2. Kadar timbal darah akibat penawarracunan menggunakan Na
2
CaEDTA dan ekstrak etanol bawang putih
Berdasarkan nilai serapan sampel yang terbaca, akan diperoleh kadar timbal terukur. Kadar timbal darah sebenarnya dapat dihitung dengan rumus 13
dan ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel VI . N ilai rata - rat a k adar t im bal darah ppm hasil penguk uran denga n m et ode spek t rom et ri serapan at om dan perbedaan secara st at ist ik t erhadap k ont rol negat if
x
± SD Kelom pok
hewan uj i Hari ke - 0
Hari ke - 15 Hari ke - 30
Hari ke - 35 Hari ke - 40
I 0,27± 0,649
9,67± 6,272 3,71± 0,986
16,65± 3,919 5,97± 1,494
I I 0,00± 0,000
TB 31,37± 30,756
B 12,07± 2,580
B 27,89± 16,198
TB 4,02± 0,775
B I I I
0,00± 0,000 TB
20,46± 5,627 B
7,85± 5,151 TB
24,45± 6,294 B
2,15± 2,395 B
I V 1,05± 1,443
TB 14,77± 2,527
B 8,38± 5,143
TB 28,94± 4,903
B 0,10± 0,276
B Ket .: Kelom pok I = kont rol negat if aquadest 0,5 g kgBB
Kelom pok I I = kont rol posit if t im bal 0,5 g kgBB Kelom pok I I I = kont rolNa
2
CaEDTA 189 m g kgBB set elah praperlakuan t im bal Kelom pok I V
= kelom pok Na2CaEDTA 189 m g kgBB dilanj ut kan ekst rak et anol um bi bawang put ih 200m g kgBB set elah praperlakuan
t im bal TB
= berbeda tidak berm akna B
= berbeda berm akna
Hasil tabel VI menunjukkan standar deviasi yang cukup besar, artinya terdapat perbedaan kadar timbal darah antarhewan uji dalam satu kelompok
perlakuan. Adanya perbedaan tersebut dapat disebabkan profil farmakokinetika timbal yang berbeda pada masing- masing hewan uji.
Pada kondisi praperlakuan, kadar timbal darah kontrol Na
2
CaEDTA dan perlakuan Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dibandingkan dengan kontrol negatif dan positif. Hasilnya menunjukkan
bahwa kadar timbal darah semua kelompok hewan uji sebelum pemejanan timbal asetat berbeda tidak bermakna. Hal ini disebabkan timbal belum diakumulasi
dalam darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada pengukuran hari ke-15, kadar timbal hewan uji yang diberi timbal menunjukkan perbedaan bermakna jika dibandingkan dengan kontrol negatif,
tetapi hasilnya berbeda tidak bermakna terhadap kontrol positif. Pemejanan timbal asetat selama 15 hari menyebabkan akumulasi timbal dalam darah sehingga
kadarnya berbeda tidak bermakna pada hewan uji yang diberi timbal asetat. Kadar timbal darah semua kelompok hewan uji mengalami penurunan
setelah pemejanan timbal selama 30 hari. Jika dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol positif, kadar timbal darah kontrol Na
2
CaEDTA dan perlakuan Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna.
Setelah kondisi praperlakuan dengan pemberian timbal asetat selama 30 hari, kadar timbal darah perlakuan Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dibandingkan dengan kontrol Na
2
CaEDTA. Kadar timbal darah setelah pemberian Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 5 hari menunjukkan perbedaan yang tidak
bermakna terhadap kontrol Na
2
CaEDTA. Setelah pemberian Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 10 hari, kadar timbal perlakuan menunjukkan
perbedaan bermakna terhadap kadar timbal kontrol Na
2
CaEDTA. Artinya pemberian Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dapat lebih menurunkan kadar timbal darah dibandingkan pemberian
tunggal Na
2
CaEDTA. Hubungan perbedaan kadar timbal secara statistik antarkelompok hewan uj i dapat dilihat pada tabel VII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel VI I . H ubungan perbedaan k adar t im bal secara st at ist ik Kelom pok hew an uj i
H a r i pe nguk ur a n
I I I
I I I I V
I TB
TB TB
I I TB
TB TB
I I I TB
TB B
Hari ke - 0
I V TB
TB B
I B
B B
I I B
TB TB
I I I B
TB B
Hari ke - 15
I V B
TB B
I B
TB TB
I I B
TB TB
I I I TB
TB TB
Hari ke - 30
I V TB
TB TB
I TB
B B
I I TB
TB TB
I I I B
TB TB
Hari ke - 35
I V B
TB TB
I B
B B
I I B
B B
I I I B
B B
Hari ke - 40
I V B
B B
Ket .: Kelom pok I = kont rol negat if aquade st 0,5 g kgBB Kelom pok I I = kont rol posit if t im bal 0,5 g kgBB
Kelom pok I I I = kont rolNa
2
CaEDTA 189 m g kgBB set elah praperlakuan t im bal Kelom pok I V
= kelom pok Na2CaEDTA 189 m g kgBB dilanj ut kan ekst rak et anol um bi bawang put ih 200m g kgBB set elah praperlakuan
t im bal TB
= berbeda tidak berm akna B
= berbeda berm akna
Profil Farm akokinetika Tim bal
5 10
15 20
25 30
35
5 10
15 20
25 30
35 40
Hari Pengukuran Mean Kadar Timbal Darah ppm
Kontrol negatif aquadest Kontrol positif tim bal
Kelom pok tim bal dan Na2CaEDTA Kelom pok tim bal dan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol um bi bawang putih
Gam bar 2 1 . Profil farm ak ok inet ik a t im bal. Garis put us- put us - - - - m enunj ukkan pem ej anan t im bal aset at dilak uk an selam a 3 0 hari k ondisi praperlak uan .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 21 menunjukkan profil farmakokinetika timbal dengan pemejanan timbal selama 30 hari kondisi praperlakuan serta pemberian
Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 10 hari. Berdasarkan profil farmakokinetikanya, timbal di dalam darah pada hari ke-0
sebelum pemejanan timbal asetat kadarnya mendekati 0 ppm. Hal tersebut menunjukkan bahwa darah tikus yang dianalisis hampir tidak mengandung timbal
karena belum dipejani timbal. Kadar timbal darah kontrol positif, kontrol Na
2
CaEDTA dan perlakuan Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih meningkat pada hari ke-15 karena pemejanan timbal asetat. Kontrol negatif aquadest juga
mengalami peningkatan kadar timbal di dalam darah tetapi kadarnya jauh lebih kecil dibandingkan kelompok yang diberi timbal asetat. Hal ini disebabkan adanya
timbal di dalam aquadest yang diberikan walaupun sedikit jumlahnya. Timbal asetat yang terdistribusi di dalam darah dalam bentuk ion Pb
2+
bertambah banyak dan terakumulasi sehingga terjadi peningkatan kadar timbal yang terukur.
Timbal yang diukur pada hari ke-30 kadarnya mengalami penurunan. Hal ini disebabkan timbal di dalam darah mulai terdistribusi ke dalam jaringan lunak
atau tulang. Timbal juga sudah mengalami ekskresi keluar dari tubuh sebab waktu paruh timbal dalam darah adalah sekitar 25 hari Nordberg, 1998. Jumlah timbal
di dalam darah berkurang sehingga kadar yang terukur juga mengalami penurunan.
Kadar timbal darah hewan uji pada kondisi praperlakuan diharapkan memiliki pola farmakokinetika yang seragam karena hewan uji hanya diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
timbal asetat dengan dosis yang sama. Tapi dari grafik diketahui bahwa terdapat perbedaan pola farmakokinetika kadar timbal darah antarkelompok hewan uji
pada kondisi praperlakuan. Diduga hal tersebut disebabkan profil farmakokinetika timbal dalam tubuh serta fungsi organ absorpsi dan ekskresi yang berbeda pada
masing- masing hewan uji. Akibatnya, kadar timbal yang terukur dalam darah juga berbeda.
Setelah pemberian antiracun Na
2
CaEDTA yang kemudian dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 5 hari, yaitu pada pengukuran
hari ke-35, kadar timbal justru meningkat. Naiknya kadar timbal menunjukkan pemberian Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih belum dapat mengkhelat, meningkatkan ekskresi dan mengurangi kadar timbal di
dalam darah. Terapi dengan Na
2
CaEDTA menyebabkan kenaikan bermakna ekskresi timbal dalam urin dan penurunan kadar timbal darah, namun tidak terlalu
berdampak terhadap kadar timbal dalam otak atau tulang. Penghentian paparan timbal pada pejanan kronis menyebabkan timbal keluar dari tulang secara
perlahan dan meningkatkan konsentrasi timbal dalam darah Katzung, 2004. Penghentian pemejanan timbal dan mulai diekskresinya timbal dari dalam tubuh
menyebabkan jumlah timbal dalam darah berkurang. Akibatnya terjadi redistribusi timbal yang berasal dari tulang dan jaringan lunak ke dalam darah untuk menjaga
kesetimbangan timbal dalam tubuh. Akibatnya timbal di dalam darah akan meningkat jumlahnya sehingga kadar timbal yang teruk ur juga meningkat.
