Kadar timbal darah akibat penawarracunan menggunakan Na

2. Kadar timbal darah akibat penawarracunan menggunakan Na

2 CaEDTA dan ekstrak etanol bawang putih Berdasarkan nilai serapan sampel yang terbaca, akan diperoleh kadar timbal terukur. Kadar timbal darah sebenarnya dapat dihitung dengan rumus 13 dan ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel VI . N ilai rata - rat a k adar t im bal darah ppm hasil penguk uran denga n m et ode spek t rom et ri serapan at om dan perbedaan secara st at ist ik t erhadap k ont rol negat if x ± SD Kelom pok hewan uj i Hari ke - 0 Hari ke - 15 Hari ke - 30 Hari ke - 35 Hari ke - 40 I 0,27± 0,649 9,67± 6,272 3,71± 0,986 16,65± 3,919 5,97± 1,494 I I 0,00± 0,000 TB 31,37± 30,756 B 12,07± 2,580 B 27,89± 16,198 TB 4,02± 0,775 B I I I 0,00± 0,000 TB 20,46± 5,627 B 7,85± 5,151 TB 24,45± 6,294 B 2,15± 2,395 B I V 1,05± 1,443 TB 14,77± 2,527 B 8,38± 5,143 TB 28,94± 4,903 B 0,10± 0,276 B Ket .: Kelom pok I = kont rol negat if aquadest 0,5 g kgBB Kelom pok I I = kont rol posit if t im bal 0,5 g kgBB Kelom pok I I I = kont rolNa 2 CaEDTA 189 m g kgBB set elah praperlakuan t im bal Kelom pok I V = kelom pok Na2CaEDTA 189 m g kgBB dilanj ut kan ekst rak et anol um bi bawang put ih 200m g kgBB set elah praperlakuan t im bal TB = berbeda tidak berm akna B = berbeda berm akna Hasil tabel VI menunjukkan standar deviasi yang cukup besar, artinya terdapat perbedaan kadar timbal darah antarhewan uji dalam satu kelompok perlakuan. Adanya perbedaan tersebut dapat disebabkan profil farmakokinetika timbal yang berbeda pada masing- masing hewan uji. Pada kondisi praperlakuan, kadar timbal darah kontrol Na 2 CaEDTA dan perlakuan Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dibandingkan dengan kontrol negatif dan positif. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar timbal darah semua kelompok hewan uji sebelum pemejanan timbal asetat berbeda tidak bermakna. Hal ini disebabkan timbal belum diakumulasi dalam darah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada pengukuran hari ke-15, kadar timbal hewan uji yang diberi timbal menunjukkan perbedaan bermakna jika dibandingkan dengan kontrol negatif, tetapi hasilnya berbeda tidak bermakna terhadap kontrol positif. Pemejanan timbal asetat selama 15 hari menyebabkan akumulasi timbal dalam darah sehingga kadarnya berbeda tidak bermakna pada hewan uji yang diberi timbal asetat. Kadar timbal darah semua kelompok hewan uji mengalami penurunan setelah pemejanan timbal selama 30 hari. Jika dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol positif, kadar timbal darah kontrol Na 2 CaEDTA dan perlakuan Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna. Setelah kondisi praperlakuan dengan pemberian timbal asetat selama 30 hari, kadar timbal darah perlakuan Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dibandingkan dengan kontrol Na 2 CaEDTA. Kadar timbal darah setelah pemberian Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 5 hari menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna terhadap kontrol Na 2 CaEDTA. Setelah pemberian Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 10 hari, kadar timbal perlakuan menunjukkan perbedaan bermakna terhadap kadar timbal kontrol Na 2 CaEDTA. Artinya pemberian Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dapat lebih menurunkan kadar timbal darah dibandingkan pemberian tunggal Na 2 CaEDTA. Hubungan perbedaan kadar timbal secara statistik antarkelompok hewan uj i dapat dilihat pada tabel VII. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel VI I . H ubungan perbedaan k adar t im bal secara st at ist ik Kelom pok hew an uj i H a r i pe nguk ur a n I I I I I I I V I TB TB TB I I TB TB TB I I I TB TB B Hari ke - 0 I V TB TB B I B B B I I B TB TB I I I B TB B Hari ke - 15 I V B TB B I B TB TB I I B TB TB I I I TB TB TB Hari ke - 30 I V TB TB TB I TB B B I I TB TB TB I I I B TB TB Hari ke - 35 I V B TB TB I B B B I I B B B I I I B B B Hari ke - 40 I V B B B Ket .: Kelom pok I = kont rol negat if aquade st 0,5 g kgBB Kelom pok I I = kont rol posit if t im bal 0,5 g kgBB Kelom pok I I I = kont rolNa 2 CaEDTA 189 m g kgBB set elah praperlakuan t im bal Kelom pok I V = kelom pok Na2CaEDTA 189 m g kgBB dilanj ut kan ekst rak et anol um bi bawang put ih 200m g kgBB set elah praperlakuan t im bal TB = berbeda tidak berm akna B = berbeda berm akna Profil Farm akokinetika Tim bal 5 10 15 20 25 30 35 5 10 15 20 25 30 35 40 Hari Pengukuran Mean Kadar Timbal Darah ppm Kontrol negatif aquadest Kontrol positif tim bal Kelom pok tim bal dan Na2CaEDTA Kelom pok tim bal dan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol um bi bawang putih Gam bar 2 1 . Profil farm ak ok inet ik a t im bal. Garis put us- put us - - - - m enunj ukkan pem ej anan t im bal aset at dilak uk an selam a 3 0 hari k ondisi praperlak uan . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 21 menunjukkan profil farmakokinetika timbal dengan pemejanan timbal selama 30 hari kondisi praperlakuan serta pemberian Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 10 hari. Berdasarkan profil farmakokinetikanya, timbal di dalam darah pada hari ke-0 sebelum pemejanan timbal asetat kadarnya mendekati 0 ppm. Hal tersebut menunjukkan bahwa darah tikus yang dianalisis hampir tidak mengandung timbal karena belum dipejani timbal. Kadar timbal darah kontrol positif, kontrol Na 2 CaEDTA dan perlakuan Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih meningkat pada hari ke-15 karena pemejanan timbal asetat. Kontrol negatif aquadest juga mengalami peningkatan kadar timbal di dalam darah tetapi kadarnya jauh lebih kecil dibandingkan kelompok yang diberi timbal asetat. Hal ini disebabkan adanya timbal di dalam aquadest yang diberikan walaupun sedikit jumlahnya. Timbal asetat yang terdistribusi di dalam darah dalam bentuk ion Pb 2+ bertambah banyak dan terakumulasi sehingga terjadi peningkatan kadar timbal yang terukur. Timbal yang diukur pada hari ke-30 kadarnya mengalami penurunan. Hal ini disebabkan timbal di dalam darah mulai terdistribusi ke dalam jaringan lunak atau tulang. Timbal juga sudah mengalami ekskresi keluar dari tubuh sebab waktu paruh timbal dalam darah adalah sekitar 25 hari Nordberg, 1998. Jumlah timbal di dalam darah berkurang sehingga kadar yang terukur juga mengalami penurunan. Kadar timbal darah hewan uji pada kondisi praperlakuan diharapkan memiliki pola farmakokinetika yang seragam karena hewan uji hanya diberi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI timbal asetat dengan dosis yang sama. Tapi dari grafik diketahui bahwa terdapat perbedaan pola farmakokinetika kadar timbal darah antarkelompok hewan uji pada kondisi praperlakuan. Diduga hal tersebut disebabkan profil farmakokinetika timbal dalam tubuh serta fungsi organ absorpsi dan ekskresi yang berbeda pada masing- masing hewan uji. Akibatnya, kadar timbal yang terukur dalam darah juga berbeda. Setelah pemberian antiracun Na 2 CaEDTA yang kemudian dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 5 hari, yaitu pada pengukuran hari ke-35, kadar timbal justru meningkat. Naiknya kadar timbal menunjukkan pemberian Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih belum dapat mengkhelat, meningkatkan ekskresi dan mengurangi kadar timbal di dalam darah. Terapi dengan Na 2 CaEDTA menyebabkan kenaikan bermakna ekskresi timbal dalam urin dan penurunan kadar timbal darah, namun tidak terlalu berdampak terhadap kadar timbal dalam otak