Alat penelitian Bahan dan Alat Penelitian 1.

b. Persiapan sampel Ekstrak kental ditimbang 0,5 – 1 g dengan cawan porselen, ditambahkan silica gel sesedikit mungkin, diaduk hingga menjadi serbuk kering. Serbuk sampel dituang ke atas fase diam sampai rata. Sedikit serbuk silica gel ditaburkan di atas serbuk sampel, ditutup dengan kertas saring sesuai dengan diameter kolom untuk menjaga agar ekstrak tidak bergeser ketika dituangi fase gerak. c. Proses Fraksinasi Beaker gelas kosong ditempatkan pada posisi penampungan, fase gerak pertama sebanyak 50 ml dituangkan secara hati-hati pada kolom, hisap dengan pompa vakum sampai tidak menetes. Beaker gelas yang berisi larutan sampel dipindahkan dan disimpan, diberi label no 1. Beaker gelas diganti dengan yang baru, fase gerak kedua dituang sebanyak 50 ml ke dalam kolom secara hati-hati, hisap dengan pompa vakum sampai tidak menetes. Pindahkan dan simpan beaker gelas yang berisi larutan sampel, beri label no 2. Cara yang sama dilakukan untuk sampel no 3 dan selanjutnya. Proses fraksinasi dihentikan ketika profil bercak pada KLT fraksi sudah sesuai dengan profil bercak pada KLT orientasi. d. Uji KLT fraksinasi Sampel yang diperoleh kemudian dikentalkan sampai sekitar ± 30 ml, ditotolkan 5 µl pada lempeng KLT fase diam silica gel GF 254, dielusi pada fase gerak toluene-etil asetat 85:15. Deteksi dengan dilihat pada UV 254 nm dan 365 nm serta dengan vanillin-asam sulfat. Kromatogram didokumentasikan. Fraksi dengan kesamaan bercak dijadikan satu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Pembuatan air laut buatan

Komposisi bahan yang digunakan untuk pembuatan air laut buatan berkadar garam 5 per mil adalah 5 gram natrium klorida NaCl, 1,3 g magnesium sulfat MgSO 4 , 1 g magnesium klorida MgCl 2 , 0,3 g kalsium klorida CaCl 2 , 0,2 g kalium klorida KCl, dan 2 g natrium hidrokarbonat NaHCO 3 dicampur dalam 1 liter aquades. Bahan-bahan sebagian dilarutkan dalam sebagian aquadest dalam labu takar satu liter. Khusus untuk magnesium sulfat dilarutkan dalam air panas, sedangkan natrium hidrokarbonat dilarutkan dengan air bebas CO 2 . Kemudian ditambah aquadest sampai volume tepat 1 liter. Air laut buatan berkadar garam 5 per mil dan pH antara 7,3 – 8,4 Mudjiman, 1989.

7. Penetasan telur artemia

Artemia ditetaskan dari telurnya dengan media air laut buatan berkadar 5 permil. Telur artemia ditetaskan dalam aquarium yang disekat menjadi dua bagian, bagian terang dan bagian gelap, dengan sekat berlubang. Bagian gelap merupakan tempat telur artemia ditaburkan. Telur menetas setelah kira-kira 24-36 jam kemudian menjadi nauplius Mudjiman, 1989. Nauplius yang aktif akan bergerak menuju tempat yang terang melalui lubang pada sekat. Setelah 48 jam, nauplius diambil dari bagian yang terang menggunakan pipet dan digunakan sebagai hewan uji Meyer et al., 1982. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI