Perumusan masalah Keaslian penelitian

berbentuk tabung lonceng, berlekuk tidak dalam, tinggi ± 2 mm. Tabung mahkota membengkok, panjang ± 1 cm, tepian bertaju 4-5, taju tidak sama besarnya, orange, merah muda, merah atau putih, sering bergantian warna. Benangsari empat, yang panjang dua. Buah batu saling berdekatan, bentuk bulat telur, berinti satu. Tumbuhan hias atau pagar, berasal dari Amerika Tropis, sebagian besar liar, tumbuh pada ketinggian 1-700 m di atas permukaan laut, tumbuh di daerah yang cerah matahari sampai cukup teduh. Van Steenis, 1975.

4. Kandungan kimia

Daun tembelekan mengandung 1-triacontanol, aldehid, α-pinene, amylase, cadidene, cadinol, camerene, -caryophyllen, katalase, cineole, citral, dipentene, eugenol, furfural, -terpinene, geraniol, glukosidase, icterogenin, invertase, isocamarene, lantadene A, lantadene B, lantanic acid, lantanine, lantanolic acid, linalool, lipase, methyl-3-oxo-ursolate, oksidase, p-cymene, phellandral, phellandrene, phellandrone, sodium, tannase, tannin, dan terpineol Duke, 1999

5. Khasiat dan kegunaan

Daun tembelekan berkhasiat untuk mengatasi sakit kulit, gatal-gatal, bisul, luka, batuk, dan perangsang muntah sedangkan akar tembelekan untuk mengatasi influenza, TBC kelenjar, rematik, keputihan, memar, bengkak, kencing nanah, gondongan, dan asma Dalimartha, 2002. 6. Penelitian dengan BST Penelitian dengan BST diketahui ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan bersifat toksik terhadap larva artemia. Ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan mempunyai nilai LC 50 sebesar 60,4 μgml terhadap larva artemia. Dugaan senyawa yang berperan dalam kematian larva artemia adalah pentasiklik triterpenoid dan flavonoid Sugiyanti, 2007.

B. TERPENOID

Terpenoid berasal dari molekul isoprene CH 2 =CCH 3 -CH=CH 2 . Terpenoid terdiri atas beberapa macam senyawa mulai dari komponen minyak atsiri yaitu monoterpenoid dan sesquiterpenoid yang mudah menguap sampai ke senyawa yang tidak mudah menguap yaitu triterpenoid dan sterol C30 serta pigmen karotenoid C40 Harborne, 1984. Triterpen tersebar luas dalam damar gabus, dan kutin tumbuhan Robinson, 1991. Triterpen di alam dapat berbentuk ester atau glikosida dan kemungkinan berstruktur alifatik, tetrasiklik atau pentasiklik. Triterpen saponin biasanya dalam bentuk pentasiklik Evans and Trease, 2002. Triterpen alkohol terdapat bebas dan juga sebagai glikosida. Robinson, 1999. HO Gambar 1. Struktur pentasiklik triterpenoid Kaufman, Cseke , Warbers, Duke, Brielmann, 1988