C. Escherichia coli
1. Morfologi dan fisiologi
Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif yang banyak
ditemukan pada ileum caudal, termasuk dalam famili Enterobacteriaceae, berbentuk batang pendek kokobasil, memiliki flagel, berukuran 0,4 - 0,7
µm x 1,4 µm. Pada lingkungan yang kurang baik dapat membentuk spora, dan merupakan mikroba anaerob fakultatif. Escherichia coli akan bersifat
patogen apabila berada di luar saluran pencernaan dan pada saat kondisi tubuh lemah Radji, 2009.
2. Patogenesis dan gejala penyakit
Kolonisasi Escherichia coli dalam saluran cerna biasa terjadi setelah 40 hari dilahirkan. Escherichia coli dapat bertahan dan melekat di usus
besar selama beberapa bulan bahkan beberapa tahun. Perubahan populasi bakteri Escherichia coli dapat terjadi dalam periode yang lama, hal ini
terjadi setelah infeksi usus atau setelah penggunaan kemoterapi atau antimikroba yang dapat membunuh flora normal Radji, 2009.
Escherichia coli menjadi penyebab infeksi manusia, seperti infeksi
saluran kemih, infeksi saluran meningitis pada neonates, dan infeksi intestine
gastroenteritis. Ketiga penyakit ini sangat bergantung pada ekspresi faktor virulensi masing-masing serotipe Escherichia coli, termasuk
adanya adhesin, invasion, jenis toksin yang diproduksi, dan kemampuan mengatasi pertahanan tubuh hospes Radji, 2009.
Infeksi Escherichia coli sering kali berupa diare yang disertai darah, kejang perut, demam, dan terkadang dapat menyebabkan gangguan pada
ginjal. Sekitar 2-7 infeksi Escherichia coli pada beberapa penderita, misalnya anak-anak di bawah 5 tahun dan orang tua, dapat menimbulkan
komplikasi yang disebut dengan sindrom uremik hemolitik. Sebagian besar
penyakit yang disebabkan oleh infeksi Escherichia coli ditularkan melalui
makanan yang tidak dimasak dan daging yang terkontaminasi. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui kontak langsung dan biasanya terjadi di
tempat yang memiliki sanitasi dan lingkungan yang kurang bersih Radji, 2009.
D. Ekstraksi