Ekstrak Hipotesis PENELAAHAN PUSTAKA

Dollery, 1999. Kalsium pada Na 2 CaEDTA digantikan oleh timbal dan membentuk molekul yang lebih stabil, kurang toksik sehingga mudah melalui ginjal Mutschler, 1991. Khelat yang terbentuk diekskresikan melalui ginjal dan timbal dapat dihilangkan dari plasma, saluran gastrointestinal, jaringan lunak, dan lapisan tulang Dollery, 1999. Obat ini diberikan sebagai suatu garam kalsium dinatrium untuk mencegah kekurangan kalsium yang secara potensial membahayakan jiwa Katzung, 2004. Sumber utama timbal yang akan dikhelat oleh Na 2 CaEDTA berasal dari tulang. Timbal pada jaringan lunak akan terdistrib usi kembali ke tulang jika terapi khelasi dihentikan Anonim, 2008e.

F. Ekstrak

Ekstrak merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan cara mengekstraksi zat aktif simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau ha mpir semua pelarut diuapkan dan massa serbuk yang tersisa diperlakukan sehingga memenuhi baku yang ditetapkan Anonim, 1995b. Cairan penyari yang biasa digunakan adalah air, etanol, campuran etanol dan air atau eter. Penyari untuk obat tradisional masih terbatas menggunakan air dan etanol Anonim, 1986. Etanol dipertimbangkan sebagai penyari karena lebih selektif, kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20 ke atas, tidak beracun, netral, absorpsinya baik, etanol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan panas yang diperlukan untuk pemekatan lebih sedikit. Kelemahan penggunaan etanol sebagai penyari adalah harga yang mahal Anonim, 1986. Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan kamar Anonim, 2000b. Maserasi merupakan cara penyarian dengan merendam serbuk dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan larut dan karena perbedaan konsentrasi larutan zat aktif di dalam dan di luar sel maka larutan terpekat terdesak keluar. Maserasi digunakan untuk penyarian yang zat aktifnya mudah larut dalam cairan penyari dan simplisia yang zat aktifnya akan rusak pada suhu tinggi karena metode ini tidak menggunakan pemanasan. Cairan penyari dapat berupa air, etanol, campuran air dan etanol, atau pelarut lain Anonim, 1986. Keuntungan metode maserasi adalah cara pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana serta mudah dilakukan. Pengerjaannya lama dan penyarian yang kurang sempurna menjadi kelemahan metode ini Anonim, 1986.

G. Spektroskopi Serapan Atom SSA

1. Prinsip metode spektroskopi serapan atom

Prinsip metode spektroskopi serapan atom SSA adalah penyerapan cahaya oleh atom pada panjang gelombang tertentu, tergantung sifat unsurnya. Timbal menyerap cahaya pada panjang gelombang 283 nm. Cahaya pada panjang gelombang ini mempunyai cukup energi untuk mengubah tingkat elektronik atom. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dengan penyerapan energi, energi yang diperoleh lebih banyak, sehingga suatu atom pada keadaan dasar akan dinaikkan tingkat energinya ke tingkat eksitasi. SSA memiliki sensitifitas tinggi dalam menganalisis unsur, terutama logam, termasuk timbal. Setiap radiasi yang mengenai bahan mempunyai intensitas tertentu, setelah melewati bahan, intensitas radiasi tersebut berkurang. Pengurangan ini karena sebagian dari radiasi tersebut diserap dan dipantulkan, dan dituliskan: I I I I r t a o + + = 5 I o adalah intensitas radiasi sebelum melewati bahan Wm 2 , I t adalah intensitas radiasi sesudah melewati bahan Wm 2 , I a adalah intensitas radiasi yang diserap bahan Wm 2 , dan I r adalah intensitas radiasi yang dipantulkan bahan Wm 2 . Radiasi yang dipantulkan sangat kecil sehingga persamaannya menjadi: I I I a t o + = 6 Besarnya faktor transmisi adalah kemampuan bahan untuk meneruskan sebagian radiasi yang mengenainya, mengikuti persamaan: Io It T = 7 T merupakan faktor transmisi, sehingga besarnya serapan A adalah T A log − = 8 T A 1 log = 9 It Io A log = 10 Khopkar, 1990 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Beberapa panjang gelombang unsur akan menghasilkan garis spektrum. Panjang gelombang yang menghasilkan garis spektrum tajam dengan intensitas maksimum dapat dipilih dan disebut garis resonansi. Panjang gelombang yang dipilih untuk menganalisis timbal adalah 283 nm Khopkar, 1990. Temperatur mempengaruhi proses atomisasi. Temperatur nyala harus sesuai dengan energi yang dibutuhkan untuk melepas atom dari ikatannya sehingga akan diperoleh atom-atom bebas pada keadaan ground state. Besar pengaruh temperatur terhadap perbandingan jumlah atom pada keadaan eksitasi dan jumlah atom pada keadaan ground state dinyatakan dengan persamaan Boltzman 11.     − = KT E P P N N j o j o j exp 11 N j dan N o masing- masing adalah jumlah atom pada keadaan eksitasi dan jumlah atom pada keadaan ground state. K adalah tetapan Boltzman 1,38 x 10 -16 ergK. T adalah temperatur absolut Kelvin. E j adalah perbedaan energi tingkat eksitasi dan tingkat ground state. P j dan P o adalah faktor statistik yang ditentukan oleh banyaknya tingkat yang mempunyai energi setara pada masing- masing tingkat kuantum. Keberhasilan analisis pada SSA tergantung pada proses atomisasi dan serapan oleh atom-atom bebas yang netral Khopkar, 1990.

