mengajar guru untuk siswa-siswi kelas II jurusan akuntansi SMK YPKK III Sleman termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dibuktikan bahwa
sebagian besar responden memiliki persepsi tentang variasi gaya mengajar guru yang tinggi. Hasil tersebut didukung oleh hasil perhitungan nilai
dengan mean = 61,58 median = 62,00 modus = 65.
2. Intensitas Belajar
Deskripsi variabel intensitas belajar didasarkan pada Pedoman Acuan Patokan PAP tipe II:
Tabel 5. 3 Intensitas Belajar
Skor Frekuensi Persentase
Kriteria 21 – 24
18 – 20 16 – 17
14 – 15
14 18
34 6
4 29,0
54,8 9,7
6,5 0,0
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat Rendah Jumlah 62
100 Sumber : Data Penelitian
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa 18 siswa atau 29,00 memiliki intensitas belajar yang sangat tinggi, 34 siswa atau 54,80 memiliki
intensitas belajar yang tinggi, 6 siswa atau 9,70 memiliki intensitas belajar yang cukup, 4 siswa atau 6,50 memiliki intensitas belajar yang
rendah, tidak ada siswa atau 0 memiliki intensitas belajar yang sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan intensitas belajar untuk
siswa-siswi kelas II jurusan akuntansi SMK YPKK III Sleman termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dibuktikan bahwa sebagian besar responden
memiliki intensitas belajar yang tinggi. Hasil tersebut didukung oleh hasil perhitungan mean = 18,23 median = 19,00 modus = 19.
3. Sarana Belajar
Deskripsi variabel sarana belajar didasarkan pada Pedoman Acuan Patokan PAP tipe II:
Tabel 5. 4 Sarana Belajar
Skor Frekuensi Persentase Kriteria
34– 40 30 – 33
27 – 29 24 – 26
24 33
23 6
53,2 37,1
9,7 Sangat Tinggi
Tinggi Cukup
Rendah Sangat Rendah
Jumlah 62 100 Sumber : Data Penelitian
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa 33 siswa atau 53,2 memiliki sarana belajar yang sangat tinggi, 23 siswa atau 37,1 memiliki sarana belajar
yang tinggi, 6 siswa atau 9,7 memiliki sarana belajar yang cukup, tidak ada siswa atau 0,0 memiliki sarana belajar yang rendah, dan tidak ada
siswa atau 0,0 memiliki sarana belajar yang sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sarana belajar untuk siswa-siswi kelas
II jurusan akuntansi SMK YPKK III Sleman termasuk dalam kategori sangat tinggi. Hal ini dibuktikan bahwa sebagian besar responden
memiliki sarana belajar yang tinggi. Hal ini diukung oleh hasil perhitungan mean = 32,31 median = 33,00 modus = 31.
4. Lingkungan Belajar
Deskripsi variabel lingkungan belajar didasarkan pada Pedoman Acuan Patokan PAP tipe II:
Tabel 5. 5 Lingkungan Belajar
Skor Frekuensi Persentase Kriteria
31 – 36 27 – 30
24 – 26 21 – 23
21 12
33 10
7 19,4
53,2 16,1
11,3 Sangat Tinggi
Tinggi Cukup
Rendah Sangat Rendah
Jumlah 62 100 Sumber : Data Penelitian
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa 12 siswa atau 19,4 memiliki lingkungan belajar yang sangat tinggi, 33 siswa atau 53,2 memiliki
lingkungan belajar yang tinggi, 10 siswa atau 16,1 memiliki lingkungan belajar yang cukup, 7 siswa atau 11,3 memiliki lingkungan belajar yang
rendah, tidak ada siswa atau 9,68 memiliki lingkungan belajar yang sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan lingkungan belajar
untuk siswa-siswi kelas II jurusan akuntansi SMK YPKK III Sleman termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dibuktikan bahwa sebagian besar
responden memiliki lingkungan belajar yang tinggi . Hal ini didukung oleh perhitungan mean = 25,84 median = 26,00 modus = 24.
C. Analisa Data 1.
Pengujian Prasyarat Analisis Data
a. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian
normalitas didasarkan pada uji One Sample Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS versi 12. Berikut ini disajikan
rangkuman hasil pengujian:
Tabel 5.6 Tabel Normalitas
No. Variabel Asym Sig
2-tailed α
kesimpulan 1 Persepsi
siswa tentang variasi gaya
mengajar guru 0,921
0,05 Normal
2 Intensitas belajar
0,174 0,05 Normal
3 Sarana belajar
0,325 0,05 Normal
4 Lingkungan belajar 0,672
0,05 Normal
5 Prestasi belajar
siswa 0,085
0,05 Normal
Sumber: data diolah Tabel 5.6 menunjukkan bahwa nilai-nilai probabilitas asymptot
significance variabel persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar
guru = 0,921. Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari nilai α = 0,05.
Hal tersebut berarti distribusi data persepsi siswa tentang variasi gaya
Tabel 5.7 Hasil Pengujian Linearitas
No. Variabel F
hitung
F
tabel
kesimpulan 1 Persepsi
siswa tentang variasi
gaya mengajar guru 1,380
1,820 Linear
2 Intensitas belajar
1,481 1,960 Linear
3 Sarana belajar
0,817 1,913 Linear
4 Lingkungan belajar 1,377
1,985 Linear
Sumber: data diolah Tabel 5.7 menunjukkan bahwa F
hitung
antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat lebih kecil dari F
tabel
dengan taraf signifikansi 5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat linear.
2. Pengujian Hipotesis