3.2. Tujuan Maintenance
4
Maintenance dilakukan pada mesinperalatan sebuah perusahaan dengan maksud agar tujuan komersil perusahaan tersebut tercapai, dan juga kegiatan
maintenance yang dilakukan adalah untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan seperti terjadinya kerusakan yang terlalu cepat dimana kerusakan tersebut bisa
saja berasal dari keausan dan ketuaan akibat pengoperasian yang salah. Karena maintenance adalah kegiatan pendukung bagi tujuan komersial, maka seperti
kegiatan lainnya, maintenance harus efektif, efisien dan berbiaya rendah. Dengan adanya kegiatan maintenance ini, maka mesinperalatan produksi dapat digunakan
sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama mesinperalatan tersebut dipergunakan atau sebelum jangka waktu yang telah direncanakan
tercapai. Beberap tujuan maintenance yang utama diantaranya: 1.
Menjaga agar setiap mesinperalatan dalam sistem produksi berada dalam kondisi baik dan dalam keadaan berfungsi dengan baik.
2. Untuk memperpanjang umur manfaat dari mesinperalatan.
3. Memaksimumkan ketersediaan semua mesinperalatan yang dipasang
untuk produksi mengurangi downtime. 4.
Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi.
5. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang
diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktunya. 6.
Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
4. Prof. DR. IR. Sukaria Sinulingga, Perencanaan Pengendalian Produksi, Cetakan Pertama,
Graha Ilmu, 2009, p. 81
Universitas Sumatera Utara
3.3. Jenis-jenis Maintenance
5
Kegiatan maintenance pemeliharaan yang dilakukan dalam suatu perusahaan pabrik dapat dibedakan atas dua macam yaitu planned maintenance
pemeliharaan terencana
dan unplanned
maintenance pemeliharaaan
takterencana.
3.3.1. Planned Maintenance Pemeliharaan Terencana
Planned Maintenance adalah pemeliharaan yang diorganisasi dan dilakukan dengan pemikiran ke masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai
dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu program Maintenance yang akan dilakukan harus dinamis dan memerlukan pengawasan
dan pengendalian secara aktif dari bagian maintenance melalui informasi dari catatan riwayat mesinperalatan.
Konsep Planned Maintenance ditujukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi manajer dengan pelaksanaan kegiatan maintenance. Komunikasi dapat
diperbaiki dengan informasi yang dapat memberi data yang lengkap untuk mengambil keputusan. Adapun data yang penting dalam kegiatan maintenance
adalah laporan pemeliharaan, laporan pemeriksaan, laporan perbaikan, dll. Keuntungan dilakukannya Planned Maintenance antara lain :
1. Mengurangi downtime,corrective maintenance, dan menaikkan up-time.
2. Memperpanjang interval waktu overhaul dan umur mesinperalatan.
3. Meningkatkan efisiensi mesinperalatan serta penjadwalan tenaga kerja
yang lebih efektif.
5. A.S. Corder., Teknik Manajemen Pemeliharaan, Penerbit Erlangga, Jakarta,1992 p.5
Universitas Sumatera Utara
4. Mengurangi jumlah mesin untuk stand by dan jumlah persediaan suku
cadang. 5.
Distribusi pekerjaan antara tenaga kerja secara seimbang 6.
Mengurangi jam lembur. 7.
Dapat menstandarkan prosedur kerja, biaya dan waktu menyelesaikan pekerjaan.
8. Dapat meningkatkan produksi dan penghematan biaya.
Kerugian dilaksanakan planned maintenance antara lain adalah : 1.
Biaya awal untuk pembentukan Preventive maintenance yang tinggi. 2.
Dengan planned maintenance mesinperalatan akan lebih sering diperiksaditangani dan jika salah penanganan justru dapat menimbulkan
kerugian. 3.
Pemakaian suku cadang ternyata lebih baik, karena komponen yang kondisinya menurun tidak ditunggu sampai betul-betul rusak.
Pemeliharaan terencana planned maintenance terdiri dari tiga bentuk pelaksanaan, yaitu :
A. Preventive maintenance pemeliharaan pencegahan
preventive maintenance pemeliharaan pencegahan adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya
kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu
digunakan dalam proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian semua fasilitas produksi yang diberikan preventive maintenance akan terjamin kelancarannya dan selalu diusahakan dalam kondisi
atau keadaan yang siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi setiap saat. Sehingga dapatlah dimungkinkan pembuatan suatu rencana dan jadwal
pemeliharaan dan perawatan yang sangat cermat dan rencana produksi yang lebih tepat.
Secara umum tujuan dari preventive maintenance adalah : 1.
Meminimumkan downtime
serta meningkatkan
kehandalan mesinperalatan dan agar menjaga mesinperalatan dapat berfungsi tanpa
gangguan. 2.
Meningkatkan efisiensi dan umur ekonomis mesinperalatan. Menurut The Japan Institute of Plant Maintenance
6
, tujuan dari preventive maintenance adalah untuk menjaga supaya mesin-mesin produksi yang digunakan
dilantai pabrik tidak mengalami kerusakan selama produksi terjadi dan tidak dihasilkannya produk yang cacat. Kegiatan utama yang dilakukan untuk
mencegah timbulnya kerusakan dan tetap menjaga agar mesin berfungsi dengan baik meliputi tiga hal :
1. Pemeliharaan
harian untuk
mencegah terjadinya
pemburukan deterioration mesin meliputi kegiatan membersihkan cleaning,
memeriksa checking, pelumasan lubricating dan pengencangan bautmur mesin tightening.
6. Then Japan Institute of Plan Maintenance, TPM for Every Oerator, Shopflor Series.
Productivity Press, Inc, Porland, Oragen, 1996P. 5
Universitas Sumatera Utara
2. Pemeliharaan berkala periodic inspection untuk mencari gejala
memburuknya kondisi mesin yang mungkin terjadi. 3.
Melaksanakan perbaikan restorations jika terdapat kerusakan pada mesin ataupun melakukan perbaikan untuk mencegah kerusakan yang mungkin
timbul sebelum terjadi. Kegiatan preventive maintenance sangat penting bagi mesinperalatan
produksi yang bersifat kritis critical unit. Sebuah mesinperalatan produksi termasuk dalam critical unit apabila :
1. Kerusakan mesinperalatan akan mempengaruhi kualitas dari produk yang
dihasilkan dan akan dapat menyebabkan kemacetan proses produksi. 2.
Kerusakan mesinperalatan akan membahayakan keselamatan atau kesehatan para pekerja.
3. Modal yang ditanamkan pada mesinperalatan tersebut atau harga dari
mesinperalatan tersebut mahal. Ciri-ciri preventive maintenance antara lain :
1. Maintenance dilakukan ini terencana dan terjadwal
2. Mesinperalatan yang akan dirawat telah teridentifikasi dan telah diuraikan
menjadi komponen-komponennya tertulis dalam daftar. 3.
Untuk setiap komponen dilakukan tindakan-tindakan maintenance yang telah ditetapkan secara rutin pada interval-interval waktu tertentu.
4. Sebagian besar kegiatan maintenance dilakukan pada komponen mesin
pada keadaan mesin masih bekerja, dan sebagian pada keadaan masih berhenti.
Universitas Sumatera Utara
Dalam prakteknya, preventive maintenance yang dilakukan dibedakan dalam dua bagian, yaitu :
1. Routine Maintenance Pemeliharaan Rutin
Routine Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara rutin, setiap hari yang dapat berupa penyetelan setting,
pelumasan mesin selama beberapa menit sebelum digunakan setiap hari. 2.
Periodic Maintenance Pemeliharaan Periodik Periodic Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang
dilakukan secara periodik atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya seminggu sekali, sebulan sekali, setahun sekali, dengan memakai lamanya jam kerja mesin
atau fasilitas produksi tersebut sebagai jadwal pelaksanaannya, misalnya setiap seratus jam kerja mesin, dan seterusnya. Periodic Maintenance ini dapat berupa
pemeriksaan sistem kerja komponen mesinperalatan, atau dapat berupa penyetelan dan pemeriksaan katup-katup pemasukanpengeluaran minyak.
B. Corrective Maintenance Pemeliharaan Perbaikan
Corrective Maintenance pemeliharaan perbaikan adalah suatu kegiatan maintenance yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan
pada mesinperalatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Corrective Maintenance menurut para operator yang mengoperasikan mesinperalatan untuk
melaksanakan dua hal yang mencakup : 1.
Mencatat hasil yang diperoleh dari inspeksi harian mencakup semua kerusakan-kerusakan yang timbul secara detil dan terperinci.
Universitas Sumatera Utara
2. Secara aktif ikut berperan untuk memberikan ide-ide yang membangun
bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan dan mengatisipasi kondisi yang memungkinkan akan mengakibatkan kerusakan mesinperalatan.
Kegiatan Corrective Maintenance pemeliharaan perbaikan dapat dibagi atas dua bagian, yaitu :
1. Perbaikan kerusakan diluar pemeriksaan
Perbaikan dilakukan terhadap satu atau beberapa komponen yang rusak sehingga dapat berfungsi secara normal.
2. Perbaikan menyeluruh overhaul
Merupakan kegiatan maintenance dengan secara menyeluruh terhadap suatu mesin peralatan yang telah lama dioperasikan, dimana mesinperalatan
pada suatu saat akan membutuhkan kegiatan pengujian dan perbaikan menyeluruh karena semakin lama dioperasikan maka kondisi suatu mesinperalatan akan
semakin menurun. Perbaikan yang dilakukan bertujuan untuk mengembalikan kemampuan mesin pada kondisi yang seoptimal mungkin dan dapat menghasilkan
daya kerja yang sangat tinggi, serta dapat memperpanjang usia kegunaan pada mesin peralatan.
