46
3.3.2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu 38 karyawan tetap dan pengguna jasa PT. Kereta Api Indonesia Daop
VII Madiun yang mempunyai tingkat pendidikan S1.
3.3.3. Pengumpulan Data
Dalam penilitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Dokumenter
Mengadakan kutipan catatan data yang diperoleh dari PT. Kereta Api Indonesia Daop VII Madiun untuk memperkuat penulisan skripsi.
b. Kuisioner
Mengadakan daftar pertanyaan terstruktur yang ditujukan pada 38 karyawan dan pengguna jasa PT. Kereta Api Indonesia Daop VII Madiun
yang mempunyai tingkat pendidikan S1.
3.4. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Sumarsono 2004:8 penelitian deskriptif tidak mencari atau menjelaskan hubungan,
tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi, tetapi hanya sekedar memaparkan suatu peristiwa atau situasi. Penelitian deskriptif menjelaskan
variabel-veriabel dan pada hakikatnya penelitian deskriptif adalah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
47 mengumpulkan data secara univariat. Karakteristik data diperoleh dengan
ukuran-ukuran kecenderungan pusat atau ukuran sebaran. Tujuan penelitian deskriptif adalah mengumpulkan informasi aktual
dan terperinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktik-praktik yang berlaku, melakukan
perbandingan dan evaluasi, menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan
rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Sumarsono, 2004:9 Penelitian deskriptif sangat berguna melahirkan teori-teori tentatif,
dan perbedaannya dengan metode penelitian yang lain adalah metode dskriptif mencari teori bukan menguji teori ; hypothesis-generating bukan
hypothesis-testing ; dan heuristic bukan verikatif. Penelitian deskriptif menitik beratkan pada observasi dan penelitian
hanya melakukan pengamatan dan membuat karegori perilaku, mengamati gejala dan mencatatnya. Peneliti terjun langsung ke lapangan dan tidak
berusaha untuk memanipulasi variabel serta kehadirannya di lapangan tidak mempengaruhi perilaku objek yang diamati.
Penelitian deskriptif muncul karena kebutuhan dan dapat pula muncul karena suatu peristiwa yang menarik perhatian peneliti, tetapi belum ada
kerangka teoritis yag menjelaskannya. Sumarsono, 2004:10
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
48
3.5. Teknik Analisi Data
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi. Sugiono, 2006:169 Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin
mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil, karena peneliti tidak
bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi. Sugiono, 2006:170.
Dalam statistik deskriptif ini, akan dikemukakan dengan cara-cara penyajian data, dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi; grafik garis
maupun batang; diagram lingkaran; pictogram; penjelasan kelompok melalui modus, median, mean, dan variasi kelompok melalui rentang dan simpangan
baku. Sugiono, 2007:21 Modus, median dan mean, merupakan teknik statistik yang digunakan
untuk menjelaskan kelompok yang didasarkan atas gejala pusat tendency central dari kelompok tersebut, namun dari tiga macam teknik tersebut, yang
menjadi ukuran gejala pusatnya berbeda-beda. Sugiono, 2007:40
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
49 1.
Modus Mode Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai
yang sedang populer yang sedang jadi mode atau yang sering muncul dalam kelompok tersebut.
Untuk menghitung modus data yang telah disusun keadaan distribusi frekuensi data bergolong, dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Mo = b + p b
1
b
1
+ b
2
Dimana : Mo
= Modus b
= Batas klas interval dengan frekuensi terbanyak p
= Panjang klas interval dengan frekuensi terbanyak b
1
= Frekuensi pada klas modus frekuansi pada klas interval yang terbanyak
b
2
= Frekuensi klas modus dikurangi frekuensi klas interval berikutnya.
2. Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan
atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar
sampai yang terkecil. Untuk menghitung dari data yang telah disusun kedalam distribusi
frekuensi data bergolong, dapat digunakan rumus sebagai berikut: Md = b + p 12n-F
f
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
50 Dimana :
Md = Median
b = Batas bawah, dimana median akan terletak.
n = Banyak data jumlah sampel
F = Jumlah semua frekeunsi sebelum klas median
f = Frekuensi klas median
3. Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai
rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata mean ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian
dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut. Hal ini dapat dirumuskan seperti rumus berikut:
Me = Σ
X
i
n Dimana :
Me = Mean rata-rata
Σ = Epsilon baca jumlah
X
i
= Nilai X ke I sampai ke n n
= Jumlah individu untuk menghitung mean dari data yang telah disusun kedalam distribusi
frekuensi data bergolong, dapat digunakan rumus sebagai berikut : Me =
Σ f
i
X
i
n Dimana :
Me = Mean untuk data bergolong
f
i
= Jumlah data sampel
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
51 f
i
X
i
= Produk sekalian antara f
i
pada tiap interval data dengan tanda klas X
i
. tanda klas X
i
adalah rat-rata dari batas bawah dan batas pada setiap interval data.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
52
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat PT. Kereta Api Persero
Dibawah ini akan dikemukakan sejarah singkat awal berdirinya PT. Kereta Api Persero sampai dengan sekarang :
a. Pada jaman kolonial Belanda. Perkeretaapian di Indonesia dimulai tanggal 17 juni 1864 dengan
pemasangan rel pertama kali di Semarang, dilaksanakan oleh NISM Nederlands Indische Speerweg Maatschappij dan pencangkulannya
dilakukan oleh Gubernur Jendral Bloet Van Beele. Pemasangan lintas pertama ini nampaknya bermotif komersial dan bermotif positif. Pada
tahun 1866 pemasangan lintas ini selesai dan beroperasi dari Semarang ke tanggul sepanjang 26 km. Pada tahun 1870 selesai dipasang dan dibuka
untuk umum lintas Semarang - Gundih - Surakarta. Tahun 1871 dilakukan pemasangan Surakarta - Yogyakarta - Lempuyangan dan
selesai tahun 1873. Tanggal 10 April 1869 juga dipasang oleh NISM lintas Jakarta - Bogor selesai tahun 1873. Lintas ini kemudian dianibil
alih oleh pemerintah yang mendirikan perusahaan kereta api yang dinamakan SS Staatsspoorwegen. Karena melihat keuntungan NISM
maka muncul kereta api swasta lainnya yang berjumlah 10 perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.