Perspektif Keuangan Empat Perspektif dalam Balanced Scorecard

20 keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Kaplan dan Norton, 2000:7.

2.2.3.1 Perspektif Keuangan

Menurut Kaplan dan Norton 2000:41, dalam Balanced Scorecard tujuan keuangan menjadi fokus tujuan dan ukuran di semua perspektif scorecard lainnya. Tujuan dan ukuran keuangan harus memainkan peran ganda, menentukan kinerja keuangan yang diharapkan dari strategi, dan menjadi sasaran akhir tujuan dan ukuran perspektif scorecard lainnya pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Terdapat tiga tahapan siklus hidup bisnis suatu perusahaan Kaplan dan Norton, 2000:42 yaitu: 1. Bertumbuh growth Pada tahap ini perusahaan mengawali siklus kehidupannya dengan menghasilkan produk dan jasa yang memiliki potensial pertumbuhan, dengan melibatkan suraber daya yang cukup banyak. Mereka berusaha mengembangkan dan meningkatkan berbagai lini produk mereka, membangun kemampuan operasi, menambahkan investasi dalam sistem, infrastruktur dan jaringan distribusi yang akan mendukung terciptanya hubungan global serta memelihara dan mengembangkan hubungan dengan erat dengan pelanggan. Tujuan keseluruhan keuangan dalam tahap bertumbuh adalah persentase tingkat pertumbuhan pendapatan, dan tingkat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 21 pertumbuhan penjualan di berbagai pasar sasaran, kelompok pelanggan, dan wilayah. 2. Bertahan sustain Pada tahap ini perusahaan menghadapi situasi dimana unit bisnis masih memiliki daya tarik bagi penanaman investasi dan investasi ulang, tetapi diharapkan mampu mempertahankan pangsa pasar yang telah dimiliki perusahaan pada saat ini dan secara bertahap tumbuh seiring dengan perjalanan perusahaan. Proyek investasi akan lebih diarahkan untuk mengatasi berbagai kemacetan, perluasan kapasitas, dan peningkatan aktivitas perbaikan yang berkelanjutan, dibanding investasi yang memberikan pengembalian modal dan pertumbuhan jangka panjang seperti yang dilakukan pad atahap pertumbuhan. Perusahaan pada tahap ini akan menetapkan tujuan keuangan yang terkait dengan profitabilitas. Tujuan seperti ini dapat dinyatakan dengan memakai ukuran yang terkait dengan laba akuntansi seperti laba operasi dan margin kotor yang diselaraskan dengan tingkat investasi yang ditanamkan dengan ukuran- ukuran seperti: a. Return On Investment ROI Menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto Bambang Riyanto, 1997:261. Rumus: 100 aktiva Jumlah pajak sesudah netto Keuntungan  Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 22 Contoh: 100 3.000.000 240.000  = 0,08 b. Profit Margin on Sales PMoS Menunjukkan besaraya laba bersih setiap rupiah penjualan bersih. Jika tingkat profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio laba bersih atas penjualan bersih maka peningkatan profit dapat dicapai dengan melakukan penjualan, atau meningkatkan efisien operasi badan usaha. Rumus: 100 netto Penjualan pajak sesudah netto Keuntungan  Contoh: 0,06 100 4.000.000 240.000   c. Sales Growth Berfungsi untuk mengukur kemampuan badan usaha untuk meningkatkan penjualan dari tahun ke tahun. Bila Sales Growth terus meningkat dari tahun ke tahun maka akan semakin baik sebab produk yang akan dihasilkan oleh badan usaha semakin diminati oleh konsumen. Rumus: 100 Penjualan bersih Laba  Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 23 Contoh: 100 865.803 1.725.686. 481.404 1.628.076.  Serta ukuran-ukuran lain seperti nilai tambah ekonomis dan lain-lain yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja unit-unit bisnisnya. 3. Menuai harvest Perusahaan pada tahap ini mulai menikmati investasi yang ditanamkan pada dua tahap sebelumnya. Perusahaan sudah tidak memerlukan lagi investasi yang besar, namun cukup dengan pemeliharaan peralatan dan kapabilitas, bukan perluasan atau pembangunan kapabilitas baru. Setiap proyek investasi harus memiliki tingkat pengembalian investasi yang definitif dan singkat. Tujuan utamanya adalah memaksimalkan arus kas kembali perusahaan. Tujuan keuangan keseluruhan untuk bisnis pada tahap menuai adalah aras kas operasi sebelum depresiasi dan penghematan berbagai kebutuhan modal kerja. Ukuran keuangan menunjukkan apakah strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba suatu organisasi.

2.2.3.2 Perspektif Pelanggan