I-0 Semua garis dan bidang adalah himpunan dari titik-titik.
Jika  suatu  garis  l  adalah  himpunan  bagian  dari  suatu  bidang  E, maka  dikatakan  l  berada  pada  E.  Jika  titik  P  himpunan  bagian  dari  suatu
garis l, maka dikatakan  P pada l atau l melalui P. Jika P himpunan bagian dari E, maka dikatakan P pada E atau E melalui P.
Definisi 2.2.1 Moise, 1990: 44
Titik-titik yang berada pada satu garis disebut kolinear, dan titik-titik yang berada pada satu bidang disebut koplanar.
I-1 Diberikan  sembarang  dua  titik  berbeda,  ada  tepat  satu  garis  yang
memuat dua titik tersebut. Jika  titik-titik  tersebut  adalah  P  dan  Q,  maka  garis  yang  memuat
titik-titik tersebut dilambangkan dengan ⃡     . I-2
Diberikan sembarang tiga titik non kolinear berbeda, ada tepat satu bidang yang memuat titik-titik tersebut.
I-3      Jika dua titik berada pada suatu bidang, maka garis  yang memuat titik-titik tersebut berada pada bidang yang sama.
I-4 Jika  dua  bidang  berpotongan,  maka  perpotongannya  adalah  suatu
garis.
2.3 Fungsi Jarak
Setiap  pasang  titik  akan  berkorespodensi  dengan  suatu  bilangan real yang disebut jarak antara kedua titik tersebut. Diperlukan suatu fungsi
jarak d, yang tergantung pada postulat berikut Moise, 1990: 56: D-0
d adalah suatu fungsi d :
× → ℝ.
D-1 Untuk setiap P, Q,
, .
D-2 ,
=  jika dan hanya jika P = Q.
D-3 ,
= ,  untuk setiap P dan Q.
Selanjutnya agar lebih ringkas ,  akan ditulis dengan PQ.
Penandaan  titik  pada  suatu  garis  dengan  bilangan-bilangan  dapat diterapkan seperti penandaan titik pada sumbu-x dalam geometri analitik.
Jika ini dilakukan, akan didapat korespodensi satu-satu : ↔ ℝ
Gambar 2.3.1 Garis Bilangan I
-1 1
P R
Q T
diantara titik-titik pada   dan bilangan real. Jika =
, maka x disebut sebagai  koordinat  titik  P.  Pada  Gambar  2.3.1  koordinat  P,  Q,  R,  dan  T
adalah 0, , 1, dan
. Selanjutnya akan dijelaskan jarak antara dua titik.
Definisi 2.3.1 Moise, 1990: 58
Diberikan : ↔ ℝ
adalah  korespondensi  satu-satu  diantara  suatu  garis    dan  bilangan  real. Untuk semua titik-titik A, B pada  , didapat
= | −
|,
Kemudian  f  adalah  suatu  sistem  koordinat  untuk  .  Untuk  setiap  titik  A pada  , bilangan
= disebut koordinat titik A.
Sebagai contoh diberikan titik A dan B, sehingga =  dan
= − . Tentukan AB
Jawab : = | − |
= | − − | = | |
=
D-4 Postulat aturan The Ruler Postulate.
Setiap garis memiliki sistem koordinat.
2.4 Keantaraan
Titik  B  dikatakan  berada  diantara  A  dan  C  pada  garis  l  jika  titik- titik tersebut pada kondisi seperti ini :
atau seperti ini :
Gambar 2.4.1 Keantaraan I
A B
C
Gambar 2.4.2 Keantaraan II
C B
A