Gambar 5. Pengukuran Suprailiac Skinfold Thickness
Mike, 2014 2.
Body Fat Percentage
Body fat percentage adalah pengukuran yang paling sering digunakan dalam pengukuran antropometri untuk mengetahui perkiraan lemak di tubuh.
Skinfold thickness bukan merupakan bentuk yang paling akurat dalam menilai body fat percentage tetapi skinfold thickness merupakan indikator yang lebih baik
dalam menilai jumlah lemak pada tubuh dibandingkan BMI Junior, et al., 2010. Nilai klasifikasi body fat percentage berdasarkan Hoeger and Hoeger
2014 yaitu:
Tabel I. Klasifikasi Nilai Body Fat Percentage Wanita Hoeger and Hoeger, 2014
Klasifikasi Wanita ≥40 tahun
Underweight 12
Normal 20,0-30,0
Overweight 30,1-35,0
Obese ≥ 35,1
B. Obesitas
Obesitas adalah keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh diatas normal dan dapat
membahayakan kesehatan Subardja, 2004. Obesitas merupakan faktor risiko untuk peningkatan tekanan darah dan profil lipid penurunan kadar kolesterol
HDL, peningkatan kadar kolesterol LDL, dan trigliserida Gibney, Margetts, and Kearney, 2008.
Pada wanita, ketidak seimbangan telah diidentifikasi sebagai prediktor kenaikan berat badan. Pada pria, faktor utama terkait penambahan berat badan
merupakan fase transisi dari gaya hidup selama remaja latihan fisik, olah raga, dan lain-lain ke gaya hidup yang lebih konstan Mataix,
Frıas, Victoria, Jurado, Aranda, and Llopis, 2005. Kebiasaan pola makan yang tidak sehat ditandai
dengan peningkatan konsumsi makanan cepat saji yang mengandung banyak karbohidrat, tinggi lemak, rendah serat, dan kurangnya asupan mikronutrien, serta
terbatasnya waktu untuk melakukaan aktifitas fisik yang teratur Gidding, Dennison, Birch, Daniels, Gilman, Lichtenstein, et al., 2005.
C. LDL dan HDL
Low-Density Lipoprotein LDL adalah bagian kolesterol yang dikenal dengan sebutan kolesterol jahat, apabila jumlah LDL dalam sirkulasi darah
banyak, LDL dapat membentuk plak pada dinding bagian dalam arteri. Adanya plak pada dinding arteri menyebabkan aliran darah melalui arteri menjadi sempit.
Pembentukan plak ini disebut dengan atherosclerosis American Heart Association, 2013. Lipoprotein dibedakan menjadi dua jenis yaitu low density
lipoprotein LDL dan high density lipoprotein HDL. Fungsi utama dari LDL adalah untuk mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan yang memasukkan ke
dalam membran sel Colpo, 2005.
Tabel II. Kategori Kadar LDL Pada Wanita National Cholesterol Education Program, 2002
Kadar LDL Kategori
Kurang dari 100 mgDl Optimal
100 – 129 mgdL
Di atas optimal 130
– 159 mgdL Batas awal tinggi
160 – 189 mgDl
Tinggi 190 mgdL ke atas
Sangat tinggi High-Density Lipoprotein atau HDL dikenal dengan sebutan kolesterol
baik. Kadar HDL yang rendah di dalam darah diketahui dapat memberikan risiko terjadinya gangguan pada organ jantung AHA, 2012. Nilai HDL 40 mgdL
akan lebih banyak dimiliki oleh pria, yaitu kira-kira sepertiga pada pria dan sekitar seperlima pada wanita dalam populasi umum NCEP, 2002. Kadar HDL
40 mgdL pada pria masuk sebagai kategori rendah. Kadar kolesterol HDL pada wanita biasanya lebih tinggi dibandingkan pria. Kadar HDL 50 mgdL pada
wanita ditetapkan sebagai kategori rendah Toth, 2005.
Tabel III. Kategori Kadar HDL Pada Wanita National Cholesterol Education Program, 2002
Kadar Kolesterol HDL Kategori
Keterangan ˂50 mgdL
Rendah. Faktor risiko penyakit
kardiovaskular ≥60 mgDl
Tinggi Bukan faktor risiko
penyakit kardiovaskular Menurut Grover, Dorais, Coupal 2003 Faktor risiko terjadinya penyakit
jantung koroner dapat diidentifikasi menggunakan rasio LDLHDL, rasio LDLHDL dapat menunjukkan faktor risiko yang kuat untuk penyakit jantung
koroner dibandingkan dengan LDL atau HDL. Terjadi peningkatan pada rasio LDLHDL yaitu antara 3,7-4,3 bisa terjadi risiko penyakit jantung koroner
Fernandez and Webb, 2008.
\
Tabel IV. Rasio LDLHDL yang Ideal Pada Wanita Millan, et al , 2009
Rasio lipid Ukuran rasio ideal
LDLHDL 2,5
D. Kolesterol Total dan HDL