Validitas dan Reliabilitas Alat Penelitian 1. Alat Pengumpul Data

f. Peneliti membagikan lembar kuesioner dan lembar jawaban kepada seluruh siswi. g. Peneliti memberikan penjelasan mengenai petunjuk cara mengerjakan atau mengisi kuesioner. Responden diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. h. Selama pengisian kuesioner berlangsung, peneliti memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya mengenai item-item yang belum jelas atau belum dipahami. i. Peneliti mengecek kembali kelengkapan lembar kuesioner dan lembar jawaban setelah semua terkumpul.

4. Validitas dan Reliabilitas

a. Validitas Validitas suatu alat ukur adalah derajat ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Furchan 2003 validitas berarti sejauh mana alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat tersebut. Menurut Arikunto 1996 validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Jadi alat ukur dikatakan valid apabila alat itu mampu mengukur apa yang seharusnya diukur dengan memperhatikan kecermatan dan ketepatan. Validitas terdiri dari: 1 validitas isi, yaitu derajat sejauhmana item-item dalam tes mencakup keseluruhan subtansikawasan yang ingin diukur atau sejauhmana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur Azwar, 1997, 2 validitas konstrukkonsep, yaitu suatu validitas yang menunjukan sampai dimana isi suatu tes sesuai dengan konsep yang seharusnya menjadi isi suatu tes. Sudjana dan Ibrahim 1989, menyebutkan bahwa validitas konstruk adalah kesanggupan alat ukur mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya, 3 Validitas kriteria, yaitu suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara alat pengukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diperoleh melalui pengujian terhadap alat ukur dengan analisis rasional yang memerlukan pertimbangan para pakar professional judgement . Pendapatpertimbangan oleh pakar dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing dalam proses pengembangan instrumen penelitian ini hingga merevisi item. Hal-hal yang diusahakan oleh peneliti untuk menjamin validitas kuesioner adalah dengan konsultasi kepada dosen pembimbing mengenai bentuk, aspek, sub aspekkomponen, indikator dan sebaran item. Selanjutnya kuesioner yang telah disusun diuji cobakan dan kemudian diuji daya diskriminasidaya bedanya. Daya bedadiskriminasi adalah kemampuan item dalam membedakan antara subjek yang memiliki atribut yang diukur dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Skala yang disusun dalam penelitian ini adalah skala untuk mengungkapkan kecerdasan intrapersonal, maka item yang berdaya beda tingggi adalah item yang mampu menunjukkan siswi yang memiliki kecerdasan intrapersonal dan yang tidak memiliki kecerdasan intrapersonal. Azwar 1999 menyatakan bahwa pengujian daya diskriminasi item menghendaki dilakukannya komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan skor kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu sendiri r ix , yang dikenal dengan sebutan parameter beda item. Proses penghitungan koefisien korelasi item-total digunakan korelasi product moment dari Pearson Azwar, 1999. Rumus product moment yang dimaksud adalah: iX-i Xn r ix = ____________________________________________________      X²n - X² i²n - i² Keterangan: r ix : koefisien korelasi i : skor item X : skor skala n : banyaknya subjek. Penelitian kesahihan butiritem menggunakan kriteria Azwar 1999, yang menyatakan bahwa untuk skala psikologi, biasanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI digunakan patokan atau batasan harga koefisien korelasi minimal 0,30. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya memuaskan dan jika kurang dari 0,30 daya bedanya rendah. Dengan demikian item yang koefisien korelasinya 0,30 perlu diperbaiki atau dinyatakan gugur. Selanjutnya, proses perhitungan koefisien korelasi dilakukan dengan komputer melalui program SPSS Statistical Programe for Social Science . Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan terhadap 80 item kuesioner diperoleh 62 Item yang taraf koefisien korelasinya ≥ 0,30. Hasil uji daya beda dapat dilihat pada lampiran 8 dan rekapitulasi hasil analisis uji daya beda alat ukur disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Daya Beda No. Aspek Kecerdasan Intrapersonal Subaspek Indikator Jumlah Item yang valid Jumlah Item yang tidak valid 1 Menyadari dan mengenali emosinya sendiri 1. Kesadaran emosi 2. Penilaian diri 3. Percaya diri 1. Mengetahui emosi yang dirasakan 2. Mengetahui penyebab dari emosiperasaan 3. Menyadari keterkaitan antara perasaan dengan pikiran, perbuatan dan perkataan 4. Menyadari bahwa perasaan dapat mempengaruhi kinerja 1. Sadar akan kekuatan- kekuatan dan kelemahan- kelemahannya 2. Menyempatkan diri untuk merenung dan belajar dari pengalaman 3. Terbuka terhadap umpan balik yang tulus, bersedia menerima perspektif yang baru 1. Berani tampil dengan keyakinan diri, berani menyatakan keberadaaanya 2. Berani menyuarakan pandanganpemikiran atau pendapatnya 3. Bersikap tegas, mampu membuat keputusan yang baik kendati dalam keadaan tertekan 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 - 1 1 1 - - - 1 1 - No. 2 Aspek Kecerdasan Intrapersonal Mengelola emosi Sub Aspek 1. Pengendalian diri 2. Sifat dapat dipercaya dan sifat bersungguh- sungguh 3. Adabtabilitas Indikator 1. Mengelola dengan baik emosiperasaan yang dialami 2. Tetap berpikir positif 3. Tidak goyah bahkan dalam situasi yang berat 4. Berpikir jernih dan tetap fokus kendati dibawah tekanan 1. Bertindak menurut etika 2. Mengakui kesalahan sendiri 3. Berani menegur perbuatan tidak etis orang lain 4. Berpegang kepada perinsip secara teguh bahkan bila akibatnya adalah menjadi tidak disukai 5. Memenuhi komitmen dan mematuhi janji 6. Bertanggungjawab 7. Cermat dalam bekerja 1. Luwes dalam memandang sesuatufleksibel 2. Memiliki prioritas 3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan Jumlah item yang valid 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 Jumlah item yang tidak valid 1 1 1 - 1 - - - - - 2 - - 1 3. Memotivasi diri sendiri 1. Dorongan untuk berprestasi 1. Berorientasi pada tujuan 2. Menetaplan tujuan hidup yang menantang 3. Berani mengambil setiap resiko yang telah diperhitungkan 4. Memiliki semangat untuk terus belajar untuk 2 2 2 2 - - - 1 No. Aspek Kecerdasan Intrapersonal Sub Aspek 2. Memiliki inisiatif 3. Optimisme Indikator meningkatkan prestasipengembangan diri 6. Mencari informasi sebanyak- banyaknya guna mengurangi ketidakpastian dan mencari cara yang lebih baik lagi 1. Memanfaatkan peluangkesempatan untuk mengembangkan diri 2. Mengejar sasaran lebih dari pada yang diisyaratkan atau diharapkannya 3. Berani mengajak orang lain untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baikberguna 4. Memanfaatkan keterampilan- keterampilan yang dimilikinya demi pengembangan diri 1. Bersikap tekun dalam mengejar cita-citanya kendati banyak kendala dan kegagalan yang dihadapi 2. Belajar dari setiap kegagalan hidup 3. Berpikir positif terhadap setiap kegagalan sehingga cepatmudah bangkit dari kegagalan Jumlah Item yang valid 2 2 1 1 1 2 1 1 Jumlah item yang tidak valid - - 1 1 - - 1 1 Jumlah 62 18 Item yang digunakan dalam penelitian ini adalah item yang koefisien korelasinya ≥ 0,30, apabila item ≤ 0,30 akan direfisi atau digugurkan. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi menggunakan SPSS, dari 80 item terdapat 18 item yang berdaya beda rendah. Tetapi 8 item direvisi, item yang direvisi adalah item yang merupakan bagian dari indikator yang hanya memiliki satu item valid koefisien korelasinya ≥ 0,30. Item tersebut direvisi supaya setiap indikator terwakili, sehingga ada 70 item yang dijadikan alat ukur penelitian yang komposisinya dapat dilihat pada Tabel 5, sedangkan kuesioner kecerdasan intrapersonal kuesioner penelitian dapat dilihat pada lampiran 1 . b. Reliabilitas Reliabilitas alat ukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya Furchan, 2004. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu alat ukur dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data Arikunto, 1996. Pengukuran tingkat reliabilitas alat ukur ditempuh dengan metode belah dua split- half method . Metode ini digunakan untuk menguji reliabilitas suatu alat ukur dengan satu kali pengukuran pada satu kelompok. Metode ini sering disebut metode gasal-genap. Hasil dari suatu tes dibelah menjadi dua bagian yaitu bagian pertama merupakan skor dari item yang bernomor gasal dan bagian kedua adalah skor yang berasal dari item bernomor genap. Proses perhitungan dilakukan dengan memberi skor pada masing-masing item dan membuat tabulasi data uji coba. Selanjutnya skor-skor dari belahan pertama di korelasikan dengan belahan kedua. Perhitungan koefisien korelasi dengan rumus Spearman Brown . Rumus Spearman Brown yang dimaksud adalah sebagai berikut Azwar, 1999: 2 r 1 . 2 S-B= r xx = 1 + r 1 . 2 Keterangan: r xx : koefisien reliabilitas Spearman-Brown r 1 . 2 : koefisien korelasi antar kedua belahan ganjil dan genap. Menurut Azwar 1999, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r xx berada dalam rentangan dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitasnya mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Berdasarkan perhitungan koefisien reliabilitas menggunakan komputer melalui program SPSS Statistical Programe for Social Science dengan teknik analisis Spearman Brown menghasilkan angka 0,891. Angka tersebut menunjukkan bahwa skala kecerdasan intrapersonal dalam penelitian ini dapat diandalkan untuk pengambilan data penelitian karena angka koefisien reliabilitasnya mendekati angka 1,00. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setelah kuesioner diuji coba dan dilihat validitas serta reliabilitasnya maka kuesioner disusun kembali menjadi sebuah alat yang siap dipakai untuk penelitian. Komposisi kuesioner setelah uji coba dapat dilihat pada Tabel 5. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5 Komposisi Kuesioner Setelah Uji Coba No. Aspek Kecerdasan Intrapersonal Subaspek Indikator No. Item dalam kuesioner Jumlah item 1 Menyadari dan mengenali emosinya sendiri 1. Kesadaran emosi 2. Penilaian diri 3. Percaya diri 1. Mengetahui emosi yang dirasakan 2. Mengetahui penyebab dari emosiperasaan 3. Menyadari keterkaitan antara perasaan dengan pikiran, perbuatan dan perkataan 4. Menyadari bahwa perasaan dapat mempengaruhi kinerja 1. Sadar akan kekuatan- kekuatan dan kelemahan- kelemahannya 2. Menyempatkan diri untuk merenung dan belajar dari pengalaman 3. Terbuka terhadap umpan balik yang tulus, bersedia menerima perspektif yang baru 1. Berani tampil dengan keyakinan diri, berani menyatakan keberadaaanya 2. Berani menyuarakan pandanganpemikiran atau pendapatnya 3. Bersikap tegas, mampu membuat keputusan yang baik kendati dalam keadaan tertekan 4 2, 60 3, 61 1, 62 5, 33 6, 35 7, 36 8, 37 9, 38 10, 39 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 No. 2 Aspek Kecerdasan Intrapersonal Mengelola emosi Sub Aspek 1. Pengendalian diri 2. Sifat dapat dipercaya dan sifat bersungguh- sungguh 3. Adabtabilitas Indikator 1. Mengelola dengan baik emosiperasaan yang dialami 2. Tetap berpikir positif 3. Tidak goyah bahkan dalam situasi yang berat 4. Berpikir jernih dan tetap fokus kendati dibawah tekanan 1. Bertindak menurut etika 2. Mengakui kesalahan sendiri 3. Berani menegur perbuatan tidak etis orang lain 4. Berpegang kepada perinsip secara teguh bahkan bila akibatnya adalah menjadi tidak disukai 5. Memenuhi komitmen dan mematuhi janji 6. Bertanggungjawab 7. Cermat dalam bekerja 1. Luwes dalam memandang sesuatufleksibel 2. Memiliki prioritas 3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan No. Item dalam Kuesioner 11, 64 40, 65 41, 66 12, 42 13, 43, 68 14,44 15,46 16 17,47 18,48 19, 67 20, 49 21, 50 22, 51 Jumlah 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3. Memotivasi diri sendiri 1. Dorongan untuk berprestasi 1. Berorientasi pada tujuan 2. Menetapkan tujuan hidup yang menantang 3. Berani mengambil setiap resiko yang telah diperhitungkan 4. Memiliki semangat untuk terus belajar untuk 23, 52 24, 55 25, 53 26, 70 2 2 2 2 No. Aspek Kecerdasan Intrapersonal Sub Aspek 2. Memiliki inisiatif 3. Optimisme Indikator meningkatkan prestasipengembangan diri 5. Mencari informasi sebanyak- banyaknya guna mengurangi ketidakpastian dan mencari cara yang lebih baik lagi 1. Memanfaatkan peluangkesempatan untuk mengembangkan diri 2. Mengejar sasaran lebih dari pada yang diisyaratkan atau diharapkanny 3. Berani mengajak orang lain untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baikbergun. 4. Memanfaatkan keterampilan- keterampilan yang dimilikinya demi pengembangan diri 1. Bersikap tekun dalam mengejar cita-citanya kendati banyak kendala dan kegagalan yang dihadapi 2. Belajar dari setiap kegagalan hidup 3. Berpikir positif terhadap setiap kegagalan sehingga cepatmudah bangkit dari kegagalan No. Item dalam Kusioner 27, 54 28, 56 29, 57 30, 58 31 32, 59 34, 63 45, 69 Jumlah 2 2 2 2 1 2 2 2 Jumlah total item 70

D. Prosedur Pengumpulan Data 1. Tahap Persiapan