atau tulang. Penghentian paparan timbal pada pejanan kronis menyebabkan timbal keluar dari tulang secara perlahan dan meningkatkan konsentrasi timbal dalam darah Katzung, 2004. Penghentian pemejanan timbal dan mulai diekskresinya timbal dari dalam tubuh menyebabkan jumlah timbal dalam darah berkurang. Akibatnya terjadi redistribusi timbal yang berasal dari tulang dan jaringan lunak ke dalam darah untuk menjaga kesetimbangan timbal dalam tubuh. Akibatnya timbal di dalam darah akan meningkat jumlahnya sehingga kadar timbal yang teruk ur juga meningkat. Profil farmakokinetika timbal pada hari ke-40 yaitu setelah pemberian Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 10 hari, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menunjukkan penurunan kadar timbal darah pada semua kelompok hewan uji. Ekstrak etanol umb i bawang putih dan Na 2 CaEDTA memiliki efek yang sinergis dalam menurunkan kadar timbal darah. Penurunan kadar timbal terjadi karena khelasi timbal oleh Na 2 CaEDTA dan efek antioksidan ekstrak etanol umbi bawang putih. Variansi data kadar timbal darah yang besar dipengaruhi adanya data outlayer di luar data modus dan seharusnya direject. Untuk melihat variansi data kadar timbal darah pada masing- masing hari pengukuran digunakan bar seperti pada gambar berikut. perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol bawang putih kontrol Na2CaEDTA kontrol positif timbal kontrol negatif aquadest Kelompok hewan uji 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 -1.00 -2.00 Mean Kadar Timbal Darah hari ke-0 Error bars: +- 2,00 SD Ga m ba r 2 2 . H ist ogra m st a nda r devia si k a da r t im ba l pa da penguk ura n ha ri k e- 0 k ondisi praperlak uan Pada pengukuran hari ke-0 gambar 22, kadar timbal darah kontrol Na 2 CaEDTA menunjukkan variansi hasil yang berbeda tidak bermakna jika dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol positif. Hal ini disebabkan belum dilakukan pemejanan timbal asetat sehingga kadarnya dalam darah sangat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kecil. Pengendalian variabel pengacau makanan dan minuman menyebabkan kadar timbal dalam darah dapat dikendalikan. Data kadar timbal perlakuan Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih juga menunjukkan variansi berbeda tidak bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Data kadar timbal darah kontrol Na 2 CaEDTA variansinya berbeda bermakna terhadap perlakuan Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih nilai p 0,05 yaitu 0,025. perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol bawang putih kontrol Na2CaEDTA kontrol positif timbal kontrol negatif aquadest Kelompok hewan uji 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 -20.00 -40.00 Mean Kadar Timbal Darah hari ke-15 Error bars: +- 2,00 SD Ga m ba r 2 3 . H ist ogra m st a nda r devia si k a da r t im ba l pa da penguk ura n ha ri k e- 1 5 k ondisi praperlak uan Setelah pemejanan timbal asetat selama 15 hari, terdapat perbedaan variansi tidak bermakna antara kadar timbal kontrol Na 2 CaEDTA terhadap kontrol negatif dan positif gambar 23. Data kadar timbal perlakuan Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih juga menunjukkan variansi berbeda tidak bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Data kadar timbal darah kontrol Na 2 CaEDTA menunjukkan perbedaan variansi tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bermakna terhadap kelompok Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih. perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol bawang putih kontrol Na2CaEDTA kontrol positif timbal kontrol negatif aquadest Kelompok hewan uji 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 -5.00 Mean Kadar Timbal Darah