Artinya ada hubungan yang positif dan signifikan Sugiyono , 1999 : 185 Dengan r
x1y
= 0,159, diperoleh t
hitung
= 0,056. Berdasarkan taraf signifikansi 5 serta derajat kebebasan n – 2 = 48 – 2 = 46 diperoleh t
tabel
1,679. Dengan demikian , t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
0,056 2,013 sehingga antara variabel prestasi belajar X
1
dengan minat menjadi guru Y memiliki hubungan yang tidak signifikan. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat
disimpulkan bahwa variabel prestasi belajar X
1
dengan Minat menjadi guru Y memiliki hubungan positif dan tidak signifikan. Dengan demikian
hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima.
2. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan minat menjadi guru Akuntansi
Langkah–langkah untuk menguji hipotesis kedua adalah sebagai berikut : a. Perumusan hipotesis
Ho: Tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan minat menjadi guru.
Ha : Ada hubungan antara motivasi belajar dengan minat menjadi guru. b. Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi product moment untuk
pengujian hipotesis kedua diperoleh r
x2y
= 0,327 perhitungan ada dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lampiran. Melalui r
x2y
= 0,327 ini dapat dibaca mengenai 4 empat indeks korelasi, yaitu :
1 Ada tidaknya hubungan antara variabel X
2
dengan variabel Y
Dengan mengetahui r
x2y
= 0,327 lihat lampiran 5, hal 103 maka dapat diartikan bahwa variabel motivasi belajar X
2
memiliki hubungan dengan minat menjadi guru Y. Hal ini dikarenakan r
hitung
melebihi nilai 0,00 Sugiyono,1999 : 183.
2 Tingkat hubungan antara variabel X
2
dengan variabel Y
Tingkat hubungan ini dinyatakan dalam bentuk interpretasi sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi Sugiyono, 2005 : 216 hasil r
x2y
= 0,327, berada pada interval koefisien 0,21 – 0,4 yang memiliki tingkat
hubungan rendah. Jadi antara ± variabel motivasi belajar X
2
dengan variabel minat menjadi guru Y memiliki tingkat hubungan yang rendah.
3 Arah hubungan antara antara variabel X
2
dengan variabel Y
Arah hubungan ini dinyatakan dalam tanda + Positif dan – Negatif. Tanda + Positif menunjukkan adanya hubungan yang searah, yang artinya semakin
tinggi nilai X
2
semakin tinggi pula nilai Y. Tanda - Negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, jadi semakin tinggi nilai X
2
maka semakin rendah nilai Y atau semakin rendah nilai X
2
maka semakin tinggi nilai Y PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arikunto 1998 : 263, r
x2y
= 0,437 menunjukkan tanda + Positif sehingga antara variabel motivasi belajar X
2
dengan variabel minat menjadi guru Y memiliki hubungan yang searah. Dengan demikian semakin tinggi nilai X
2
motivasi belajar semakin tinggi pula nilai Y minat menjadi guru.
4 Signifikansi hubungan antara variabel X
2
dengan variabel Y
Signifikansi hubungan ini dinyatakan dengan cara membandingkan antara
t hitung
dengan t
tabel
. Ketentuannya apabila t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Tetapi jika
t
hitung
lebih besar dari t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan yang positif dan signifikan Sugiyono , 1999 : 185
Dengan r
x1y
= 0,437, diperoleh t
hitung
= 1,382. Berdasarkan taraf signifikansi 5 serta derajat kebebasan n – 2 = 48 – 2 = 46 diperoleh t
tabel
1,679. Dengan demikian , t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
1,382 2,013 sehingga antara variabel motivasi belajar X
2
dengan Minat menjadi guru Y memiliki hubungan yang tidak signifikan. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat
disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar X
2
dengan Minat menjadi guru Y memiliki hubungan positif dan tidak signifikan .Dengan demikian
hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Hubungan antara Pengalaman PPL 2 dengan minat menjadi guru Akuntansi