3. Uji tipe fase emulsi
Pengujian tipe fase dilakukan untuk mengetahui jenis fase luar dari emulsi primer dan multiemulsi. Masing-masing emulsi primer dan
multiemulsi dilarutkan dalam aquadest sebagai fase air dan parafin cair sebagai fase minyak. Hasil pengujian menunjukkan bahwa emulsi primer
larut dalam minyak dan tidak larut dalam air, hal ini menunjukkan bahwa emulsi primer yang dibuat merupakan tipe AM. Sedangkan multiemulsi larut
dalam air dan tidak larut dalam minyak, hal ini menunjukkan bahwa multiemulsi yang dibuat merupakan tipe AMA lampiran 3.
4. Uji mekanik sentrifugasi
Uji mekanik dilakukan ada multiemulsi AMA menunjukkan bahwa sampel terbagi menjadi empat lapisan. Lapisan yang terbentuk dari lapisan
paling atas hingga lapisan paling bawah berturut-turut adalah minyak, emulsifier
, air, dan xanthan gum lampiran 4. Resistensi multiemulsi terhadap sentrifugasi bergantung pada kekuatan ikatan lapisan antara fase air
dan minyak. Hasil uji ini menunjukkan bahwa multiemulsi AMA kurang stabil terhadap gerakan atau pengocokan yang kuat akibat pemisahan secara
gravitasional yang dipercepat.
5. Volume pemisahan
Hingga hari ke –28, seluruh sampel belum menunjukkan adanya
ketidakstabilan berupa creaming lampiran 5. Hal ini dikarenakan ditambahkannya setil alkohol untuk meningkatkan viskositas fase internal dan
xanthan gum untuk meningkatkan viskositas fase eksternal. Jenis dan jumlah emulsifier yang tepat juga dapat menjaga agar barier antar fase tetap kuat
sehingga mencegah koalesen droplet minyak yang dapat menyebabkan pemisahan fase. Selain itu, MgSO
4
ditambahkan formula sebagai elektrolit untuk menjaga tekanan osmotik antar fase sehingga dapat mencegah
perpindahan fase air eksternal ke fase air internal. Perpindahan air dari fase eksternal ke internal dapat menyebabkan droplet air internal membesar
hingga menjadi pecah dan mengeluarkan senyawa yang dibawa ke fase eksternal Jiao dan Burgess, 2008.
E. Evaluasi Suspensi Liposom Ekstrak Rosella