Body Fat Percentage Abdominal Skinfold Thickness

40-49 tahun mempunyai risiko sebesar 1,5. Risiko terjadinya PJK semakin meningkat dengan bertambahnya usia, maka perlu dilakukan pemeriksaan profil lipid dalam darah secara dini.

2. Body Fat Percentage

Hasil analisis statistik uji normalitas data body fat percentage pada responden wanita menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95 didapatkan rerata 33,50, dengan standar deviasi sebesar 7,29 dan dengan nilai minimum-maksimum yaitu 17,46-55,75. Uji normalitas yang dilakukan menunjukkan nilai signifikasi body fat percentage pada responden wanita yaitu 0,044. Hal ini menunjukkan bahwa data body fat percentage pada responden wanita tidak terdistribusi normal. Menurut Fahey 2005 metode skinfold thickness merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk memperoleh nilai body fat percentage. Ada 3 bagian yang dapat mempermudah yang bisa digunakan untuk mengambil data dalam penelitian ini yaitu bagian abdominal skinfold thickness, triceps skinfold thickness, dan suprailiac skinfold thickness. Pemilihan pengukuran pada bagian abdominal skinfold thickness, triceps skinfold thickness, suprailiac skinfold thickness tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan diantaranya yaitu terkait dengan kenyamanan dari responden, kemudahan dalam melakukan pengukuran skinfold thickness, dan dapat dengan mudah diaplikasikan pada semua responden.

3. Abdominal Skinfold Thickness

Nilai rata-rata abdominal skinfold thickness responden wanita yaitu 30,29 mm dengan nilai standar deviasi sebesar ±7,94. Data yang didapatkan dari uji normalitas abdominal skinfold thickness adalah nilai signifikasi 0,200, yang menunjukkan bahwa data abdominal skinfold thickness pada responden wanita dapat dikatakan terdistribusi normal. Histogram data distribusi abdominal skinfold thickness terlihat simetris. Berdasarkan nilai signifikasi maka dapat disimpulkan bahwa data abdominal skinfold thickness pada wanita terdistribusi normal. Total lemak tubuh yang terdistribusikan dalam jaringan subkutan sebanyak lebih dari 80 dan 10-20 ke dalam jaringan intra-abdominal pada orang dewasa Bhardwaj, et al., 2011. Demura dan Sato 2007, mengatakan bahwa untuk melakukan pengukuran lemak subkutan menggunakan skinfold caliper merupakan suatu teknik yang murah dan sederhana. Abdominal skinfold thickness merupakan salah satu bagian yang dapat digunakan untuk mengurangi error yang disebabkan oleh adanya level obesitas di dalam melakukan pengukuran skinfold thickness. Hasil error pengukuran pada bagian abdominal jauh lebih kecil dibandingkan dengan pengukuran skinfold thickness pada bagian yang lainnya.

4. Triceps skinfold thickness