ekuitas ... 22
Tabel 7. Laporan Arus Kas ... 22
Tabel 8. Daftar Nama-nama Perusahaan Sampel... 45
Tabel 4.1. Data Perubahan Total Asset Turnover tahun 2004 sampai dengan 2005 ... 57
Tabel 4.2. Data Perubahan Return On Investment tahun 2004 sampai dengan 2005 ... 58
Tabel 4.3. Data Perubahan Inventory Turnover tahun 2004 sampai dengan 2005... 60
Tabel 4.4. Data Perubahan Laba tahun 2004 sampai dengan 2005 ... 61
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Tahap 1 ... 62
Tabel 4.6. Hasil Uji Multikolinearitas Tahap 1 ... 63
Tabel 4.7. Uji Heteroskedastisitas Tahap 1 ... 64
(16)
Tabel 4.8. Hasil Uji Durbin Watson Tahap 1 ... 65
Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas Tahap 2 ... 65
Tabel 4.10. Hasil Uji Multikolinearitas Tahap 2 ... 66
Tabel 4.11. Hasil Uji Heteroskedastisitas Tahap 2 ... 67
Tabel 4.12. Hasil Uji Durbin Witson Tahap 2 ... 67
Tabel 4.13. Uji Hipotesis Regresi Linear Berganda ... 68
Tabel 4.14. Hasil Uji F... 70
Tabel 4.15. Nilai Koefisien Determinasi (R-square/R2) ... 71
Tabel 4.16. Hasil Uji t... 72
(17)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pikir ... 40
(18)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Variabel Total Asset Turnover
Lampiran 2. Perhitungan Variabel Return On Investment
Lampiran 3. Perhitungan Variabel Inventory Turnover
Lampiran 4. Perhitungan Variabel Perubahan Laba
Lampiran 5. Output Analisis Analisis Rasio Total Asset Turnover(X1), Return On
Investment (ROI) (X2), Inventory Turnover(X3) Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba(Y) Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sebelum Ditransformasi
Lampiran 6. Analisis Analisis Rasio Total Asset Turnover(X1), Return On
Investment (ROI) (X2), Inventory Turnover(X3) Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba(Y) Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Setelah Ditransformasi
(19)
xii
”ANALISIS RASIO TOTAL ASSET TURNOVER, RETURN ON INVESTMENT (ROI), INVENTORY TURNOVER DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTARDI BURSA EFEK INDONESIA”
Oleh
Rendy Syah Putra
ABSTRAK
Semakin ketatnya persaingan bisnis di dunia usaha menuntut manajemen perusahaan untuk bekerja lebih efektif dan lebih efisien untuk selalu menjaga kondisi perusahaan agar tetap bertahan dan berkembang dengan baik dalam dunia usaha di Indonesia. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan untuk mendapatkan laba yang berarti kemampuan dalam menjual produk, pengendalian biaya – biaya, pemanfaatan sumber – sumber keuangan, sumber fisik, sumber daya manusia, dan melakukan inovasi produk. Kemampuan menghasilkan laba yang maksimal pada suatu perusahaan sangat penting karena pada dasarnya pihak–pihak yang berkepentingan, misalnya investor dan kreditur mengukur keberhasilan perusahaan berdasarkan kemampuan berdasarkan yang terlihat dari kinerja manajemen dalam menghasilkan laba di masa mendatang. Sesuai dengan fenomena tersebut, peneliti ini berusaha untuk menguji dan membuktikan secara empiris serta mengetahui pengaruh Total Asset Turnover, Return On Investment (ROI), Inventory Turnover dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan untuk mengetahui variabel manakah yang mempunyai pengaruh dominan dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Populasi dalam penelitian ada tiga belas (13) perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan sampel peneltian 13 perusahaan mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dengan metode sensus. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda sesuai dengan perumusan masalah dan hipotesis penelitian.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa model regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian adalah tidak cocok atau tidak sesuai untuk mengetahui perubahan Total Aset Turnover(X1), perubahan Return On Investment(X2), perubahan Inventory Turnover(X3) terhadap Perubahan Laba(Y),
sehingga hipotesis penelitian ke-1 yang menyatakan bahwa “Bahwa total asset turnover, return on investment, inventory turnover berpengaruh dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” tidak teruji kebenarannya.
Keyword : Total Aset Turnover, Return On Investment, Inventory Turnover dan Perubahan Laba
(20)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 8
1.3. Tujuan Penelitian ... 9
1.4. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 11
2.2. Kajian Teori ... 14
2.2.1. Akuntasi keuangan ... 14
2.2.1.1. Pengertian Akuntansi keuangan ... 14
2.2.1.2.Tujuan Akuntansi Keuangan... 14
2.2.1.3. Manfaat Akuntansi Keuangan ... 14
2.2.2. Laporan Keuangan ... 15
2.2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan ... 15
2.2.2.2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ... 15
2.2.2.3. Tujuan Laporan Keuangan ... 17
2.2.2.4. Pemakai Laporan Keuangan ... 18
2.2.2.5. Asumsi Dasar Laporan Keuangan ... 19
2.2.2.6. Jenis Laporan Keuangan ... 20
2.2.3. Analisa Laporan Keuangan ... 23
2.2.3.1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan... 23
2.2.3.2. Arti Penting Analisa Laporan Keuangan ... 23
(21)
2.2.3.4. Metode Analisa Laporan Keuangan... 25
2.2.3.5. Sifat Dan Kegunaan Analisa Laporan Keuangan ... 26
2.2.4. Rasio Keuangan ... 27
2.2.4.1. Pengertian Rasio Keuangan ... 27
2.2.4.2. Pengertian Analisis Keuangan ... 27
2.2.4.3. Pemakai Rasio Keuangan ... 28
2.2.4.4. Tujuan Analisis Rasio Keuangan ... 29
2.2.4.5. Jenis-jenis Rasio Keuangan ... 29
2.2.5. Laba Perusahaan ... 35
2.2.6. Pasar Modal ... 35
2.2.6.1. Pengertian Pasar Modal ... 35
2.2.6.2. Tujuan Dan Manfaat Pasar Modal ... 36
2.2.6.3. Instrument Di Pasar Modal ... 36
2.2.6.4. Jenis-jenis Pasar Modal... 37
2.2.7. Teori yang Melandasi Pengaruh Rasio Total Asset Turnover, Return On Investment (ROI), Inventory Turnover Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba .... 38
2.3. Kerangka Pikir ... 40
2.4. Hipotesis ... 41
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 42
3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 45
3.2.1. Populasi... 45
3.2.2. Sampel ... 45
(22)
3.3.1. Jenis Data ... 46
3.3.2. Sumber Data ... 46
3.3.3. Pengumpulan Data ... 46
3.4. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 47
3.4.1. Teknik Analisis ... 47
3.4.2. Uji Kuantitas Data ... 47
3.4.2.1. Uji Normalitas ... 47
3.4.3. Uji Asumsi Klasik ... 48
3.4.4. Uji Hipotesis ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ... 52
4.1.1. Gambaran Umum PT Bursa Efek Indonesia... 52
4.1.2. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia ... 54
4.1.3. Tujuan Penggabungan ... 55
4.1.4. Manfaat Penggabungan ... 55
4.1.5. Gambaran Umum Perusahaan ... 56
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 61
4.2.1. Perubahan Total Asset Turnover ... 61
4.2.2. Perubahan Return On Investment ... 62
4.2.3. Perubahan Inventory Turnover ... 64
4.2.4. Perubahan Laba... 65
4.3. Analisis Dan Pengujian Hipotesis... 66
4.3.1. Hasil Uji Normalitas ... 66
4.3.2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 67
(23)
4.3.2.2. Heteroskedastisitas... 67
4.3.2.3. Autokorelasi... 68
4.3.3. Hasil Uji Normalitas Setelah Ditransformasi ... 69
4.3.4. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 70
4.3.4.1. Multikolinearitas ... 70
4.3.4.2. Heteroskedastisitas... 71
4.3.4.3. Autokorelasi... 71
4.3.5. Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda ... 72
4.3.6. Analisis Hasil Uji Hipotesis... 74
4.3.6.1. Uji Kecocokan Model ... 74
4.3.6.2. Koefisien Determinasi (R2) ... 75
4.3.6.3. Analisis Secara Parsial ... 76
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 77
4.4.1. Implikasi Penelitian ... 81
4.4.2. Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang Dengan
Penelitian Terdahulu... 81
4.4.3. Keterbatasan Penelitian... 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ... 84
5.2. Saran ... 85
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(24)
(25)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Variabel Total Asset Turnover
Lampiran 2. Perhitungan Variabel Return On Investment
Lampiran 3. Perhitungan Variabel Inventory Turnover
Lampiran 4. Perhitungan Variabel Perubahan Laba
Lampiran 5. Output Analisis Analisis Rasio Total Asset Turnover(X1), Return On Investment
(ROI) (X2), Inventory Turnover(X3) Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba(Y) Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sebelum Ditransformasi
Lampiran 6. Analisis Analisis Rasio Total Asset Turnover(X1), Return On Investment (ROI)
(X2), Inventory Turnover(X3) Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba(Y) Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Setelah Ditransformasi
(26)
xii
”ANALISIS RASIO TOTAL ASSET TURNOVER, RETURN ON INVESTMENT (ROI), INVENTORY TURNOVER DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”
Oleh
Rendy Syah Putra ABSTRAK
Semakin ketatnya persaingan bisnis di dunia usaha menuntut manajemen perusahaan untuk bekerja lebih efektif dan lebih efisien untuk selalu menjaga kondisi perusahaan agar tetap bertahan dan berkembang dengan baik dalam dunia usaha di Indonesia. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan untuk mendapatkan laba yang berarti kemampuan dalam menjual produk, pengendalian biaya – biaya, pemanfaatan sumber – sumber keuangan, sumber fisik, sumber daya manusia, dan melakukan inovasi produk. Kemampuan menghasilkan laba yang maksimal pada suatu perusahaan sangat penting karena pada dasarnya pihak–pihak yang berkepentingan, misalnya investor dan kreditur mengukur keberhasilan perusahaan berdasarkan kemampuan berdasarkan yang terlihat dari kinerja manajemen dalam menghasilkan laba di masa mendatang. Sesuai dengan fenomena tersebut, peneliti ini berusaha untuk menguji dan membuktikan secara empiris serta mengetahui pengaruh Total Asset Turnover, Return On Investment (ROI), Inventory Turnover dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan untuk mengetahui variabel manakah yang mempunyai pengaruh dominan dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Populasi dalam penelitian ada tiga belas (13) perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan sampel peneltian 13 perusahaan mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dengan metode sensus. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda sesuai dengan perumusan masalah dan hipotesis penelitian.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa model regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian adalah tidak cocok atau tidak sesuai untuk mengetahui perubahan Total Aset Turnover(X1), perubahan Return On Investment(X2), perubahan Inventory Turnover(X3) terhadap Perubahan Laba(Y),
sehingga hipotesis penelitian ke-1 yang menyatakan bahwa “Bahwa total asset turnover, return on investment, inventory turnover berpengaruh dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” tidak teruji kebenarannya.
Keyword : Total Aset Turnover, Return On Investment, Inventory Turnover dan Perubahan Laba
(27)
xiii
TOTAL RATIO ANALYSIS asset turnover, return on investment (ROI), turnover INVENTORY IN PREDICTING EARNINGS GROWTH IN THE FOOD AND BEVERAGES listed INDONESIA" By
Rendy Syah Putra ABSTRACT
Increasing competition in the business world business management requires companies to work more effectively and more efficiently to always maintain the condition of the company to survive and thrive well in the business world in Indonesia. Companies also must have the ability to earn a profit which means the ability to sell products, cost control - cost, utilization of resources - financial resources, physical resources, human resources, and product innovation. Ability to generate a maximum profit of a company is very important because basically interested parties, such as investors and creditors to measure success based on the ability of companies based on the look of performance management in generating profits in the future. In accordance with this phenomenon, researchers are trying to test and prove empirically and the effect of Total Asset Turnover, Return On Investment (ROI), Inventory Turnover in predicting growth in earnings in the company of Registered Food And Beverages in Indonesia Stock Exchange, and to identify variables Which has a dominant influence in predicting growth in earnings in the company of Registered Food And Beverages in Indonesia Stock Exchange. The population in the study there were thirteen (13) Food and Beverages companies listed in Indonesia Stock Exchange, with other research samples of 13 firms from 2004 until the year 2008 with the census method. The analytical method used is multiple linear regression in accordance with the formulation of the problem and research hypotheses. This study concluded that multiple linear regression model used in this study are not suitable or not suitable to determine changes in Total Assets Turnover (X1), change in Return On Investment (X2), changes in Inventory Turnover (X3) to Changes in Income (Y), so the research hypothesis 1 which states that "The total asset turnover, return on investment, inventory turnover influential in predicting profit growth of food and Beverages companies listed in Indonesia Stock Exchange" was not verified.
Keyword: Total Asset Turnover, Return On Investment, Inventory Turnover and Profit Changes
(28)
xiv
Increasing
(29)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Semakin ketatnya persaingan bisnis di dunia usaha menuntut manajemen
perusahaan untuk bekerja lebih efektif dan lebih efisien untuk selalu menjaga
kondisi perusahaan agar tetap bertahan dan berkembang dengan baik dalam dunia
usaha di Indonesia (Yudhistira : 2007)
Menurut Yulistiono(2005), sejak pertengahan tahun 1997, dunia usaha di
Indonesia mulai terguncang akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat yang menimbulkan krisis yang berkepanjangan terhadap rupiah
dan disusul lenturnya kepercayaan terhadap rupiah. Hal ini mengakibatkan nilai
tukar rupiah terus merosot tajam dan menimbulkan krisis terhadap perekonomian
Indonesia
Sejak akhir tahun 2008, bukannya semakin membaik, tetapi perekonomian
indoesia semakin merosot, untuk menghadapi perekonomian yang semakin
merosot tersebut maka suatu perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk
menghasilkan laba.
Untuk dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan berkembang dalam
jangka panjang suatu perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk
mendapatkan laba yang berarti kemampuan dalam menjual produk, pengendalian
biaya – biaya, pemanfaatan sumber – sumber keuangan, sumber fisik, sumber
daya manusia, dan melakukan inovasi produk (Supriyono, 2000: 97 - 98).
(30)
2
Kemampuan menghasilkan laba yang maksimal pada suatu perusahaan
sangat penting karena pada dasarnya pihak – pihak yang berkepentingan,
misalnya investor dan kreditur mengukur keberhasilan perusahaan berdasarkan
kemampuan berdasarkan yang terlihat dari kinerja manajemen dalam
menghasilkan laba di masa mendatang (Suprihatmi, 2005: 2). Untuk dapat menilai
kinerja perusahaan, maka pihak–pihak yang berkepentingan perlu mengetahui
kondisi keuangan perusahaan yang dapat diketahui dari laporan keuangan
perusahaan.
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting bagi
para pemakai laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonmi.
Tetapi perlu disadari pula bahwa ternyata laporan keuangan juga mempunyai
beberapa sifat dan keterbatasan, seperti misalnya bersifat historis. Tanpa
mempermasalahkan bagaimana cermatnya suatu laporan keuangan disusun, semua
laporan keuangan pada dasarnya merupakan dokumen historis dan statis.
(Prastowo, 2005: 55)
Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan
keputusan ekonomi apabila informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksi
apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dengan mengolah lebih lanjut laporan
keuangan akan diperoleh prediksi tentang apa yang mungkin akan terjadi di masa
mendatang. Di sinilah arti penting suatu analisis terhadap laporan keuangan
(Prastowo, 2005: 56).
