= | − − | = | |
=
D-4 Postulat aturan The Ruler Postulate.
Setiap garis memiliki sistem koordinat.
2.4 Keantaraan
Titik B dikatakan berada diantara A dan C pada garis l jika titik- titik tersebut pada kondisi seperti ini :
atau seperti ini :
Gambar 2.4.1 Keantaraan I
A B
C
Gambar 2.4.2 Keantaraan II
C B
A
Definisi 2.4.1 Moise, 1990: 60
Diberikan A, B, dan C adalah tiga titik berbeda yang kolinear. Jika +
= ,
maka B diantara A dan C. Kemudian ini dilambangkan dengan A-B-C.
Teorema 2.4.1 Moise, 1990: 60
Jika A-B-C, maka C-B-A. Bukti :
+ =
+ =
+ =
=
Didapat bahwa +
= .
Jika +
= , maka
+ =
. Sehingga jika A-B-C, maka C-B-A.
□
Lema 2.4.2 Moise, 1990: 61
Diberikan suatu garis l dengan sistem koordinat f dan tiga titik berbeda A, B, dan C pada l dengan koordinat berturut-turut x, y, dan z. Jika x-y-z,
maka A-B-C. Bukti :
1 Jika
, maka = | − | = −
Karena − . Untuk alasan yang sama
= | − | = − dan
= | − | = − . Oleh karena itu
+ =
− +
− = −
= | − | =
Sehingga A-B-C 2
Jika . Dengan cara yang sama seperti 1 didapat C-B-A.
Dengan Teorema 2.4.1 didapat A-B-C. □
Teorema 2.4.3 Moise, 1990: 61
Sembarang tiga titik berbeda pada suatu garis, ada tepat satu titik berada diantara dua titik yang lain.
Bukti : 1
Diberikan f sistem koordinat untuk suatu garis dan x, y, z adalah koordinat titik-titik A , B, dan C. Satu dari bilangan x, y, dan z berada
diantara dua yang lain. Dengan Lema 2.4.2, ini berarti titik A, B, atau C berada diantara dua titik yang lain.
2 Akan dibuktikan bahwa jika A-B-C, maka tidak ada diantara dua
kondisi B-A-C dan A-C-B yang terpenuhi. Jika B-A-C, maka +
= .
Telah diberikan +
= .
Dengan menjumlahkannya didapat +
+ +
= +
atau = .
Sehingga AB = 0. Ini tidak mungkin, sebab A ≠ B. Pembuktian untuk A-C-B tidak terpenuhi sama seperti langkah-
langkah diatas. □
Teorema 2.4.4 Moise, 1990: 63
Jika A dan B sembarang dua titik, A ≠ B, maka 1 ada titik C sehingga A- B-C dan 2 ada titik D sehingga A-D-B.
Bukti : Ambil suatu sistem koordinat f untuk suatu garis ⃡ yang memuat A dan
B.
Andaikan x, y koordinat titik A dan B, dengan x y. Diberikan =
−
+ .
Maka A-B-C, karena + .
Selanjutnya, diberikan
=
−
+
Sebab x y, maka +
sehingga
Gambar 2.4.3 Garis Bilangan II
A B
D +
C +
+
Jadi A-D-B. □
Teorema 2.4.5 Moise, 1990: 63
Jika A-B-C, maka A, B, dan C adalah tiga titik berbeda pada garis yang sama.
Bukti : Berdasarkan Definisi 2.4
.1, titik A, B, dan C adalah tiga titik berbeda. □
Teorema 2.4.6
Jika A-B-C dan A-C-D, maka A-B-D. Bukti :
Ambil a, b, c, d berturut-turut sebagai koordinat titik A, B, C, dan D. Karena A-B-C maka a b c atau c b a. Karena A-C-D, maka a
c d atau d c a. Dari A-B-C dapat dipilih salah satu dari kondisi a b c atau c b a.
Ambil a b c, didapat a c. Dari A-C-D, kondisi d c a akan kontrdiksi dengan a c, sehingga diambil a c d.
Telah diambil a b c dan a c d, sehingga didapat a b c d. Akibatnya a b d. Berdasarkan Lema 2.4.2 karena a-b-d, maka A-B-
D.□
2.5 Segmen, Sinar, Sudut, dan Segitiga
Definisi 2.5.1 Moise, 1990: 64
Jika A dan B adalah dua titik, maka segmen ̅̅̅̅ adalah himpunan yang memuat A dan B, bersama dengan semua titik diantara A dan B.
Definisi 2.5.2 Moise, 1990: 65
Sinar didefinisikan sebagai himpunan semua titik C pada garis ⃡ sehingga A tidak diantara B dan C. Sinar juga dapat didefinisikan
Gambar 2.5.1 Segmen Garis
A B
̅̅̅̅ ⃡
A B
C D
Gambar 2.4.4 Ilustrasi Teorema 2.4.6
sebagai gabungan dari 1 segmen ̅̅̅̅ dan 2 himpunan semua titik C sehingga A-B-C. Titik A disebut titik pangkal dari sinar .
Definisi 2.5.3 Moise, 1990: 65
Sudut adalah gabungan dari dua sinar yang memiliki titik pangkal yang sama, tetapi dua sinar tersebut tidak pada garis yang sama. Jika suatu sudut
adalah gabungan dari dan , maka sinar-sinar tersebut disebut sisi dari sudut. Titik A disebut titik sudut. Sudut tersebut disimbolkan dengan
∠ . Catatan
∠ = ∠
.
Gambar 2.5.3 Sudut
A B
C A
B
Gambar 2.5.2 Sinar Garis
Definisi 2.5.4 Moise, 1990: 65
Jika A, B, dan C adalah tiga titik yang tidak segaris, maka himpunan ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
disebut segitiga.
Segmen ̅̅̅̅, ̅̅̅̅, dan ̅̅̅̅ disebut sisi. Titik A, B, dan C disebut titik sudut. Segitiga dengan titik sudut A, B, dan C dilambangkan dengan
∆ABC.
Sudut-sudut ∆
adalah ∠
, ∠
, dan ∠
. Tetapi ∆
tidak memuat ketiga sudut tersebut, karena sisi suatu sudut adalah sinar dan sisi segitiga adalah segmen. Jika semua sudut digambar, maka
gambarnya akan terlihat seperti gambar berikut. A
B C
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
̅̅̅̅
Gambar 2.5.4 Segitiga