Pemberian Skor Uji Coba Alat

2. Pemberian Skor

Metode yang digunakan dalam skala penelitian ini adalah metode skoring yang dijumlahkan Summated Rating. Setiap item dalam kuesioner terdiri dari sejumlah perilaku yang digambarkan dalam bentuk pernyataan. Masing-masing pernyataan diberi skor antara 1 satu sampai dengan 4 empat. Skor tersebut menunjukkan tingkat kemampuan individu melakukan tindakan-tindakan yang mewakili aspek-aspek kecerdasan intrapersonal. Skor rendah menunjukkan kecerdasan intrapersonal yang rendah dan skor yang tinggi menunjukkan kecerdasan intrapersonal yang tinggi. Skor 1 satu menunjukkan sangat kurang adanya kecerdasan intrapersonal sangat rendah, skor 2 dua menunjukkan sedikit adanya kecerdasan intrapersonal rendah, skor 3 tiga menunjukkan cukup adanya kecerdasan intrapersonal atau relatif menunjukkan adanya kecerdasan intrapersonal dan skor 4 empat menunjukkan kecerdasan intrapersonal yang tinggi. Tingkat kemampuan tersebut nampak dalam konsistensi munculnyatampilnya perilaku tersebut. Indikator-indikator untuk menyusun kuesioner dibuat berdasarkan aspek-aspek kecerdasan intrapersonal menurut Goleman 2003, yang nampak pada Tabel 3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Uji Coba Alat

Sebelum alat penelitian di pergunakan dalam penelitian, alat diuji coba terlebih dahulu. Uji coba bertujuan untuk mengetahui daya beda dan reliabilitas alat yang bersangkutan. Uji coba kuesioner dilaksanakan di Asrama Santo Thomas Ngawen, pada tanggal 7 November 2007. Respondennya adalah penghuni asrama putri dengan keseluruhan subjek sebanyak 32 siswi. Pelaksanaan uji coba berjalan lancar dan para siswi mengerjakan atau mengisi kuesioner dengan tenang dan antusias. Skor hasil uji coba kecerdasan intrapersonal dapat dilihat pada lampiran 7 dan rekapitulasiuji daya beda dapat dilihat pada lampiran 9. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan uji coba alat adalah sebagai berikut: a. Meminta surat izin kepada sekretariat Program Studi Bimbingan dan Konseling guna melaksanaakan uji coba alatkuesioner di Asrama Santo Thomas Ngawen. b. Mendatangi Asrama Santo Thomas Ngawen untuk meminta izin melaksanakan uji coba dan saat itu juga diberikan waktu untuk uji coba. c. Melaksanakan uji coba pada waktu yang telah disepakati. d. Pelaksanaan uji coba diawali dengan peneliti memperkenalkan diri. e. Peneliti memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan diadakannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI f. Peneliti membagikan lembar kuesioner dan lembar jawaban kepada seluruh siswi. g. Peneliti memberikan penjelasan mengenai petunjuk cara mengerjakan atau mengisi kuesioner. Responden diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. h. Selama pengisian kuesioner berlangsung, peneliti memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya mengenai item-item yang belum jelas atau belum dipahami. i. Peneliti mengecek kembali kelengkapan lembar kuesioner dan lembar jawaban setelah semua terkumpul.

4. Validitas dan Reliabilitas