2. Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Wanita Pada Body Fat
Percentage ≥30,1 dan Body Fat Percentage 30,1
Pada uji komparatif ini menggunakan uji t tidak berpasangan. Hasil uji t tidak berpasangan antara BFP dan kadar HDL memperoleh nilai signifikasi 0,019,
maka dapat dikatakan terdapat perbedaan yang bermakna antara body fat percentage
≥30,1 dan body fat percentage 30,1. Hal ini didukung dengan pernyataan Lamb, Ogden, Carrol, Lacher, and Flegal 2011 bahwa adanya
perbedaan yang signifikan antara body fat percentage dengan HDL pada responden yang memiliki jaringan adiposa yang tinggi. Hasil penelitian ini juga
didukung oleh penelitian Shah, Devrajani, and Bibi 2010 menyatakan bahwa pada 200 subyek wanita dengan rentang usia 20-79 tahun menunjukkan perbedaan
yang signifikan antara HDL dengan kelompok yang masuk kategori normal dan kategori di atas normal. Perbedaan hasil penelitian ini kemungkinan disebabkan
oleh perbedaan range usia yang digunakan.
3. Perbandingan Rerata Kadar Kolesterol Total Responden Wanita
Pada Body Fat Percentage ≥30,1 dan Body Fat Percentage 30,1
Pada uji komparatif ini menggunakan uji Man-Whitney diperoleh nilai p=0,352. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok tidak memiliki perbedaan
yang bermakna. Sebuah laporan terbaru dari Charleston Heart Study menyatakan bahwa dalam penelitian cohort pada wanita Afrika-Amerika, peningkatan
kolesterol total berkaitan secara signifikan terhadap peningkatan risiko penyakit jantung koroner Gillum and Sempos, 2003.
4. Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDLHDL Responden Wanita
Pada Body Fat Percentage ≥30,1 dan Body Fat Percentage 30,1
Pada uji komparatif ini menggunakan uji t tidak berpasangan memperoleh nilai signifikasi 0,000, maka dapat dikatakan terdapat perbedaan yang bermakna
antara body fat percentage ≥30,1 dan body fat percentage 30,1. Hasil yang
diperoleh didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Natalia 2011, penelitian yang dilakukan pada usia 30-50 tahun menunjukkan perbedaan yang bermakna
atau signifikan. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Raras 2013, pada responden wanita dengan nilai body fat percentage
percentage23 dan body fat percentage ≥23, dengan menggunakan uji Man-
Whitney. Hasil yang diperoleh dari uji tersebut yaitu terdapat perbedaan yang bermakna dengan nilai p0,05 p=0,002.
5. Perbandingan Rerata Rasio Kadar Kolesterol TotalHDL Responden
Wanita Pada Body Fat Percentage ≥30,1 dan Body Fat Percentage
30,1
Pada uji komparatif ini menggunakan uji t tidak berpasangan. Uji t tidak berpasangan memperoleh nilai signifikasi 0,000, maka dapat dikatakan terdapat
perbedaan yang bermakna antara body fat percentage ≥30,1 dan body fat
percentage 30,1. Penurunan rasio kolesterol totalHDL sebesar 1 dapat sangat mempengaruhi akan penurunan risiko terjadinya penyakit jantung koroner sebesar
53, meskipun pengurangan akan risiko gangguan kardiovaskular lebih berfokus terhadap kadar kolesterol total dan LDL tetapi beberapa peneliti menyatakan
bahwa rasio kolesterol totalHDL merupakan suatu pengukuran yang unggul
untuk mengetahui risiko penyakit jantung koroner dibandingkan kolesterol total atau LDL saja Ghahramanloo, Midgley, and Bentley, 2009.
Menurut Marquette General Health System 2010, nilai normal rasio kolesterol totalHDL pada wanita yaitu pada rentan 3,7-4,6. Apabila nilai
kolesterol totalHDL pada wanita melebihi 4,6 maka dapat dikatakan semakin besar risiko akan terjadinya penyakit kardiovaskular. Adanya perbedaan yang
bermakna menunjukkan bahwa responden wanita dengan nilai body fat percentage
≥30,1 memiliki risiko terjadinya gangguan kardiovaskular lebih tinggi dibandingkan responden wanita dengan body fat percentage 30,1. Rasio
kolesterol totalHDL telah terbukti dapat menjadi penanda adanya risiko penyakit jantung koroner yang lebih baik dari pada rasio LDLHDL Fisac, Virgili, Ferrer,
Barbera, and Fumero,2003.
C. Korelasi antara Body Fat Percentage terhadap Kadar LDL, HDL,