Kolase diri Latihan Memelihara Sasaran

3 Menjaga kesehatan mental. Meditasi yang dilakukan terus menerus dapat membersihkan pikiran seseorang dari perasaan-perasaan negatif.

c. Latihan Mengenal Mimpi

Sigmund Freud Armstrong, 2002 menyebut mimpi sebagai “jalan raya menuju bawah sadar ”. Mengingat–ingat dan belajar memahami mimpi dapat menjadi cara ampuh untuk menjajaki diri batiniah. Mimpi dapat membongkar emosi yang tertekan, melepaskan ingatan yang telah terlupakan, menghidupkan ide kreatif dan melahirkan sudut pandang baru terhadap kehidupan dan diri sendiri.

d. Kolase diri

Kolase diri adalah suatu latihan yang dapat membantu seseorang untuk mengidentifikasi subdiri dan menolong seseorang merumuskan “inti” makna diri atau diri sejati secara jelas. Latihan ini dapat menolong seseorang untuk menegaskan konsep diri dan menyajikan Blue print untuk perkembangan makna batin diri. Kolase diri dilakukan dengan prosedur sebagai berikut Armstrong, 2002: 120: “Kumpulkan beberapa bahan seni untuk menciptakan sebuah kolase, termasuk lem, gunting, cat, krayon, pensil, majalah, koran dan sehelai kertas koran yang besar. Kemudian gambar, tulis dan tempelkan gambar di atas kertas, sesuai dengan bermacam segi diri sendiri mungkin Anda dapat memasukan fotokopi diri dalam berbagai usia. Di tengah lembar tersebut bubuhkan kata-kata dan gambar yang sesuai dengan inti diri atau diri sejati Anda-makna diri yang Anda rasakan ketika merasa paling hidup dan bergairah. Kemudian identifikasi subkepribadian atau “diri kecil” tertentu lalu gambarkan dalam kata-kata dan lukisan di sekeliling gambar diri sejati PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

e. Latihan Memelihara Sasaran

Latihan memelihara sasaran dapat membantu seseorang untuk menentukan sasarantujuan hidup dan mempertajam kemampuan pengelolaan diri. Sasaran hidup tidak akan tercapai hanya dengan mendaftarkan sasaran tertentu, namun ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu memilih sasaran hidup yang dapat dicapai dan menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk dapat mencapai sasaran tersebut. Dalam menentukan sasaran, seseorang perlu mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri sendiri. Menurut Armstrong 2002, prosedur latihan memilih sasaran adalah sebagai berikut: 1 Daftarlah 10 sasaran penting yang ingin dicapai dalam kehidupan pribadi Anda pada sehelai kertas kosong. Sasaran hendaknya terperinci, penting dan dapat dicapai. 2 Urutkanlah sasaran tersebut dari sasaran terpenting hingga sasaran yang kurang penting, sekaligus mencantumkan kapan sasaran-sasaran tersebut ingin dicapai. 3 Tuliskan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai sasaran- sasaran tersebut. Daftar kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut menurut urutan kepentingannya. 4 Mulailah melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Siswi sebagai Remaja 1. Pengertian Remaja

Siswi SMA adalah siswi yang duduk di bangku sekolah dengan rentang usia antara 16-18 tahun. Orang yang berusia antara 12-18 tahun disebut sebagai remaja. Jadi siswi SMA juga disebut sebagai remaja. Menurut Syahril dan Ahmad 1986, remaja adalah individu yang sedang dalam masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Masa peralihan dari anak-anak ke dewasa ini bukan hanya dalam artian psikologis tetapi juga fisik. Perubahan-perubahan fisikbiologis merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja, sedangkan pertumbuhan psikologis muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan-perubahan fisik. Perubahan biologis yang dapat mempengaruhi tingkah laku remaja adalah a ukuran badan, b bentuk badan, c seks primer dan, d seks sekunder. Selain perubahan secara biologis, remaja juga mengalami perubahan dalam emosi psikis. Emosi berbeda dengan perasaan yaitu emosi menyangkut keadaan perasaan yang lebih mendalam yang biasanya dapat menimbulkan perbuatan-perbuatan. Sedangkan perasaan lebih luas dari emosi yaitu menyangkut keadaan fisik dan psikis dan emosi hanya menyangkut keadaan psikis saja Syahril dan Ahmad, 1986. Pada masa remaja kepekaan emosi meningkat dan hal ini sering menimbulkan ketegangan-ketegangan dan luapan-luapan emosi. Kepekaan emosi yang meningkat dapat berwujud: a lekas marah, b menyendiri,