i, t-n i,t i, t-n i, t Defenisi dan Batasan Operasional

3.4.2. Analisis Shift Share

Untuk melihat komoditas hortikultura yang tumbuh cepat dan mempunyai daya saing yang tinggi digunakan analisis Shift-Share. Analisis shift share dilakukan dengan juga membandingkan jumlah produksi provinsi Sumatera Utara dengan wilayah nasional. Data yang digunakan dalam analisis shift share ini adalah data jumlah produksi komoditas sayuran dan buah-buahan kabupatenkota, provinsi Sumatera Utara dan Nasional tahun 2007-2012. Komponen pertumbuhan wilayah dalam analisis Shift Share meliputi komponen pertumbuhan nasionalNational Share Ns, komponen pertumbuhan proporsionalProportional Shift Ps dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah Differential Shift Ds. Dalam penelitian ini komponen pertumbuhan wilayah yang dipergunakan adalah komponen pertumbuhan proporsional Proportional ShiftPs dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah Differential ShiftDs. Persamaaan matematik analisis Shift Share dapat dinyatakan sebagai berikut Tarigan, 2007 : Δ E

r,i,t

= Ns i + Ps

r,i

+ Ds

r,i

1. National Share Ns i Ns i t = E

r, i, t-n

E

N, t

E

N, t-n

- E

r, i, t-n

2. Proportional Shift Ps

r,i

Ps

r,i,t

= {E N,i,t E N,i,t-n – E

N,t

E

N,t-n

} x E

r, i, t-n

3. Differential Shift Ds

r,i

Ds

r, i, t

= {E

r, i, t

– E

N, i, t

E

N, i, t-n

E

r, i, t-n

} Universitas Sumatera Utara Dimana : Ns = National share Ps = Proporsional shift Ds = Differential shift Δ = Perubahan jumlah produksi ΔE rit = Perubahan jumlah produksi komoditas sayuranbuah-buahan i di provinsi Sumatera Utara angka akhir tahun tahun t dikurangi dengan angka awal tahun t – n N = National atau wilayah nasional r = Region atau wilayah analsis E = Jumlah Produksi Sayuran buah-buahan i = Jenis sayuranbuah-buahan t = Tahun t – n = tahun awal Persamaaan matematis diatas dapat juga diformulasikan menjadi persamaan berikut : Universitas Sumatera Utara Dengan Kriteria : 1. Apabila Ps positip Ps 1, maka komoditas sayuranbuah-buahan i di provinsi Sumatera Utara pertumbuhannya cepat 2. Apabila Ps negatif Ps 1, artinya komoditas sayuranbuah-buahan i di provinsi Sumatera Utara pertumbuhannya lambat 3. Apabila Ds positif Ds 1, maka komoditas sayuranbuah-buahan i di provinsi Sumatera Utara mempunyai daya saing yang baik kompetitif jika dibandingkan dengan komoditas sayuranbuah yang sama diwilayah lainnya 4. Apabila Ds negatif Ds 0, maka komoditas sayuranbuah-buahan i di provinsi Sumatera Utara tidak dapat bersaing dengan baik jika dibandingkan dengan komoditas sayuranbuah yang sama di wilayah lainnya.

3.4.3. Analisis Penentuan Prioritas Pengembangan Komoditas Unggulan

Komoditas unggulan merupakan komoditas andalan yang memiliki posisi strategis untuk di kembangkan di suatu wilayah yang penetapannya didasarkan pada berbagai pertimbangan baik secara teknis maupun sosial ekonomi dan kelembagaan. Menurut Bachrein dalam Baehaqi A, 2010 bahwa penetapan komoditas unggulan di suatu wilayah menjadi suatu keharusan dengan pertimbangan bahwa komoditas-komoditas yang mampu bersaing secara berkelanjutan dengan komoditas yang sama di wilayah yang lain adalah komoditas yang diusahakan secara efisien dari sisi teknologi dan sosial ekonomi serta memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Universitas Sumatera Utara Untuk menentukan prioritas pengembangan komoditas unggulan dalam penelitian ini adalah dengan menggabungkan analisis Location Quotient LQ dengan analisis Shift Share. Komoditas sayuranbuah-buahan unggulan dalam penelitian ini adalah komoditas yang mempunyai keunggulan komperatif dan mempunyai daya saingkompetitif. Kriteria penentuan prioritas pengembangan komoditas unggulan dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Kriteria Prioritas Pengembangan Komoditas Unggulan Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2007- 2012

