Hubungan Intensi Berwirausaha dengan Kinerja Kewirausahaan PKL Hubungan Intensi Berwirausaha dengan Perilaku Berwirausaha PKL

88 PKL Pernah Pelatihan menyatakan penghasilan yang tinggi dan senang membuat sesuatu untuk dijual sebagai indikator yang tidak membentuk intensi berwirausaha. Pelatihan telah membuat mereka memahami bahwa berwirausaha itu tidak sekedar memiliki penghasilan tinggi. Mereka pun beranggapan bahwa untuk berwirausaha, tidak perlu membuat produk untuk dijual oleh diri sendiri. Pengetahuannya mengarahkan mereka untuk dapat bekerjasama dengan orang lain yang relatif lebih mudah dan menguntungkan. Namun demikian, PKL Belum Pernah Pelatihan menghapuskan Demografi sebagai variabel pembentuk Intensi Berwirausaha. PKL Berpengalaman antara 5 – 10 tahun hanya menyatakan bahwa Suka menjual sesuatu sebagai indikator pembentuk intensi berwirausaha. Pengaaman dan pendidikan yang masih rendah mendasari pendapat mereka tersebut.

4.5 Hubungan Intensi Berwirausaha dengan Kinerja Kewirausahaan PKL

Kinerja Kewirausahaan merupakan variable endogenous yang dipengaruhi oleh Intensi Berwirausaha dan memiliki R 2 Berdasarkan Tabel 26, hasil pengolahan blindfolding, Kinerja Kewirausahaan memiliki nilai Q sebesar 0,47803 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 25. Sehingga dapat dinyatakan bahwa variability konstruk Kinerja Kewirausahaan dijelaskan sebesar 47,80 oleh variabel Perilaku Berwirausaha dan Intensi Berwirausaha secara bersama-sama. Sisanya sebesar 52,20 dijelaskan oleh variabel lainnya. Berdasarkan kategorisasi Chin 1998, variabel Kinerja Kewirausahaan berada pada level moderat. Kontribusi Intensi Berwirausaha terhadap Kinerja Kewirausahaan tidak kuat dan tidak lemah. 2 lebih dari nol. Hal ini menunjukkan bahwa Kinerja Kewirausahaan 89 merupakan variabel laten yang memiliki relevansi untuk dipergunakan dalam memprediksi variabel lain. Hasil bootstrap yang dipergunakan untuk menguji hipotesis, menunjukkan nilai koefisien parameter untuk Intensi Berwirausaha terhadap Kinerja Kewirausahaan parameter sebesar 0,054 dan nilai t-statistik sebesar 0.642 lihat Tabel 29. Tabel 29 Nilai Hasil Bootstrap Koefisien Path Konstruk Intensi Berwirausaha terhadap Kinerja Kewirausahaan Original Sample O Sample Mean M Standard Deviation STDEV Standard Error STERR T Statistics |OSTERR| INTENSI BERWIRAUSAHA - KINERJA WIRAUSAHA 0.053533 0.045312 0.083334 0.083334 0.642389 Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SmartPLS, 2012 Kinerja seorang Pedagang Kaki Lima akan cenderung tinggi pada individu yang memiliki intensi berwirausaha yang tinggi. Demikian sebaliknya, Pedagang Kaki Lima yang memiliki Intensi Berwirausaha rendah cenderung tidak memiliki kinerja yang optimal. Sehingga untuk meningkatkan kinerja para Pedagang Kaki Lima perlu dilakukan upaya-upaya atau pengkondisian yang mengarahkan pada peningkatan intensi berwirausaha mereka.

4.6 Hubungan Intensi Berwirausaha dengan Perilaku Berwirausaha PKL

Pada tahap pengujian inner model, diperoleh nilai R 2 sebesar 0,17767 lihat Tabel 26 untuk variabel Perilaku Berwirausaha sebagai variabel endogenous yang dipengaruhi variabel Intensi Berwirausaha. Sehingga dapat dinyatakan bahwa Intensi Berwirausaha hanya mampu menjelaskan variability konstruk Perilaku Berwirausaha 90 sebesar 17,77 sisanya sebesar 82,23 dijelaskan oleh variabel lainnya. Variabel Perilaku Berwirausaha memiliki nilai R 2 Konstruk Perilaku Berwirausaha memiliki nilai Q yang cenderung lemah Chin, 1998. 2 Hipotesis keempat yang menyatakan Intensi Berwirausaha berpengaruh positif terhadap perilaku berwirausaha dibuktikan dengan nilai koefisien parameternya sebesar 0,422 dan t-statistik sebesar 4,391 yang diperoleh melalui proses bootstrapping lihat Tabel 27. Hal ini mengandung makna bahwa Variabel Intensi Berwirausaha memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Perilaku Berwirausaha Pedagag Kaki Lima. Dengan demikian hipotesis keempat diterima. sebesar 0,103160 lihat Tabel 26 dari hasil pengolahan blindfolding. Nilai tersebut lebih dari nol, sehingga variabel eksogen variabel Intensi Berwirausaha memiliki kemampuan prediksi yang relevan terhadap konstruk Perilaku Berwirausaha. Tabel 30 Nilai Hasil Bootstrap Koefisien Path Konstruk Intensi Berwirausaha terhadap Perilaku Berwirausaha Original Sample O Sample Mean M Standard Deviation STDEV Standard Error STERR T Statistics |OSTERR| INTENSI BERWIRAUSAHA - PERILAKU WIRAUSAHA 0.421514 0.468976 0.095986 0.095986r 4.391403 Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SmartPLS, 2012

4.7 Implikasi Manajerial