orang 78 wanita dan 92 pria. Penelitian yang serupa juga dilakukan Raras 2013, hasil korelasi yang diperoleh yaitu korelasi positif bermakna antara body
fat percentage dengan kadar LDL dengan nilai r=0,348 dan p=0,004 pada 67 mahasiswi Sanata Dharma. Hasil yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa ada
korelasi positif bermakna antara body fat percentage dengan kadar LDL. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ghorbanian 2012,
menunjukkan korelasi antara body fat percentage dengan LDL pada 45 wanita dengan usia 23-59 tahun menghasilkan korelasi yang tidak bermakna dengan nilai
r=0,211 dan p=0,164. Risiko terjadinya penyakit jantung koroner disebabkan dengan meningkatnya kadar LDL, maka dapat disimpulkan bahwa semakin
meningkatnya nilai body fat percentage dapat menjadi prediktor awal terhadap risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Kesimpulan ini diperkuat dengan
pernyataan menurut Scott 2010, bahwa orang yang memiliki nilai body fat percentage tinggi atau diatas normal dapat berakibat pada terjadinya penyakit
kardiovaskular.
2. Korelasi Body Fat Percentage Terhadap Kadar HDL
Pada uji korelasi ini menggunakan uji korelasi Spearman antara body fat percentage dengan kadar HDL. Nilai koefisien korelasi pada responden wanita
yaitu sebesar r=-0,474. Hasil uji korelasi yang diperoleh antara body fat percentage dengan kadar HDL menunjukkan nilai korelasi yang negatif dengan
kekuatan korelasi sedang. Korelasi negatif ini menunjukkan bahwa semakin tingginya nilai body fat percentage, maka kadar HDL semakin turun. Nilai
signifikasi yang diperoleh dari korelasi antara body fat percentage dengan kadar
HDL dengan nilai p=0,000. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi yang diperoleh yaitu korelasi yang bermakna p0,05. Koefisien determinasi yang didapatkan
yaitu sebesar 0,170, hal ini berarti bahwa terdapat 17 data kadar HDL yang terpengaruh oleh peningkatan nilai body fat percentage dan 83 lainnya
terpengaruh oleh faktor lainnya. Korelasi dengan arah negatif dapat dilihat dari gambar diagram sebaran yang menunjukkan hubungan linier antara body fat
percentage dengan kadar HDL yang semakin menurun pada gambar 9 .
Gambar 9. Diagram Sebaran Korelasi Body Fat Percentage Terhadap Kadar HDL
Hasil dari penelitian ini sama dengan penelitian Raras 2013, menyatakan bahwa pada responden wanita didapatkan hasil korelasi yang negatif bermakna
p0,05 antara body fat percentage dengan kadar HDL dengan nilai r=0,246 dan niali p=0,045. Didukung juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Deneker, et
al., 2012, menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara body fat percentage dengan kadar HDL pada 92 pria dan 78 wanita dengan nilai r=-0,23
dan nilai p0,05. Hasil penelitian ini juga sama dengan penelitian Kiswanto 2012, diperoleh nilai r=-0,246 dan nilai p=0,045 pada responden wanita yang
menunjukkan korelasi negatif bermakna dengan kekuatan korelasi lemah. Hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa terdapat
korelasi negatif yang bermakna antara body fat percentage dengan kadar HDL. Korelasi negatif yang bermakna menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan body
fat percentage dapat menurunkan kadar HDL. Achmad 2009, mengatakan bahwa peningkatan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular disebabkan karena
adanya penurunan HDL-kolesterol. Risiko akan terkenanya penyakit jantung koroner akan semakin berkurang seiring meningkatnya kadar HDL, hal ini
dikarenakan HDL membawa kolesterol dari aliran darah menuju ke hati. Kolesterol di dalam hati akan dipecah menjadi asam empedu lalu dikeluarkan
melalui tinja. High density lipoprotein membantu tubuh dalam mengurangi timbunan plak atau endapan yang terdapat pada dinding pembuluh darah, oleh
sebab itu HDL disebut lemak baik Soeharto,2001.
3. Korelasi Body Fat Percentage Terhadap Kadar Kolesterol Total