2. Instrumentasi spektrometer serapan atom

Alat SSA terdiri dari 3 komponen yaitu : unit atomisasi, sumber radiasi dan sistem pengukur fotometrik gambar 10 Khopkar, 1990. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gam bar 1 0 . I nst rum ent asi spek t rom et er serapan at om Anonim , 2 0 0 6 b . Atomisasi adalah proses yang mengubah unsur yang akan dianalisis menjadi uap atom Price, 1972. Atomisasi dapat dilakukan dengan nyala maupun dengan tungku. Untuk mengubah unsur metalik menjadi uap atau hasil disosiasi diperlukan energi panas. Temperatur pada nyala harus benar-benar sesuai dengan energi yang dibutuhkan untuk melepas atom dari ikatannya sehingga diperoleh atom-atom bebas pada keadaan ground state Price, 1972. Ga m ba r 1 1 . Prinsip m et ode spek t rosk opi sera pa n a t om da n inst rum ent a sinya Anonim , 2 0 0 6 c Atomisasi gambar 12 dilakukan dengan bantuan gas pembakar. Gas pembakar terdiri dari propana, asetilena dan hidrogen. Oksidan adalah zat yang digunakan untuk mengoksidasi bahan bakar dalam nyala Price, 1972. Broekaert 2002 menyebutkan bahwa oksidan terdiri dari N 2 O atau udara. Campuran udara dan asetilen menghasilkan temperatur sebesar 2300°K. Temperatur yang dihasilkan cukup tinggi untuk membuat atomisasi yang baik Price, 1972. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gam bar 1 2 . Sk em a proses at om isasi sam pel. M : logam m e t a l ; M : at om yang t erek sit asi. Pada SSA yang diuk ur adalah M ’ yait u at om dalam k eadaan ground st at e Basset t , Denney, Jeffery, M endham , 1 9 9 4 Zona nyala pada SSA yaitu primary combustion zone, interzonal region dan secondary combustion zone gambar 13. Penyerapan paling baik terjadi pada interzonal region. Pada zona ini, atom dalam keadaan gas segera menyerap energi radiasi yang diemisikan oleh lampu katoda berongga Skoog, West, Holler, 1994. Ga m ba r 1 3 . Pe m ba gia n zona nya la pa da pe m ba k a r pa da spek t rom et er sera pa n a t om Sk oog, W est , H oller, 1 9 9 4 Sumber radiasi yang digunakan pada SSA adalah lampu katoda berongga hollow cathode lamp yang memiliki 2 elektroda gambar 14. Salah satunya berbentuk silinder dan terbuat dari unsur yang sama dengan unsur yang dianalisis. Lampu ini diisi dengan gas mulia bertekanan rendah. Dengan pemberian tegangan pada arus tertentu, logam mulai memijar dan atom-atom logam katodanya akan teruapkan dengan pemercikan. Atom akan tereksitasi kemudian mengemisikan radiasi pada panjang gelombang tertentu. Suatu garis yang diinginkan dapat diisolasi dengan suatu monokromator Khopkar, 1990. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gam bar 1 4 . Lam pu k at oda be rongga hollow ca t hode la m p pa da SSA da n ba gia n- bagiannya Levinson,2 0 0 6 Interferensi dalam metode spektroskopi serapan atom meliputi interferensi kimia dan fisika. Interferensi kimia meliputi pembentukan komponen yang stabil dari unsur-unsur yang akan dianalisis. Gangguan ini mengakibatkan depressive effect penurunan nilai serapan. Interferensi fisika meliputi volatilisasi yang tidak sempurna dari sampel yang juga menyebabkan penurunan nilai serapan karena jumlah atom pada keadaan ground state sedikit Price, 1972.