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh
(31)
perubahan-3
perubahan pokok pada trend, jumlah dan hubungan, serta alasan–alasan
perubahan tersebut. Perubahan-perubahan sering kali merupakan tanda peringatan
awal terjadinya pergeseran menuju keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan.
Proses pertimbangan ini dapat ditingkatkan melalui pengalaman dan alat – alat
analisis (Munawir, 2004: 35).
Dalam analisa laporan keuangan sifat analisis yang dibutuhkan tergantung
pada permasalahan yang ada dan kebutuhan pemakai laporan keuangan yang
masing- masing mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Para investor
berkepentingan terhadap informasi laporan keuangan suatu perusahaan dalam
rangka penentuan kebijaksanaan perencanaan modalnya apakah perusahaan
mempunyai prospek yang cukup baik dan akan diperoleh keuntungan yang cukup
baik. Para kreditur mempunyai kecendrungan untuk menilai laba yang akan
diperoleh dan kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman,
membayar beban bunga pada saat jatuh tempo (Munawir, 2004: 31).
Terdapat berbagai teknik analisis laporan keuangan di dalamnya juga
termasuk termasuk berbagai rasio keuangan, yang dapat digunakan untuk
melakukan penilaian kinerja sebuah perusahaan melalui perbandingan data
keuangan masa lalu, saat ini yang kemudian digunakan untuk memprediksi
dimasa depan. Namun demikian “tidak ada rasio keuangan untuk menilai kinerja
yang dapat memberikan jawaban mutlak, setiap pandangan yang diperoleh
bersifat relative, karena kondisi dan operasi peusahaan ke perusahaan lain”
Dipilihnya perusahaan Food And Beverages sebagai objek penelitian ini
(32)
4
peranan penting dalam kebutuhan konsumen, semakin besar pula persaingan
dalam dunia usaha ini. Meskipun kondisi ekonomi di indonesia saat ini tidak
terlalu bagus, permintaan pasar akan kebutuhan makanan dan minuman ini tidak
terpengaruh sedikitpun
Melihat pentingnya analisis terhadap laporan keuangan, khususnya dengan
menggunakan analisis rasio keuangan untuk mengetahui perkembangan usaha
perusahaan dalam memprediksi laba di masa mendatang maka penulis mengambil
contoh – contoh perusahaan Food and Beverages yang berkaitan dengan masalah
analisis Rasio Total Asset Turnover, Return On Investment (ROI), Inventory
Turnover.
Berikut ini adalah data dan deskripsi tahun 2004-2008 pada perusahaan
Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia :
Tabel. 1 : Data Total Asset Turnover Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Tahun 2004 - 2008
Sumber : Indonesia Capital Market Directory 2004 – 2008
Total Asset Turnover` Emiten Tahun
Penjualan Bersih Aktiva TAT (X)
2004 546,325 1,300,240 0,42
2005 711,732 1,254,444 0,57
2006 835,230 1,249,080 0,67
2007 1,126,800 1,362,830 0,83 PT Ultrajaya
Milk Tbk
2008 1,362,606 1,740,646 0,78 2004 1,378,127 1,280,645 1,08 2005 1,706,184 1,459,969 1,17 2006 1,971,513 1,553,377 1,27 2007 2,828,440 1,893,175 1,49 PT Mayora Indah
Tbk
2008 3,907,674 2,922,998 1,34
Berdasarkan pada tabel 1 dapat diketahui mengenai perubahan Total Asset
Turnover tahun 2004 – 2008 pada PT Ultra jaya Milk Tbk dan PT Mayora Indah Tbk. Dari hasil perhitungan Total Asset Turnover PT Ultra jaya Milk Tbk tahun
(33)
5
2007-2008 diketahui ada penurunan yaitu 0,83 kali menjadi 0,78 kali. Hal ini
tidak diikuti dengan penurunan laba dari tahun 2007-2008 karena diketahui bahwa
ada peningkatan laba dari 30,317 milyar menjadi 303,711 milyar. Pada PT Mayora
Indah, Total Asset Turnover tahun 2007-2008 juga diketahui ada penurunan yaitu
1,49 kali menjadi 1,34 kali. Laba PT Mayora Indah meningkat yaitu dari 141,589 milyar menjadi 196,230 milyar.
Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian
Meriewaty dan Astuti Yuli Setyani (2005) yang mengatakan Total Asset Turnover
mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan laba. Karena laba merupakan
ukuran kinerja dari suatu perusahaan, maka semakin tinggi laba yang dicapai
perusahaan, mengindikasikan semakin baik kinerja perusahaan tersebut.
Tabel. 2 : Data Return On Investment Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Tahun 2004 - 2008
Return On Investment Emiten Tahun
Laba Bersih Aktiva ROI (%)
2004 4,412 1,300,240 0,34
2005 4,528 1,254,444 0,36
2006 14,732 1,249,080 1,18 2007 30,317 1,362,830 2,22 PT Ultrajaya
Milk Tbk
2008 303,711 1,740,646 0,17 2004 85,107 1,280,645 6,65 2005 45,730 1,459,969 3,13 2006 93,576 1,553,377 6,02 2007 141,589 1,893,175 7,48 PT Mayora Indah
Tbk
2008 196,230 2,922,998 0,06 Sumber : Indonesia Capital Market Directory 2004 – 2008
Berdasarkan pada tabel 2 dapat diketahui mengenai perubahan Return on
Investment tahun 2004-2008 pada PT Ultra jaya Milk Tbk dan PT Mayora Indah Tbk. Dari hasil perhitungan Return on Investment PT Ultra jaya Milk Tbk tahun
(34)
6
diikuti dengan penurunan laba dari tahun 2007-2008 karena diketahui bahwa ada
peningkatan laba dari 30,317 milyar menjadi 303,711 milyar. Pada PT Mayora Indah,
Return on Investment tahun 2007-2008 juga diketahui ada penurunan yaitu 7,48 %
menjadi 0,06 %. Laba PT Mayora Indah meningkat yaitu dari 141,589 milyar menjadi 196,230 milyar
Hal ini didukung juga oleh penelitian yang dilakukan oleh Dian Meriewaty
dan Astuti Yuli Setyani (2005) yang mengatakan Return on Investment
mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan laba.
Tabel. 3 : Data Inventory Turnover Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Tahun 2004 – 2008
Inventory Turnover Emiten Tahun Harga Pokok
Penjualan Persediaan IT (X)
2004 371,960 150,020 2,48
2005 495,807 169,391 2,93
2006 583,343 147,845 3,95
2007 804,228 291,483 2,76
PT Ultrajaya Milk Tbk
2008 1,101,875 284,292 3,87
2004 1,035,628 184,596 5,61
2005 1,329,238 171,712 7,74
2006 1,464,582 230,681 6,35
2007 2,199,880 266,716 8,25
PT Mayora Indah Tbk
2008 3,153,750 534,328 5,90
Sumber : Indonesia Capital Market Directory 2004 – 2008
Berdasarkan pada tabel 3 dapat diketahui mengenai perubahan Inventory
Turnover tahun 2004-2008 pada PT Ultra jaya Milk Tbk dan PT Mayora Indah Tbk.
Dari hasil perhitungan Inventory Turnover PT Ultra jaya Milk Tbk tahun
2006-2007 diketahui ada penurunan yaitu 3,95 kali menjadi 2,75 kali. Hal ini tidak
diikuti dengan penurunan laba dari tahun 2006-2007 karena diketahui bahwa ada
peningkatan laba dari 14,732 milyar menjadi 30,317 milyar. Pada PT Mayora Indah,
(35)
7
menjadi 6,35 kali. Laba PT Mayora Indah meningkat yaitu dari 45,730 milyar menjadi 93,576 milyar.
