Perilaku Berwirausaha Kinerja Kewirausahaan

29 8. Terbukanya peluang bisnis internasional. Dalam penelitian ini yang dimaksudkan dengan intensi berwirausaha adalah kecenderungan atau ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan kewirausahaan dengan senang hati dan dengan keberanian mengambil resiko.

2.1.11 Perilaku Berwirausaha

Intensi menjadi wirausaha yang cukup tinggi, tidak selalu diikuti oleh perilaku wirausaha dalam bentuk mendirikan, mengelola, dan mengembangkan usaha. Perilaku merupakan tindakan yang tampak atau pernyataan lisan mengenai perilaku terobservasi. Perilaku yang dimaksud dalam bidang kewirausahaan adalah keputusan berwirausaha. Perilaku berwirausaha yaitu tindakan individu yang ditunjukkan dengan keputusan berwirausaha. Perilaku berwirausaha diukur dengan skala perilaku berwirausaha yang diadaptasi dari model perilaku Azjen 2008 dengan indikator tindakan nyata telah menjalankan usaha, keputusan berwirausaha, dan penyataan dukungan pengembangan usaha yang ada. Perilaku Berwirausaha mencakup tiga hal yaitu pengetahuan, sikap mental dan keterampilan serta sikap kewaspadaan yang merupakan perpaduan unsur pengetahuan dan sikap mental terhadap masa yang akan datang Wijandi, 1988. Menurut Buchari Alma 2005, Perilaku kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.

2.1.12 Kinerja Kewirausahaan

Kinerja perusahaan menurut Ferdinand 2000 merupakan konstruk yang umum digunakan untuk mengukur dampak dari strategi perusahaan. Masalah pengukuran 30 kinerja menjadi permasalahan dan perdebatan klasik. Hal ini bisa dipahami karena sebagai sebuah konstruk, kinerja bersifat multidimensi dimana di dalamnya termuat beragam tujuan dan tipe organisasi. Madura 2001 menjelaskan bahwa kinerja bisnis dilihat dari sudut pemilik usaha yang menanamkan modalnya pada suatu perusahaan memusatkan diri pada dua kriteria untuk mengukur kinerja perusahaan: 1 imbalan atas penanaman modalnya dan 2 risiko dari penanaman modal mereka. Karena strategi bisnis yang harus dilaksanakan oleh manajer harus ditujukan untuk memuaskan pemilik bisnis. Para manajer harus menentukan bagaimana strategi bisnis yang bermacam- macam akan mempengaruhi imbalan atas penanaman modal perusahaan dan resikonya. Mulyadi 1997 menjelaskan bahwa organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam menjalankan peran yang mereka mainkan di dalam organisasi. Menurut Wibisono 2006 evaluasi kinerja merupakan penilaian kinerja yang diperbandingkan dengan rencana atau standar-standar yang telah disepakati. Marconi Siegel dalam Mulyadi, 1997 berpendapat penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standard, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Kinerja Kewirausahaan didefinisikan sebagai usaha pengukuran tingkat kinerja terhadap kinerja strategi yang dihasilkan dengan keseluruhan kinerja yang diharapkan, penjualan dan keuntungan Menon, Bharadwaj dan Howell, 1996. Meskipun pengukuran objek akan menjadi lebih ideal, perhatian penelitian saat ini adalah penentuan managerial terhadap keuangan dan kinerja kewirausahaan adalah konsisten dengan pengukuran kinerja objek Hart and Banbury, 1994; Naman and Slevin, 1993. 31 Ferdinand 2000 menyatakan bahwa kinerja kewirausahaan yang baik dinyatakan dalam tiga besaran utama nilai: penjualan, pertumbuhan penjualan dan porsi pasar yang pada akhirnya bermuara pada keuntungan usaha. Nilai penjualan menunjukkan berapa rupiahberapa unit produk yang terjual, sedangkan pertumbuhan penjualan menunjukkan berapa besar kenaikan penjualan produk yang sama dibandingkan satuan waktu tertentu. Porsi pasar menunjukkan seberapa besar kontribusi produk yang ditangani menguasai pasar produk sejenis dibanding para pesaingnya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini kinerja kewirausahaan diukur dengan menggunakan indikator kinerja yaitu : tingkat penjualan, pertumbuhan penjualan dan porsi pasar.

2.1.13 Pedagang Kaki Lima