Farmakokinetika timbal Keracunan timbal Mekanisme keracunan timbal

Selenium dapat mendetoksifikasi ion logam Kalia and Flora, 2005. Senyawa selenium juga mengkatalisis reaksi metabolime dan menghambat efek toksik logam berat Pyrzynska, 1998. Menurut Best 2008, senyawa pengkhelat logam dapat menjadi antioksidan dengan mencegah ion logam menghasilkan reaksi radikal bebas. Peraza, Aya la-Fierro, Barber, Casarez, Rael 1998 menyatakan bahwa selenium memiliki efek protektif penghambatan timbal di succinic dehydrogenase , asetilkolin esterase, dan sodiumpotasium ATPase.

C. Timbal

Timbal digolongkan sebagai logam berat yang bersifat toksik, lunak, dapat ditempa, berwarna putih kebiruan tapi akan memudar menjadi kelabu jika terkena udara Anonim, 2007b.

1. Farmakokinetika timbal

Sekitar 1-10 larutan timbal diabsorpsi dinding saluran pencernaan dan didistribusikan ke jaringan lain melalui darah Kehoe, 1965; Rabinowitz, Wetherill, Kopple, 1973; cit Hariono, 2005. Timbal terdeteksi dalam 3 jaringan utama. Pertama, timbal terikat pada eritrosit darah waktu paruh 25-30 hari. Kedua, di jaringan lunak yaitu hati dan ginjal waktu paruh sekitar beberapa bulan, kemudian didistribusikan dan dideposit ke dalam kompartemen. Ketiga, tulang dan jaringan-jaringan keras kalsifikasi, misalnya gigi dan tulang rawan. Sekitar 90-95 timbal terdapat dalam tulang waktu paruh 30-40 tahun. Timbal diekskresikan melalui urin dan feses Darmono, 1995. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Keracunan timbal

Kadar timbal normal adalah 0,003 mg100 cc darah lengkap. Jika kadarnya melebihi 0,10 mg100 cc darah lengkap serta menunjukkan gejala klinis, dapat dikatakan telah terjadi keracunan Palar, 1994. Gejala keracunan timbal akut yaitu mulut terasa terbakar, haus, inflamasi saluran gastrointestinal, muntah, dan diare. Gejala keracunan timbal kronik yaitu anoreksia, ‘lead-line’ pada gusi, mual, muntah, sakit perut parah, paralisis, gangguan mental, ga ngguan visual, anemia dan konvulsi Katrina, 2006. Keracunan timbal lebih sering bersifat kronik dan jarang menunjukkan gejala akut Anonim, 2005a. Pemejanan timbal atau garamnya dalam jangka panjang menyebabkan nephropathy, dan kolik perut Anonim, 2007b. Timbal menyebabkan ensefalopati jika kadarnya dalam darah di atas 80 µgdl. Pada anak-anak, sindroma klinis terjadi jika kadar Pb darah 70 µgdl. Sedangkan pada kadar 40-50 µgdl, anak-anak akan menunjukkan hiperaktivitas, kurangnya perhatian, dan skor IQ menurun Lu, 1995.