Profil farmakokinetika timbal pada hari ke-40 yaitu setelah pemberian Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 10 hari,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukkan penurunan kadar timbal darah pada semua kelompok hewan uji. Ekstrak etanol umb i bawang putih dan Na
2
CaEDTA memiliki efek yang sinergis
dalam menurunkan kadar timbal darah. Penurunan kadar timbal terjadi karena khelasi timbal oleh Na
2
CaEDTA dan efek antioksidan ekstrak etanol umbi bawang putih.
Variansi data kadar timbal darah yang besar dipengaruhi adanya data outlayer
di luar data modus dan seharusnya direject. Untuk melihat variansi data kadar timbal darah pada masing- masing hari pengukuran digunakan bar seperti
pada gambar berikut.
perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak
etanol bawang putih kontrol Na2CaEDTA
kontrol positif timbal kontrol negatif aquadest
Kelompok hewan uji
4.00 3.00
2.00 1.00
0.00 -1.00
-2.00
Mean Kadar Timbal Darah hari ke-0
Error bars: +- 2,00 SD
Ga m ba r 2 2 . H ist ogra m st a nda r devia si k a da r t im ba l pa da penguk ura n ha ri k e- 0 k ondisi praperlak uan
Pada pengukuran hari ke-0 gambar 22, kadar timbal darah kontrol Na
2
CaEDTA menunjukkan variansi hasil yang berbeda tidak bermakna jika dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol positif. Hal ini disebabkan
belum dilakukan pemejanan timbal asetat sehingga kadarnya dalam darah sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kecil. Pengendalian variabel pengacau makanan dan minuman menyebabkan kadar timbal dalam darah dapat dikendalikan. Data kadar timbal perlakuan
Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih juga menunjukkan variansi berbeda tidak bermakna terhadap kontrol negatif dan
kontrol positif. Data kadar timbal darah kontrol Na
2
CaEDTA variansinya berbeda bermakna terhadap perlakuan Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih nilai p 0,05 yaitu 0,025.
perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak
etanol bawang putih kontrol Na2CaEDTA
kontrol positif timbal kontrol negatif
aquadest
Kelompok hewan uji
100.00 80.00
60.00 40.00
20.00 0.00
-20.00 -40.00
Mean Kadar Timbal Darah hari ke-15
Error bars: +- 2,00 SD
Ga m ba r 2 3 . H ist ogra m st a nda r devia si k a da r t im ba l pa da penguk ura n ha ri k e- 1 5 k ondisi praperlak uan
Setelah pemejanan timbal asetat selama 15 hari, terdapat perbedaan
variansi tidak bermakna antara kadar timbal kontrol Na
2
CaEDTA terhadap kontrol negatif dan positif gambar 23. Data kadar timbal perlakuan Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih juga menunjukkan
variansi berbeda tidak bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Data kadar timbal darah kontrol Na
2
CaEDTA menunjukkan perbedaan variansi tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bermakna terhadap kelompok Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih.
perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak
etanol bawang putih kontrol Na2CaEDTA
kontrol positif timbal kontrol negatif aquadest
Kelompok hewan uji
20.00 15.00
10.00 5.00
0.00 -5.00
Mean Kadar Timbal Darah hari ke-30
Error bars: +- 2,00 SD
Gam bar 2 4 . H ist ogram st andar deviasi k adar t im bal pada pe nguk ur a n ha r i k e - 3 0 set elah kondisi praperlakuan
Gambar 24 menunjukkan perbedaan variansi data kadar timbal yang tidak bermakna antara kontrol Na
2
CaEDTA terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Data kadar timbal perlakuan Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih juga menunjukkan variansi berbeda tidak
bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Terdapat perbedaan variansi yang tidak bermakna antara kontrol Na
2
CaEDTA terhadap perlakuan Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih nilai p 0,05 yaitu 0,055.
Kadar timbal darah hari ke-35 kontrol Na
2
CaEDTA memilliki variansi yang berbeda tidak bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif gambar
25. Data kadar timbal darah perlakuan Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ekstrak etanol umbi bawang putih juga memiliki variansi yang berbeda tidak bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Data kadar timbal darah
kontrol Na
2
CaEDTA memiliki variansi yang berbeda tidak bermakna terhadap perlakuan Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih.
perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak
etanol bawang putih kontrol Na2CaEDTA
kontrol positif timbal kontrol negatif aquadest
Kelompok hewan uji
60.00
40.00
20.00
0.00
Mean Kadar Timbal Darah hari ke-35
Error bars: +- 2,00 SD
Ga m ba r 2 5 . H ist ogra m st a nda r devia si k a da r t im ba l pa da penguk ura n ha ri k e- 3 5 set elah k ondisi praperlak uan dan pem berian N a
2
Ca EDTA ya ng dila nj ut k a n ek st ra k et anol um bi baw ang put ih sela m a 5 ha ri
Kadar timbal darah belum mengalami penurunan setelah 5 hari pemberian Na
2
CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih. Ekstrak etanol umbi bawang putih setelah pemberian Na
2
CaEDTA belum mampu membantu menurunkan kadar timbal darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak
etanol bawang putih kontrol Na2CaEDTA
kontrol positif timbal kontrol negatif aquadest
Kelompok hewan uji
10.00 8.00
6.00 4.00
2.00 0.00
-2.00 -4.00
Mean Kadar Timbal Darah hari ke-40
Error bars: +- 2,00 SD
Ga m ba r 2 6 . H ist ogra m st a nda r devia si k a da r t im ba l pa da penguk ura n ha ri k e- 4 0 set elah k ondisi praperlak uan dan pem berian N a
2
Ca EDTA ya ng dila nj ut k a n ek st ra k et a nol um bi ba w a ng put ih sela m a 1 0 ha ri
Histogram pada gambar 26 menunjukkan adanya perbedaan variansi data yang tidak bermakna antara kontrol Na
2
CaEDTA terhadap kontrol negatif dan kontrol positif pada pengukuran hari ke-40. Perlakuan Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih memiliki variansi data yang
berbeda bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Data kadar timbal darah perlakuan Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawng putih menunjukkan terdapat perbedaan variansi yang tidak berbeda bermakna
terhadap kontrol Na
2
CaEDTA. Pemberian Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih mempunyai efek terapetik yang lebih besar dalam menurunkan
kadar timbal darah jika dibandingkan pemberian tunggal Na
2
CaEDTA. Dari hasil yang diperoleh, hipotesis penelitian ini diterima. Na
2
CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih memiliki efek yang sinergis dalam menurunkan kadar timbal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
darah. Pada penelitian ini, ekstrak etanol umbi bawang putih setelah pemberian Na
2
CaEDTA membutuhkan waktu 10 hari untuk menurunkan kadar timbal di dalam darah.
Terapi menggunakan Na
2
CaEDTA diberikan sebagai antiracun yang dapat mengkhelat timbal. Timbal yang terdeposit di dalam tulang akan berikatan
dengan matriks tulang, berkompetensi dengan kalsium. Kalsium pada Na
2
CaEDTA digantikan oleh ion timbal yang akan berikatan dengan 5 cincin heterosiklik 14. Terbentuknya khelat yang sifatnya lebih polar menyebabkan
kenaikan ekskresi timbal dalam urin dan penurunan kadar timbal dalam darah.
N a O
C O
C H
2
N H
2
C C
O Ca
O C
CH
2
N O
H
2
C C
H
2
H
2
C C
O O
Na O
+ Pb
2+
O Pb
O N
N O
O O
O
O O
+ Ca
2+
14 Ekstrak etanol umbi bawang putih mengandung senyawa yang mampu
menurunkan kadar timbal dalam darah. Senyawa tersebut diduga adalah mineral selenium yang merupakan komponen pembentuk enzim antioksidan glutation
peroksidase. Mekanisme selenium dalam menurunkan kadar timbal dalam darah terjadi secara tidak langsung, yaitu dengan menjadi antioksidan dan mencegah ion
Pb
2+
bereaksi menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak sel terutama pada eritrosit. Selenium dalam enzim antioksidan mengubah radikal bebas menjadi
molekul H
2
O yang tidak berbahaya bagi sel sehingga akan mengurangi efek keracunan timbal di dalam tubuh. Glutation merupakan enzim yang berperan
dalam proses metabolisme fase II yang bertujuan untuk mempercepat eliminasi timbal dari tubuh sehingga dapat menurunkan kadar timbal darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis kadar selenium di dalam ekstrak etanol umbi bawang putih tidak dilakukan. Kadarnya diketahui berdasarkan studi pustaka dengan pertimbangan
kadar selenium di dalam ekstrak etanol umbi bawang putih sangat kecil. Analisis kadar selenium dalam ekstrak etanol umbi bawang putih perlu dilakukan dengan
menggunakan metode graphite furnace atomic absorption spectrophotometry. Pemberian Na
2
CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dosis 200 mgkg BB terbukti mampu menurunkan kadar timbal
darah. Na
2
CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih memiliki efek terapi yang sinergis untuk menurunkan kadar timbal jika digunakan selama 10
hari. Kadar timbal darah setelah 15 hari pemberian timbal asetat telah melampaui batas toksik dan membutuhkan terapi khelasi 0,7 ppm lampiran 14. Penelitian
lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh Na
2
CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih terhadap kadar timbal setelah 15 hari pemejanan timbal
asetat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN