Terapi suportif Penyidikan jenis racun penyebab Terapi antidot

Menurut Anonim 2008c, reaksi antara timbal asetat dengan air menghasilkan timbal asetat trihidrat 3, suatu senyawa kristal yang umum dikenal sebagai gula timbal, plumbous asetat, atau serbuk Goulard. PbCH 3 COO 2 + 3 H 2 O PbCH 3 COO 2 . 3H 2 O 3 Penggunaan timbal asetat yaitu sebagai pewarna tekstil dan pewarna rambut untuk menghasilkan efek warna yang bergradasi Anonim, 2002, pengering pada cat dan pernis, dan merupakan prekursor untuk membuat senyawa timbal lainnya Anonim, 2008c. Reaksi timbal asetat sebagai pewarna rambut adalah sebagai berikut: PbCH 3 COO 2 + 2PbO + 2H 2 O PbCH 3 COO 2 .2PbOH 2 4 Timbal II asetat menembus plasenta, mempengaruhi embrio, bersifat teratogenik dan dapat menyebabkan kematian yang fatal Anonim, 2008d.

D. Penanganan Keracunan Timbal

Menurut Donatus 1997, penanganan keracunan bahan berbahaya meliputi terapi suportif, penyidikan jenis racun penyebab dan terapi antidot.

1. Terapi suportif

Merupakan tindakan pertolongan pertama, untuk memperbaiki kondis i dan menyelamatkan jiwa penderita. Tindakan ini mempelihara fungsi vital pernafasan dan peredaran darah sehingga penderita selamat serta lebih mudah dan kooperatif menjalani terapi antidot berikutnya. Terapi suportif harus dilakukan dengan segera. Tindakan terapi suportif meliputi : a. Jauhkan penderita dari sumber racun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Periksa tanda vital dan bersihkan jalan nafas. Bila penderita memakai gigi palsu, harus dilepas. c. Periksa pulsus dan pupil. d. Berikan pernafasan buatan dan atau oksigen, bila perlu pijit luar jantung dan siapkan infus. e. Bila penderita kejang diberi antikejang, bila tekanan darahnya turun atau dehidrasi diberi infus elektrolit Donatus, 1997.

2. Penyidikan jenis racun penyebab

Penyidikan racun penyebab penting untuk menentukan pilihan tindakan terapi antidot. Tindakan ini dapat dilakukan dengan cara : a. Wawancara dengan penderita atau pengantar b. Pemeriksaan gejala-gejala keracunan yang ada secara sistematis c. Pemeriksaan wadah dan sisa bahan penyebab yang dicurigai, muntahan, air kencing, atau darah penderita. d. Pengiriman bahan pada butir c ke laboratorium Donatus, 1997.

3. Terapi antidot

Terapi antidot adalah tata cara yang khusus ditujukan untuk membatasi intensitas kekuatan efek toksik zat kimia atau menyembuhkan efek toksik yang ditimbulkannya sehingga bermanfaat mencegah timbulnya bahaya lebih lanjut. Sasaran terapi antidot adalah pengurangan intensitas efek toksik Donatus, 1997. Strategi penatalaksanaan terapi antidot dapat dilakukan dengan cara : a. Penghambatan keefektifan absorpsi bahan berbaha ya b. Penghambatan keefektifan distribusi bahan berbahaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Peningkatan keefektifan metabolisme dan ekskresi eliminasi bahan berbahaya Donatus, 1997. Pengobatan keracunan timbal anorganik meliputi penghentian paparan dengan segera, terapi suportif, dan penggunaan terapi khelasi secara bijaksana Katzung, 2004. Agen pengkhelat adalah suatu molekul dengan 2 atau lebih gugus elektronegatif yang dapat membentuk kompleks koordinasi yang stabil dengan kation atom logam multivalen Trevor, Katzung, Masters, 2002 sehingga menjadi bentuk yang mudah diekskresikan. Agen khelasi digunakan untuk mencegah atau membalik efek toksik logam berat pada enzim atau sasaran seluler lainnya atau untuk mempercepat eliminasinya dari tubuh Katzung, 2004. Terapi khelasi dapat menggunakan succimer atau kalsium disodium edetat, dengan atau tanpa dimerkaprol. Khelator diindikasikan untuk dewasa dengan gejala keracunan atau kadar timbal darah 70 mgdL, serta anak dengan ensefalopati atau kadar timbal darah 45 mgdL 2,17 mmolL Ano nim, 2005a.

E. Kalsium Disodium Edetat Na

Dokumen yang terkait

Uji efek ekstrak etanol bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan

8 57 98

Pengaruh pemberian ekstrak etanol buah muda mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap gambaran histopatologi nekrosis sel hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi parasetamol

2 7 26

Uji efek hipoglikkemik ekstrak etanol gambir (uncaria gambir, roxb) pada tikus putih jantan dengan metode induksi aloksan dan toleransi glukosa

1 11 136

Uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun dan umbi bakung putih (crinum asiaticum L) terhadap bekteri penyebab jerawat

2 51 103

Efek pemberian ekstrak nigella sativa terhadap kadar glukosa darah dan kolesterol pada tikus diabetes mellitus yang diinduksi dengan streptozotocin

3 7 62

Uji Efek ekstra etanol daun sirih (piper betle L) terhadap penurunan kadar asam urat darah pada tikus putih jantan yang diinduksi kafeina

8 113 84

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% herba kumis kucing (orthosiphon stamineus benth) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus jantan yang diinduksi pakan hiperkolesterol

3 20 92

Pengaruh jus buah delima (Punica granatum) terhadap kadar kolesterol ldl darah tikus putih (Rattus norvegicus

0 2 55

Pengaruh pemberian seduhan rosela (hibiscus sabdariffa) terhadap kadar kolesterol total darah tikus putih (rattus norvegicus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

1 5 72