hari ke-30 Error bars: +- 2,00 SD Gam bar 2 4 . H ist ogram st andar deviasi k adar t im bal pada pe nguk ur a n ha r i k e - 3 0 set elah kondisi praperlakuan Gambar 24 menunjukkan perbedaan variansi data kadar timbal yang tidak bermakna antara kontrol Na 2 CaEDTA terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Data kadar timbal perlakuan Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih juga menunjukkan variansi berbeda tidak bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Terdapat perbedaan variansi yang tidak bermakna antara kontrol Na 2 CaEDTA terhadap perlakuan Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih nilai p 0,05 yaitu 0,055. Kadar timbal darah hari ke-35 kontrol Na 2 CaEDTA memilliki variansi yang berbeda tidak bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif gambar 25. Data kadar timbal darah perlakuan Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ekstrak etanol umbi bawang putih juga memiliki variansi yang berbeda tidak bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Data kadar timbal darah kontrol Na 2 CaEDTA memiliki variansi yang berbeda tidak bermakna terhadap perlakuan Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih. perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol bawang putih kontrol Na2CaEDTA kontrol positif timbal kontrol negatif aquadest Kelompok hewan uji 60.00 40.00 20.00 0.00 Mean Kadar Timbal Darah hari ke-35 Error bars: +- 2,00 SD Ga m ba r 2 5 . H ist ogra m st a nda r devia si k a da r t im ba l pa da penguk ura n ha ri k e- 3 5 set elah k ondisi praperlak uan dan pem berian N a 2 Ca EDTA ya ng dila nj ut k a n ek st ra k et anol um bi baw ang put ih sela m a 5 ha ri Kadar timbal darah belum mengalami penurunan setelah 5 hari pemberian Na 2 CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih. Ekstrak etanol umbi bawang putih setelah pemberian Na 2 CaEDTA belum mampu membantu menurunkan kadar timbal darah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol bawang putih kontrol Na2CaEDTA kontrol positif timbal kontrol negatif aquadest Kelompok hewan uji 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 -2.00 -4.00 Mean Kadar Timbal Darah hari ke-40 Error bars: +- 2,00 SD Ga m ba r 2 6 . H ist ogra m st a nda r devia si k a da r t im ba l pa da penguk ura n ha ri k e- 4 0 set elah k ondisi praperlak uan dan pem berian N a 2 Ca EDTA ya ng dila nj ut k a n ek st ra k et a nol um bi ba w a ng put ih sela m a 1 0 ha ri Histogram pada gambar 26 menunjukkan adanya perbedaan variansi data yang tidak bermakna antara kontrol Na 2 CaEDTA terhadap kontrol negatif dan kontrol positif pada pengukuran hari ke-40. Perlakuan Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih memiliki variansi data yang berbeda bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Data kadar timbal darah perlakuan Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawng putih menunjukkan terdapat perbedaan variansi yang tidak berbeda bermakna terhadap kontrol Na 2 CaEDTA. Pemberian Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih mempunyai efek terapetik yang lebih besar dalam menurunkan kadar timbal darah jika dibandingkan pemberian tunggal Na 2 CaEDTA. Dari hasil yang diperoleh, hipotesis penelitian ini diterima. Na 2 CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih memiliki efek yang sinergis dalam menurunkan kadar timbal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI darah. Pada penelitian ini, ekstrak etanol umbi bawang putih setelah pemberian Na 2 CaEDTA membutuhkan waktu 10 hari untuk menurunkan kadar timbal di dalam darah. Terapi menggunakan Na 2 CaEDTA diberikan sebagai antiracun yang dapat mengkhelat timbal. Timbal yang terdeposit di dalam tulang akan berikatan