C. Predictive Maintenance
Predictive Maintenance adalah tingkatan-tingkatan maintenance yang dilakukan pada tanggal yang ditetapkan berdasarkan prediksi hasil analisa dan
evaluasi data operasi yang diambil pada interval-interval waktu tertentu. Data rekaman yang diambil untuk melakukan predictive maintenance itu dapat berupa
data getaran, temperature, vibrasi, flow rate, dll.
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan predictive maintenance dapat dilakukan berdasarkan laporan operator lapangan yang diaujukan melalui work order ke departemen maintenance
untuk dilakukan tindakan yang tepat sehingga tidak akan merugikan perusahaan.
3.3.2. Unplanned Maintenance Pemeliharaan Tak Terencana
Unplanned Maintenance
bisanya berupa
breakdownemergency maintenance. Breakdownemergency maintenance pemeliharaan darurat adalah
tindakan maintenance yang tidak akan dilakukan pada mesinperalatan yang masih dapat beroperasi, sampai mesinperalatan tersebut rusak dan tidak dapat
berfungsi lagi. Dari bentuk pelaksanaan pemeliharaan tak terencana ini, maka diharapkan penerapan pemeliharaan tersebut akan dapat memperpanjang umur
dari pakai mesinperalatan, dan dapat memperkecil frekuensi kerusakan.
3.4. Tugas dan Pelaksanaan Kegiatan Maintenance
Kegiatan maintenance adalah untuk memeliharaan reliabilitas sistem pengoperasian pada tingkat yang dapat diterima dan tetap memaksimumkan laba
dan meminimumkan biaya. Maintenance yang cenderung untuk memperbaiki reliabilitas sistem, termasuk pada kategori kebijaksanaan pokok yang dapat
diperinci sebagai berikut: 1.
Kebijaksanaan yang cenderung untuk mengurangi frekuensi kerusakan peralatan produksi.
2. Kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk kegiatan pemeliharaan dilaksanakan
dengan mempertimbangkan dua hal yaitu penggantian mesinperalatan dan
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan reparasi serta didukung oleh keahlian dan keterampilan teknikal.
Penggantian peralatan tersebut harus berdasarkan pada : 1.
Perhitungan terhadap semua faktor biaya. 2.
Analisa nilai ekonomis mesinperalatan lama dan mesinperalatan baru. 3.
Cadangan mesinperalatan yang harus segera dimanfaatkan. Seluruh kegiatan maintenance dapat digolongkan ke dalam salah satu dari
lima tugas pokok berikut, yaitu : 1.
Inspeksi Inspections Kegiatan inspeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaan secara
berkala routine schedule check terhadap mesinperalatan sesuai dengan rencana yang bertujuan untuk mengetahui apakah perusahaan selalu mempunyai fasilitas
mesinperalatan yang baik untuk menjamin kelancaran proses produksi. 2.
Kegiatan teknik Engineering Kegiatan teknik meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang baru
dibeli dan kegiatan pengembangan peralatan atau komponen peralatan yang perlu diganti,
serta melakukan
penelitian-penelitian terhadap
kemungkinan pengembangan komponen atau peralatan, juga berusaha untuk mencegah
timbulnya seminimal mungkin terjadinya kerusakan. 3.
Kegiatan Produksi Kegiatan produksi merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya,
yaitu memperbaiki mesinperalatan produksi.
Universitas Sumatera Utara
4. Kegiatan Administrasi
Kegiatan administrasi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan mengenai biaya-biaya yang terjadi dalam melakukan kegiatan
pemeliharaan, penyusunan planning dan scheduling, yaitu rencana kapan suatu mesinperalatan tersebut harus diperiksa, diservis dan diperbaiki.
5. Pemeliharaan bangunan
Kegiatan pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan yang tidak termasuk dalam kegiatan teknik dan produksi dari bagian maintenance. Pelaksanaan
kegiatan maintenance dapat dilakukan dengan 2 dua cara, yaitu : a.
Sentralisasi 1
Mudah berkomunikasi antar bagian bidang keahlian yang beragam. 2
Kemungkinan untuk memiliki peralatan canggih yang cukup besar. 3
Tingkat keahlian yang dimiliki unit akan lebih tinggi. 4
Fasilitas training dapat diadakan. b.
Desentralisasi 1
Mengurangi waktu perjalanan dari dan ke lokasi perawatan. 2
Mengetahui dan menguasai peralatan dengan lebih mendalam. Perhatian : terhadap alat lebih besar sehingga perawatan lebih teliti.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Total Productive Maintenance TPM