commit to user 133
merupakan bagian dari salah satu kegiatan aparat kehumasan pemerintahan, yaitu mengumpulkan data dan informasi yang datang dari berbagai sumber
77
. Menurut wartawan Solopos, informasi yang disampaikan memang banyak,
tapi belum handal karena ada beberapa informasi yang lepas, dan kurang berkoordinasi dengan beberapa dinas. Menurut wartawan Joglosemar, materi
informasi belum maksimal, untuk release masih minim dan informasi kurang mengalir, dan tidak mengetahui berkoordinasi dengan dinas terkait. Menurut
wartawan Suara Merdeka, informasi pastinya handal, akurat dan dapat dipercaya, tetapi terkadang waktunya mepet, untuk release sangat jarang, dan tidak pernah
berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait dalam penyampaian informasi. Berdasarkan observasi penulis, Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta
mengetahui segala informasi, namun terkadang sering terlambat memberikan informasi, apabila ada ketidaklengkapan informasi, Bagian Humas dan Protokol
Pemkot Surakarta berusaha melengkapinya, walaupun terkesan pasif. Sehingga tidak ada alasan bagi Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta untuk
berbohong ataupun berbicara tidak benar kepada media massa.
c. Mengembangkan Kedekatan dan Hubungan Akrab rapport dengan
Media
Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta juga mengembangkan kedekatan dengan dan hubungan akrab dengan media, dengan menjalankan
strategi media relations, mengelola relasi, dimana melakukan komunikasi yang intens diantara kedua belah pihak yang berkenaan dengan tugas-tugas pokok
77
Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta: Bumi Aksara, 1997 hal. 65
commit to user 134
masing-masing. Komunikasi yang intens diantara Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta dengan para wartawan yang berkenaan dengan tugas-tugas
pokok masing-masing. Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta mengadakan jumpa pers. Selain itu, Bagian Humas dan Protokol Pemkot
Surakarta juga menghubungi para wartawan lewat via sms, apabila ada informasi- informasi atau kegiatan-kegiatan. Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta
berkomunikasi dengan pimpinan redaksi yaitu melalui acara silaturahmi dengan para pimpinan redaksi media yang ada. Kalau ada acara, misal salah satunya
Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta mempunyai acara buka puasa bersama maka pimpinan redaksi media akan diundang.
Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta mendata para wartawan, sehingga apabila ada acara-acara dan informasi-informasi yang terkait dengan
kebijakan Pemerintah Kota Surakarta dapat memberitahukan kepada wartawan melalui via telepon atau via sms.
Menurut wartawan Solopos, Joglosemar, dan Suara Merdeka, mereka mengatakan bahwa mengetahui kalau Bagian Humas dan Protokol Pemkot
Surakarta memiliki nomor kontak para wartawan, sehingga pada saat diluar kegiatan jumpa pers, apabila ada informasi-informasi dan kegiatan-kegiatan
Pemkot Surakarta akan diberitahukan via sms. Masalah forum silaturahmi dengan pimpinan redaksi, mereka kurang tahu. Berdasarkan observasi penulis, memang
benar Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta memiliki nomor kontak para wartawan, sehingga pada saat diluar kegiatan jumpa pers, apabila ada informasi-
informasi dan kegiatan-kegiatan Pemkot Surakarta akan diberitahukan via sms.
commit to user 135
Untuk FB, wartawan tidak ada masalah, mereka mengakses FB Humas dan Protokol Pemkot Surakarta setiap pagi atau sore kalau sudah masuk mengenai
kegiatan-kegiatan Pemkot Surakarta mereka akan mengaksesnya. Untuk acara silaturahmi dengan para pimpinan redaksi media yang ada, penulis
mengetahuinya, tetapi kurang mengetahui acara itu rutin dilakukan apa tidak. Komunikasi yang intens ini harus dilakukan, karena berkaitan dengan
tugas Humas, yaitu, proses komunikasi lewat kegiatan dilakukan berencana dan terus-menerus yang meliputi ketrampilan komunikator, pesan yang disampaikan
akurat, obyektif, punya daya pengaruh yang kuat guna berhasilnya mencapai sasaran yang telah ditetapkan
78
. Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta juga menjalankan strategi
media relations, mengelola relasi, menjalin relasi yang dibangun berdasarkan hubungan antarmanusia, untuk mengembangkan kedekatan dan hubungan akrab
rapport dengan media. Jadi layaknya hubungan pertemanan, mereka sangat akrab, kalau ada acara-acara, para wartawan selalu diundang untuk berpartisipasi.
Mereka juga sering mengobrol dan bersenda gurau. Biasanya hubungan antarmanusia ini terjadi pada saat sebelum dan sesudah acara jumpa pers.
Didalam mengembangkan kedekatan dan hubungan akrab dengan media, Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta juga menjalankan strategi media
relations, mengelola relasi, dimana seluruh staf menjalankan tugas menjalin hubungan baik dengan media. Masing-masing staf memiliki cara-cara sendiri
78
Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta: Bumi Aksara, 1997 hal. 53
commit to user 136
dalam mengelola hubungan baik dengan para wartawan. Sebagai contoh, Jackson Napitupulu, SE, M.Si selaku Kepala Sub Bagian Pemberitaan, ketika wartawan
menanyakan sesuatu hal yang belum ada di dalam lembar Analisis Berita, maka beliau mau membantu dengan langsung menghubungi pihak yang berkompeten
menjawab pertanyaan tersebut via telepon. Mereka selalu berusaha melayani wartawan dengan baik, mau membantu apapun yang dibutuhkan wartawan sesuai
tugas mereka masing-masing. Menurut wartawan Solopos, Joglosemar, dan Suara Merdeka, mereka
membenarkan apabila seluruh staf Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta, semuanya memang berusaha melayani mereka dengan baik, dan sebisa mungkin
membantu apa yang dibutuhkan oleh mereka, kecuali Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta. Karena menurut mereka Bapak Drs. Joko Pratono
selaku Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta tidak komunikatif dengan para wartawan, setiap ingin ditemui susah. Berdasar observasi, hal
tersebut memang benar. Jadi, guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan, yaitu kerjasama
informasi dengan media massa, Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta mengadakan kegiatan jumpa pers secara berkelanjutan. Bekerjasama dengan
media massa baik cetak maupun elektronik, sehingga dapat mencapai tujuan yaitu membentuk opini positif jajaran pejabat Pemkot di mata masyarakat.
Dan Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta juga menjalankan strategi media relations, mengembangkan jaringan, berhubungan baik dengan
organisasi kewartawanan, didalam mengembangkan kedekatan dan hubungan
commit to user 137
akrab dengan media. Pengembangan jaringan merupakan aspek pokok dalam media relations organisasi. Bagaimana mengembangkan jaringan tersebut, pada
dasarnya mempertanyakan posisi kita dalam sistem komunikasi yang ada pada masyarakat. Banyak yang menyebutkan, salah satu cara untuk mengembangkan
jaringan tersebut adalah memasuki organisasi-organisasi profesi atau memiliki kontak dengan organisasi profesi. Organisasi profesi kehumasan seperti Perhumas
merupakan salah satu organisasi yang akan memperluas jaringan seseorang dalam bidang kehumasan. Karena itu, mengikuti organisasi profesi menjadi penting.
Melalui organsiasi kehumasan itulah kita bisa mendapatkan informasi, memperluas relasi, atau memungkinkan kita saling tukar-menukar pengalaman.
Organisasi profesi bukan hanya akan memperkaya jaringan tapi juga akan mampu memperluas gagasan, pandangan, dan kekayaan batin kita sebagai seorang PRO
79
. Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta juga membina hubungan
dengan organisasi profesi kewartawanan, seperti Persatuan Wartawan Indonesia PWI dan Wartawan SurakartaSolo WtS, guna memperluas jaringan dengan
media massa. Hubungan Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta dengan organisasi kewartawanan untuk saling bersilaturahmi dan untuk bertukar
informasi. Hubungan Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta dengan PWI tidak intens, dikarenakan letak PWI yang berada di Jakarta.
Menurut wartawan Solopos Joglosemar dan Suara Merdeka, hal tersebut ada dalam posisi tergabung dalam Wartawan SurakartaSolo WtS dan
hubungannya juga tidak intens. Dan penulis juga mengetahui hal tersebut.
79
Yosal Iriantara, Media Relations Konsep Pendekatan dan Praktik, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005 hal. 95
commit to user 138
d. Menjadi Narasumber yang Berharga