Setelah peneliti melakukan survey pendahuluan maka menentukan beberapa raio yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba dapat dipengaruhi oleh Total Asset Turnover, Return On Investment (ROI), Inventory Turnover, dan lain sebagainya. Pertama Total Assets Turnover yang menunjukkan kemampuan total aktiva untuk berputar selama satu tahun untuk menghasilkan
penjualan yang dapat dihitung dengan cara membagi penjualan bersih dengan
total aktiva. Pengaruh Total Asset Turnover terhadap pertumbuhan laba adalah
semakin cepat tingkat perputaran aktiva maka semakin meningkat penjualan yang
nantinya akan mempengaruhi pertumbuhan laba. Kedua Return On Investment
(ROI) menunjukkan kemampuan aktiva dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak. Return on Investment yang meningkat yang tidak diikuti dengan
peningkatan laba dapat disebabkan banyak faktor misalnya karena adanya
peningkatan biaya operasional maupun biaya non operasional yang lebih besar
dari peningkatan penjualan, atau dengan kata lain rendahnya volume penjualan
dibandingkan dengan biaya-biaya yang diperlukan (Munawir, 2002 : 87). Ketiga
Inventory Turnover merupakan salah satu dari rasio aktivitas yang mengukur efisiensi pengelolaan investasi ke dalam persediaan yang dilakukan perusahaan,
dan tergambar dari jangka waktu perputaran persediaan selama satu tahun.
Dengan demikian perusahaan yang perputaran persediaannya tinggi, memberikan
indikasi bahwa perusahaan tersebut efisien dalam mengelola persediaan.
(36)
8
Sangat pentingnya laba bagi perusahaan mempunyai pengaruh yang
signifikan dalam kemajuan perusahaan. Pertumbuhan laba yang positif
mencerminkan bahwa perusahaan telah dapat mengelola dan memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan laba serta menunjukkan baiknya
kinerja perusahaan, dan begitu juga sebaliknya. Untuk memprediksi pertumbuhan
laba diperlukan analisis laporan keuangan yaitu rasio keuangan yang dihitung dari
laporan keuangan
Informasi laporan keuangan akan lebih bermanfaat untuk pengambilan
keputusan ekonomi apabila informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksi
apa yang akan terjadi di masa mendatang, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul ”Analisis Rasio Total Asset Turnover,
Return On Investment (ROI), Inventory Turnover Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan yang akan diteliti, yaitu :
Apakah Total Asset Turnover, Return On Investment (ROI), Inventory Turnover berpengaruh secara signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan Food And
(37)
9
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang
telah dikemukakan maka tujuan penelitian ini adalah :
Menguji, membuktikan secara empiris serta mengetahui pengaruh Total Asset Turnover , Return On Investment (ROI), Inventory Turnover dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Untuk mengaplikasi teori yang didapat dibangku kuliah dan untuk
memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti berikutnya yang
berkaitan dengan penelitian ini.
2. Bagi pihak – pihak yang berkepentingan
a. Bagi perusahaan dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan
operasional perusahaan sehingga akan meningkatkan efektivitas
dan efisiensi.
b. Bagi investor dapat dijadikan informasi sebelum menanamkan
modalnya.
c. Dan bagi kreditur dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan
(38)
10
3. Bagi akademisi
Sebagai bahan sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan pada
umumnya dan pendidikan Akuntansi pada khususnya, tentang
bagaiman memprediksi pertumbuhan laba dengan menggunakan
(39)
BAB II
KAJIAN TEORI DAN EMPIRIS
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Meythi (2005) dengan judul “Rasio Keuangan Yang Paling Baik Untuk
Memprediksi Pertumbuhan Laba : Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. Penelitian ini merupakan
pengujian empiris untuk mencari jawaban tentang rasio keuangan mana yang
paling baik untuk memprediksi pertumbuhan laba. Dari hasil factor analysis
didapatkan kesimpulan bahwa dari semua rasio keuangan yang digunakan yaitu
Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt Ratio (DR), Equity to Total Asset (ETA), Equity to Total Liabilities (ETL), Equity to Fixed Asset (EFA), Profit Margin (PM), Return on Asset (ROA), Inventory Turnover (ITO), Average Collection Periode (ACP), Fixed Asset Turnover (FAT), Total Asset Turnover (TAT), dan Profit Growth (PG), menunjukkan bahwa Return on Asset (ROA) yang paling baik dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan manufaktur
sector basic and chemical untuk periode 2000 – 2003.
Zainuddin dan Hartono (1999) dengan judul “Manfaat Rasio Keuangan
Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba : Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. Dalam penelitian ini
digunakan Analysis of Moment Structure (AMOS) menjadi sebuah variabel baru
yang disebut dengan construct. Indicator rasio keuangan yang digunakan terdiri
(40)
12
dari 4 construct yaitu capital (5 rasio), asset (4 rasio), earning (6 rasio), dan
liquidity (4 rasio). Analisis AMOS menunjukkan hasil bahwa construct rasio keuangan capital, asset, earning, dan liquidity signifikan dalam memprediksi
pertumbuhan laba perusahaan perbankan untuk periode satu tahun ke depan.
Sedangkan untuk periode dua tahun ke depan ditemukan kenyataan bahwa rasio
keuangan tingkat individual tidak signifikan dalam memprediksi pertumbuhan
laba. Namun demikian, hasil analisa regresi menunjukkan bahwa tidak terdapat
rasio keuangan yang signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba baik untuk
periode satu maupun dua tahun ke depan.
Dian dan Setyani (2005) dengan judul “Analisis Ratio Keuangan Terhadap
Perubahan Kinerja pada Perusahaan di Industri Food and Beverages Yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Berdasarkan hasil uji statistic mengenai
pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan kinerja pada perusahaan di industri
food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta menunjukkan bahwa rasio keuangan yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan kinerja ( untuk
earning after tax) adalah rasio Total Debt tu Total Capital Asset, Total Asset
Turnover, dan Return On Investment. Sedangkan rasio keuangna yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan kinerja ( untuk operating profit)
adalah Current Ratio
Merza Yudhistira (2007) dengan judul “Analisis Rasio Keuangan Dalam
Memprediksi Pertumbuhan Laba : Suatu Empiris Pada Perusahaan Kosmetik
Yang Terdaftar Di Burs Efek Jakarta ”. dengan menggunakan teknik analisis
regresi linear berganda hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima variabel yang
(41)
13
digunakan yaitu Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), Return On
Investment(ROI), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba, sedangkan secara parsial
variabel Return On Investment(ROI) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba.
Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan
penelitian ini. Adapun persamaannya yaitu para peneliti menggunakan rasio
keuangan khususnya rasio total asset turnover, return on investment, dan
inventory turnover untuk memprediksi pertumbuhan laba dan alat uji yang
digunakan adalah regresi linear berganda, sedangkan untuk objek penelitian
terdapat persamaan dengan Dian dan Setyani (2005) yaitu perusahaan Food and
Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah para peneliti
terdahulu kecuali Dian dan Setyani (2005) menggunakan objek penelitian bukan
perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
sedangkan objek penelitian ini adalah perusahaan Food and Beverages yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan lainnya terletak pada waktu yang
digunakan pada penelitian ini, karena penelitian ini dilakukan pada tahun 2009
dengan menggunakan data berupa laporan keuangan periode 2004 sampai dengan
2008
(42)
14
2.2. Kajian Teori
2.2.1. Akuntansi Keuangan
2.2.1.1Pengertian Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan adalah sistem pengakumulasian, pemrosesan, dan
pengkomunikasian yang didisain untuk informasi pengambilan keputusan yang
berkaitandengan investasi dan kredit olehpemakai eksternal. Informasi akuntansi
keuangan dikomunikasikan melalui laporan keuangan yang dipublikasikan dan
dibatasi oleh beberapa ketentuan Standart Akuntansi Keuangan (Hanafi, 2003: 29)
Menurut Yadiati dan Wahyudi (2006:10) akuntansi keuangan merupakan
bidang akuntansi yang berkaitan dengan bagaimana pencatatan dan penyusunan
laporan keuangan dari satu kesatuan unit usaha yang berpedoman pada
prinsip-prinsip akuntansi yang berterima mum (GAAP) dan disebut pernyataan standart
akuntansi keuangan (PSAK) di Indonesia.
2.2.1.2Tujuan Akuntansi Keuangan
Tujuan akuntansi keuangan adalah memberikan informasi kuantitatif
tentang suatu perusahaan yang berguna bagi pemakai khususnya pemilik dan
kreditur dalam proses pengambilan keputusan. Tujuan ini termasuk memberikan
informasi yang dapat digunakan untukmenilai efektivitas manajemen dalam
memenuhi tanggung jawab manajemen (Harahap, 2002: 139)
2.2.1.3Manfaat Akuntansi Keuangan
Laporan keuangan yang dihasilkan dari akuntansi keuangan akan
bermanfaat bagi pihak internal perusahaan khususnya untuk dapat menilai kinerja
dan kodisi keuangan perusahaan di masa mendatang. Selain itu juga bermanfaat
(43)
15
untuk pihak eksternal khususnya investor dan kreditor untuk pembuatan
keputusan ekonomi.(Hanafi, 2003: 30)
2.2.2. Laporan Keuangan
2.2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan
Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan
dari peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidaknya sebagian bersifat
keuangan dengan cara yang tepat dan dengan penunjuk atau dinyatakan dalam
uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul dari peristiwa atau kejadian
tersebut, dari definisi akuntansi tersebut diketahui bahwa peringkasan dalam
halini dimaksudkan adalah pelaporan dari peristiwa-peristiwa keuangan
perusahaan yang dapat diartikan sebagai laporan keuangan. (Munawir, 2002: 5)
Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi
keuangan utama kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan ini menampilkan
sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. (Kieso, 2002: 3)
Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
laporan keuangan merupakan informasi keuangan dari suatu perusahaan yang
telah dicatat, digolongkan, dan diringkas secara tepat yang dapat digunakan untuk
berbagai tujuan.
2.2.2.2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Menurut Standart Akuntansi Keuangan (2007 : 5-6), karakteristik
kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pemakai. Terdapat 4 karakteristik kualitatif pokok, yaitu :
(44)
16
a. Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud
ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas
ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi
dengan ketekunan yang wajar
b. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memliki kualitas
relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan,
mengaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.
c. Materialistis
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya.
Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan ataukesalahan
dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pemakai yang diambil atas laporan keuangan.
d. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga arus andal. Informasi memiliki kualitas
andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat
diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
(45)
17
2.2.2.3. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Standart Akutansi Keuangan (2007 : 3), tujuan laporan keuangan
adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga
menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Menurut Harahap (2002 : 17), tujuan laporan keuangan itu adalah sebagai
berikut :
a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai
perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu
perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh
laba.
c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan di dalam menaksirkan potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba.
d. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi
mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
e. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang
berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan
(46)
18
pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi
yang dianut perusahaan.
2.2.2.4. Pemakai Laporan Keuangan
Menurut Standart Akuntansi Keuangan (2007 : 2-3), pemakai laporan
keuangan meliputi :
a. Investor : Mereka membutuhkan informasi untuk membantu
menetukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi
tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk
membayar deviden.
b. Karyawan : Mereka tertarik dengan informasi yang memungkanikan
mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan
balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
c. Pemberi pijaman : Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi
keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah
pinjaman serta bunganya dapat dibayar saat jatuh tempo.
d. Pemasok dan kreditur usaha lainnya : Pemasok dan kreditur usaha
lainnya tertarik dengan unformasi yang memungkinkan mereka untuk
memutuskan apakah jumlah terhutang akan dibayar pada saat jatuh
tempo.
e. Pelanggan : Para pelanggan berkepentingan dengan informasi
mengenai kelangsungan hidup perusahaan,terutama kalau mereka
(47)
19
terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada
perusahaan.
f. Pemerintah : pemerintah membutuhkan informasi untuk mengatur
aktivitas perusahaan, menetapkan kebijaksanaan pajak, dan sebagai
dasr untuk menyusunstatistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
g. Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam
berbagai cara, misalnya perusahaan memberikan kontribusi berarti
pada perekonomian nasional. Laporan keuangan dapat membantu
masyarakat dengan menyediakan informasi kecendrungan dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian
aktivitasnya.
2.2.2.5. Asumsi Dasar Laporan Keuangan
Menurut Standart Akuntansi Keuangan (2007 : 5), penyusunan dan
penyajian laporan keuangan mendasrkan diri pada dua asumsi dasar, yaitu dasar
akrual dan kelangsungan usaha.
a. Dasar Akrual
Dasar akrual ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
kejadian (bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat
dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode
yang bersangkutan.
b. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha
perusahaan, yang berarti perusahaan akan tetap melanjutkan usahanya di masa
(48)
20
depan. Ini berarti bahwa perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau
berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya.
2.2.2.6. Jenis Laporan Keuangan
Menurut Darsono dan Ashari (2005 :18-25), jenis – jenis laporan
keuangan adalah sebagai berikut :
a. Neraca
Neraca adalah laporan tentang posisi keuangan perusahaan pada tanggal
tertentu seperti yang tertera dalam neraca, jadi kondisi yang dijelaskan dalam
neraca adalah kondisi pada tanggal tertentu. Biasanya neraca dibuat per 31
Desember, atau tiap akhir bulan. Neraca terdiri atas hak sumber daya perusahaan
dan kewajiban perusahaan.
Tabel 4 : Neraca
Computer King Neraca 30 Nopember 1999 Aktiva
Kas $ 5.900 Perlengkapan 550 Tanah 10.000 Total aktiva $ 16.450
Kewajiban
Utang usaha $ 400
Ekuitas pemilik
Modal Pat King 16.050 Total kewajiban dan ekuitas pemilik $ 16.450 Sumber : Niswonger, C.R., et. al., 1999, prinsip-prinsip Akuntansi, Jilid 1. Edisi
19, Terjemahan Alfonsus S dan Helda G, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 20.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan akumulasi aktivitas yang berkaitan dengan
pendapatan dan biaya selama periode waktu tetentu, misalnya bulanan atau
tahunan. Laporan laba rugi memberikan gambaran kinerja operasional
perusahaan.
(49)
21
Tabel 5 : Laporan Laba Rugi
Computer King Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan yang Berakhir 30 Nopember 1999 Pendapatan honor $ 7.500 Beban operasi :
Beban upah $ 2.125 Beban sewa 800 Beban perlengkapan 800 Beban utilitas 450 Beban rupa-rupa 275
Total beban operasi $ 4.450 Laba bersih $ 3.050
Sumber : Niswonger, C.R., et. al., 1999, prinsip-prinsip Akuntansi, Jilid 1. Edisi 19, Terjemahan Alfonsus S dan Helda G, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 20.
c. Laporan Perubahan Ekuitas
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007 : 66-67), perusahaan harus
menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama yang
menunjukkan :
1. Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan.
2. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta
jumlahnya berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam
ekuitas.
3. Pengaruh komulatif dan perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan
terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait.
4. Transaksi modal dengan pemilik distribusi kepada pemilik.
5. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta
perubahannya.
(50)
22
6. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal
saham, agio, dan cadangan pada awal dan akhir periode yang
mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.
