itu, dapat juga menarik sisa air yang mungkin masih tertinggal dalam ekstrak karena proses pengeringan yang kurang sempurna.
D. Fraksinasi Ekstrak Etanol Hasil Maserasi
Kromatografi kolom vakum adalah suatu bentuk kolom yang terutama bermanfaat untuk fraksinasi secara kasar dengan cepat. Fraksinasi ini tidak dapat
mengisolasi dalam bentuk suatu senyawa tunggal namun hanya mengisolasi berdasarkan polaritas senyawa pada fase gerak. Senyawa ataupun golongan
senyawa yang diperoleh bisa lebih dari satu. Penggunaan vakum akan mempercepat proses pengeluasian karena selain adanya gaya gravitasi juga
terdapat perbedaan tekanan pada kolom. Ekstrak etanol dari tumbuhan tembelekan yang didapat dari metode
maserasi kemudian di fraksinasi dengan kromatografi kolom vakum. Sebelum di fraksinasi dilakukan tahap KLT orientasi berdasarkan pemisahan senyawa
terpenoid. Hal ini didasarkan pada kandungan senyawa golongan terpenoid yang terdapat di daun tumbuhan tembelekan. Fase gerak yang digunakan pada KLT
adalah toluen-etil asetat dengan perbandingan 93 banding 7 vv dan fase diam yang digunakan adalah silika gel. Toluen merupakan pelarut yang relatif non-
polar memiliki indeks polaritas 2,4 P’ dan etil-asetat merupakan pelarut yang relatif lebih polar daripada toluen memiliki indeks polaritas 4,4 P’ Skoog, 1985.
Campuran kedua fase gerak didapatkan indeks polaritas sebesar 2,54 P’. Silika gel merupakan bahan penjerab yang polar. Hal ini dikarenakan adanya atom oksigen
yang polar dan adanya gugus hidroksi pada permukaannya Gritter dkk, 1991. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasilnya pemisahan belum cukup optimal karena pada profil bercak KLT masih terdapat beberapa bercak yang bertumpuk pada daerah awal jarak pengeluasian
awal penotolon yang menunjukkan bahwa beberapa bercak bersifat lebih polar sehingga lebih berinteraksi kuat dengan fase diamnya Gambar 2..
Gambar 2. Kromatogram ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan
untuk panduan fraksinasi dengan perbandingan fase gerak 93:7, jarak pengembangan 15 cm.
Keterangan : Fase diam : silika gel GF
254
Fase gerak : toluen : etil asetat 93:7 vv Deteksi : Sinar UV 365 nm
Dari kiri ke kanan merupakan urutan bercak penotolan dari 1 kali penotolan sampai n kali penotolan.