berharga, rendah diri, merasa selalu gagal dan tidak memiliki rasa percaya diri Burns, 1993. Konsep diri terbentuk dari pengalaman pada masa lalu yang
akan mempengaruhi pengalaman baru sesuai dengan pola yang telah terbentuk,
sehingga memunculkan
tingkah laku
sebagai bentuk
mempertahankan konsistensi dari konsep diri yang dimiliki. Konsistensi konsep diri adalah penting bagi pemeliharaan integritas diri. Konsistensi
konsep diri ini merupakan indikator penting yang mempengaruhi kesuksesan dan kesehatan mental individu Funder, 1995.
Pembentukan konsep diri merupakan hasil proses pembelajaran dari pengalaman-pengalaman individu terutama pengalaman menganai diri sendiri,
serta penilaian orang lain terhadap dirinya. Konsepsi-konsepsi individu terhadap diri mempengaruhi pilihan tingkah laku dan pengharapannya dalam
hidup. Tingkah laku itu mengekpresikan upaya untuk mempertahankan integritas diri ndividu berdasarkan konsep tentang dirinya.
3. Sumber-sumber konsep diri
Untuk memiliki konsep diri yang kuat, individu harus memandang dirinya sebagai objek dan mampu melihat dirinya dari objek-objek lain,
sehingga menimbulkan kesadaran individu akan perspektif-perspektif baru terhadap evaluasi-evaluasi orang lain terhadapnya. Ada beberapa sumber yang
memiliki fungsi penting dalam pembentukan konsep diri individu Burns, 1993, yaitu :
a. Citra diri Skema tubuh merupakan hal yang sangat fundamental terhadap
perkembangan citra
diri. Seseorang
mempersepsikan dan
mengevaluasikan tubuh dan bagian-bagiannya dengan cara yang sama seperti dia mempersepsikan dan mengevaluasikan setiap objek
lainnya. Kesadaran tubuh dan citra tubuh melalui proses indrawi
adalah inti dari proses pembentukan identitas diri.
b. Bahasa Bahasa merupakan alat komunikasi verbal maupun non verbal
“body language” yang membentuk individu untuk mendefiisikan dirinya dan mencerminkan tentang apa yang dipikirkan individu pada
orang lain. c. Umpan balik pada orang lain
Evaluasi yang diberikan orang lain keluarga atau teman dekat memiliki peranan penting dalam pembentukan konsep diri. Clooney
dalam Burns, 1993 menguraikan sebuah teori looking glass self yang intinya individu mempersepsikan dirinya sesuai dengan apa yang
dipersepsikan orang lain terhadap dirinya. Hasil penilaian orang lain terhadap individu memiliki pengaruh baik secara positif maupun
negatif bagi terbentuknya konsep diri, misalnya penilaian yang diberikan dapat mengurangi rasa tidak aman, dapat memperkuatnya,
dan meningkatkan atau menurunkan rasa tidak berdaya, dan dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI