1. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang diangkat penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah peningkatan penambahan peppermint oil sebagai penetration
enhancer mempengaruhi sifat fisika kimia dari sediaan gel ekstrak tempe
secara signifikan? b.
Apakah penambahan peppermint oil dalam formulasi sediaan gel ekstrak tempe menimbulkan reaksi iritasi melalui uji iritasi HET-CAM?
2. Keaslian Penelitian
Zukhdiyanah 2012 pada tesisnya memformulasikan minyak atsiri daun jeruk purut ke dalam emulgel berbasis Carbopol
®
kemudian dilihat pengaruh peningkatan konsentrasinya terhadap sifat fisika kimia dan uji aktivitas terhadap
bakteri P. acne. Hubungan peningkatan konsentrasi minyak atsiri daun jeruk purut dengan sifat fisika kimia dan aktivitas diuji menggunakan analisis regresi. Hasil
penelitian ini menunjukkan semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri daun jeruk purut dalam emulgel maka pH, viskositas, daya sebar semakin rendah.
Rajan dan Vasudevan 2012 meneliti kemampuan peppermint oil dalam meningkatkan penetrasi ketoconazole yang diformulasikan dalam basis hidrogel
dibandingkan dengan minyak atsiri lainnya, seperti eucalyptus oil, dan turpentine oil
. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eucalyptus oil, turpentine oil, dan peppermint oil
mempunyai aktivitas peningkatan permeasi ketoconazole secara signifikan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan terletak pada ekstrak yang digunakan, dan minyak atsiri yang digunakan. Sejauh
penelusuran pustaka yang dilakukan penulis, penelitian tentang pengaruh pemberian minyak peppermint sebagai penetration enhancer terhadap sifat fisika
kimia gel ekstrak tempe dan potensi iritannya belum pernah dilakukan.
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoretis
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pengaruh peningkatan pemberian minyak peppermint
sebagai penetration enhancer terhadap kemampuan sifat fisika kimia gel ekstrak tempe dalam formulasi sediaan.
b. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan bentuk sediaan kosmetik berupa gel anti-aging ekstrak kedelai yang memenuhi persyaratan
kriteria sifat fisik, efektif, dan aman untuk digunakan oleh pasien. c.
Manfaat metodologis Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dalam bidang
kefarmasian mengenai penerapan uji statistika dalam mengamati pengaruh peningkatan pemberian minyak peppermint sebagai penetration enhancer
terhadap sifat fisika kimia sediaan gel dalam formulasi sediaan.
B. Tujuan Penelitian