3. Mekanisme keracunan timbal

a. Efek timbal terhadap sintesis heme Timbal menghambat enzim sulfidril untuk mengikat delta-aminolevulinic acid ALA porpobilinogen, serta protoforfirin-9 menjadi hemoglobin. Hal ini menyebabkan anemia dan adanya basofilik stipling dari eritrosit yang merupakan ciri khas dari keracunan Pb Darmono, 1995. Asam δ -amino- levulinat dehidratase ALAD dan hem sintetase paling rentan terhadap efek penghambatan timbal, sementara asam δ -aminolevulinat sintetase ALAS, uroporfirinogen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dekarboksilase UROD, dan koproporfirinogen oksidase COPROD tidak begitu peka Goldstein and Kiper, 1994. Anemia klinis tampak jelas bila kadar Pb darah sekitar 50 µgdl Lu, 1995. Ga m ba r 5 . Sk em a pengha m ba t a n sint esis hem e oleh t im ba l Sj a m sudin da n Suya t na , 2 0 0 7 b. Kompetisi timbal dengan kalsium Toksisitas timbal lebih karena kemampuannya meniru kalsium dan mengambil alih fungsi proses selular penting yang tergantung kalsium. Timbal memiliki ikatan koordinasi yang lebih kuat diband ingkan dengan kalsium, yang akhirnya berikatan dengan ligan oksigen. Timbal juga akan membentuk kompleks dengan ligan lain, terutama gugus sulfhidril dan akan membentuk kompleks ion dengan OH - , Cl - , NO 3 - , dan CO 3 2- Anonim, 2007d. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Transpor timbal menembus membran eritrosit diperantarai oleh anion exchanger dan pompa Ca-ATPase. Pada jaringan lain, timbal menembus membran sel melalui voltage-dependent atau jenis lain kanal kalsium. Setelah masuk ke sitoplasma, timbal akan menempati tempat ikatan kalsium pada protein yang tergantung kalsium. Timbal berikatan dengan kalmodulin, protein yang berperan sebagai sensor terhadap konsentrasi kalsium bebas dan sebagai mediator pelepasan neurotransmiter gambar 6. Ga m ba r 6 . Pera n k a lsium da la m pelepa sa n neurot ra nsm itt er Cla rk son, 1 9 8 7 Pada otak, timbal terakumulasi dalam sel astroglia, yang melindungi neuron- neuron. Astrosit dapat mati karena efek toksik ion Pb 2+ . Uptake timbal dalam sel astroglia dan neuron diperantarai oleh kanal kalsium Anonim, 2007d. c. Pengaruh timbal terhadap enzim antioksidan Efek toksisitas timbal secara tidak langsung dengan memacu produksi ROS reactive oxygen species, meningkatkan tingkat pro-oksidan sel dengan mengurangi cadangan glutation GSH, mengaktifkan sistem yang bergantung pada kalsium. Gambar 7 menunjukkan proses terbentuknya ROS oleh timbal selama transpor elektron melalui membran dan peran enzim antioksidan dalam mengurangi ROS serta pengaruh antioksidan askorbat AsA dan glutation GSH. Timbal akan menginduksi peningkatan pembentukan ROS O 2 - •, H 2 O 2 , •OH, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI meningkatkan aktivitas enzim antioksidan superoksida dismutase SOD, guaiacol peroksidase GPX, askorbat peroksidase APX, dehidroaskorbat reduktase DHAR dan NADPH dependen glutation reduktase GR, tapi akan menurunkan aktivitas katalase CAT. ROS akan menghasilkan radikal hidroksil •OH dari anion superoksida O 2 - • dan H 2 O 2 . Enzim antioksidan akan mengkatalisis penguraian H 2 O 2 menjadi air dan oksigen. Timbal menginduksi aktivitas peroksidase di dalam membran sel. GR memiliki peranan penting melawan oksidatif yang diinduksi timbal. Gam bar 7 . Pengaruh t im bal t erhadap proses pem bent uk an ROS dan ak t ivit as enzim a nt iok sida n. Tanda + dan – m enunj uk k an induk si at au inhibisi k arena disebabk an t im ba l. Sha r m a a nd D ube y, 2 0 0 5

4. Timbal asetat

Dokumen yang terkait

Uji efek ekstrak etanol bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan

8 57 98

Pengaruh pemberian ekstrak etanol buah muda mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap gambaran histopatologi nekrosis sel hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi parasetamol

2 7 26

Uji efek hipoglikkemik ekstrak etanol gambir (uncaria gambir, roxb) pada tikus putih jantan dengan metode induksi aloksan dan toleransi glukosa

1 11 136

Uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun dan umbi bakung putih (crinum asiaticum L) terhadap bekteri penyebab jerawat

2 51 103

Efek pemberian ekstrak nigella sativa terhadap kadar glukosa darah dan kolesterol pada tikus diabetes mellitus yang diinduksi dengan streptozotocin

3 7 62

Uji Efek ekstra etanol daun sirih (piper betle L) terhadap penurunan kadar asam urat darah pada tikus putih jantan yang diinduksi kafeina

8 113 84

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% herba kumis kucing (orthosiphon stamineus benth) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus jantan yang diinduksi pakan hiperkolesterol

3 20 92

Pengaruh jus buah delima (Punica granatum) terhadap kadar kolesterol ldl darah tikus putih (Rattus norvegicus

0 2 55

Pengaruh pemberian seduhan rosela (hibiscus sabdariffa) terhadap kadar kolesterol total darah tikus putih (rattus norvegicus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

1 5 72