7
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Skin Aging
Menua aging secara umum adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki dirimengganti
diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat memperbaiki kerusakan yang diderita. Gejala penuaan pada kulit skin aging
yang dapat diamati dengan kasat mata antara lain: kulit menipis dan menjadi longgar serta elastisitasnya berkurang. Pada pria proses ini terjadi secara bertahap
dan konstan setiap tahunnya. Pada wanita, ketika memasuki tahap menopause kulit dapat mengalami perubahan biologis yang cukup drastis, karena adanya
penurunan produksi hormon estrogen dan progesterone Brincat et al., 1987.Pada kulit yang mengalami aging perubahan lebih banyak terjadi pada dermis daripada
pada lapisan epidermis Schmid, 2001.
Gambar 1. Skema perbedaan kulit pada usia muda usia dan tua Schmid, 2001.
kulit pada usia muda
kulit pada usia tua
keratinosit fibroblast
kolagen
Lapisan dermis tersusun dari serat kolagen dan serat elastin yang tergabung dalam kompleks dengan proteoglikan dan penyusun matriks
ekstraseluler lainnya. Sel fibroblast juga terikat pada matrik ekstraseluler. Protein kolagen dan elastin mempunyai peranan penting untuk menjaga kekuatan dan
kekenyalan kulit. Pada kulit yang mengalami aging, jika dilihat dari histologinya mengalami kelainan pada jaringan konektif dermal Campisi, 1998.
Reseptor estrogen mempunyai peranan penting terhadap keadaan fisiologis kulit. Estrogen menstimulasi terbentuknya kolagen dan elastin dan
menghambat pemecahan kolagen yang sudah terbentuk Brincat et al., 1987. Kolagen dan serat elastin mempunyai peranan penting terhadap mempertahankan
konsistensi kekenyalan kulit. Jumlah estrogen yang menurun dalam darah berakibat kulit menjadi rapuh, penggelapan warna kulit yang berujung pada kulit
mengendur dan terbentuknya keriput Krutman, 2006. Penuaan dapat mengalami percepatan, yang disebut juga dengan istilah
premature aging. Terdapat dua faktor yang dapat mempercepat terjadinya
penuaan pada kulit; faktor internal dan faktor eksternal. Contoh dari faktor internal penuaan dini adalah pemendekan telomer secara progresif, sehingga
terjadi penuaan sel kulit lebih cepat dari yang seharusnya. Contoh dari faktor eksternal di luar tubuh antara lain: asap rokok, minuman keras, nutrisi yang
kurang, dan paparan sinar matahari langsung dalam waktu yang cukup lama Binic, Lazarevic, Ljubenovic, Mojsa, dan Sokolovic, 2013. Radiasi sinar UV
dari paparan sinar matahari menyebabkan terbentuknya ROS Reactive Oxygen Species
dalam darah.ROS inilah yang berperan dalam mempercepat terjadinya
penuaan pada kulit.ROS Reactive Oxygen Species dapat merusak membran sel kulit Zanchetta, Kirk, Lyng, Walsh, dan Murphy, 2010 sehingga mengakibatkan
terjadinya aging. Terbentuknya ROS secara berkelanjutan berakibat timbulnya kerusakan di dalam sel secara kumulatif oxidative stress sehingga muncul
gejala-gejala aging pada kulit: menipisnya lapisan antara dermis-epidermis, kerusakan matriks ekstraselular karena adanya penurunan jumlah fibroblast,
kolagen dan elastin Campisi, Velarde, Flynn, Day, dan Melov, 2012,.
B. Kulit