Tabel 6 : Laporan Perubahan Ekuitas
Computer King Laporan Ekuitas Pemilik
Untuk Bulan yang Berakhir 30 Nopember 1999
Modal Pat King, 1 Nopember 1999 $ 0 Investasi pada 1 Nopember 1999 $ 15.000
Laba Bersih bulan Nopember 3.050 $ 18.050 Dikurangi penarikan 2.000
Kenaikan ekuitas pemilik 16.050 Modal Pat King, 30 nopember 1999 $ 16.050
Sumber : Niswonger, C.R., et. al., 1999, prinsip-prinsip Akuntansi, Jilid 1. Edisi 19, Terjemahan Alfonsus S dan Helda G, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 20.
d. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menggambarkan perputaran utang (kas atau bank)
selama periode tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. Laporan arus kas
melaporkan arus kas masuk dan keluar bagi kegiatan opersional, investasi, dan
pendanaan.
Tabel 7 : Laporan Arus Kas
Computer King Laporan Arus Kas
Untuk Bulan yang Berakhir 30 Nopember 1999
Arus kas dari aktivitas operasi :
Kas yang diterima dari pelanggan $ 7.500 Dikurangi pembayaran kas untuk beban dan
pembayaran kepada kreditur 4.600
arus kas bersih dari aktivitas operasi $ 2.900 Arus kas dari aktivitas investasi :
Pembayaran untuk akuisisi tanah (10.000) Arus kas dari aktivitas pendanaan :
(51)
23
Kas yang diterima sebagai ivestasi pemilik $ 15.000 Dikurangi penarikan kas oleh pemilik 2.000
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan 13.000 Arus kas bersih dan saldo kas 30 november 1999 5.900
Sumber : Niswonger, C.R., et. al., 1999, prinsip-prinsip Akuntansi, Jilid 1. Edisi 19, Terjemahan Alfonsus S dan Helda G, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 20.
e. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan ini berisi penjelasan umum tentang
perusahaan, kebijakan akuntansi yang dianut, dan penjelasan tiap-tiap akun neraca
dan laba rugi.
2.2.3. Analisa Laporan Keuangan
2.2.3.1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan
Secara harfiah, analisis laporan keuangan terdiri atas dua kata, yatu
analisis dan laporan keuangan. Ini berarti juga bahwa analisis laporan keuangan
merupakan suatu kegiatan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan.
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan
keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut,
dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat
atas laporan keuangan itu sendiri (Prastowo,2005 : 56)
2.2.3.2. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan
keputusan ekonomi apabila dengan informasi laporan keuangan tersebut dapat
diprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dengan mengolah lebih
lanjut laporan keuangan melalui proses perbandingan, evaluasi, dan analisis trend,
(52)
24
akan diperoleh prediksi tentang apa yang mungkin akan terjadi di masa
mendatang. Disinilah arti pentingnya suatu analisis terhadap laporan keuangan.
Hasil analisis laporan keuangan akan mampu membantu menginterpretasikan
berbagai hubungan kunci dan kecendrungan yang dapat memberikan dasr
pertimbangan mengenai potensikeberhasilan perusahaan di masa mendatang
(Prastowo.2005 : 55-56)
2.2.3.3. Prosedur Analisis Laporan Keuangan
Menurut Prastowo (2005 ; 58), berbagai langkah harus ditempuh dalam
menganalisis laporan keuangan. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan
Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan yang
dianalisis mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang ditekuni oleh
perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh
perusahaan tersebut.
b. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Selain latar belakang data keuangan, kondisi-kondisi yang
mempunyai pengaruh terhadap perusahaan perlu juga untuk dipahami.
Misalnnya, informasi mengenai trend (kecendrungan) industri dimana
perusahaan beroperasi, perubahan teknologi, perubahan selera konsumen,
tingkat inflasi dan pajak, dan perubahan yang terjadi di dalam perusahaan
itu sendiri, seperti perubahan posisi manajer.
(53)
25
c. Mempelajari dan Meriview laporan keuangan
Sebelum berbagai teknik analisis laporan keuangan diaplikasikan,
perlu dilakukan review terhadap laporan keuangan secara menyeluruh.
d. Menganalisis laporan keuangan
Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan
keuangan, maka dengan menggunakan berbagai analisis yang ada dapat
menganalisis laporan keuangan dan menginterpretasikan hasil analisis
tersebut.
2.2.3.4. Metode Analisis Laporan Keuangan
Menurut Prastowo (2005 : 59), terdapat dua macam metode analisis
keuangan, yaitu :
a. Analisis Horizontal : metode analisis yang dilakukan dengan cara
membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode),
sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecendrungannya. Disebut
metode horizontal karena analisis ini membandingkan pos yang sama
untuk periode yang berbeda.
b. Analisis Vertikal : Metode analisis yang dilakukan dengan cara
menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan
membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada
laporan keuangan yang sama, maka disebut metode vertikal.
(54)
26
2.2.3.5. Sifat dan Kegunaan Analisis Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2002 : 194). Analisa laporan keuangan ini memiliki
sifat dan kegunaan. Adapun sifat-sifat dari laporan keuangan adalh sebagai
berikut :
a. Fokus laporan adalah laporan laba rugi, neraca, arus kas yang
merupakan akumulasi transaksi dari kejadian historis, dan penyebab
terjadinya dalam suatu perusahaan.
b. Prediksi, analisa harus mengkaji implikasi kejadian yang sudah berlalu
terhadap dampak dan prospek perkembangan keuangan perusahaan di
masa yang akan datang.
c. Dasar analisa adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan prinsip
tersendiri sehingga hasil analisa sangat tergantung pada kualitas
laporan ini.
Menurut Harahap (2002 ; 195), kegunaan analisa laporan keuangan dapat
dikemukakan sebagai berikut :
a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada
yang terdapat dari laporan keuangan.
b. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari
suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan.
c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan
keuangan.
d. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil
keputusan.
(55)
27
e. Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria tertentu yang
sudah dikenal di dunia bisnis.
f. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami
perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan
sebagainya.
g. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan
dimasa yang akan datang.
2.2.4. Rasio Keuangan
2.2.4.1. Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu
jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa
berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada
penganalisantentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu
perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka
rasio pembanding yang digunakan sebagai standar (Munawir,2002:64).
2.2.4.2. Pengertian Analisis Keuangan
Analisa rasio adalah metode analisis untuk mengetahui hubungan dari
pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secara individual atau kombinsai
dari kedua laporan tersebut (Munawir,2002:37).
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2001 : 297), rasio keuangan adalah
angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan
dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.
Rasio keuangna dapat menggambarkan suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang
(56)
28
lain rasio keuangan dapat menjelaskan atau member gambaran kepada
penganalisis mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan.
2.2.4.3. Pemakai Rasio Keuangan
Menurut Syamsudin (1994 : 38), pada umumnya ada tiga kelompok yang
paling berkepentingan dengan rasio keuangan, yaitu :
a. Para Pemegang Saham dan Calon Pemegang Saham
Mereka menaruh perhatian utama pada tingkat keuntungan, baik yang
sekarang maupun kemungkinan tingkat keuntungan pada masa yang akan
datang. Hal ini sangat penting bagi mereka karena tingkat keuntungan ini
akan mempengaruhi harga – harga saham yang mereka miliki.
b. Para Kreditur dan Calon Kreditur
Para kreditur umumnya merasa berkepentingan terhadap kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban – kewajiban financial baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Kreditur yang saat ini sudah memberikan
pinjaman kepada perusahaan ingin mendapatkan suatu jaminan bahwa
perusahaan tempat mereka menanamkan modalnya akan mampu membayar
bungan dan pinjaman pokok tepat pada waktunya. Sedangakan calon kreditur
lebih menekankan pada struktur financial dan struktuk modal perusahaan.
c. Manajemen Perusahaan
Manajemen perusahaan berkepentingan dengan seluruh keadaan
keuangan perusahaan karena mereka menyadari bahwa keadaan tersebutlah
yang akan dinilai oleh para pemilik perusahaan maupun para kreditur.
