Dimethicone Stiffening agent setil alkohol Biopolimer xanthan gum

2. Dimethicone

Si CH 3 H 3 C H 3 C O Si H 3 C CH 3 O Si CH 3 CH 3 CH 3 n Gambar 7. Struktur dimethicone Rowe dkk., 2009 Dimethicone gambar 7 memiliki nama lain dimethylpolysiloxane. Dimethicone digunakan dalam kosmetik. Dimethicone ditambahkan ke fase minyak sebagai antifoaming agent penghilang busa dalam air dalam minyak. Dimethicone berupa cairan bening tidak berwarna dengan kekentalan yang beragam. Penggunaan dimethicone dalam formulasi krim adalah sebesar 10- 30 Rowe dkk., 2009.

3. Stiffening agent setil alkohol

C H H H CH 2 14 C H H OH Gambar 8. Struktur setil alkohol Rowe dkk., 2009 Setil alkohol gambar 8 menghasilkan barrier mono-molekular dan padat pada lapisan antar muka suatu emulsi sehingga dapat mengurangi koalesen droplet, maka dari itu setil alkohol disebut juga sebagai peningkat konsistensi atau agen pembentuk. Setil alkohol berupa granul, lilin, kubus atau kepingan berwarna putih, berbau khas minyak, dan tidak memiliki rasa. Setil alkohol memiliki titik leleh yaitu 46-52°C. Penggunaan setil akohol sebgai stiffening agent adalah sebesar 2-10 Rowe dkk., 2009.

4. Biopolimer xanthan gum

O O OH OH CH 2 OH O O OH CH 2 OH O OH OH CH 2 OR 1 O O O OH OH CH 2 M + O R 2 O O OH CH 2 OR 3 OH n M + = Na, K, 12 Ca R 1 = H CCH 3 O R 2 , R 3 = C CO 2 - M + CH 3 atau R 2 , R 3 = H atau R 2 = H R 3 = CCH 3 O Gambar 9. Struktur xanthan gum Rowe dkk., 2009 Xanthan gum gambar 9 merupakan polisakarida dengan berat molekul yang besar. Tiap unit xanthan gum terdiri lima residu glukosa yaitu dua unit glukosa, dua unit manosa, dan satu unit asam glukoronat. Ikatan polimer terdiri dari tiga unit β-D-glukosa yang berikatan pada posisi satu dan empat, yang strukturnya menyerupai struktur selulosa. Xanthan gum berupa serbuk berwarna coklat muda atau putih dan tidak berbau.Xanthan gum sering digunakan dalam formulasi farmasetik, kosmetik dan makanan sebagai stabilizing agent dan thickening agent dalam emulsi karena bersifat non toksik, kompatibel dengan hampir semua bahan farmasetik, dan memiliki stabilitas dan viskositas yang baik pada kisaran pH 3-12 dan suhu 10-60 °C Rowe dkk., 2009. Penggunaan xanthan gum sebagai thickening agent adalah sebesar lebih dari 2 dan stabil pada berbagai rentang pH Billany, 2001.

F. Stabilitas Multiemulsi

Dokumen yang terkait

Manfaat Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa) Sebagai Obat Kumur Dalam Menghambat Pertumbuhan Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2012

9 89 62

Efek Antidiabetes dari Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L) terhadap Mencit yang Diinduksi Streptozotocin

7 63 129

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Perbandingan Efek Antiinflamasi Fraksi Etilasetat Daun Dandang Gendis (Clinacanthus nutans (Burm.f.) Lindau) Bentuk Suspensi Dan Yang Diperangkapkan Dalam Matriks Nata De Coco

1 59 75

Uji efek ekstrak etanol bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan

8 57 98

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus aureus

7 97 50

Formulasi Tablet Hisap Kombinasi Ekstrak Air Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Ekstrak Air Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Menggunakan Gelatin Sebagai Bahan Pengikat

1 18 79

Aktivitas Ekstrak Etanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) Sebagai Antioksidan, Antielastase, dan Antikolagenase.

8 44 28

Pengaruh penyimpanan terhadap stabilitas ekstrak kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dalam sediaan Multiemulsi A/M/A dan suspensi liposom.

0 7 136

Perbandingan kemampuan penetrasi Multiemulsi A/M/A dan suspensi liposom yang mengandung ekstrak metanol kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.).

2 16 133