meningkatkan aktivitas ALT-AST serum tikus jantan galur Wistar yang berarti menimbulkan kerusakan hari akibat karbon tetraklorida. Hasil dari pengujian
kelompok hepatotoksin karbon tetraklorida ini digunakan untuk menghitung efek hepatoprotektif dari infusa daun M. tanarius .
3. Kontrol negatif infusa daun M. tanarius dosis 10 gkgBB
Pengujian terhadap kelompok kontrol negatif infusa M. tanarius bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa daun M. tanarius
terhadap aktivitas ALT-AST serum tanpa adanya pemberian karbon tetraklorida. Digunakan dosis infusa daun M. tanarius sebesar 10 gkgBB karena untuk
mengetahui apakah pada dosis pemberian infusa daun M. tanarius tertinggi menyebabkan kerusakan pada hati atau tidak. Pengujian dilakukan dengan cara
memberikan infusa daun M. tanarius dosis 10 gkgBB secara peroral selama enam hari berturut-turut kemudian 24 jam setelah pemberian pada hari yang
terakhir pengambilan sampel darah dilakukan. Pada tabel V terlihat hasil aktivitas ALT-serum pada kelompok kontrol
negatif infusa daun M. tanarius adalah 90,0 + 2,4 UL. Data aktivitas ALT-serum ini kemudian diuji statistik menggunakan analisis variasi satu arah kemudian
dilanjutkan dengan uji Tamhane pada tabel VIII ternyata menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna terhadap kelompok kontrol negatif olive oil dan berbeda
bermakna terhadap kelompok kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida. Aktivitas AST-serum pada tabel V sebesar 172,4 + 14,8 UL. Setelah dilakukan pengujian
statistik dengan analisis variasi satu arah dan dilanjutkan dengan uji Scheffe pada tabel VII menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok kontrol
negatif infusa daun M. tanarius dengan kelompok kontrol negatif olive oil dan berbeda bermakna terhadap kelompok kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida.
Walaupun hasil dari aktivitas ALT-AST serum kelompok kontrol negatif infusa daun M. tanarius 10gkgBB yang ditunjukkan lebih tinggi daripada kelompok
kontrol negatif olive oil namun setelah dilakukan uji statistik didapatkan hasil perbedaan yang tidak bermakna di antara keduanya maka dapat disimpulkan
bahwa pemberian infusa daun M. tanarius tidak berpengaruh dalam peningkatan aktivitas ALT-AST serum pada tikus. Perbedaan aktivitas ALT-AST serum yang
bermakna antara kelompok kontrol infusa daun M. tanarius dosis 10 gkgBB terhadap kelompok kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida menunjukkan bahwa
pemberian infusa dosis tertinggi pada penelitian ini tidak menyebabkan kerusakan hati.
4. Kelompok perlakuan infusa daun M. tanarius dosis 2,5; 5 dan 10 gkgBB