Uji identifikasi bakteri Uji potensi ekstrak etanol kulit batang pohon petai terhadap S. aureus dan E.

7 Uji Terpenoid Sebanyak 2,5 mL larutan uji dicampur dengan 1 mL kloroform dan ditambah 1,5 mL H 2 SO 4 pekat secara hati-hati lewat dinding. Hasil positif ditunjukkan dengan larutan menjadi warna coklat kemerahan pada permukaan dalam larutan Edeoga, Okwu, dan Mbaebre, 2005.

7. Uji identifikasi bakteri

a. Staphylococcus aureus Bakteri ditanam di media geolitik, diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C. Bakteri diisolasi dari media geolitik ke media Enrich, diinkubasi selama 2 x 24 jam pada suhu 37 C. Jika terdapat endapan hitam dengan kabut putih diduga bakteri Staphylococcus aureus. Kemudian, diambil 1-2 ose bakteri, diinokulasi ke dalam media gula glukosa, laktosa, manitol, maltosa, sakarosa, media NA miring, media Simons Citrate SC, media Sulfure Indole Motil SIM dan diinkubasi selama 24 jam. Pengecatan Gram dilakukan setelah inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C. b. Escherichia coli Bakteri ditanam ke media penyubur Brilliant Green Lactose Blue BGLD kemudian diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 44 C. Jika terdapat gelembung udara dari tabung Durham yang terdapat di dalam tabung reaksi diduga bakteri Escherichia coli. Setelah itu, bakteri diisolasi lalu ditanam ke media TBX Tryptone Bile X-Glucoronide dan diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam. Pada media isolasi setelah 24 jam diketahui tersangka Escherichia coli dengan timbulnya warna hijau. Kemudian, bakteri diambil 1-2 ose, diinokulasi ke dalam media gula laktosa, glukosa, sakarosa, manitol, maltosa, NA, SC Simon Citrate, SIM Sulfur Indol Motil dan diinkubasi selama 24 jam. Setelah 24 jam diinkubasi, dilakukan pengecatan Gram.

8. Uji potensi ekstrak etanol kulit batang pohon petai terhadap S. aureus dan E.

coli. a. Pembuatan variasi konsentrasi larutan uji Sebanyak 2,5 gram ekstrak kental kulit batang pohon petai ditimbang kemudian dilarutkan dengan 5 mL DMSO 5 sehingga diperoleh konsentrasi 50. Konsentrasi 50 diencerkan sehingga diperoleh konsentrasi 25; 12,5; 6,25; 3,125. Kontrol negatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah DMSO 5 dan kontrol positif yang digunakan adalah amoksisilin 125 mg 5 mL untuk S. aureus dan E. coli. b. Pembuatan suspensi bakteri uji Sebanyak 1-3 ose diambil dari stok bakteri S. aureus dan E. coli, kemudian diinokulasikan ke dalam tabung reaksi yang berisi MHB Mueller Hinton Broth dan divortex agar tercampur rata, lalu dilihat kekeruhannya. Kekeruhan suspensi bakteri disetarakan dengan larutan Mac Farland 0,5 1,5 x 10 8 CFUmL. c. Uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi sumuran Sebanyak 15 mL MHA steril dituang ke dalam cawan petri steril dan dibiarkan memadat. Media MHA yang telah memadat pada cawan petri kemudian dapat di streak menggunakan cotton bud steril yang sebelumnya dicelup dahulu ke dalam suspensi bakteri uji secara merata. Metode ini menggunakan metode Kirby Bauer Mpila, dkk, 2012. Sumuran dibuat dengan menggunakan pelubang sumuran no. 6 sebanyak 7 lubang sumuran pada media yang telah padat dan ditumbuhi bakteri uji. Ekstrak etanol kulit batang pohon petai dengan variasi konsentrasi 50; 25; 12,5; 6,25; 3,125, kontrol negatif DMSO 5, dan kontrol positif Amoksisilin 125 mg5 mL dimasukkan pada lubang sumuran sebanyak 50 µL. Media uji yang telah berisi ekstrak, control positif dan kontrol negatif diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C lalu diamati dan diukur diameter zona hambat yang dihasilkan. Zona hambat yang terbentuk diukur dengan penggaris. Dalam uji aktivitas antibakteri ini dilakukan replikasi sebanyak 3 kali replikasi. d. Penentuan KHM dan KBM dengan metode dilusi cair Pada uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran, didapatkan konsentrasi terkecil dari ekstrak kulit batang pohon petai yang mempunyai aktivitas antibakteri. Dari konsentrasi terkecil tersebut, dibuat variasi konsentrasi yang rentangnya lebih sempit sebanyak 10 konsentrasi 0,785; 1,563; 3,125; 6,25; 12,5; 15,625; 18,750; 21,875; 25; 50 untuk mengetahui KHM dan KBM dari masing-masing ekstrak. Pengujian dilakukan dengan membuat suspensi bakteri yang kekeruhannya disetarakan dengan larutan Mac Farland 0,5 1,5 x 10 8 CFU. Dari suspensi tersebut, diambil 200 µL, ditambah dengan larutan uji yang berisi ekstrak etanol kulit batang pohon petai dengan konsentrasi tertentu dan dicampur rata dengan 5 mL MHB. Setelah itu diukur nilai absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis 480 nm sebelum inkubasi dan setelah inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C. Hasil selisih dari absorbansi tersebut digunakan sebagai nilai Optical Density OD. Kemudian konsentrasi ekstrak etanol kulit batang pohon petai yang mempunyai nilai ∆ OD = 0 akan ditegaskan ke dalam media MHA padat, diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C, lalu diamati pertumbuhan bakteri. Apabila pada media MHA tumbuh koloni bakteri maka konsentrasi ekstrak etanol kulit batang pohon petai tersebut menghambat pertumbuhan bakteri KHM dan jika media MHA tersebut tidak terdapat pertumbuhan bakteri maka konsentrasi ekstrak etanol kulit batang pohon petai membunuh pertumbuhan bakteri KBM. Penentuan KHM dan KBM dengan metode dilusi cair dilakukan 3 kali replikasi.

E. Analisis Hasil

Dokumen yang terkait

Pola Kromatografi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Dan Fraksi Kulit Buah Petai (Parkia Speciosa Hassk.) Sebagai Antidiare

16 131 112

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 53 68

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Petai (Parkia speciosa Hassk.) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

5 26 64

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah Petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

3 29 145

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol Bunga Petai (Parkia speciosa) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922.

2 24 145

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol Daun Petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922.

2 18 141

Pola Kromatografi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Dan Fraksi Kulit Buah Petai (Parkia Speciosa Hassk.) Sebagai Antidiare

0 0 34

Pola Kromatografi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Dan Fraksi Kulit Buah Petai (Parkia Speciosa Hassk.) Sebagai Antidiare

0 0 28