Memperkirakan material apa saja yang akan digunakan untuk proyek tertentu.

f. Mencatat dan menghitung sisa persediaan. g. Mengecek dan melaporkan persediaan yang hampir atau sudah mencapai titik pemesanan ulang. h. Membuat laporan persediaan secara periodik atau sesuai permintaan manajer.

5. Divisi Finance

Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Mengaudit dan mengotorisasi laporan keuangan yang dibuat staff accounting. b. Mengotorisasi pemasukan uang kas. c. Meminta otorisasi dari atasan untuk pengeluaran kas. d. Membuat anggaran untuk mengendalikan pengeluaran dana. e. Menganalisis laporan keuangan atau data akuntansi yang diterima. f. Mengatur dan mengawasi kegiatan penyimpanan uang kas dan surat-surat berharga. 1 Staff Accounting a. Menganalisis semua laporan keuangan. b. Membantu dalam mengkoordinasi seluruh kegiatan bagian keuangan. c. Membuat laporan pertanggung jawaban kepada direktur. d. Memastikan semua transaksi masuk ke dalam sistem yang telah disediakan. e. Melakukan pencatatan dan pembukuan sesuai dengan data yang diperoleh. f. Menyajikan laporan keuangan per periode untuk kepentingan masing-masing bagian. g. Membuat faktur dan faktur pajak kepada pelanggan. h. Memastikan semua pelanggan menyelesaikan semua transaksi keuangan. i. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran kas. j. Melakukan pencatatan dan pembukuan sesuai dengan data yang diperoleh.

6. Divisi Personalia

Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: 1. Recruitment: bertanggungjawab dalam memilih dan menjawab kebutuhan pegawai melalui penerimaan kerja sampai dengan penempatan kerja para karyawan baru. 2. Training: bertanggungjawab dalam menjaga kualitas SDM yang ada di perusahaan dengan cara pelatihan, pendidikan dan pengembangan sebagai upaya dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan kerja. 3. Benefit: keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan sedikit banyak dapat diberikan oleh karyawan. 4. Penilaian kerja: pengawasan terhadap efektifitas kerja seseorang, dilihat dari grafik standart kinerja dengan kinerja yang ditunjukan oleh karyawan. 5. Perencanaan karir: bahwa setiap karyawan memiliki potensi-potensi, fungsi ini guna menjawab setiap karyawan memiliki jalur karir menurut tugas, tanggung jawab dan keahlian yang ia miliki. 6. Menghubungkan antara pekerja dengan perusahaan, mulai dari peraturan perusahaan, informasi dan kebijaksanaan yang ada. 7. Pemutusan hubungan kerja.

4.2 Perencanaan Syarat

Requirements Planning Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, fase ini adalah fase di mana peneliti dan managing director bertemu untuk mengidentifikasi tujuan- tujuan aplikasi sistem serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut.

4.2.1 Identifikasi Masalah

Beberapa hal yang menjadi kendala dalam sistem yang sedang berjalan dalam memenuhi kebutuhan informasi untuk pelanggan guna menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan, yaitu sistem manual yang ada belum dapat menyajikan informasi yang dapat membantu pelanggan mendapatkan informasi yang relevan.

4.2.2 Tujuan Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem bertujuan untuk membantu pelanggan PT. Meda Cipta Hutama dalam melihat informasi yang dibutuhkan seperti company profile, jadwal karyawan, berita, melakukan upload file purchase order, memberikan kritik dan saran, chatting dengan salah satu divisi yang diinginkan, melihat grafik progress project yang sedang berjalan serta mengirimkan informasi menarik keseluruh pelanggan yang membutuhkan melalui e-mail.

4.2.3 Ruang Lingkup Sistem

Lingkup sistem berdasarkan hasil identifikasi masalah, peneliti akan membangun Sistem Informasi Interactive Customer Relationship Management dalam kegiatan berbisnis di Internet yang lebih mengutamakan interaksi antara pelanggan dengan perusahaan dalam upaya mengembangkan bisnis dan mempertahankan pelanggan melalui layanan Suggestion Complain, Chatting dan Newsletter.

4.2.4 Analisis Sistem yang Berjalan

PT. Meda Cipta Hutama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa infrastruktur jaringan yang memberikan layanan informasi seperti produk dan service, berbagai pengalaman proyek yang telah dikerjakan, mitra aliansi dan informasi terbaru dari perusahaan masih menggunakan sistem manual. Manual di sini dalam mendapatkan informasi, pelanggan tersebut sulit mendapatkan company profile karena penyebarannya hanya sampai ke beberapa pelanggan yang dikenal. Selain itu company profile yang disebarkan ke perusahaan lain atau pelanggan masih kurang menarik minat pelanggan untuk mengetahui isi dari company profile tersebut. Apabila pelanggan tertarik dengan company profile tersebut dan hendak memberikan proyek, maka pelanggan akan menghubungi PT. Meda Cipta Hutama. Kemudian PT. Meda Cipta Hutama melakukan survei ke proyek yang akan ditangani dan sebagai hasilnya adalah memberikan quotationestimasi penawaran proyek ke pelanggan. Setelah mendapatkan quotation biasanya pelanggan menginginkan revisi harga projek atau diskon. Quotation berisi revisi harga proyek yang dipertimbangkan PT. Meda Cipta Hutama, serta periode pembayaran yang disesuaikan dengan kontrak perjanjian kerjasama. Quotation dicatat beserta informasi berupa nama pelanggan, material yang dibutuhkan, kesepakatan pembayaran pada periode tertentu, pajak yang harus ditanggung pelanggan dan perincian harga untuk jasa pekerja proyek. Setelah negosiasi harga telah terjadi kesepakatan maka pelanggan akan memberikan Purchase Order PO atau Surat Perintah Kerja SPK. Pelanggan dapat melakukan purchase order melalui dua cara yaitu bertemu langsung dengan project manajer atau dapat juga mengirimkan PO melalui faks dan e-mail. Setelah proyek berjalan, pelanggan mendatangi lokasi proyek untuk melihat progress project yang dikerjakan engineer PT. Meda Cipta Hutama. Setelah proyek selesai dikerjakan maka divisi project memberikan invoice kepada pelanggan. Analisis sistem yang berjalan ini digambarkan pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Rich Picture Sistem yang Berjalan