3. Keunggulan dan kelemahan metode spektroskopi serapan atom

Keunggulan menggunakan metode SSA untuk analisis adalah tidak perlu adanya pemisahan dari sampel. Unsur yang terdapat dalam sampel dapat dianalisis tanpa memisahkan unsur lain, karena digunakan sumber radiasi khusus yang sesuai dengan unsur analit. Metode ini kurang sensitif untuk analisis sampel bukan logam, sehingga menjadi kelemahannya Mulja dan Suharman, 1995.

4. Preparasi sampel organik

Preparasi sampel dapat dilakukan dengan me nggunakan reagen solid atau cair pada temperatur tinggi yang menyebabkan reaksi kimia atau melelehnya campuran Broekaert, 2002. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode kimia basah wet chemical method, yaitu dengan penambahan asam misalnya HCl, HNO 3 , atau HClO 4 . Pereaksi asam tersebut akan menghasilkan garam yang larut air. Efektifitas metode ini dilihat dari kapasitas oksidasinya yang bergantung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada penambahan asam dan temperatur maksimal, sesuai titik didih asam yang digunakan. Penambahan pereaksi HNO 3 p dan HClO 4 pada sampel darah menghasilkan garam Pb 2+ yang mudah larut dan lepas dari ikatannya dengan protein darah dan menghasilkan gas NO yang berwarna kuning. Reaksinya adalah sebagai berikut: 3 Pb + 8 HNO 3 3 Pb 2+ + 6 NO 3 + 2 NO + 4 H 2 O 12 Vogel, 1979 HNO 3 pekat akan melarutkan timbal menjadi timbal nitrat yang dapat larut. Kekuatan oksidasinya meningkat dengan penambahan perklorat dan peningkatan suhu serta tekanan saat proses digesti. HClO 4 pekat 60-72 akan menguraikan senyawa organik dalam suhu tinggi Walter, Chalk, Kings ton, 1998. Campuran HClO 4 dan HNO 3 digunakan untuk mengontrol proses digesti senyawa organik karena reaktivitas HClO 4 yang besar dapat meledak. Jika dicampur dengan HClO 4 , HNO 3 akan melarutkan timbal. Jika temperaturnya dinaikkan, HClO 4 akan menyempurnakan penguraian protein yang tidak dapat terurai oleh HNO 3 .

H. Validasi Metode

Validitas metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya Harmita, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2004. Parameter–parameter validitas metode analisis meliputi akurasi, presisi, linieritas, rentang, spesifisitas, LOD, dan LOQ Anonim, 2007e.

1. Akurasi

Akurasi merupakan ketelitian metode analisis atau kedekatan nilai yang diukur dengan dengan nilai yang diterima dan ditunjukkan dengan perolehan kembali recovery. Kriteria perolehan kembali cukup fleksibel, semakin komplek dan semakin sulit metode analisis yang digunakan maka perolehan kembali diperbolehkan semakin rendah atau kisarannya semakin lebar Rohman, 2007. Akurasi dari suatu metode analisis sebaiknya disajikan dalam rentang. Akurasi dihitung sebagai presentase recovery pengujian sejumlah analit yang diketahui jumlahnya atau sebagai perbedaan antara rata–rata dan nilai sebenarnya yang bisa diterima, bersama dengan taraf kepercayaan Anonim, 2007e.

2. Presisi

Presisi yaitu ukuran keterulangan metode analisis dan dinyatakan dalam simpangan baku relatif atau koefisien korelasi KV dari sejumlah sampel yang secara statistik berbeda signifikan Rohman, 2007. Presisi dapat dijadikan ukuran dari salah satu derajat reproduksibilitas atau repeatabilitas suatu metode analisis dalam kondisi pekerjaan yang normal. Reproduksibilitas mengacu pada penggunaan prosedur analisis di laboratorium yang berbeda. Intermediate precission menyatakan variasi dalam laboratorium, seperti hari berbeda, analisis yang berbeda atau peralatan dalam laboratorium yang sama. Repeatabilitas mengacu penggunaan metode analisis dalam laboratorium pada suatu periode tertentu dengan analis yang sama dengan peralatan yang sama. Anonim, 2007e. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kriteria seksama diberikan jika metode memberikan simpangan baku relatif atau koefisien variasi 2 atau kurang, tapi sangat fleksibel tergantung kondisi analit yang diperiksa, jumlah sampel dan kondisi laboratorium. Menurut Harmita 2004, koefisien variasi KV yang dapat diterima terdapat pada tabel I. Tabel I. Kriteria koefisien variasi KV laboratorium yang dapat diterima Kadar analit KV = 1 2,5 0,1 5 1 ppm 16 1ppb 32

3. Linearitas dan rentang

Linearitas merupakan kemampuan untuk mendapatkan hasil uji yang proporsional dengan konsentasi analit Rohman, 2007. Persyaratan data linearitas yang bisa diterima jika memenuhi nilai koefisien korelasi r 0,99 Christian, 2004. Rentang adalah jarak terbawah dan teratas dari metode analisis yang telah dipakai untuk mendapatkan presisi, linearitas dan akurasi yang bisa diterima Anonim, 2007e. Rentang yang digunakan biasanya 20-175 terhadap kadar analit dalam sampel.

4. Spesifisitas

Spesifisitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengukur dengan baik komponen lain dalam analit yang mungkin ada seperti pengotor, produk degradasi, dan komponen matriks Anonim, 2007e.

5. Limit of detection LOD dan limit of quantitation LOQ

LOD adalah konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat dideteksi, meskipun tidak dapat dikuantitasi. LOQ merupakan konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dapat diterima pada kondisi operasional metode yang digunakan Rohman, 2007. Anonim 2007e menggolongkan validasi metode analisis menjadi 4 kategori: a. Kategori I, mencakup metode- metode analisis kuantitatif, untuk menetapkan komponen-komponen utama bahan obat atau zat aktif dalam sediaan farmasi. b. Kategori II, mencakup metode analisis kualitatif dan kuantitatif untuk analisis impurities atau degradation compounds dalam sediaan farmasi. c. Kategori III, mencakup metode- metode analisis yang digunakan untuk menentukan karakteristik penampilan suatu sediaan farmasi. d. Kategori IV merupakan tes identifikasi Tabel II. Parameter validitas metode yang dipersyaratkan untuk setiap kategori Kategori II Parameter analisis Kategori I Kuantitatif Kualitatif Kategori III Kategori IV Akurasi Ya Ya Tidak Presisi Ya Ya Tidak Ya Tidak LOD Tidak Tidak Ya Ya LOQ Tidak Ya Tidak Tidak Linearitas Ya Ya Tidak Tidak Range Ya Ya Tidak = mungkin tidak diperlukan, tergantung sifat spesifik tes Anonim, 2007e Menurut Chan, Lam, Lee, Zhang 2004, karakteristik validasi metode kuantitatif pada logam berat, termasuk timbal, dengan spektroskopi meliputi Ta bel I I I . Sya ra t k a ra k t erist ik va lida si m et ode a na lisis loga m bera t denga n spek t rosk opi Uj i kem urnian Karakteristik I dent ifikasi Kuant it at if Lim it Penguj ian kadar logam Akurasi - + - + Presisi Repeat ibilit as - + - + I nt erm ediat e precision - - - + Spesifisit as + + + + LOD - - + - LOQ - + - - Linearit as - + - + Rent ang - + - + - : karakt erist ik t idak biasa dilakukan. + : karakt erist ik biasa dilakukan Terdapat 3 prinsip dasar yang perlu diketahui untuk meningkatkan validitas percobaan, yaitu replikasi, randomisasi dan adanya kontrol Nazir, 2005. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

