Jenis dan Rancangan Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional

19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian potong lintangcross-sectional. Penelitian observasional analitik adalah penelitian yang menggali mengenai bagaimana dan mengapa suatu fenomena kesehatan dapat terjadi. Rancangan penelitian potong lintangcross- sectional yaitu rancangan penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko dan faktor efek dengan cara pengumpulan data faktor risiko dan faktor efek yang dilakukan pada saat yang bersamaan Notoatmodjo, 2010. Penelitian ini akan menganalisis korelasi antara body fat percentage sebagai faktor risiko terhadap rasio lipid dalam darah sebagai faktor efek. Data penelitian yang diperoleh dari staf wanita dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta kemudian dianalisis secara statistik untuk menganalisis korelasi antara faktor risiko dengan faktor efek.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas Body fat percentage 2. Variabel Tergantung Rasio lipid yang mencakup rasio LDLHDL dan rasio kolesterol totalHDL dalam darah. 3. Variabel Pengacau a. Variabel pengacau terkendali : usia, jenis kelamin, keadaan puasa. b. Variabel pengacau tidak terkendali : aktifitas responden, gaya hidup responden, kondisi patologis.

C. Definisi Operasional

1. Responden penelitian adalah staf administratif dan edukatif wanita dewasa sehat di kampus I, II, dan III Universitas Sanata Dharma yang masih aktif. Dewasa sehat adalah responden wanita dengan rentang usia 40-50 tahun dan tidak menderita penyakit degeneratif seperti hipertensi serta tidak mengkonsumsi obat-obatan terkait penyakit kardiovaskular yang dipastikan melalui proses wawancara. 2. Karateristik penelitian meliputi pengukuran antropometri dan hasil pemeriksaan laboratorium. Pengukuran antropometri yang meliputi pengukuran abdominal skinfold thickness, triceps skinfold thickness, dan suprailiac skinfold thickness serta hasil pemeriksaan laboratorium yang meliputi kadar LDL, HDL, dan kolesterol total. 3. Pengukuran body fat percentage adalah pengukuran yang didapat dari tiga bagian pengukuran skinfold thickness yaitu abdominal, triceps, dan suprailiac dengan nilai dalam bentuk berdasarkan formula: a. Untuk wanita abdominal, triceps, suprailiac b. Densitas badan wanita = 1,099421 – 0,0009929 ∑3 F + 0,0000016 ∑3 F 2 – 0,0001392 umur,tahun Body fat percentage = [4,95 Densitas badan – 4,5] x 100 Keterangan : ∑3 F = Jumlah 3 bagian skinfold thickness yang diukur pada wanita yaitu abdominal, suprailiac, dan triceps. 4. Pengukuran skinfold thickness adalah pengukuran tebal lipatan kulit pada bagian abdominal, triceps dan suprailiac dengan menggunakan skinfold caliper yang dinyatakan dalam mm. 5. Kadar LDL, HDL, dan kolesterol total diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium rumah sakit Bethesda Yogyakarta yang dinyatakan dalam mgdL. 6. Rasio LDLHDL adalah perbandingan kadar LDL dengan kadar HDL. 7. Rasio kolesterol totalHDL adalah perbandingan kadar kolesterol total dengan kadar HDL. 8. Standar yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : a. Nilai klasifikasi body fat percentage berdasarkan Hoeger and Hoeger 2014 dengan nilai body fat percentage 30,1 dan ≥30,1. b. Kriteria kadar LDL, HDL, kolesterol total berdasarkan National Cholesterol Education Program 2002. b. Kriteria rasio kadar LDLHDL dan kolesterol totalHDL berdasarkan Alcena 2012.

D. Responden Penelitian