Perspektif Proses Bisnis Internal

27 Untuk lima ukuran terakhir mungkin terlalu umum untuk semua jenis perusahaan, karena itu untuk menghasilkan ukuran yang diharapkan harus disesuaikan dengan kelompok pelanggan sasaran yang diharapkan memberi pertumbuhan dan profitabilitas yang paling besar.

2.2.3.3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Pada perspektif proses bisnis internal, para manajer melakukan identifikasi berbagai proses penting yang sangat penting untuk mencapai tujuan pelanggan dan pemegang saham. Perusahaan biasanya mengembangkan tujuan dan ukuran-ukuran untuk perspektif ini setelah merumuskan tujuan dan ukuran-ukuran untuk perspektif keuangan finansial dan perspektif pelanggan. Urutan ini memungkinkan perusahaan memfokuskan pengukuran proses bisnis internal kepada proses yang akan mendorong tercapainya tujuan yang ditetapkan untuk pelanggan dan para pemegang saham. Setiap bisnis memiliki rangkaian proses tertentu untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan memberikan hasil yang bait Kaplan dan Norton, 2000:80. Menurut Kaplan dan Norton 2000:83 dalam perspektif proses bisnis internal, kondisi perusahaan dapat disesuaikan model rantai generic. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 28 Gambar 2: Perspektif Proses Bisnis Internal - Model Rantai Nilai Generik Inovasi Operasi Layanan Purna Jual Sumber: The Balanced Scorecard: Translating Strategy Into Action Kaplan and Norton, 1996:84 Menurut Kaplan dan Norton 2000:83, tiga proses utama pada perspektif proses bisnis internal adalah : 1. Inovasi Proses inovasi terdiri atas dua komponen. Dalam komponen yang pertama para manajer melaksanakan penelitian pasar untuk mengenai ukuran pasar, bentuk preferensi pelanggan, dan tindakan harga produk dan jasa sasaran. Pada komponen selanjutnya adalah penerapan peluang dari informasi yang didapat dari langkah pertama. 2. Operasi Operasi perusahaan cenderung respektif sehingga teknik yang manajemen ilmiah dapat segera diterapkan untuk mengendalikan dan penerimaan dan pemrosesan pesanan pelanggan, serta vendor, produksi dan penyimpanan produk atau jasa. Perusahaan dapat melengkapi ukuran biaya dan finansial tradisional dengan pengukuran mutu, lama siklus biaya operasi, karakteristik produk atau jasa sehingga dapat terfokus dan memberikan perhatian kepada produk atau jasa dan pelanggan. Kebutuhan Pelanggan Diidentifikasi Kebutuhan Pelanggan Terpuaskan Kenali Pasar Ciptakan Produk Jasa Bangun Produk Jasa Luncurkan produk jasa Layani pelanggan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29 3. Layanan Purna Jual Layanan purna jual mencakup garansi dan berbagai aktivitas perbaikan, penggantian produk yang rusak dan yang dikembalikan, serta proses pembayaran, seperti administrasi kartu kredit.

2.2.3.4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan