3. Manfaat Pepaya 6. Gabungan Kelompok Tani Gapoktan

26 Tanaman pepaya dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1.000 m dpl. Tanaman ini lebih senang tumbuh di lokasi yang banyak hujan cukup tersedia air, curah hujan 1000-2000 mm per tahun dan merata sepanjang tahun. Tanaman ini lebih senang tumbuh di lokasi yang banyak hujan cukup tersedia air, curah hujan 1000-2000 mm per tahun dan merata sepanjang tahun. Di daerah yang beriklim kering, musim hujannya 2-5 bulan, dan musim kemaraunya 6-8 bulan, tanaman pepaya masih mampu berbuah, asalkan kedalaman air tanahnya 50-150 cm. Tanah yang subur dengan porositas baik, mengandung kapur, dan ber-pH 6-7 paling disenangi oleh tanaman pepaya. Tanaman pepaya lebih menyukai daerah terbuka tidak ternaungi dan tidak tergenang air. Tanah yang berdrainase tidak baik menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit akar.

2. 3. Manfaat Pepaya

Menurut Tohir 1978, adapun manfaat pepaya sebagai berikut : 1. Buah masak yang populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci mulut juga sebagai pensuplai nutrisigizi terutama vitamin A dan C. Buah pepaya masak yang mudah rusak perlu diolah dijadikan makanan seperti sari pepaya dan dodol pepaya. Buah pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan pencampur saus tomat pada industri makanan, yakni untuk penambah cita rasa, warna dan kadar vitamin . 2. Dalam industri makanan, akarnya dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit ginjal dan kandung kencing. 3. Daunnya sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan sakit panas. Bahkan daun mudanya enak dilalap dan untuk menambah nafsu makan, serta dapat menyembuhkan penyakit beri-beri dan untuk menyusun ransum ayam. 4. Batang buah muda dan daunnya mengandung getah putih yang berisikan enzim pemecah protein yang disebut “papaine” sehingga dapat melunakan daging untuk bahan kosmetik dan digunakan pada industri minuman penjernih, industri farmasi dan textil. 27 5. Bunga pepaya yang berwarna putih dapat dirangkai dan digunakan sebagai “bunga kalung” pengganti bunga melati atau sering dibuat urap. Batangnya dapat dijadikan pencampur makanan ternak melalui proses pengirisan dan pengeringan.

2. 4. Pepaya California

Pepaya California sebenarnya bernama pepaya Calina. Meski menyandang nama California, pepaya itu sebetulnya dikembangkan di Bogor. Pepaya California IPB-9 ini merupakan satu dari beberapa pepaya unggul hasil pemuliaan Pusat Kajian Buah Tropika PKBT IPB. Untuk mendapatkan varietas- varietas itu dibutuhkan waktu panjang. Riset dilakukan sejak 2000, tutur Prof Dr Ir Sriani Sujiprihati, MS, ketua Divisi Pemuliaan PKBT IPB. Pepaya yang memiliki bentuk buah lebih kecil dan lebih lonjong ini berasal dari Amerika Tengah dan daerah Karibia. Ia dapat tumbuh subur sepanjang tahun tanpa mengenal musim di Indonesia. Pohon Pepaya California lebih pendek dibanding jenis pepaya lain, paling tinggi lebih kurang 2 meter. Daunnya berjari banyak dan memiliki kuncung di permukaan pangkalnya. Buahnya berkulit tebal, warnanya hijau terang dan permukaannya rata, dagingnya kenyal, tebal, manis dan berwarna jingga kemerahan. Bobotnya berkisar antara 800 gram sampai dengan 1,24 Kg per buah 2 . Belakangan ini, permintaan pasar akan pasokan pepaya California, khususnya supermarkethypermarket di kota-kota besar dalam dan luar negeri cukup tinggi. Sementara itu, ketersediaan buah relatif terbatas, karena pepaya unggulan yang kecil mungil ini belum dikenal secara meluas di masyarakat petani.

