BAB : III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Penentuan lokasi penelitian ini ditentukan secara purposive atau dengan sengaja, yaitu provinsi Sumatera Utara dengan pertimbangan provinsi Sumatera
Utara merupakan salah satu sentra hortikultura di Indonesia yang potensial di luar pulau Jawa. Pertimbangan berikutnya yaitu ditetapkannya pelabuhan laut Belawan
di provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu pelabuhan yang diperbolehkan untuk pemasukan importasi produk hortikultura selain pelabuhan laut Soekarno-
Hatta Makassar, pelabuhan laut Tanjung Perak Surabaya dan bandar udara Soekarno Hatta Jakarta.
3.2. Waktu Penelitian
Penelitian tentang Analisis Komoditas Unggulan Sub Sektor Hortikultura di provinsi Sumatera Utara ini dilakukan pada bulan Januari sd Maret 2014 di
provinsi Sumatera Utara dengan pencarian data sekunder ke beberapa instansi yang terkait dengan penelitian ini.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan merupakan data time series bulanan yang digunakan
data dari tahun 2007 – 2012. Data sekunder tersebut diperoleh dari Instansi Pemerintah yang terkait seperti Badan Pusat Statistik BPS, Direktorat Jenderal
Universitas Sumatera Utara
Hortikultura Kementerian Pertanian Jakarta, Bappeda provinsi Sumatera Utara, Badan Pusat Statistik provinsi Sumatera, Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Sumatera Utara, Dinas Perdagangan provinsi Sumatera Utara, Utara dan BKPMD Provinsi Sumatera Utara.
Adapun data sekunder tersebut meliputi data produksi sayuran dan buah- buahan nasional, produksi sayuranbuah-buahan provinsi Sumatera Utara dan
produksi sayuran dan buah-buahan KabupatenKota di provinsi Sumatera Utara, data ekspor impor sayuran dan buah-buahan serta harga data sekunder lainnya
yang masih ada kaitannya dengan penelitian ini.
3.4. Model Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian ditabulasi dan dianalisis dengan menggunakan alat analisis sebagai berikut :
3.4.1. Analisis Location Quotient LQ
Untuk menjawab permasalahan tersebut diatas digunakan Analisis Location Quotient
LQ, analisis LQ digunakan untuk menentukan komoditas basisunggulan dan non basis. Pendekatan yang sering digunakan dalam
menentukan kategori basis dan non basis adalah dengan analisis Location Quotient
LQ, dimana pendekatan ini sering dipergunakan untuk mengukur basis ekonomi.
Secara umum hasil analisis LQ banyak digunakan untuk mengetahui keunggulan komparatif suatu wilayah. Dengan mengetahui keunggulan
komparatif maka strategi pengembangan wilayah dapat diarahkan dan difokuskan
Universitas Sumatera Utara
kepada upaya untuk mengembangkan implementasi dan pemanfaatan dari keunggulan tersebut agar dapat mendorong peningkatan daya saing produknya di
pasar regional dan pasar global. Pada ranah lebih rinci, keunggulan komparati tersebut dapat diuraikan menjadi produk unggulan atau spesialisasi kegiatan untuk
menghasilkan produk unggulan tertentu Setiono,2011. Teknik LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam
model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang menjadi pemacu pertumbuhan. LQ mengukur konsentrasi relatif atau derajat
spesialisasi kegiatan ekonomi melalui pendekatan perbandingan. Berdasarkan pemahaman terhadap teori ekonomi basis, teknik LQ relevan digunakan sebagai
metoda dalam menentukan komoditas hortikultura unggulan khususnya dari sisi penawaran produksi atau populasi.
Untuk menghitung nilai Location Quotient LQ digunakan data jumlah produksi komoditas sayuran dan buah-buahan NasionalIndonesia, provinsi
Sumatera Utara dankabupatenkota dan dalam kurun waktu 2007-2012, dengan menggunakan formula yang mengacu pada formula yang dikemukakan oleh
Bendavid-Val dalam Kuncoro 2004 dan Tarigan 2007 sebagai berikut:
Dimana :
LQ = Koefisien Location Quotient LQ Provinsi Sumatera Utara p
i
= Jumlah produksi komoditas sayuranbuah-buahan i di Provinsi Sumatera Utara
p
t
= Jumlah produksi total komoditas sayuranbuah-buahan di Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
P
i
= Jumlah produksi komoditas sayuranbuah-buahan i Nasional Indonesia
P
t
= Jumlah produksi
total komoditas
sayuranbuah-buahan Nasional Indonesia
Berdasarkan formulasi yang ditunjukkan dalam persamaan di atas perhitungan LQ menghasilkan tiga kriteria Hendayana, 2003, yaitu :
a. Jika nilai LQ 1
artinya komoditas sayuranbuah-buahan tersebut merupakan komoditas basis. Komoditas sayuranbuah-buahan tersebut tidak
saja hanya dapat memenuhi kebutuhan wilayah sendiri tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah.
b. Nilai LQ 1
artinya komoditas sayuranbuah-buahan tersebut termasuk komoditas non basis. Produksinya tidak dapat memenuhi kebutuhan di
wilayahnya sendiri sehingga perlu pasokan atau impor dari luar. c.
Nilai LQ = 1 artinya komoditas sayuranbuah-buahan tersebut tergolong komoditas non basis. Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
wilayah sendiri dan tidak mampu untuk diekspor
Model analisis Location Quotient LQ tersebut diatas juga digunakan untuk menganalisis di kabupatenkota mana komoditas unggulan sayuran dan buah-
buahan menjadi basis. Untuk itu model analisis LQ tersebut kemudian dipergunakan kembali dengan menggunakan data jumlah produksi komoditas
sayuran dan buah-buahan yang ada di Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah produksi yang ada di kabupatenkota dalam kurun waktu 2007-2012.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2. Analisis Shift Share
Untuk melihat komoditas hortikultura yang tumbuh cepat dan mempunyai daya saing yang tinggi digunakan analisis Shift-Share. Analisis shift share
dilakukan dengan juga membandingkan jumlah produksi provinsi Sumatera Utara dengan wilayah nasional. Data yang digunakan dalam analisis shift share ini
adalah data jumlah produksi komoditas sayuran dan buah-buahan kabupatenkota, provinsi Sumatera Utara dan Nasional tahun 2007-2012.
Komponen pertumbuhan wilayah dalam analisis Shift Share meliputi komponen pertumbuhan nasionalNational Share Ns, komponen pertumbuhan
proporsionalProportional Shift Ps dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah Differential Shift
Ds. Dalam penelitian ini komponen pertumbuhan wilayah yang dipergunakan adalah komponen pertumbuhan proporsional Proportional ShiftPs
dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah Differential ShiftDs. Persamaaan matematik analisis Shift Share dapat dinyatakan sebagai berikut
Tarigan, 2007 :
Δ E
r,i,t
= Ns
i
+ Ps
r,i
+ Ds
r,i
1. National Share Ns i
Ns
i t
= E
r, i, t-n