dengan matriks tulang, berkompetensi dengan kalsium. Kalsium pada Na 2 CaEDTA digantikan oleh ion timbal yang akan berikatan dengan 5 cincin heterosiklik 14. Terbentuknya khelat yang sifatnya lebih polar menyebabkan kenaikan ekskresi timbal dalam urin dan penurunan kadar timbal dalam darah. N a O C O C H 2 N H 2 C C O Ca O C CH 2 N O H 2 C C H 2 H 2 C C O O Na O + Pb 2+ O Pb O N N O O O O O O + Ca 2+ 14 Ekstrak etanol umbi bawang putih mengandung senyawa yang mampu menurunkan kadar timbal dalam darah. Senyawa tersebut diduga adalah mineral selenium yang merupakan komponen pembentuk enzim antioksidan glutation peroksidase. Mekanisme selenium dalam menurunkan kadar timbal dalam darah terjadi secara tidak langsung, yaitu dengan menjadi antioksidan dan mencegah ion Pb 2+ bereaksi menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak sel terutama pada eritrosit. Selenium dalam enzim antioksidan mengubah radikal bebas menjadi molekul H 2 O yang tidak berbahaya bagi sel sehingga akan mengurangi efek keracunan timbal di dalam tubuh. Glutation merupakan enzim yang berperan dalam proses metabolisme fase II yang bertujuan untuk mempercepat eliminasi timbal dari tubuh sehingga dapat menurunkan kadar timbal darah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Analisis kadar selenium di dalam ekstrak etanol umbi bawang putih tidak dilakukan. Kadarnya diketahui berdasarkan studi pustaka dengan pertimbangan kadar selenium di dalam ekstrak etanol umbi bawang putih sangat kecil. Analisis kadar selenium dalam ekstrak etanol umbi bawang putih perlu dilakukan dengan menggunakan metode graphite furnace atomic absorption spectrophotometry. Pemberian Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dosis 200 mgkg BB terbukti mampu menurunkan kadar timbal darah. Na 2 CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih memiliki efek terapi yang sinergis untuk menurunkan kadar timbal jika digunakan selama 10 hari. Kadar timbal darah setelah 15 hari pemberian timbal asetat telah melampaui batas toksik dan membutuhkan terapi khelasi 0,7 ppm lampiran 14. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh Na 2 CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih terhadap kadar timbal setelah 15 hari pemejanan timbal asetat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Uji efek ekstrak etanol bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan

8 57 98

Pengaruh pemberian ekstrak etanol buah muda mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap gambaran histopatologi nekrosis sel hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi parasetamol

2 7 26

Uji efek hipoglikkemik ekstrak etanol gambir (uncaria gambir, roxb) pada tikus putih jantan dengan metode induksi aloksan dan toleransi glukosa

1 11 136

Uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun dan umbi bakung putih (crinum asiaticum L) terhadap bekteri penyebab jerawat

2 51 103

Efek pemberian ekstrak nigella sativa terhadap kadar glukosa darah dan kolesterol pada tikus diabetes mellitus yang diinduksi dengan streptozotocin

3 7 62

Uji Efek ekstra etanol daun sirih (piper betle L) terhadap penurunan kadar asam urat darah pada tikus putih jantan yang diinduksi kafeina

8 113 84

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% herba kumis kucing (orthosiphon stamineus benth) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus jantan yang diinduksi pakan hiperkolesterol

3 20 92

Pengaruh jus buah delima (Punica granatum) terhadap kadar kolesterol ldl darah tikus putih (Rattus norvegicus

0 2 55

Pengaruh pemberian seduhan rosela (hibiscus sabdariffa) terhadap kadar kolesterol total darah tikus putih (rattus norvegicus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

1 5 72