2.5. Kelompok Tani Poktan

Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab 2 http:pkbt.ipb.ac.idmedia.php?module=Genotipe20Unggul20pepayakonten=pepayadb=p epayadalam=genotipepepayaid=2halaman=3 20-2-201110.30 WIB 28 segala kegiatan dan permasalahan dalam berusaha tani dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan. Melihat potensi tersebut, maka kelompok tani perlu dibina dan diberdayakan lebih lanjut agar dapat berkembang secara optimal. Pentingnya pembinaan petani dengan pendekatan kelompok tani juga dikemukakan oleh Mosher 1968 dalam Djiwandi 1994 bahwa salah satu syarat pelancar pembangunan pertanian adalah adanya kegiatan petani yang tergabung dalam kelompok tani. Mengembangkan kelompok tani menurut Jomo 1968 dalam Djiwandi 1994 adalah berarti membangun kemauan, dan kepercayaan pada diri sendiri agar dapat terlibat secara aktif dalam pembangunan. Disamping itu agar mereka dapat bergerak secara metodis, berdayaguna, dan teroganisir. Suatu gerakan kelompok tani yang tidak teroganisir dan tidak mengikuti kerjasama menurut pola-pola yang maju, tidak akan memecahkan problem- problem yang dihadapi petani. Kelompok tani, menurut Deptan RI 1980 dalam Mardikanto 1996 diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani, yang terdiri atas petani dewasa priawanita maupun petani taruna pemudai, yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada dilingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani. Beberapa keuntungan dari pembentukan kelompok tani itu, antara lain diungkapkan oleh Torres Wong, 1997 dalam Mardikanto 1996 sebagai berikut: a. Semakin eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya kepemimpinan kelompok. b. Semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama antar petani. c. Semakin cepatnya proses difusi penerapan inovasi atau teknologi baru. d. Semakin naiknya kemampuan rata-rata pengembalian hutang petani. e. Semakin meningkatnya orientasi pasar, baik yang berkaitan dengan masukan input atau produk yang dihasilkannya. f. Semakin dapat membantu efesiensi pembagian air irigasi serta pengawasannya oleh petani sendiri. Sedangkan alasan utama dibentuknya kelompok tani adalah : 29 a. Untuk memanfaatkan secara lebih baik optimal semua sumber daya yang tersedia. b. Dikembangkan oleh pemerintah sebagai alat pembangunan. c. Adanya alasan ideologis yang “mewajibkan” para petani untuk terikat oleh suatu amanat suci yang harus mereka amalkan melalui kelompok taninya Sajogyo, 1978 dalam Mardikanto, 1996.

2. 6. Gabungan Kelompok Tani Gapoktan

Gabungan kelompok tani Gapoktan mulai dikenal pada awal tahun 1990- an. Gapoktan merupakan gabungan dari kelompok-kelompok tani Poktan yang berada di suatu desa yang memiliki komoditi pertanian yang diusahakan, baik sejenis maupun berbagai jenis. Tujuan utama pembentukan dan penguatan Gapoktan adalah untuk memperkuat kelembagaan petani yang ada, sehingga pembinaan pemerintah kepada petani akan terfokus dengan sasaran yang jelas Deptan, 2006. Departemen Pertanian menargetkan akan membentuk satu Gapoktan di setiap desa khususnya yang berbasiskan pertanian. Tiga peran pokok yang diharapkan dapat dimainkan oleh Gapoktan. Pertama, Gapoktan difungsikan sebagai lembaga sentral dalam sistem yang terbangun, misalnya terlibat dalam penyaluran benih bersubsidi yaitu bertugas merekap daftar permintaan benih dan nama anggota. Kedua, Gapoktan juga dibebankan untuk peningkatan ketahanan pangan di tingkat lokal. Dalam hal ini, masyarakat yang tergabung dalam suatu kelompok tani dibimbing agar mampu menemukenali permasalahan yang dihadapi dan potensi yang mereka miliki, serta mampu secara mandiri membuat rencana kerja untuk meningkatkan pendapatannya melalui usahatani dan usaha agribisnis berbasis perdesaan. Ketiga, membantu petani miskin dan rawan pangan akan meningkat kemampuannya dalam mengatasi masalah pangan dan kemiskinan di dalam suatu ikatan kelompok dan gabungan kelompok yang merupakan wahana untuk memperjuangkan nasib para anggotanya sesuai dengan aspirasi, kondisi sosial, ekonomi dan budaya setempat. Masyarakat, melalui gapoktan juga diharapkan mampu mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bersama. 30

2. 7. Gapoktan, Koperasi dan Perusahaan.