commit to user 116
bernilai sangat penting dalam pandangan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi melalui kegiatan atau program Public Relations. Namun, pada
kenyataannya Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta tidak memiliki wartawan internal. Dalam hal bekerjasama dengan wartawan-wartawan media
massa, Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta menunujuk beberapa orang stafnya untuk merangkap menjadi petugas dalam hal berbagi berita, informasi,
dan juga materi-materi seperti foto dan berita. Jadi misal terdapat wartawan media massa yang tidak bisa hadir atau terlambat dalam suatu acara Pemkot Surakarta,
para wartawan bisa meminta liputannya kepada staf Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta, hal tersebut termasuk data-data dan foto-foto yang akan
digunakan untuk publikasi. Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta juga membina hubungan
dengan organisasi profesi kewartawanan
65
, seperti Persatuan Wartawan Indonesia PWI dan Wartawan SurakartaSolo WtS, guna memperluas jaringan dengan
media massa. Hubungan Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta dengan organisasi kewartawanan untuk saling bersilaturahmi dan untuk bertukar
informasi. Menurut wartawan Solopos Joglosemar dan Suara Merdeka, hal tersebut
ada dalam posisi tergabung dalam Wartawan SurakartaSolo WtS. Dan penulis juga mengetahui hal tersebut.
b. Mengubah Sikap
65
Yosal Iriantara, Media Relations Konsep Pendekatan dan Praktik, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005 hal. 77
commit to user 117
Di dalam mengubah sikap masyarakat, Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta mengadakan media relations secara berkelanjutan, karena
dengan adanya publikasi secara berkelanjutan oleh media massa, bisa membuat Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta mengubah sikap masyarakat dari
anti menjadi netral dan dari netral menjadi mendukung terhadap tindakan atau kebijakan yang dilakukan Pemkot Surakarta, yang dikomunikasikan oleh Bagian
Humas dan Protokol Pemkot Surakarta. Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta menjalankan strategi media
relations, mengelola relasi, melakukan komunikasi yang intens diantara kedua belah pihak yang berkenaan dengan tugas masing-masing.
Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta melakukannya salah satunya melalui situs jejaring sosial Facebook, dimana bagi pihak Bagian
Humas dan Protokol Pemkot Surakarta adalah kenyataan teknologi informasi sangat membantu mereka di tengah keterbatasan anggaran yang ada. Bagian
Humas dan Protokol Pemkot Surakarta mendata para wartawan, sehingga apabila ada acara-acara dan informasi-informasi yang terkait dengan kebijakan
Pemerintah Kota Surakarta dapat memberitahukan kepada wartawan melalui via telepon atau via sms. Contohnya adalah program BPMKS. Bagian Humas dan
Protokol Pemkot Surakarta mengkomunikasikan program tersebut kepada media massa, diantaranya melalui dialog di televisi, dengan tujuan mengubah sikap
masyarakat agar tidak menganggap remeh wajib belajar sembilan tahun untuk anaknya. Hal tersebut dapat dilihat pada perubahan sikap masyarakat, seperti pada
hari pertama pengajuan BPMKS masyarakat belum banyak yang memanfaatkan,
commit to user 118
namun di hari berikutnya, ribuan masyarakat antri di Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu KPPT Kota Solo demi mendapatkan BPMKS.
Menurut wartawan Solopos, Joglosemar, dan Suara Merdeka, mereka mengatakan bahwa mengetahui kalau Bagian Humas dan Protokol Pemkot
Surakarta memiliki nomor kontak para wartawan, sehingga pada saat diluar kegiatan jumpa pers, apabila ada informasi-informasi dan kegiatan-kegiatan
Pemkot Surakarta akan diberitahukan via sms. Untuk FB, wartawan tidak ada masalah, mereka mengakses FB Humas dan Protokol Pemkot Surakarta setiap
pagi atau sore kalau sudah masuk mengenai kegiatan-kegiatan Pemkot Surakarta mereka akan mengaksesnya. Berdasarkan observasi penulis, hal tersebut benar
adanya meskipun terkadang informasinya telat bahkan tidak ada karena terkait anggaran dana. Dimana salah satu staf Humas sampai patungan dengan para
wartawan untuk mengisi pulsa.
c. Mendorong Tindakan