I. Landasan Teori

Penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif banyak dip ilih karena biaya yang relatif murah, penggunaannya mudah dan sederhana serta efek samping yang ditimbulkan relatif kecil. Bawang putih Allium sativum L. telah diteliti dan diketahui dapat mendetoksifikasi logam berat. Na 2 CaEDTA biasa digunakan untuk terapi penawarracunan timbal. Kalsium pada Na 2 CaEDTA akan berikatan dengan timbal menghasilkan khelat yang kurang toksik dan lebih polar sehingga lebih mudah diekskresikan. Bawang putih mempunyai aktivitas terapetik potensial untuk mengatasi keracunan timbal. Senyawa pada bawang putih yang diduga dapat mengurangi kadar timbal adalah selenium. Selenium merupakan prekursor enzim antioksidan yaitu glutation peroksidase yang akan menguraikan radikal bebas yang dihasilkan oleh timbal. Pemejanan timbal asetat sela ma 30 hari, sedangkan Na 2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih diberikan selama 10 hari setelah pemejanan timbal. Keefektifan kedua bahan tersebut diketahui dengan mengukur kadar timbal darah tikus dengan spektrometer serapan atom.

J. Hipotesis

Ekstrak etanol umbi bawang putih setelah pemberian Na 2 CaEDTA memiliki efek yang sinergis dalam menurunkan kadar timbal darah tikus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak pola satu arah.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel utama 1 Variabel bebas dalam penelitian ini ialah a Dosis Na 2 CaEDTA 189 mgkg BB tikus. b Dosis ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mgkg BB tikus. 2 Variabel tergantung dalam penelitian ini ialah kadar timbal darah tikus yang diukur setelah pemejanan timbal serta pemberian Na 2 CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih. b. Variabel pengacau 1 Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah a Hewan uji yaitu menggunakan tikus putih betina sehat galur Wistar, usia 6 minggu, bobot 100-150 gram. Hewan uji dipilih tikus betina galur Wistar yang sehat supaya kadar timbal yang terabsorpsi benar-benar terkendali dan tidak dipengaruhi kondisi patologis. Hewan uji yang digunakan berusia 6 minggu dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Uji efek ekstrak etanol bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan

8 57 98

Pengaruh pemberian ekstrak etanol buah muda mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap gambaran histopatologi nekrosis sel hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi parasetamol

2 7 26

Uji efek hipoglikkemik ekstrak etanol gambir (uncaria gambir, roxb) pada tikus putih jantan dengan metode induksi aloksan dan toleransi glukosa

1 11 136

Uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun dan umbi bakung putih (crinum asiaticum L) terhadap bekteri penyebab jerawat

2 51 103

Efek pemberian ekstrak nigella sativa terhadap kadar glukosa darah dan kolesterol pada tikus diabetes mellitus yang diinduksi dengan streptozotocin

3 7 62

Uji Efek ekstra etanol daun sirih (piper betle L) terhadap penurunan kadar asam urat darah pada tikus putih jantan yang diinduksi kafeina

8 113 84

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% herba kumis kucing (orthosiphon stamineus benth) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus jantan yang diinduksi pakan hiperkolesterol

3 20 92

Pengaruh jus buah delima (Punica granatum) terhadap kadar kolesterol ldl darah tikus putih (Rattus norvegicus

0 2 55

Pengaruh pemberian seduhan rosela (hibiscus sabdariffa) terhadap kadar kolesterol total darah tikus putih (rattus norvegicus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

1 5 72