Minerals Exploration Inc. PT Arutmin Indonesia adalah produsen batubara terbesar ke empat di Indonesia dengan empat tambang batubara terbuka.
Pada bulan Oktober 2003, Perseroan membeli 100 kepemilikan PT Kaltim Prima Coal KPC melalui Sanggata Holdings Limited dan
Kalimantan Coal Limited. Dengan mengakusisi KPC, Perseroan menjadi produsen batubara terbesar di Indonesia.
4.1.4.4 PT Central Korporindo Internasional Tbk
Perseroan yang listing di BEI dengan kode transaksi perdagangan CNKO ini didirikan pada tahun 1999 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas
No. 18 tanggal 13 September 1999, dibuat dihadapan Mulyoto, SH, Notaris di Boyolali dan telah mendapat pengesahan dari Mentri Hukum
dan Perundang-undangan Republik Indonesia. Pada tanggal 21 November 2001, Perseroan tercatat pada Bursa Efek Jakarta.
PT Central Korporindo Internasional Tbk sebagai salah satu Perseroan publik yang pada awalnya bergerak dalam bidang usaha
penambangan, pengolahan dan perdagangan batubara mulai beroperasi pada tahun 1999 memiliki base tepatnya di desa Pandansari kecamatan
Kintap kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Pada akhir tahun 2003, Perseroan mengubah kegiatan usahanya dari
perdagangan dan pengolahan ke bidang usaha Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU. Perubahan ini dituangkan dalam Akta Notaris Imas Fatimah
SH No. 7 tanggal 4 November 2003 dan telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
4.1.4.5 PT Citatah Tbk
Citatah adalah perusahaan swasta pertama yang mengembangkan sumber daya marmer di Indonesia dan telah melakukan penggalian serta
pengolahan marmer selama lebih dari dua puluh lima tahun. Perusahaan yang didirikan tahun 1974 mulai menambang batu marmer putih gading
beige marble dari lokasi penambangannya dekat Bandung dan berkat produknya perusahaan kemudian menempati posisi terkemuka di pasar
Indonesia. Pada bulan Januari 1996, perusahaan mengakusisi 90 kepemilikan
saham PT Quarindah Ekamaju Marmer, sebuah perusahaan marmer yang mempunyai tambang dan pabrik pengolahan modern di Pangkep, Sulawesi
Selatan. Setelah pelaksanaan akusisi ini, pada bulan Juli 1996, Citatah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dengan kode transaksi
perdagangan CTTH dan menghimpun dan sebesar Rp 104,5 miliar melalui emisi saham baru untuk membiayai peningkatan kapasitas pengolahan dan
penjualan Internasionalnya. Pada tahun 1998, Citatah membuka sebuah Sentra Proyek Khusus di
Karawang, 70 km sebelah timur Jakarta. Fasilitas ini menjadi tempat berbagai mesin pemotong, pembentuk, dan pemoles khusus untuk
memproduksi marmer yang dibuat sesuai pesanan. Menyusul krisis