Propilen Glikol Trietanolamin Benzalkonium Klorida

Pada penggunaan peppermint oil sebagai penetration enhancer dalam sediaan perlu dilakukan uji iritasi karena kandungan menthol di dalamnya dilaporkan menimbulkan iritasi sedang pada kulit dan sedikit mengiritasi mata meskipun tidak menyebabkan edema yang berkelanjutan Asbill et al., 2000. Menurut Orafidiya dan Oladimeji 2002, rHLB minyak peppermint adalah sebesar 12,3.

3. Propilen Glikol

Gambar 6. Struktur Propilen Glikol Rowe, et al., 2006. Propilen glikol berbentuk cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau.Propilen glikol dapat berfungsi sebagai pengawet, disinfektan, humektan, plasticizer , pelarut, stabilizing agent dan kosolven water-miscible. Pada formulasi sediaan topikal propilen glikol digunakan sebagai humektan dengan konsentrasi ≈15.Propilen glikol larut dalam aseton, kloroform, etanol, gliserin, dan air.Propilen glikol bersifat higroskopis Rowe, et al., 2009.

4. Trietanolamin

Gambar 7. Stuktur Trietanolamin Rowe, et al., 2006. Trietanolamin TEA berbentuk cairan kental, tidak berwarna sampai kuning pucat dan berbau amoniak.TEA berperan sebagai alkalizing agent. TEA bersifat sangat higroskopis dan larut dalam air Rowe, et al., 2009. Trietanolamin yang bersifat basa dapat digunakan untuk netralisasi Carbopol ® . Penambahan trietanolamin pada Carbopol ® akan menetralisasi gugus asam karboksilat, membentuk garam yang larut. Sebelum netralisasi, Carbopol ® di dalam air akan ada dalam bentuk tak terion pada pH sekitar 3. Pada pH ini, polimer sangat fleksibel dan strukturnya random coil. Penambahan trietanolamin akan menggeser kesetimbangan ionik membentuk garam yang larut. Hasilnya adalah ion yang saling tolak menolak dari gugus karboksilat dan polimer menjadi kaku dan rigid, sehingga meningkatkan viskositas. Viskositas dan kejernihan gel yang dapat diterima yaitu pada pH 4,5-5,0 dan mencapai titik optimum pada pH 7 Osborne and Amann, 1990. Overnetralisasi dapat menyebabkan penurunan viskositas karena kation basa yang berlebih akan melingkupi gugus karboksilat sehingga mengurangi tolakan elektrostatik Walters, 2007.

5. Benzalkonium Klorida

Gambar 8. Struktur benzalkonium klorida Rowe, et al., 2006. Benzalkonium klorida merupakan senyawa ammonium kuartener yang digunakan dalam sebagai pengawet dalam formulasi produk farmasetika.Benzalkonium klorida juga biasanya ditambahkan ke dalam formulasi kosmetik.Benzalkonium klorida berbentuk bubuk amorf berwarna putih atau putih kekuningan, dapat juga dalam bentuk yang menyerupai gel. Benzalkonium klorida bersifat higroskopis, melihat bau khas yang lemah, dan rasa yang pahit. Berat jenis benzalkonium klorida pada suhu 20 o C adalah 0,98 gcm 3 . Dalam pengadukan, larutan benzalkonium klorida dapat membentuk foam sehingga dapat menurukan tegangan antar muka Rowe, et al., 2009.

6. Tween 80

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENAMBAHAN MENTOL TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, ASEPTABILITAS DAN PELEPASAN KLORFENIRAMIN MALEAT DALAM GEL HPMC (Konsentrasi Mentol sebagai Enhancer dalam Gel 0,5%, 0,75%, dan 1%)

0 6 24

Pengaruh Penambahan Minyak Wijen (Sesame Oil) Terhadap Karakteristik Fisik, Kimia, dan Sensoris Pasta Tempe Koro Pedang.

0 0 11

Pengaruh penambahan polysorbate 40 dan sorbitan monolaurate sebagai emulsifying agent dalam lotion repelan minyak peppermint (Mentha piperita) terhadap sifat fisis dan stabilitas sediaan - USD Repository

0 0 146

Pengaruh penambahan konsentrasi CMC-Na pada sediaan sunscreen gel ekstrak temu giring (Curcuma heyneana Val.) terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan dengan sorbitol sebagai humectant - USD Repository

0 0 110

Pembuatan dan evaluasi gel anti-ageing ekstrak tempe dengan propilenglikol sebagai chemical penetration enhancer - USD Repository

0 0 147

FORMULASI SEDIAAN EMULGEL EKSTRAK ETANOLIK DAUN SALAM (Eugenia polyantha Wight.) DENGAN MINYAK PEPPERMINT SEBAGAI PENETRATION

0 0 97

Pengaruh penambahan konsentrasi CMC-Na sebagai gelling agent pada sediaan sunscreen gel ekstrak temugiring (Curcuma heyneana Val.) terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan dengan propilen glikol sebagai humectant - USD Repository

0 0 110

Pengaruh konsentrasi tween 80 sebagai penetration enhancer pada formulasi mikroemulsi ekstrak tempe dengan metode Franz Diffusion Cell - USD Repository

0 1 107

Pembuatan dan evaluasi gel anti-ageing ekstrak tempe dengan gliserin sebagai chemical penetration enhancer - USD Repository

0 0 94

Pengaruh penambahan konsentrasi carbopol® 940 pada sediaan sunscreen gel ekstrak temu giring (Curcuma heyneana Val.) terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan dengan sorbitol sebagai humectant - USD Repository

0 0 109