Farmakokinetika Na Indikasi Kalsium Disodium Edetat Na

1. Farmakokinetika Na

2 CaEDTA Absorpsi Na 2 CaEDTA buruk pada saluran gastrointestinal. Absorpsinya yang buruk setelah pemberian secara oral karena terjadi peruraian khelat kalsium pada pH lambung yang rendah Dollery, 1999. Seluruh Na 2 CaEDTA ditemukan dalam plasma darah. Na 2 CaEDTA tidak memenetrasi sel dan terdistribusi terutama dalam cairan ekstraseluler. Hanya sekitar 5 konsentrasi plasma yang ditemukan dalam cairan spinal Anonim, 2004b. Na 2 CaEDTA tidak dimetabolisme dan akan diekskresi dalam bentuk utuh dalam urin. Waktu paruh Na 2 CaEDTA adalah 20-60 menit. Sekitar 50 terekskresi dalam waktu 1 jam dan lebih dari 95 akan terekskresi dalam 24 jam Anonim, 2008e.

2. Indikasi

Na 2 CaEDTA digunakan untuk menurunkan konsentrasi timbal dalam darah dan meningkatkan ekskresi timbal dalam urin pada individu yang menunjukkan gejala keracunan timbal dan pasien asimptomatik dengan kadar timbal darah yang tinggi Olson, 2006. 3. Dosis dan cara pemberian Na 2 CaEDTA 1500 mgm 2 hari 30 mgkghari i.v. atau i.m. diberikan melalui infus kontinu atau dengan dosis terbagi 2 atau 3 selama 5 hari Katzung, 2004. Dosis Na 2 CaEDTA yang direkomendasikan pada dewasa dan pediatrik asimptomatik dengan kadar timbal darah 70 µgdl tapi 20 µgdl adalah 1000 mgm 2 hari yang diberikan secara intravena atau intramuskular. Anonim, 2008e. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Na 2 CaEDTA sama efektifnya jika diberikan secara intravena atau intramuskular. Pemberian intramuskular digunakan pada pasien keracunan timbal dengan ensefalopati dan untuk pasien pediatrik. Lidokain atau prokain sebaiknya ditambahkan pada injeksi Na 2 CaEDTA untuk meminimalkan sakit pada tempat injeksi Anonim, 2008e. Oral terapi Na 2 CaEDTA tidak direkomendasikan untuk preventif atau pengobatan keracunan timbal karena akan meningkatkan absorpsi timbal dari saluran gastrointestinal Olson, 2006 dan sifatnya yang memiliki ion polar tinggi sehingga membatasi penyerapannya Katzung, 2004. 4. Efek samping a. Sistem saraf pusat: demam, tremor, sakit kepala, malaise, lemas. b. Sistem kardiovaskular: hipotensi, denyut jantung tidak beraturan. c. Gastrointestinal: mual, muntah, anoreksia, haus. d. Saluran kemih: proteinuria, hematuria, nefrotoksisitas dengan nekrosis tubular ginjal yang dapat menyebabkan nefrosis fatal. e. Hematologi: supresi sumsum tulang sementara, anemia. f. Metabolisme: defisiensi seng, hiperkalsemia Anonim, 2005b. g. Sistem imun: reaksi histamine-like bersin, hidung tersumbat, ruam. h. Hepatik: peningkatan SGOT dan SGPT yang akan kembai normal dalam 48 jam setelah penghentian terapi Anonim, 2008e. 5. Mekanisme aksi Na 2 CaEDTA Na 2 CaEDTA berikatan dengan ion logam polivalen pada pH cairan tubuh, membentuk komplek atau khelat tidak terion yang larut air dan lebih stabil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dollery, 1999. Kalsium pada Na 2 CaEDTA digantikan oleh timbal dan membentuk molekul yang lebih stabil, kurang toksik sehingga mudah melalui ginjal Mutschler, 1991. Khelat yang terbentuk diekskresikan melalui ginjal dan timbal dapat dihilangkan dari plasma, saluran gastrointestinal, jaringan lunak, dan lapisan tulang Dollery, 1999. Obat ini diberikan sebagai suatu garam kalsium dinatrium untuk mencegah kekurangan kalsium yang secara potensial membahayakan jiwa Katzung, 2004. Sumber utama timbal yang akan dikhelat oleh Na 2 CaEDTA berasal dari tulang. Timbal pada jaringan lunak akan terdistrib usi kembali ke tulang jika terapi khelasi dihentikan Anonim, 2008e.

F. Ekstrak

Dokumen yang terkait

Uji efek ekstrak etanol bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan

8 57 98

Pengaruh pemberian ekstrak etanol buah muda mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap gambaran histopatologi nekrosis sel hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi parasetamol

2 7 26

Uji efek hipoglikkemik ekstrak etanol gambir (uncaria gambir, roxb) pada tikus putih jantan dengan metode induksi aloksan dan toleransi glukosa

1 11 136

Uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun dan umbi bakung putih (crinum asiaticum L) terhadap bekteri penyebab jerawat

2 51 103

Efek pemberian ekstrak nigella sativa terhadap kadar glukosa darah dan kolesterol pada tikus diabetes mellitus yang diinduksi dengan streptozotocin

3 7 62

Uji Efek ekstra etanol daun sirih (piper betle L) terhadap penurunan kadar asam urat darah pada tikus putih jantan yang diinduksi kafeina

8 113 84

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% herba kumis kucing (orthosiphon stamineus benth) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus jantan yang diinduksi pakan hiperkolesterol

3 20 92

Pengaruh jus buah delima (Punica granatum) terhadap kadar kolesterol ldl darah tikus putih (Rattus norvegicus

0 2 55

Pengaruh pemberian seduhan rosela (hibiscus sabdariffa) terhadap kadar kolesterol total darah tikus putih (rattus norvegicus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

1 5 72