88
4. Kesuburan tanah
Kesuburan tanah mempengaruhi produktivitas dan kualitas tanaman yang di kembangkan. Tanah pada desa Cikopomayak sangat subur bagi budidaya
pertanian khususnya tanaman perkebunan. Komoditi seperti pepaya, kacang- kacangan, terong dan padi tumbuh subur didaerah ini. Menurut para penyuluh,
tanah yang subur yang terdapat didaerah ini merupakan suatu potensi yang dimiliki oleg Gapoktan lembayung untuk dimanfaatkan dalam bidang pertanian.
5. Bibit dan pupuk produksi sendiri
Produk-produk pertanian unggulan oleh Gapoktan Lembayung yaitu pepaya California. Petani Gapoktan Lembayung telah mampu memproduksi input
pertaniannya secara mandiri. Bibit pepaya California dapat di produksi sendiri baik untuk ditanam sendiri maupun di jual pada konsumen akhir. Pupuk juga
mereka dapatkan secara mudah dengan mengambil berbagai kotoran ternak yang di ubah menjadi pupuk kandang. Pupuk tersebut diperoleh secara Cuma-cuma
karena masyarakat desa Cikopomayak memiliki rasa kekeluargaan sehingga para peternak merasa tidak keberatan untuk para petani mengambil kotoran tersebut
untuk di jadikan pupuk kandang.
Faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan usaha budidaya pepaya California Gapoktan lembayung yaitu :
1. Program perencanaan Gapoktan tdak tertulis
Kelemaham yang dimiliki oleh Gapoktan lembayung yaitu belum adanya bukti secara tertulis program-program rencana gapoktan kedepan. Program-
program ini masih sebatas pembicaraan dan belum ditulis sebagai target-target yang ingin dicapai. Hal ini merupakan kelemahan yang terdapat dalam
manajemen dari Gapoktan Lembayung ini.
2. Jaringan pemasaran yang masih terbatas pada tengkulak
Pemasaran produk yang dilakuakn oleh Gapoktan Lembayung yaitu melaui tengkulak dan langsung ke konsumen akhir. Kelemahan pada pemasaran disnis
yaitu, jaringan pemasaran tersebut sebagian besar masih pada tengkulak. Tengkulak yang selalu datang seminggu sekali ini, selalu mengambil hasil panen
pepaya California pada petani anggota Gapoktan Lembayung. hampir 80 hasil
89
panen pepaya California di jual pada tengkulak dan hanya sebagian pada konsumen akhir dan pada pemesan lewat internet. Disini pemahaman pemasaran
secara luas juga masih minim di benak petani dan petani hanya ingin menghasilkan keuntungan dengan cepat walaupun lebih kecil dari pada menjual
pada konsumen akhir.
3. Pencatatan data dan keuangan masih sederhana