pada urutan ketiga yaitu aspek tingkah laku sebesar 18.9. Pada urutan ke empat adalah aspek diri sosial dengan mean sebesar 18.7 dan ke lima, aspek
diri keluarga dengan mean sebesar 18, 42. Pada urutan ke enam dan ke tujuh, aspek diri fisik dan dan diri pribadi memiliki mean yang sama yaitu
sebesar 18, 09.
D. Pembahasan
Dari data deskriptif yang diperoleh, dapat dilihat bahwa mean empirik 131.092 lebih besar dari pada mean teoritik 105, ini berarti bahwa nilai rata-
rata kelompok data lebih tinggi daripada nilai rata-rata teoritik. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian yaitu anggota Mapasadha secara umum
memiliki konsep diri yang positif. Konsep diri adalah gambaran atau pandangan secara menyeluruh
mengenai diri sendiri oleh individu yang bersangkutan, dari konsep diri ini akan menentukan bagaimana individu tersebut berperilaku, merasakan dan merespon
lingkungannya. Individu yang memiliki konsep diri yang positif menghasilkan bentuk perilaku yang mandiri, menghargai diri sendiri dan orang lain, serta
percaya diri yang tinggi, artinya konsep diri positif mempengaruhi perilaku yang konstruktif Burns, 1993. Hal tersebut di atas didukung pula oleh uji
mean pada masing-masing aspek konsep diri. Aspek identitas diri memiliki nilai mean tertinggi yaitu sebesar 19.8. Identitas diri dapat diartikan bagaimana
individu mempersepsikan identitas dirinya berdasarkan pengalaman yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dialami dan penilaian orang lain terhadap dirinya. Identitas sebagai seorang anggota Mapasadha diperoleh setelah anggota tersebut menjalani proses dan
pendidikan yang sesuai dengan Standar Pendidikan Mapasadha SPM dan menjalani proses sebagai anggota dan menjalani kehidupan di Pondok
Mapasadha. Identitas juga terbentuk dari penilaian dan evaluasi orang lain terhadap dirinya. Identitas sebagai seorang anggota Mapasadha adalah orang-
orang yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup dan mau berbuat sesuatu demi kelestarian lingkungan tersebut yang dirasa semakin parah
belakangan ini., bukan sekedar orang-orang yang suka berkegiatan di alam bebas saja seperti naik gunung.
Dengan identitas diri sebagai anggota Mapasadha dan kehidupan yang dialami oleh anggota, baik dalam kehidupan berorganisasi, kegiatan di alam
bebas maupun kehidupan di Pondok Mapasadha itu sendiri tercermin pula kepuasan dan tingkah lakunya. Anggota yang memiliki konsep diri yang positif
akan menunjukkan tingkah laku yang positif. Tingkah laku dapat diartikan bagaimana individu menggambarkan tingkah lakunya, tingkah laku berdasarkan
identitas dirinya. Identitas diri sebagai seorang anggota Mapasadha berarti pula bahwa ia merupakan bagian dari anggota keluarga besar Mapasadha. Pondok
Mapasadha merupakan sebuah rumah bagi para anggotanya dan di dalamnya terdapat nilai-nilai solidaritas, kebersamaan dan kekeluargaan.
Beberapa contoh dari aspek tingkah laku sebagai seorang anggota Mapasadha adalah orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan
hidup, dalam aplikasinya mereka adalah orang-orang yang tidak membuang sampah maupun puntung rokok sembarangan, namun mengantonginya terlebih
dahulu sebelum menemukan tempat sampah lalu dibuang. Contoh lain dari aspek tingkah laku seperti operasi SAR Searh and Rescue, operasi SAR
benar-benar dilakukan untuk pencarian korban yang hilang atau meninggal baik di gunung maupun di tempat lainnya. Operasi ini benar-benar dilakukan dengan
hati yang tulus dan tanpa pamrih serta tanpa mengharapkan imbalan apapun, walaupun terkadang yang menjadi taruhannya adalah nyawa itu sendiri. Contoh
lain adalah dengan mengadakan workshop tentang pengelolaan sampah bersama dinas terkait, pemutaran film-film yang bertemakan pemanasan global dan
pengadaan penanaman bibit pohon di daerah-daerah yang mengalami krisis dan tandus, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan
hidup maupun bagi kemajuan Mapasadha itu sendiri. Dari identitas dan tingkah laku tersebut tercerminlah sebuah kepuasan sebagai orang yang memiliki
kepedulian terhadap lingkungan hidup. Hal ini tercermin dari mean empirik dari aspek kepuasan sebesar 19.
Kampus, pihak kampus dan masyarakat sekitar sebagai tempat di mana Mapasadha itu bernaung, berorganisasi, dan berkegiatan maupun
menjalani proses hidup di pondok Mapasadha tentu saja memiliki evaluasi dan kritikan tersendiri terhadap Mapasadha. Dengan adanya kegiatan-kegiatan sosial
yang berguna bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat seperti pengadaan penanaman bibit pohon, kampanye tentang lingkungan hidup, operasi SAR,