(57)
29
2.2.4.4. Tujuan Analisis Rasio Keuangan
Analisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio
keuangan memungkinkan manajer keuangan untuk mengevaluasi kondisi
keuangan dengan cepat, dengan menghitung rasio-rasio akan memperoleh suatu
informasi tentang kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan di
bidang keuangan, sehingga dapat membuat keputusan – keputusan yang
terpenting bagi kepentingan perusahaan untuk masa yang akan datang.
Menurut Prastowo (2005 : 58), tujuan analisis rasio keuangan adalh untuk
mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni,
terkaan, dan intuisi, mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang
tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan.
2.2.4.5. Jenis – jenis Rasio Keuangan
Menurut Riyanto (2001 : 331), jenis-jenis rasio keuangan ada 4, yaitu
sebagai berikut :
a. Rasio Likuiditas
Istilah likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya dalam jangka waktu pendek atau
yang segera harus dibayar. Alat pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek
ini berasal dari unsure-unsur aktiva yang bersifat likuid, yakni aktiva lancar
dengan perputaran kurang dari satu tahun, karena lebih mudah dicairkan dari pada
aktiva tetap yang perputarannya lebih dari satu tahun (Moeljadi,2006 : 48)
Menurut Lukviarman (2006 : 24-25), rasio likuiditas terdiri atas :
(58)
30
1) Current Ratio
Current Ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban – kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar
dengan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi
kewajiban jangka pendeknya.
Aktiva Lancar Current Ratio =
Kewajiban Aktiva
2) Acid Test Ratio
Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang lebih likuid
(kecuali persediaan) dalam menutupi kewajiban lancar.
Aktiva Lancar - Persediaan Acid Test Ratio =
Kewajiban Aktiva
b. Rasio Leverage
Menurut Lukviarman (2006 : 30), rasio leverage merupakan rasio yang
digunakan untuk menilai :
1. Cara perusahaan di dalam membiayai sejumlah aktiva yang
dimilikinya.
2. Kemampuan perusahaan di dalam membayar beban tetap disebabkan
pemakaian sumber pembiayaan yang tidak berasal dari modal pemilik
(seperti bunga obligasi dan bunga pinjaman)
Menurut Lukviarman (2006 : 30-32),rasio leverage terdiri dari :
(59)
31
1) Debt Ratio
Merupakan ukuran seberapa besar aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan dibelajai dengan hutang (pinjaman)
Total Hutang Debt Ratio =
Total Aktiva
2) Debt to Equity Ratio
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara total hutang dengan
total modal sendiri. Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal
sendiri dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar.
Total Hutang Debt to Equity Ratio =
Total Modal Sendiri
3) Time Interest Earned Ratio
Time Interest Earned menunjukkan kemampuan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) untuk membayar biaya bunga hutang.
Laba Sebelum Bunga dan Pajak Time Interest Earned Ratio =
Biaya Bunga
4) Fixed Charge Coverage
Fixed Charge Coverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menutupi beban tetapnya, termasuk
pembayaran deviden saham preferen, biaya bunga, angsuran pinjaman,
dan sewa.
(60)
32
EBIT + Biaya Bunga + pembayaran sewa Fixed Charge Coverage =
Biaya Bunga + pembayaran sewa
c. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas dapat menujukkan seberapa cepat unsure - unsur aktiva itu
dikonversikan menjadi penjualan ataupun kas. Semua rasio likuiditas tidak
menunjukkan likuiditas nyata, sebab hanya menunjukkan perbedaan antara aktiva
lancar dan hutang lancar, sedangkan rasio aktivitas ini menilai kegiatan yang
mampu mempercepat terciptanya likuiditas (Moeljadi, 2006: 49)
Rasio yang digunakan :
1) Total Assets Turnover
Total Assets Turnover menunjukkan kemampuan total aktiva untuk berputar selama satu tahun untuk menghasilkan penjualan yang dapat
dihitung dengan cara membagi penjualan bersih dengan total aktiva.
Penjualan Bersih Total Assets Turnover =
Total Aktiva
(Moeljadi,2006 : 50) 2) Inventory Turnover
Perputaran persediaan merupakan rasio untuk mengukur efektivitas
atau efisiensi pengelolaan investasi ke dalam persediaan yang dilakukan
perusahaan dan tergambar dari jangka waktu perputaran persediaan selama
satu tahun.
(61)
33
Harga Pokok Penjualan
Inventory Turnover =
Persediaan
(Moeljadi,2006 : 50)
3) Account Receivable Turnover
Dengan account receivable turnover dapat diketahui jumlah waktu
yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang selama satu tahunyang
dapat dihitung dengan cara membagi penjualan kredit dengan piutang.
Dengan menganggap seluruh penjualan sebagai penjualan kredit.
Penjualan Kredit Bersih Account Receivable Turnover =
Piutang
(Moeljadi, 2006: 50)
d. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis yaitu rasio yang menunjukkan
profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan dan yang berkaitan dengan
investasi (Horne dan Wachowicz, 2005 : 222)
1) Profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan.
a) Gross Profit Margin
Gross Profit Margin menunjukkan kemampuan penjualan dalam menghasilkan laba kotor.
Laba Kotor Gross Profit Margin =
Penjualan Bersih
(Van Horne dan Wachowicz, 2005: 223)
(62)
34
b) Net Profit Margin
Net Profit Margin menunjukkan kemampuan penjualan dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak
Laba Bersih Setelah Pajak Net Profit Margin =
Penjualan Bersih
(Van Horne dan Wachowicz, 2005: 223)
2) Profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi
c) Return on Investment
Return on Investment menunjukkan kemampuan aktiva dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak.
Laba Bersih Setelah Pajak Return on Investment =
Total Aktiva
(Van Horne dan Wachowicz, 2005: 224)
d) Return on Equity
Return on Equity menunjukkan kemampuan investasi yang dilakukan oleh pemegang saham dalam menghasilkan keuntungan.
Laba Bersih Setelah Pajak Return on Equity =
Ekuitas Pemegang Saham
(Van Horne dan Wachowicz, 2005: 225)
(63)
35
2.2.5. Laba Perusahaan
Menurut Baridwan (1997: 31), laba merupakan kenaikan modal (aktiva
bersih) yang bersal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi
dari suatu badan usaha dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang
mempengaruhi badan usaha selam suatu periode, kecuali yang timbul dari
pendapatan atau investasi oleh pemilik.
Laba adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktivitas atau penurunan kewajiban
yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal. (Suprihatmi, 2005: 2)
Dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan SAK
(2007: 12), disebutkanbahwa penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan
sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan
investasi (return on investment) atau penghasilam per saham (earning per share).
Jadi penghasilan bersih (laba) dapat dijadikan sebagai tolak ukur dan
pertimbangan dalam melakukan kegiatan investasi. Oleh karena itu dengan
memprediksi dan melakukan peramalan terhadap pertumbuhan laba akan
dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan.
2.2.6. Pasar Modal
2.2.6.1. Pengertian Pasar Modal
Menurut Sunariyah (2003:5), pasar modal adalah tempat pertemuan antara
permintaan dan penawaran surat berharga, dimana para pelaku pasar yaitu
(64)
36
individu – individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana melakukan
investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten, sebaliknya
perusahaan yang membutuhkan danan menawarkan surat berharga dengan cara
listing terlebih dahulu pada badan otoritas di pasar modal sebagai emiten.
2.2.6.2. Tujuan dan Manfaat Pasar Modal
Menurut Samsul (2006 : 43-44), tujuan dan manfaat pasar modal dapat
dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu :
a. Sudut Pandang Negara
Pasar modal bertujuan menggerakkan perekonomian suatu Negara melalui
kekuatan swasta dan mengurangi beban Negara. Negara memiliki kekuatan
dan kekuasaan untuk mengatur bidang perekonomian tetapi tidak harus
memiliki perusahaan sendiri.
b. Sudut Pandang Emiten
Pasar modal merupakan sarana untuk mencari tambahan modal.
