berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di dalam dan di luar sel Anonim, 1986 .
G. Kromatografi Kolom Vakum
Kromatografi kolom vakum adalah suatu bentuk fraksinasi kolom yang terutama bermanfaat untuk fraksinasi secara kasar dengan cepat. Metode ini
merupakan modifikasi kromatografi kinerja tinggi, sehingga dapat diperoleh resolusi atau pemisahan senyawa yang lebih baik. Cara ini mengacu pemisahan
terpen dan campuran lipid. Kelebihan metode ini antara lain: tekniknya sederhana, waktunya cepat, fase diam dan fase gerak yang digunakan relatif sedikit. Selain
itu, pemilihan sistem pelarut dapat dilakukan dengan sistem yang sederhana dan murah yaitu Kromatografi Lapis Tipis KLT. Cara ini melibatkan elusi
berdasarkan tingkat kepolaran fase gerak dan kolom diperbolehkan mengering setelah masing-masing fraksi dikumpulkan. Sampel yang digunakan tidak kurang
dari 1 gram dan hanya 10-15 ml fraksi yang bisa dikumpulkan dari masing- masing polaritas. Fase diam yang biasa digunakan adalah silika gel dan diisikan
ke dalam kolom dengan tinggi tidak lebih dari 5 cm coll bowden, 1986. Kolom kromatografi dikemas kering dalam keadaan vakum agar
diperoleh kerapatan kemasan maksimum. Vakum dihentikan, pelarut yang kepolarannya rendah dituangkan ke permukaan penyerap lalu di vakumkan lagi.
Kolom di hisap sampai kering dan siap dipakai. Cuplikan, dilarutkan dalam pelarut yang cocok, dimasukkan langsung di bagian atas kolom dan dihisap
perlahan-lahan ke dalam kemasan dengan memvakumkannya. Kolom, dielusi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan campuran pelarut yang cocok, mulai dengan pelarut yang kepolarannya rendah lalu kepolaran ditingkatkan perlahan-lahan Hostettman Marston, 1986
H. Kromatografi Lapis Tipis KLT
Kromatografi lapis tipis KLT ialah metode pemisahan fisikokimia. Lapisan yang memisahkan terdiri dari bahan berbutir-butir fase diam,
ditempatkan pada penyangga berupa pelat gelas, logam atau lapisan yang cocok Stahl, 1985.
Kelebihan khas KLT ialah keserbagunaan, kecepatan, dan kepekaannya. Keserbagunaan KLT disebabkan oleh kenyataan bahwa disamping
silika, sejumlah penjerap yang berbeda-beda dapat disaputkan pada pelat kaca atau penyangga lain. Kecepatan KLT yang lebih besar disebabkan oleh sifat
penjerap yang lebih padat bila disaputkan pada pelat dan merupakan keuntungan bila digunakan untuk menelaah senyawa labil. Kepekaan KLT sedemikian rupa,
sehingga bila diperlukan dapat dipisahkan bahan yang jumlahnya lebih sedikit dari ukuran µg Harborne, 1987
Fase diam lapisan penjerap dibuat dari salah satu penjerap yang khusus digunakan untuk KLT. Penjerap yang umum digunakan ialah silika gel,
aluminium oksida, kieselgur, selulosa, dan lain-lain. Untuk analisis, tebal penyerap 0,1-0,3 mm, biasanya 0,2 mm Stahl, 1985.
Fase gerak ialah medium angkut yang terdiri dari satu atau beberapa pelarut, bergerak di dalam fase diam yang merupakan lapisan berpori, yang
dipengaruhi oleh gaya kapiler Stahl, 1985. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI