PER yang tinggi menunjukkan ekspetasi investor tentang prestasi perusahaan dimasa yang akan datang cukup tinggi. Harahap, 2002:311
Dalam penelitian Wijaya 2008, PER mempunyai hubungan yang negatif dan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return
saham. Hal ini terlihat dari koefisien korelasi untuk variabel PER negatif.
2.2.8.3 Pengaruh Debt to Equity Ratio DER terhadap Return Saham
Debt to equity ratio menggambarkan perbandingan antara total utang dengan total ekuitas perusahaan yang digunakan sebagai sumber
pendanaan usaha. Semakin besar debt to equity ratio mencerminkan kinerja perusahaan yang buruk, dikarenakan perusahaan banyak
memanfaatkan hutang jangka panjang sebagai pendanaan usahanya, sehingga mengakibatkan semakin besar resiko yang harus ditanggung
investor. Investor akan menghindari pembelian saham perusahaan tersebut, sehingga dikatakan debt to equity ratio akan berpengaruh negatif terhadap
harga saham. Kreditur jangka panjang lebih menyukai rasio DER yang kecil
karena menunjukkan bahwa semakin besar jumlah aktiva yang didanai oleh pemilik modal sehingga semakin kecil risiko kreditur yang secara
tidak langsung akan mempengaruhi peningkatan return saham bagi pemilik modal Prastowo, 2002: 84.
Menurut Suharli 2005 variabel DER tidak mempengaruhi return saham secara signifikan. Sedangkan menurut Ulupui 2005 variabel DER
menunjukkan hasil positif tetapi tidak signifikan.
2.2.8.4 Pengaruh Price to Book Value PBV terhadap Return Saham
Price to Book Value PBV yaitu rasio untuk membandingkan harga pasar sebuah saham dengan nilai buku sebenarnya. Harga pasar adalah
harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh para pelaku pasar sedangkan nilai buku adalah nilai yang dicatat pada
saat saham dijual oleh perusahaan atau jumlah yang dikembalikan pada saat perusahaan mengalami kebangkrutan Jogiyanto, 2003:88. Maka
dengan mengetahui nilai pasar dan nilai buku maka pertumbuhan perusahaan dapat diketahui. Perusahaan yang tumbuh mempunyai rasio
lebih dari satu yang berarti pasar percaya bahwa nilai pasar perusahaan tersebut lebih besar dari nilai bukunya. Jika para penanam saham membeli
saham diatas nilai bukunya maka perusahaan akan memperoleh keuntungan dari penjualan saham dan hal itu akan menurunkan return
saham yang diterima para investor karena dinilai harga saham tersebut mahal. Maka semakin besar rasio PBV akan mengakibatkan menurunnya
return saham begitu juga sebaliknya semakin kecil rasio PBV akan mengakibatkan meningkatnya return saham.
Dalam penelitian Wijaya 2008, variabel PBV tidak mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap return saham.
2.3 Kerangka konseptual
ROE X
1
PER X
2
DER X
3
PBV X
4
Return Saham Y