3.5. Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menyamakan persepsi tentang dan menghindari terjadinya perbedaan penafsiran, maka penulis memberi batasan definisi operasional sebagai berikut: 1. Komoditas hortikultura yang dimaksud dalam penelitian ini difokuskan kepada dua kategori yaitu komoditas sayur-sayuran dan buah-buahan. Kedua kelompok komoditas hortikultura ini adalah komoditas yang paling banyak diusahakan oleh petani. 2. Komoditas sayuran yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri dari bawang merah, bawang daun, kentang, kolkubis, kembang kol, petsaisawi, wortel, kacang panjang, cabe besar, cabe rawit, tomat, terung, buncis dan ketimun. Kriteria LQ Ps Ds Keterangan Komoditas Unggulan Prioritas I 1 + + Basis, Tumbuh Cepat, Berdaya Saing Komoditas Unggulan Prioritas II 1 - + Basis, Tumbuh Lambat, Berdaya Saing 1 + - Basis, Tumbuh Cepat, Tidak Berdaya Saing Komoditas Unggulan Alternatif 1 - - Basis, Tumbuh Lambat, Tidak Berdaya Saing Universitas Sumatera Utara 3. Komoditas buah-buahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terdiri dari alpukat, duku, durian, jeruk siam, mangga, manggis, nangka, nenas, pepaya, pisang, rambutan, salak, dan markisa. 4. Komoditas unggulan dilihat dari sisi penawaran dicirikan oleh superioritas dalam pertumbuhannya dalam kondisi biofisik, teknologi, dan sosial ekonomi petani di suatu wilayah. Sedangkan komoditas unggulan dari sisi permintaan dicirikan oleh kuatnya permintaan di pasar domestik maupun pasar internasional 5. Komoditas unggulan dalam adalah komoditas yang digunakan dalam kegiatan ekonomi guna melayani baik pasar domestik maupun pasar di luar daerah itu sendiri atau mempunyai kemampuan untuk mengekspor komoditas yang dihasilkan daerah tersebut ke daearah lain. 6. Prioritas adalah yang didahulukan dan diutamakan dari pada yang lain 7. Jumlah produksi sayuran adalah total produksi sayuran per tahun ton 8. Jumlah produksi buah-buahan adalah total produksi buah-buahan per tahun ton 9. Pertumbuhan Proporsional Ps adalah pertumbuhan jumlah produksi komoditas sayuranbuah-buahan dibandingkan dengan komoditas sayuranbuah-buahan yang lain di Provinsi Sumatera Utara yang disebabkan oleh adanya pengaruh faktor luar seperti kebijakan pemerintah, perberbedaan ketersediaan faktor-faktor produksi, serta perbedaan struktur dan juga keragaman pasar. Apabila nilai Ps 1 positif artinya bahwa komoditas sayuranbuah-buahan pertumbuhannya cepat, serta apabila nilai Universitas Sumatera Utara Ps 1 negatif berarti komoditas sayuranbuah-buahan tersebut pertumbuhannya lambat. 10. Pertumbuhan Differential Ds atau pertumbuhan pangsa wilayah adalah pertumbuhan jumlah produksi suatu komoditas sayuranbuah-buahan di kabupatenkota yang ada di Provinsi Sumatera Utara dibandingkan dengan komoditas sayuranbuah-buahan yang sama di kabupatenkota lain yang disebabkan oleh faktor lokasional faktor dari dalam wilayah tersebut seperti kondisi alamtingkat kesesuaian dan kesuburan alamnya, akses pasarnya, serta fasilitas ekonomi yang dimiliki oleh suatu wilayah. Apabila nilai Ds 1 positif berarti komoditas sayuranbuah-buahan tersebut mempunyai daya saing yang baik, dan sebaliknya apabila nilai Ds 1 negatif artinya komoditas sayuran dan buah-buahan tersebut tidak mempunyai daya saing. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Provinsi Sumatera Utara 4.1.1.1.Kondisi Geografis dan Topografi Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang terletak di pulau Sumatera yang berada di bagian barat Indonesia, terletak pada garis 1 - 4 Lintang Utara dan 98 - 100 Bujur Timur. Letaknya sangat strategis dan berada pada jalur pelayaran internasional Selat Malaka yang dekat dengan Singapura, Malaysia dan Thailand. Batas-batas wilayah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Aceh b. Sebelah Timur dengan Negara Malaysia di Selat Malaka c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Riau dan Sumatera Barat d. Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Provinsi Sumatera Utara memiliki luas wilayah sebesar 181.860,65 km 2 yang terdiri dari luas daratan sebesar 71.680,68 Km² atau ± 3,7 dari total luas wilayah Republik Indonesia. Wilayah Sumatera Utara terdiri dari daerah pantai, dataran rendah dan dataran tinggi serta pegunungan Bukit Barisan yang membujur di tengah-tengah dari Utara ke Selatan. Sebagian besar Topografinya adalah datar dengan tingkat kemiringan 15 dengan luas wilayah 3.708.019 Ha, bergelombang dengan tingkat kemiringan 16-40 dengan luas wilayah 1.333.890 Universitas Sumatera Utara