Pengeringan bertujuan untuk menurunkan kadar air sehingga tidak ditumbuhi jamur, mempermudah pembuatan serbuk, dan menjamin agar
kualitasnya tetap baik sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Reaksi enzimatis serta perubahan kimiawi juga dapat diminimalkan, sehingga
senyawa aktif yang terkandung dalam daun tumbuhan tembelekan tidak hilang terurai Anonim, 1986.
Pembuatan serbuk bertujuan untuk memperluas permukaan yang kontak dengan cairan penyari sehingga kandungan kimia yang terlarut dalam proses
penyarian lebih banyak dan penyarian dapat berlangsung lebih sempurna Anonim, 1986.
C. Maserasi Daun Tumbuhan Tembelekan
Maserasi merupakan cara penyarian yang dilakukan dengan merendam serbuk sampel dalam cairan penyari. Penyarian merupakan peristiwa perpindahan
massa zat aktif yang semula berada di dalam sel ditarik oleh cairan penyari sehingga di dalam cairan penyari terdapat zat aktif. Penyarian dengan cara
maserasi perlu dilakukan pengadukan untuk meratakan konsentrasi larutan di luar serbuk sampel sehingga dengan pengadukan tersebut tetap terjaga adanya
perbedaan konsentrasi yang sebesar-besarnya antara larutan dalam sel dengan larutan diluar sel. Makin besar perbedaan konsentrasi, makin besar pula daya
dorong untuk memindahkan massa dari dalam sel ke dalam cairan penyari Anonim, 1986.
Maserasi kinetika adalah maserasi dengan menggunakan mesin shaker yang berputar terus menerus dilakukan 6 sampai 24 jam Anonim, 1986. Dalam
penelitian ini digunakan 30 gram serbuk daun tembelekan dan 225 ml etanol p.a. yang dimasukkan dalam Erlenmeyer yang ditutup dengan aluminium foil. Hal ini
bertujuan agar larutan penyari etanol p.a. tidak menguap terlebih dahulu, sehingga penyarian dapat maksimal.
Pada penelitian didapatkan maserat sebanyak 450 ml. Untuk mendapatkan ekstrak etanol kering maka etanol diuapkan menggunakan vaccum
rotary evaporator hingga kental
± 100 ml, kemudian dipekatkan lagi di waterbath dengan suhu tidak lebih 60
° C menggunakan cawan. Vaccum rotary evaporator
digunakan karena dengan alat ini dapat diketahui dan diatur tekanan alat 175 mmHg pada 40
o
C untuk etanol, sebab pada tekanan sebesar itu dapat menurunkan titik didih dari etanol yang nantinya akan mempercepat penguapan
etanol tanpa membutuhkan pemberian panas tinggi. Selain itu, dengan menggunakan alat ini dapat meningkatkan efisiensi biaya penelitian karena etanol
yang menguap dapat diperoleh kembali dalam suatu wadah penampung pada rangkaian alat.
Pengeringan maserat didapatkan 2,27 gram ekstrak etanol kering. Cawan porselen yang berisi ekstrak etanol kemudian ditutup dengan aluminium foil lalu
dimasukkan dalam eksikator. Dalam eksikator tidak ada air dan udara yang masuk, karena dalam eksikator terdapat kapur tohor yang dapat menyerap air di
udara, yang dapat memungkinkan terjadinya perubahan senyawa dalam ekstrak tersebut atau dapat merusak senyawa oleh adanya bakteri atau cendawan.. Selain