Perusahaan berkepentingan untuk mendapatkan dana dengan biaya yang
lebih murah dan hal itu hanya bisa diperoleh di pasar modal.
c. Sudut Pandang Masyarakat
Masyarakat memiliki sarana baru untuk menginvestasikan uangnya.
Investasi yang semula dilakukan dalam bentuk rumah, tanah, dan emas,
sekarang dapat dilakukan dalam bentuk saham atau obligasi.
2.2.6.3. Instrument di Pasar Modal
Menurut Samsul (2006 : 45-46), bentuk instrument di pasae modal disebut
efek, yaitu surat berharga yang berupa :
(65)
37
a. Saham adalah tanda bukti kepemilikan atas perusahaan lain dalam bentuk
sejumlah setoran modal dalam perusahaan tersebut.
b. Obligasi adalah tanda bukti perusahaan memiliki utang jangka panjang
kepada masyarakat yaitu diatas tiga tahun.
c. Bukti Right adalah hak untuk membeli saham pada harga tertentu dalam
jangka waktu tertentu. Hak membeli itu dimiliki oleh pemegang saham
lama.
d. Waran adalah hak untuk membeli saham pada harga tertentu dalam jangka
waktu tertentu. Waran tidak saja dapt diberikan kepada pemegang saham
lama , tetapi juga sering diberikan kepada pemegang obligasi.
e. Indeks saham dan indeks obligasi adalah angka indeks yang
diperdagangkan untuk tujuan spekulasi dan lindung nilai.
2.2.6.4. Jenis Pasar Modal
Menurut Samsul (2006:46-50), jenis pasar modal dapat dikategorikan
menjadi 4 pasar, yaitu :
a. Pasar Perdana adalah tempat atau sarana bagi perusahaan yang untuk
pertama kali menawarkan saham atau obligasi ke masyarakat umum.
b. Pasar Kedua adalah tempat atau sarana transaksi jual beli efek antar
investor dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek.
c. Pasar Ketiga adalah sarana transaksi jual beli efek antara market maker
serta investor dan harga dibentuk oleh market maker. Investor dapat
memilihn market maker yang member harga yerbaik. Market maker adalah
anggota bursa. Para market maker ini akan bersaing dalam menentukan
(1)
79
5. Merza Yudhistira (2007)
Metode yang digunakan adalah regresi linear berganda dan kesimpulan dari penelitian tersebut adalah current ratio, net profit
margin, return on investment, return on equity, debt to equity secara
simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba, sedangkan secara parsial variabel return on investment dan debt to equity berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang sama dengan penelitian Dian dan Setyani (2005), Iwan Kristanto (2005), Merza Yudhistira (2007) yaitu analisis regresi linear berganda, tetapi hasil penelitian berbeda yaitu secara parsial perubahan Total Aset Turnover (X1), perubahan Return On Investment (X2), perubahan Inventory
Turnover(X3) tidak terbukti berpengaruh terhadap Perubahan Laba (Y).
4.4.3. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat diperbaiki pada penelitian berikutnya yaitu :
1. Sampel penelitian relative kecil hanya perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Periode pengamatan hanya lima tahun pengamatan.
3. Variabel penelitian ini menggunakan tiga rasio keuangan sebagai ukuran memprediksi pertumbuhan laba
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini membahas mengenai analisis rasio total asset turnover, return on
investment (ROI), inventory turnover dalam memprediksi pertumbuhan laba pada
Perusahaan Food And Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.
Kesimpulan yang didapat dari analisis tersebut adalah sebagai berikut :
Model regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian adalah tidak cocok atau tidak sesuai untuk mengetahui perubahan Total Aset Turnover (X1), perubahan Return On Investment (X2), perubahan Inventory
Turnover(X3) terhadap Perubahan Laba (Y), sehingga hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “Bahwa Total Aset Turnover, Return On Investment,
Inventory Turnover berpengaruh dalam memprediksi pertumbuhan laba pada
perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” tidak teruji kebenarannya.
(3)
81
5.2. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Investor dan calon investor dalam memutuskan untuk berinvestasi hendaknya tidak hanya mengukur kemampuan perusahaan dari ketiga variabel ini yaitu
Total Aset Turnover (X1), Return On Investment (X2), Inventory
Turnover(X3) tetapi hendaknya memakai variabel lain seperti Current Ratio
(CR), Quick Ratio (QR), Debt Ratio (DR), Equity to Total Asset (ETA), Equity to Total Liabilities (ETL), Equity to Fixed Asset (EFA), Profit Margin (PM), Return on Asset (ROA, Fixed Asset Turnover (FAT), dan Profit Growth (PG).
2. Manajemen perusahaan hendaknya melakukan efisiensi dalam pengambilan keputusan sumber dana dan lebih berhati-hati agar dampaknya tidak merugikan perusahaan.
3. Penelitian yang akan datang, hendaknya memperpanjang periode pengamatan dan memperluas jangkauan populasi.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2003, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi Jurusan
Akuntansi,. Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran”, Jawa Timur..
Baridwan, Zaki, 1997, Intermediate Accounting, Edisi Ke Tujuh, Penerbit NPFE, Yogyakarta.
Belkoui, Ahmed Riahi, 2002, Teori Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Darsono dan Ashari, 2005, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan,
Edisi kedua, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.
Gujarati, 1995, Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hanafi dan Halim, 2003, Analisis Laporan Keuangan, Penerbit UPP-AMP-YKPN, Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Syafri, 2002, Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi Satu, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007, Standart Akuntansi Keuangan, IAI, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Kieso, Donald E., and Jerry J Weygandt, 2002, Akuntansi Intermediate, Edisi
Sepuluh, Terjemahan Emil Salim, Penerbit Erlangga, Jakarta
Lukvierman, Niki, 2006, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Andalas University Press, Padang.
Meriewaty, Dian dan Astuti Yuli Setyani,2005, “Analisis Ratio Keuangan Terhadap Perubahan Kinerja Pada Perusahaan Di Industri Food And Beverages Yang Terdaftar Di BEJ”, Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, vol.1, no 2, Agustus, hal.104-117
Meythi, 2005, “Rasio Keuangan Yang Paling Baik Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba : Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
(5)
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, vol.11, no 2, September, hal.254-271.
Moeljadi, 2006, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Penerbit Bayumedia, Malang-Jatim.
Munawir, S., 2004, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Ke Empat, Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Niswonger, C.R., et.al., 1999, Prinsip-Prinsip Akuntansi, Jilid 1. Edisi 19, Terjemahan Alfonsus S dan Helda G, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal.20. Prastowo, Dwi, 2005, Analisa Laporan Keuangan, Konsep dan Aplikasi, Penerbit
UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Samsul, Mohamad, 2006, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sulaiman, Wahid, 2004, Analisis Regresi Menggunakan SPSS Statistik
Parametrik, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi Beserta Contoh Interprestasi
Hasil Pengolahan Data.
Sunariyah, 2003, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Ketiga, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Syamsudin, Lukman, 1994, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Satu, Penerbit PT Raja Grafindo Persada,Jakarta.
Tandelilin, Eduardus, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi
Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Van Horne, James C. and Wachowicz, JR.,John M, 2005, Prinsip-Prinsip
Manajemen Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Yadiati, W. dan Ilham Wahyudi, 2006, Pengatar Akuntansi, Edisi 1, Penerbit Kencana Prenada Media Group. Jakarta
Yudhistira, Merza, 2007, Analisis Rasio Keuangan Dalam Memrediksi
(6)
Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Jurusan Akuntansi, FE-UPN
“Veteran”, Surabaya
Yulistiono, 2005, Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba
Pada Perusahaan Pharmaceutical Yang Go Publik Di Bursa Efek Jakarta.
Skripsi Jurusan Akuntansi, FE-UPN “Veteran”, Surabaya.
Zainuddin dan J.Hartono, 1999, “Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba : Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Riset Akuntansi, vol. 2, no.1, Januari, hal 66-90